Mortalitas
alami adalah mortalitas yang disebabkan oleh faktor selain dari penangkapan
seperti kanibalisme, suhu yang tidak stabil, predasi, stress pada waktu
pemijahan, kada amonia yang tinggi, kelaparan dan umur yang tua. Survival
adalah cara ikan bertahan hidup di lingkungannya.
Pendahuluan
•Salah
satu cara untuk menentukan survival & mortalitas individu-individu dalam populasi
yaitu dgn menguji cohort individu dari lahir hingga mati.
•Cohort adalah
kelompok organisme yg memiliki usia sama yg tumbuh dan bertahan hidup dgn laju
yg sama.
•Populasi biasanya dibentuk
oleh organisme-organisme dari berbagai cohortyg berbeda.
Survival rate
Survival rate (kelangsungan hidup) :
1.Proporsi
organisme untuk hidup dari waktu ke waktu.
2.Dipengaruhi umur
Ada 2 cara pendugaan survival :
1)Tabel
Kohort (Cohort Life Table)
2)Static Life Table
Metode Survival
•Metodesurvival (S) adalah dengan membandingkan ikan yang hidup pada akhir periode(Nt)
dengan jumlah ikan pada awal periode pengamatan(No).
•Formula:
S=Nt/No
•Dimana N mewakili jumlah yg didapat pada tiap umur dari contoh yg mewakili;
sehingga kecepatan mortalitas seketika (Z) :
Z = -(log e Nt–log e No)
Z = -log e S = -ln S
Cohort Life Table
•Mengidentifikasi individu-individu yang
lahir pada waktu (tahun) yang sama& mencatat kematian yang terjadi.
•Digunakan untuk organisme yang
mudah ditelusuri & dicatat; plant, sessile animals & mobile
animal on small island
•Kelebihan tabel kohort:
mudah dilakukan
•Kekurangannya:
1.Sulit menduga untuk organisme yang
siklus
hidup panjang & mobile.
2. Rumit bila terjadi perubahan lingkungan
Static life table
•Static
life table dapat dibuat dgn mengetahui atau mengestimasi usia saat kematian
individu-individu dari suatu populasi.
•Digunakan
untuk organisme yang mudah ditentukan umurnya : fish(otolith), trees(tree
rings), turtles(carapace) & some mammals.
•Kelebihan
: a) tidak membutuhkan kelompok umur yang sama, b) data bisa diambil secara
random
•Kekurangan: Harus tahu umur
tiap individu saat mati.
Survivorship Curves
•Type
I populations experience greatest mortality at older ages (Some plants &
most mammals have high survivorship of young)
•Type
II have a constant death rate per unit time (Some birds & amphibians have a
more constant survivorship or mortality through life), and
•Type III populations have
mortality concentrated at the youngest ages (Many plants, invertebrates,
amphibians, and fishhave very low survivorship as juveniles).
Contoh survival tahunan
populasi
•Suatu populasi dengan mortalitas yang
tetap akan mempunyai jumlah rekruit yang tetap sama dengan ikan mati.
•Sebagai contoh:
kita duga survival tahunan populasi ialah 50%.
•Jika tiap tahun ada 1.000 ikan yg masuk kedalam populasi,
kemudian setelah11 tahun populasi itu akan mempunyai struktur umum:
Umur: 1 2 3 45 6 7 8 910 11
Jumlahikan: 1000 500 250 ?62 31 16 8 ?2 1
Distribusi frekuensi umur hasil dari 50%
& rekruitmen yg konstan 1000 anak/tahun
Contoh Populasi
Mortalitas
•Ada
2 cara untuk menduga mortalitas :
1.Mempertimbangkan
populasi yang dipanen sebagai pengukuran jumlah eksploitasi,
2.Mempertimbangkan beberapa
usaha alat penangkapan tertentu yang proporsional dengan kekuatan fishing
mortality
Kecepatan Eksploitasi
•Kecepatan eksploitasi atau pendugaan kematian karena fishing
(fishing mortality)
merupakan kemungkinan ikan mati karena penangkapan perikanan selama periode tertentu.
