1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Komunikasi
yang efektif adalah sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Komunikasi
merupakan proses untuk mencapai fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dapat dijalankan dengan efektif. Manajer dalam
menjalankan fungsi manajemen akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka
untuk komunikasi yang efektif. Proses komunikasi ini memungkinkan manajer untuk
menjalankan tugasnya dengan baik.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari modul ini adalah : a. Menjelaskan mengapa komunikasi penting bagi
manajemen efektif b. Menjelaskan
bagaimana manajer menggunakan komunikasi untuk membujuk dan mempengaruhi orang
lain c. Menjelaskan bagaimana saluran komunikasi mempengaruhi kualitas
komunikasi d. Menjelaskan bagaimana
bentuk komunikasi organisasioanl formal dan informal e. Mendeskripsikan
hambatan-hamabatan komunikasi organisasional dan mengusulkan cara-cara untuk
menghindari atau mengatasi hambatan-hamabtan tersebut
2. Komunikasi dan
Pekerjaan Manajer
Manajer
menghabiskan 80 persen dalam setiap hari keraj untuk melakukan komunikasi
langsung dengan orang lain guna mengumpulkan informasi penting dari luar dan
dalam organisasi dan kemudian mendistribusikan informasi yang tepat untuk orang
lain yang membutuhkannya. Dalam menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,
mengumpulkan informasi, menulis surat, memo, dan laporan den menemui manajer
lain untuk menjelaskan suatu rencana seorang manajer pasti melakukan proses
komunikasi. Ketika manajer memimpin, manajer berkomunikasi untuk berbagi visi
tentang masa depan organisasi dan memotivasi para karyawan untuk membantu
mencapainya.
2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi
(communication) adalah proses dimana informasi ditukar dan dipahami oleh dua
orang atau lebih, biasanya dengan maksud memotivasi atau mempengaruhi perilaku.
Komunikasi juga berarti proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi madri seseorang ke orang lain. Komunikasi sebagai suatu proses dimana
orang-orang bermaksud memberikan pengertian-pengertian melalui pengiriman
berita secara simbolis, dapat menghubungkan para anggota berbagai berbagai
satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula sehingga sering
disbut rantai pertukaran informasi. Konsep komunikasi secara umum yaitu suatu
kegiatan untuk membuat seseorang mengerti, suatu sarana pengaliran informasi,
dan suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
2.2. Proses
Komunikasi
Proses
komunikasi mebutuhkan minimal dua elemen yaitu : a. Pengirim : orang yang ingin
menyampaikan ide atau konsep kepada orang lain mencari informasi, atau mengungkapkan
pemikiran atau emosi b. Penerima : orang kepada siapa pesan tersebut
dikirimkan. Pengirim memberikan encode
yaitu ide dengan memilih simbol-simbol yang digunakan sebagai pesan. Pesan
adalah perumusan nyata dari ide yang dikirimkan untuk penerima. Sedangkan
decode adalah menerjemahkan simbol-simbol untuk menginterpretasikan arti pesan
tersebut. Umpan balik merupakan respons oleh penerima terhadap komunkasi dari
pengirim. Secara umum proses komunikasi dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar Model
Komunikasi
3. Berkomunikasi
diantara Orang
Dalam
berkomunikasi dengan orang lain harus menguasai cara berkomunikasi efektif.
Komunikasi dapat terjadi kegagalan apabila pengirim dan penerima tidak
mengenkode atau mendekodekan bahasa dengan cara yang sama. Faktor yang
menyebabakan kegagalan komunikasi antara lain adanya gangguan komunikasi,
keterampilan mendengarkan dari kedua pihak dan perhatian terhadap perilaku
nonverbal dapat menentukan apakah pesan nonverbal dapat dibagi. Agar manajer
dapat berkomunikasi secara efektif, manager harus mengerti bagaimana
faktor-faktor perseorangan seperti salurankomunikasi, perilaku nonverbal,
keterampilan mendengarkan, dan berperan dalam meningkatkan atau mengurangi
komunikasi.
3.1. Saluran
Komunikasi
Saluran
yang bisa dipakai manajer dalam berkomunikasi antarmanajer atau dengan karyawan
lain yaitu melalui telepon, e-mail, melalui memo atau surat, atau menuliskan
sebuah persoalan dalam surat kabar, tergantung sifat pesan tersebut. Saluran
yang bisa dipakai manajer dikelompokkan dalam hirarki kekayaan informasi.
