Ilmu
pengetahuan biologi perikanan ini menguraikan tentang struktur organisme ikan
(morfologi), struktur tubuh ikan (anatomi), faktor kimia dan fisika pada ikan
(fisiologi), dan proses beserta kebiasaan kehidupannya, sehingga pengetahuan
biologi perikanan ini merupakan pengetahuan dasar ketika mendalami pengetahuan
dinamika populasi ikan, pengembangan spesies ikan untuk dikelola menjadi ikan
budidaya dan upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di
perairan alaminya.
Faktor-Faktor
Pertumbuhan
1. Spesies
Terdapat Perbedaan
Tingkah Laku Diantara Spesies Ikan, Misalnya Pola Aktivitas Yang Berbeda (Trout
Yang Aktif Berlawanan Dengan Ikan Lele Yang Kurang Aktif) (Handajani &
Widodo, 2010).
2. Sex
Terdapat Perbedaan
Pertumbuhan Pada Ikan Betina Dan Ikan Jantan, Dimana Ada Ikan Betina Yang
Pertumbuhannya Lebih Cepat Daripada Ikan Jantan Begitu Sebaliknya
3. Umur Ikan
Laju Pertumbuhan
Menurun Dengan Bertambahnya Ukuran Tubuh (Umur) Dan Umur Mempengaruhi Kebutuhan
Energi.
4. Aktivitas
Fisiologis
Energi Yang Digunakan
Untuk Aktivitas Fisik Tidak Tersedia Untuk Pertumbuhan. Ikan Yang Dipaksa
Berenang Melawan Arus Yang Kuat Menghabiskan Energi Yang Seharusnya Digunakan
Untuk Pertumbuhan.
5. Tipe Diet
Komposisi Diet
Mempengaruhi Kebutuhan Energi Pada Ikan. Spesies Yang Bersifat Karnivora
Mencerna Protein Relatif Lebih Besar Jumlahnya Dibandingkan Spesies Omnivora
Dan Herbivora.
6. Feeding Level
Feeding Level
Berpengaruh Terhadap Pengeluaran Energi Pada Ikan. Konsumsi Oksigen Meningkat
Secara Cepat Setelah Pemberian Pakan Yang Disebabkan Oleh Aktivitas Fisik Dalam
Mengkonsumsi Makanan Dan Panas Metabolisme Nutrien.
7. Padat
Tebar Ikan
Kompetisi
Ruang Gerak Mempengaruhi Pertumbuhan Ikan. Dengan Padat Tebar Berbeda Dalam
Wadah Yang Luasannya Sama, Dimungkinkan Terdapat Persaingan Dalam Hal Kesempatan
Mendapatkan Pakan. Kadarini Et Al. (2010) Menjelaskan Bahwa Padat Penebaran
Menyebabkan Kompetisi Ruang Gerak Dan Perebutan Oksigen Terlarut Pada Ikan Dan Juga Menyebabkan
Ikan Mengalami Stres Sosial Pada Padat Penebaran Yang Tinggi, Sehingga Menghambat Metabolisme
Dan Nafsu Makan Ikan Menurun.
8.
Lingkungan
- Suhu
- Oksigen
- Ph
- Dll
Rata-Rata
Laju Pertumbuhan Meningkat Dengan Peningkatan Suhu Medium Dan Ukuran Ikan Yang
Lebih Besar Tetapi Tidak Meningkat Ketika Suhu Di Atas 24 Derajat C Pada Ukuran
Ikan Yang Kecil (Buckel Et Al. 1995). Laju
Pertumbuhan Paling Tinggi Diperoleh Diamati Pada Ikan Yang Berukuran Kecil (S)
Dengan Nilai Berkisar 4,59%/Hari (Pada Suhu 17oc) Hingga 11,01% (Pada Suhu 24
Derajat C)
• Peningkatan Pertumbuhan
Ikan Nila (O. Niloticus) Pada Kondisi High Do, Medium Do Dan Low Do.