Contoh:
•Populasi terdiri dari 1.000
ekor ikan pada awal musim penangkapan. 350 diambil pada waktu penangkapan, →
Maka kecepatan eksploitasi atau dugaan kematian karena perikanan adalah:
= 350/1000
= 0,35
•Jadi,
kecepatan eksploitasi adalah total hasil tangkapan dibandingkan dengan besarnya
populasi awal.
•Jika
diketahui nilai keduanya, maka ratio di atas merupakan nilai parameter dan
bukan dugaan.
•Salah satu metode untuk
menghitung survival & mortalitas adalah pengetahuan umur ikan dalam
populasi tersebut. Marking dan tagging juga sangat membantu dalam penghitungan
survival dan mortalitas.
•Misal,
pada awal tahun populasi ikan tersebut 1.000 ekor.
Pada akhir tahun atau awal tahun berikutnya, diketahui populasi ikan tersebut ternyata hanya 200
ekor. Disini, laju mortalitas = A
Dimana ;
A=(No-Nt)/No
•A=laju
mortalitas,
•No=jumlah
ikan awal pengamatan
•Nt= jumlah ikan akhir pengamatan
Kecepatan Mortalitas
Seketika (Z)
•Perhitungannya berdasarkan waktu satu tahunya itu logaritma natural
dari survival dengan tanda yang berlawanan:
Kecepatan Mortalitas
Seketika (Z)
•Mortalitas ini adalah jumlah semua kekuatan mortalitas dalam populasi.
Mortalitas populasi berasal dari mortalitas yang disebabkan oleh fishing (F)
dan mortalitas alami (M).
•Dalam hal ini
Bagian –bagian dari mortalitas
:
1.Penangkapan,
2.Pemangsaan,
3.Penyakit,
4.Kecelakaan,
bencana alam dll
•Bagian-bagian tersebut
dikelompokkan dalam 2 kelompok :
–mati
karena perikanan (F), dan
–mati alami (M)
•Sehingga,
Survival adalah peluang untuk hidup dalam satu saat tertentu yg sama dgn
peluang tidak ditangkap (e –Ft) & peluang tidak mati secara alami (e –Mt).
•Mortalitas merupakan salah
satu pelengkap dari Survival.
Hubungan F & M
• Hubungan mortalitas karena
penangkapan dan alami adalah :
•
Jika mortalitas karena fishing = F, maka dugaan mortalitas karena
fishing = E.
•
Bila mortalitas karena alami = M, maka dugaan mortalitas karena alami =
D.
• Kecepatan mortalitas seketika
(Z), kecepatan survival (S)
Contoh Soal
Dalam suatu perairan telah ditebar 1.000
ekor ikan. Satu tahun kemudian dipanen ada 600 ekor ikan. Selama setahun itu terjadi 50
hari usaha penangkapan. Dalam 50 hari itu telah ditangkap100 ekor (E = 0,1)
dan ikan mati alami sebanyak 300 ekor (D = 0,3).
Hitunglah mortalitas karena fishing (F)
dan mortalitas karena alami (M) !
Latihan Soal
1.Pada
awal tahun ditebar populasi ikan lele di kolam 5.000 ekor. Pada akhir tahun
atau awal tahun berikutnya, diketahui populasi ikan tersebut ternyata hanya
3.500 ekor. Berapa survival (S) dan mortalitas (A) ikan lele tersebut ?
2.Dalam suatu kolam telah
ditebar 2.000 ekor ikan. Satu tahun kemudian dipanen ada 1.300 ekor ikan.
Selama setahun itu terjadi penangkapan 80 hari usaha penangkapan. Dalam 80 hari
itu telah ditangkap 200 ekor (E = 0,1) dan ikan mati alami sebanyak 500 ekor (D
= 0,25).
Hitunglah mortalitas karena
fishing (F) dan mortalitas
karena alami (M) !
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Survival Dan Mortalitas (Biologi Perikanan)"