Kekayaan saluran (channel richness) adalah jumlah informasi yang dapat
ditransmisi dalam satu episode komunikasi. Kapasitas saluran informasi
ditentukan oleh kempuan menangani banyak isyarat secara serempak, kemampuan
memudahkan umpan balik secara cepat, dan kemampuan menentukan fokus pribadi
terhadap komunikasi. Medium yang paling kaya adalah melalui diskusi secara
langsung karena diskusi memungkinkan adanya pengalaman langsung, banyak isyarat
informasi, umpan balik dengans egera, dan fokus pribadi. Hirarki kekayaan
saluran selanjutnya yaitu melalui telepon. Meskipun kontak mata, postur, dan
isyarat-isyarat bahasa tubuh yang lain tidak ada, suara manusia masih membawa
informasi emosional dalam jumlah besar. Manajer harus mengetahui bahwa hirarki
saluran memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, dalam memilih
saluran informasi harus disesuaikan dengan sifat pesan.
3.2. Bujukan Dan
Pengaruh
Komunikasi
bisa digunakan untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain. Manajer menggunakan
komunikasi untuk mempropagandakan visi organisasi kepada para karyawan dan
mempengaruhi mereka untuk berperilaku sedemikian rupa untuk mencapai visi tersebut.
Para manajer berkomunikasi dengan orang lain pada tingkat emosional dengan
menggunakan simbol, metafora, dan kisah untuk mengungkapkan pesan mereka
sehingga dapat membujuk dan mempengaruhi orang lain. Penggunaan simbol dan
kisah juga membantu manajer memahami lingkungan yang berubah cepat dalam
cara-cara yang dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
3.3. Komunikasi Non
Ferbal
Komunikasi
nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang merujuk pada pesan yang dikirim
lewat tindakan dan perilaku manusia daripada lewat perkataan. Komunikasi
nonverbal merepresentasikan porsi besar tehadap pesan-pesan yang kita kirim dan
terima. Pesan nonverbal menyampaikan pemikiran dan perasaan kekuatan yang lebih
besar dariapada perkataan kita yang dipilih dengan hati-hati karena bahasa
tubuh seringkali mengisyaratkan perasaan kita yang sebenarnya denagn sangat
mengesankan.
3.4. Mendengarkan
Mendengarkan
merupaka salah satu alat komunikasi yang paling penting dalam menghadapi
karyawan dan pelanggan. Saat ini sebagian besar informasi mengalir dari bawah
ke atas sehingga para manajer sebaiknya mendengarkan. Mendengarkan melibatkan
keterampilan menangkap fakta dan perasaan untuk
menginterpretasikan arti yang sebenarnya dari pesan tersebut sehingga
mendengar mmbutuhkan waktu, energi, adan keterampilan. Seorang pendengar yang
baik menemukan area-area yang menarik, fleksibel, berusaha keras untuk
mendengarkan, dan menggunakan kkecepatan berpikir untuk meringkas, menimbang,
dan mengantisipasi apa yang dikatakan pembicara. Mendengarkan yang baik berarti
merubah dan memikirkan diri sendiri menjadi empati terhadap orang laindan
kemudian membutuhkan satu tingkat kecerdasan emosional.
4. Komunikasi
Organisasional
Komunikasi
organisasi biasanya terjadi dalam tiga hitungan arah yaitu ke bawah, ke atas,
dan horicontal. Para manajer bertanggung jawab terhadap untuk menentukan dan
mempertahankan saluran-saluran komunikasi formal dalam tiga arah ini. Para
manajer yang menggunakansaluran-saluran informal yang bebrti mereka keluar dari
kantor mereka dan bergaul dengan para karyawan.