• Ikan Memerlukan
Oksigen Guna Pembakaran Bahan Bakar Makanan Untuk Menghasilkan Aktivitas
Seperti Aktivitas Berenang, Pertumbuhan, Reproduksi.
• Konsentrasi Oksigen
Yang Rendah Dapat Mengubah Metabolisme, Laju Pertumbuhan Dan Efisiensi Pakan
Dari Ikan Dan Berperan Sebagai Faktor Pembatas Bagi Pertumbuhan (Pichavant Et
Al., 2000)
Pengaruh Level
Oksigen Terhadap Pertumbuhan Dan Rasio Konversi Pakan (Mallya, 2007)
• Hubungan Antara
Suhu Terhadap Laju Pertumbuhan Spesifik Pada Dua Ukuran Atlantic Salmon (Salmo
Salar) Yang Berbeda
• Dalam Lingkungan
Ikan Yang Poikiloterm, Suhu Mempengaruhi Laju Metabolisme Dalam Batasan Spesies
Tertentu. Kebutuhan Energi Sebanding Dengan Konsumsi Oksigen (Zonneveld Et Al.,
1991).
• Kenaikan Suhu Yang
Masih Dapat Ditolerir Oleh Ikan, Akan Diikuti Dengan Kenaikan Derajat
Metabolisme, Dan Kebutuhan Oksigen Meningkat Pula.
Hubungan Panjang Dan Berat
Ikan
•
Pengukuran Berat Dan Panjang Dari Ikan Dapat Memberikan Wawasan Tentang Bagaimana
Perubahan Berat Dari Ikan Yang Sedang Tumbuh Dan Berkembang Dalam
Ukuran.
•
Mengukur Variasi Dari Berat Harapan Untuk Panjang Tertentu Dari Ikan Secara Individual
Atau Kelompok-Kelompok Individu, Sebagai Suatu Petunjuk Tentang Kegemukan,
Kesehatannya (Well-Being), Perkembangan Gonad Dan Sebagainya (Le Cren,1951).
•
Hubungan Panjang - Berat Ikan Perlu Diketahui, Terutama Untuk Mengkonversi
Statistik Hasil Tangkapan, Menduga Besarnya Populasi Dan Laju – Laju Mortalitasnya
(Bayliff, 1965)
• Analisa
Hubungan Panjang – Berat Dapat Mengestimasi Faktor Kondisi Atau Sering
Disebut Index Of Plumpness, Untuk Membandingkan Kondisi (Fitness,
Well-Being) Atau Keadaan Kesehatan Relatif Populasi Ikan Atau Individu Tertentu
(Mauck Dan Summerfelt, 1970)
•
Disamping Itu Diperlukan Dalam Menentukan Selektifitas Alat Tangkap Agar Ikan
– Ikan Yang Tertangkap Hanya Yang Berukuran Layak Tangkap (Vanichkul Dan
Hongskul, 1966)
Gambar Pi14
• Jika B
= 3, Maka Pertumbuhannya Isometris, Yaitu Tingkat Pertumbuhan Panjang Dan Berat Ikan Adalah Sama (
Everhart & Youngs 1981 ).
• Jika
Tidak Sama Dengan 3, Pertumbuhannya Allometris, Yaitu Allometris
Positif Apabila B > 3 (Pertambahan Panjang Ikan Tak Secepat Pertambahan
Beratnya).
• Allometris
Negatif Apabila B < 3 (Pertambahan Panjang Ikan Lebih Cepat Dari Pertambahan
Beratnya).
