PENGERTIAN
Ã’ Sintesis protein
adalah prosedur biologis yang dilakukan oleh sel-sel hidup untuk membuat
protein dalam cara langkah-demi-langkah.
SINTESIS PROTEIN
Transkripsi
dan Translasi
Þ Dua proses utama yg menghubungkan gen ke protein
Gen memberi perintah utk membuat protein
t’tentu,
ttp
gen tdk membangun protein secara langsung
Jembatan antara DNA dan sintesis
protein adalah
RNA
Proses translasi suatu sel
m’interpretasikan pesan
genetik dan membentuk protein yg sesuai
ð pesan tsb berupa rangkaian kodon pd mRNA
dan interpreternya tRNA (anti kodon)
KODE GENETIK
Kelompok nukleotida yang
mengkode asam amino
disebut dengan
Kodon.
Kodon terdiri dari 3 nukleotida
berdekatan
(triple kodon), menghasilkan 64 kodon
spesifik
KODE GENETIK
(Pemakaian Kodon dlm mRNA)
MEKANISME BIOSINTESIS PROTEIN
Semua RNA (tRNA, mRNA
dan rRNA) yang berbeda terlibat dalam sintesis protein. Proses biosintesis
protein disebut Penerjemahan, karena
informasi harus dipindahkan dari
bahasa empat huruf asam nukleat (U,C,A,G) menjadi
bahasa 20-huruf unsur-unsur pokok asam amino protein.
Proses
sintesis protein diuiraikan
dalam
beberapa fase
Fase pembtk aminoasil-tRNA
Fase inisiasi
Fase elongasi
Fase terminasi
Pembentukan protein fungsional
Ã’ Inisiasi (Permulaan)
Pembentukan Ribosom 80S
1. Pengikatan subunit ribosom 40S
ke mRNA Þ (IF – 3)
2. Melekatkan antikodon tRNA pd kodon pertama mRNA
(GTP, IF-1
dan IF-2)
3. Pegikatan ribosom 60S ke mRNA
Þ ribosom 80S
Tempat P (peptidil-tRNA)
Tempat A (aminoasil-tRNA)
4. Kodon pertama yg ditranslasi adl
AUG (met)
Elongasi (Pemanjangan)
1. P’ikatan aminoasil-tRNA ke
tempat A
(msh kosong)
ð aa-tRNA mbtk komplk dg
EF-1 dan
GTP
2. Ggs a-amino pd aminoasil-tRNA
(tmpt A)
m’rang (nukleofilik) ggs karboksil pd peptidil-tRNA (tmpt P) Þ peptidil tranferase
3. Disosiasi t-RNA dr tempat P
4. Translokasi peptidil yg baru tbtk
pd tempat A
ke tempat P yg kosong memerlukan EF-2 dan GTP
Ã’ c. Terminasi (Pengakhiran)
ð Tjd ketika kodon tanpa makna
dikenali
1. Setelah elongasi dalam proses polimerisasi ® protein,
kodon
terminasi (tanpa makna) muncul di tempat A
2. Faktor pelepasan dan GTP akan menghidrolisis ikatan
antara peptida dan t-RNA (tmpt A)
Proses
hidrolisis ® protein + tRNA
3. Ribosom 80S berdisosiasi mjd 40S dan 60S dan kmd
didaur ulang
Penulis
Arizal
indra S .
(155080501111058)
Dede
Siti Aulia Hulwani Ananday (155080501111056)
Erlinda
Arianti Putri (155080501111030)
Evi
Zulfiana (155080507111024 )
Gery
Purnomo Aji Sutrisno (155080501111032)
Hibatul
Wafi (155080507111006 )
Ulifatul
Safitri (155080507111044)
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Publisher
Gery
Purnomo Aji Sutrisno (155080501111032)
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Materi Sintesis Protein Tambahan
Sintesis Protein - Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gen bersama
rangkaian DNA-nya memengaruhi sifat makhluk hidup. Bagaimanakah caranya?
Jawaban singkat dari pertanyaan tersebut adalah bahwa DNA mengen- dalikan
sintesis protein. Mengapa sintesis protein sangat penting?
Pada tingkat biokimia, protein sangatlah penting. Protein
merupakan pembentuk sel, bagian dari molekul-molekul dan enzim. Enzim yang
sebagian besar terbuat dari protein bertanggung jawab bagi pembentukan hampir
semua makromolekul (molekul besar) pada sel
Bagan sintesis protein |
Seperti yang terlihat dari bagan, bahwa sintesis protein terjadi
melalui dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi. Proses sintesis
protein juga dibantu oleh asam nukleat lain, yakni RNA (ribonucleic acid).
1. RNA (Ribonucleic Acid)
Selain DNA, di dalam sel prokariotik dan eukariotik terdapat
asam nukleat lain yang disebut RNA. RNA adalah polimer ribonukleotida. Pita
tersebut dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda tidak berpilin. Terdapat
beberapa perbedaan RNA dibandingkan DNA, perhatikan tabel berikut
Tabel Perbedaan antara DNA dan RNA
Berdasarkan sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi R A genetik
dan R A nongenetik. RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan berfungsi
layaknya DNA bagi virus, bertanggung jawab dalam membawa unsur genetik (genom
virus). Adapun RNA nongenetik tidak berfungsi layaknya DNA. Mahkluk
hidup umumnya memiliki DNA maupun RNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya dalam sintesis protein, RNA
dibedakan atas messenger RNA (mR A), transfer RNA (tR A), dan ribosom RNA (rR
A).
- essenger RNA (mRNA) atau disebut juga RNA duta,
merupakan RNA terbesar dan terpanjang. RNA ini membentuk pita panjang dan
berfungsi sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Oleh karena itu, RNA
ini disebut juga kodon karena merupakan hasil transkripsi DNA di dalam
inti sel.
- Transfer RNA (tRNA) merupakan RNA pendek yang bertindak
sebagai penerjemah kodon dari mRNA sehingga disebut juga antikodon. RNA
ini berfungsi juga mengikat asam-asam amino yang akan disusun
menjadi pita polipeptida di ribosom. Sisi anti kodon tRNA akan berhubungan
dengan kodon mRNA.
- Ribosom RNA (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam
ribosom. RNA ini berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel. Hingga
kini fungsi rRNA belum banyak diketahui, namun diduga berkaitan dengan
sintesis protein.
2. Mekanisme Sintesis Protein
Seperti yang telah Anda ketahui, DNA menentukan sifat makhluk
hidup. DNA menentukan urutan asam amino pada setiap protein yang disintesis.
Proses sintesis protein adalah proses yang kompleks. Dalam proses tersebut
diperlukan 20 macam asam amino; mRNA dan tRNA sebagai pelaksana; ATP sebagai
sumber energi; enzim RNA polimerase.
Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua
tahap, yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
a. Transkripsi
Proses transkripsi, sesuai namanya merupakan proses pencetakan
atau penulisan ulang DNA ke dalam mRNA. Proses ini terjadi di dalam nukleus.
Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa
nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACG TAG CTA, maka
urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGC AUC GAU
Contoh
transkripsi urutan basa nitrogen DNA ke dalam mRNA. |
Tahap transkripsi dapat dibagi lagi menjadi tiga tahap, yaitu
iniasi, elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada pita
DNA pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita
tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita tersebut akan
menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita bermakna atau sense.
Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau
antisense. Enzim RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal
pita.
2) Elongasi (pemanjangan)
Enzim RNA polimerase akan terus membentuk mRNA hingga terbentuk
pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus memanjang. Oleh karena itu, tahap ini
disebut tahap elongasi.
3) Terminasi
Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat pemberhentian
(terminal site) DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan
dan RNA polimerase terlepas dari DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya
semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya akan keluar dari inti
sel melalui membran inti menuju sitoplasma.
b. Translasi
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA ke
dalam urutan asam amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan
ribosom.
Ribosom merupakan salah satu organel dalam sitoplasma yang
berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri atas dua bagian, yaitu subunit
besar dan subunit kecil . Ribosom mengandung protein dan rRNA
Tahap translasi mirip tahap transkripsi. Keduanya menggunakan
enzim untuk membuat rantai polimer polinukleotida pada transkripsi dan
polipeptida pada translasi. Pada proses translasi juga terjadi tahap inisiasi,
elongasi, dan terminasi.
Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA diterjemahkan
menjadi rangkaian asam amino. Apakah kodon itu? Kodon merupakan urutan tiga
basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus
yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi. Urutan tiga basa tersebut
dikenal sebagai triplet. Misalnya, AUG, AAA, UCA, dan UUA.
Kodon pada mRNA dikenali oleh antikodon pada tRNA. Jika urutan
triplet pada mRNA adalah AUG AAA UCA UUA maka urutan antikodonya adalah UAC UUU
AGU AAU. Triplet antikodon terletak pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang
lain, tRNA membawa asam amino yang sesuai dengan pesanan kodon
Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat
mengodekan 20 macam asam amino. Akibatnya, terdapat beberapa asam amino yang
dapat dikodekan oleh lebih dari satu triplet atau disebut juga kodon sinonim.
Tiga triplet lainnya tidak mengodekan asam amino, tetapi berfungsi sebagai
kodon to , triplet yang memerintahkan penghentian proses translasi.
Selain kodon stop, terdapat juga kodon ta t yang memerintahkan dimulainya
proses translasi, yaitu kodon AUG dan berfungsi juga sebagai pengode asam amino
metionin. Agar lebih memahami kode genetik, perhatikan tabel berikut
Translasi dimulai ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan
dengan ribosom subunit kecil. Molekul tRNA inisiator merupakan molekul yang
membawa asam amino pertama dan merupakan komplemen kodon AUG (kodon
start). Biasanya membawa asam amino metionin. Antikodon pada tRNA
inisiator adalah UAC. Setelah itu, ribosom subunit besar berikatan dengan
ribosom subunit kecil. Fase inisiasi ini sempurna setelah terbentuknya ribosom
yang fungsional.
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon
selanjutnya setelah kodon start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start
adalah GUC, maka akan berikatan dengan antikodon tRNA CAG yang membawa asam
amino valin. Kedua asam amino, metionin dan valin, akan berikatan dengan
bantuan enzim peptidil transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNAmet yang awalnya
membawa metionin, dilepaskan dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada
molekul mRNA sepanjang satu kodon. Pergerakan ini membuat tRNAval bergerak ke
tempat yang ditinggalkan tRNAmet . Molekul tRNA ketiga, kemudian berikatan
dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam amino lainnya. Proses elongasi ini
terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai polipeptida
Translasi terhenti ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA.
Kodon stop tidak berikatan dengan tRNA, namun ia berikatan dengan protein
khusus yang disebut release factors (faktor pelepas). Faktor pelepas menghentikan
translasi dan menghidrolisis ikatan antara asam amino terakhir pada rantai
polipeptida baru dan tRNA-nya
Pada proses sintesis protein, satu macam gen umumnya hanya
mengatur satu sintesis polipeptida. Polipeptida yang terbentuk terlebih dahulu
dimodifikasi untuk menjadi protein yang fungsional. Misalnya, beberapa
polipeptida harus disatukan untuk membentuk satu protein yang memiliki fungsi
tertentu.
Publisher
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Sintesis Protein (Bioteknologi)"