Gambar Pi15
Faktor Kondisi Ikan
• Menurut Vakily Et
Al. ( 1986 ), Faktor Kondisi Ikan Umumnya Antara 0.5 – 2.0 Yang Untuk Pola Pertumbuhan
Isometris Dihitung Sebagai Berikut : K = 100 . W L3
• Nilai K Pada Ikan
Yang Badannya Agak Pipih Berkisar Antara 2 – 4, Sedangkan Pada Ikan Yang Kurang
Pipih Antara 1 – 3 (Effendi, 1979). Untuk Pertumbuhan Allometrik, Faktor
Kondisi Dihitung Dengan Faktor Kondisi Relatif , Yaitu :
Kn = W
W^
Dimana : W = Berat Ikan
Hasil Pengamatan,
W^= Alb ( Berat
Estimasi )
Van
Bertalanffy Growth Equation
Model Von
Bertalanffy Merupakan Model Yang Menggambarkan Pertumbuhan Ukuran Tubuh
Individu.
Secara
Teoritis Pertumbuhan Digambarkan Dengan Memposisikan Model
Pertumbuhan Von Bertalanffy Dengan Mengamati Panjang Dan Parsial
Umur.
Dalam
Model Von Bertalanffy Ini Dinotasikan L Sebagai Panjang Dan Diasumsikan Bahwa Bentuk
Tubuh Tidak Berubah Selama Pertumbuhan.
Dimana :
L∞ = Secara Teoritis Asimtotik Panjang Total, K = Koefisien Pertumbuhan, Dan T0
= Umur Hipotetis Panjang Pada Panjang Nol.
Gambar Pi16
Van
Bertalanffy Param
L∞ Is Interpreted As "The Mean Length Of Very
Old (Strictly: Infinitely
Old) Fish",
It Is Also Called The "Asymptotic Length"
K Is A "Curvature Parameter" Which
Determines How Fast The Fish Approaches Its L ∞
Some Species, Most Of Them Short-Lived, Almost Reach
Their L ∞ In A Year Or Two And Have A High Value Of K.
Other Species Have A Flat Growth Curve With A Low
K-Value And Need Many Years To Reach Anything Like Their L ∞
The Third Parameter, T0, Sometimes Called "The
Initial Condition Parameter", Determines The Point In Time When The
Fish Has Zero
Length. Biologically, This Has No Meaning, Because
The Growth Begins
At Hatching When The Larva Already Has A Certain
Length, Which May
Be Called L(0) When We Put T = 0 At The Day Of
Birth.
A Family Of Growth Curves With Different Curvature
Parameters, Different K
Latihan
Soal
Jika
Diketahui Koefisien (B) Ikan Sidat = 2.4, Dengan Konstanta (A) 0.05 Dan Panjang
Tubuh 12 Mm, Berapakah Berat Estimasi Dan Faktor Kondisi Ikan Tersebut? Berat
Hasil Pengamatan = 20 Gr
Jika
Diketahui Rata-Rata Berat Awal Ikan Lele 10 Gr Dan Ratarata Berat Akhir 100 Gr,
Dan Waktu Pemeliharaan Selama 90 Hari. Berapakah Growth Rate Dan Relative
Growth Rate Dari Ikan Lele Tersebut ?
Jika
Diketahui Pertumbuhan Ikan Tuna Adalah Isometric, Berapakah Factor Kondisi Ikan
Tuna Tersebut Jika Diketahui Panjangnya 15 Mm Dan Beratnya 40 Gr ?
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
REFERENSI
Bayliff,
W.H. (1965). Length-Weight Relationships Of The Anchoveta, In The Gulf Of Panama.
I-Attc, 10 (3): 241-259.
Le
Cren, E.D. (1951). The Length-Weight Relationships And Seasonal Cycle In Weight
And Condition In The Perch (Perca Falviatalis). J. Anim. Ecol., 20(2):
201-219.
Mauck,
P.E And R.C. Summerfelt. (1970). Length-Weight Relationships, Age Composition,
Growth And Condition Factors Of Carp In Lake Blackwell. Proc. Okla. Acad. Sci.,
50; 61-68.
Vanichkul,
P. And V. Hongskul. (1966). Length-Weight Relationships Of Chub Mackerel (Rastrellinger
Spp.) In The Gulf Of Thailand, 1963. Proc. Indo-Pacific Fish. Coun, 11
(11): 20-33.
Post a Comment for "Pertumbuhan Ikan (Biologi Perikanan)"