4.1. Saluran
Komunikasi Formal
Saluran
komunikasi formal adalah saluran – saluran yang mengalir dalam rantai komando
atau tanggungjawab tugas yang didefinisikan oleh organisasi. Komunikasi kebawah
dan keatas merupakan bentuk bentuk utama komunikasi yang digunakan dalam
perusahaan-perusahaan paling tradisional dan diorganisasi secara vertikal. Namun
dalam lingkungan kerja yang baru lebih menekankan komunikasi horizontal dengan
orang-orang yang tidak henti-hentinya berbagi informasi lintas departemen dan
tingkat. Aliran komunikasi formal yang paling familier adalah komunikasi ke
bawah yang merujuk pada pesan-pesan dan informasi yang dikirim dari manajemen
puncak kepada para bawahan dalam arah ke bawah. Komunikasi ke bawah biasanya dirahkan
dalam lima topik yaitu: a. Implementasi
tujuan dan strategi b. Instruksi pekerjaan dan dasar rasioanal yaitu petunjuk
cara mengerjakan tugas tertentu dan
bagaiman mengerjakan tugas tersebut berhubungan dengan tugas-tugas
organisasioanl yang lain c. Prosedur
dan praktek, yaitu pesan-pesan yang mendefinisikan kebijaksanaan, kaidah,
peraturan, tunjangan kerja, dan susuna struktural. d. Umpan balik kinerja, yaitu pesan-pesan yang menghargai seberapa
baik individu dan departemen dalam dalam melakukan pekerjaan mereka. e. Indoktrinasi,
yaitu pesan-pesan yang didesain untuk memotivasi para karyawan supaya
menggunakan misi dan nilai budaya perusahaan dan berpartisipasi dalam
acara-acara tertentu. Masalah utama komunikasi ke bawah adalah pengurangan,
yaitu penyimpangan atau hilangnya isi pesan. Walaupun komunikasi formal
merupakan cara ampuh untuk menjangkau karyawan, namun banyak informasi yang
hilang setiap kali sebuah pesan diberikan dari satu orang ke orang selanjutnya.
Saluran komunikasi ke atas merupakan pesan-pesan yang ditransmisi dari tingkat
yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki organisasi. Terdapat
lima tipe informasi yang biasa dialkukan dalam komunikasi ke atas yaitu : a. masalah dan pengecualian yaitu mendeskripsikan
masalah-masalh serius dan pengecualian-pengecualian rutin guna membuat para
manaje senior sadar akan kesulitan-kesulitannya b. Saran perbaikan yaitu pesan yang berisi ide-ide untuk
memperbaiki prosedur-prosedur yang berhubungan dengan tugas guna meningktkan
kualitas atau efisiensi c. Laporan-laporan
kinerja yaitu meliputi laporan periodik yang menginformasikan kepada manajemen
tentang bagaimana individu dan departemen bekerja d. Keluhan dan perselisihan yaitu pesan yang berisi keluhan dan
konflik karyawan yang menaiki hirarki untuk didengarkan dana mendapat pemecahan
yang mungkin. e. Informasi finansial
dan akuntansi, yaitu pesan yang menyinggung biaya, jumlah uang ya g diterima,
banyak nya penjualan, keuntungan yang diharapkan, hasil investasi, dan
persoalan lain yang menarik bagi manajer senior. Komunikasi ke atas biasanya lewat mekanisme
kotak saran, survey karyawan kebijaksanaan pintu terbuka, laporan sistem
informasi manajemen, dan percakapan dengan berhadapan secara langsung anata
pekerja dan para eksekutif, hingga kotak kepemimpinan online. Hambatan komunikasi ke atas ini biasanya
berasal dari para manajer yang mungkin tidak mendengarkan masalah karyawan atau
para karyawan mungkin tidak sepenuhnya mempercayai manajer untuk mendorong
informasi ke atas. Bentuk komunikasi formal yang ketiga yaitu komunikasi
Horizontal yaitu pertukaran pesan-pesan secra lateral diagonal diantar
teman-teman sekerja atau sesama pekerja. Bentuk komunikasi ini ersifat
koordinatif dan merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi. Komunikasi
lateral selain membantu koordinasikegiatan lateral juga menghindarkan pemecahan
masalah yang lambat.
4.2. Saluran Komunikasi
Tim
Dalam
perusahaan pada sat ini, tim-tim merupakan fondasi bangunan utama organisasi.
Komunikasi tim-tim secara umum ada dua yaitu : A. komunikasi tersentralisasi
yaitu struktur komunikasi dimana para anggota tim berkomunikasi lewat satu
individu untuk menyelesaikan masalah atau membuat keputusan. B. Komunikasi terdesentralisasi yaitu
struktur komunikasi dimana anggota-anggota tim berkomunikasi secara bebas satu
sama lain dan membuat keputusan bersama.
Jaringan komunikasi tersentralisasi mancapai solusi-solusi yang lebih
cepat untuk masala-masalah sederhana karena para anggota adapat meberikan
informasi yang relevan untuk orang pusat guna mendapatkan satu keputusan. Komunikasi
terdesentralisasi lebih lambat dlam menyelesaikan masalah-masalah sederhana
karena informasi diberikan diantara para individu sehingga pada akhirnya seseorang menyatukan
informasi tersebut dan menyelesaikan masalah. Nmaun untuk masalah-masalah yang
kompleks, komunikasi terdesentarlisasi lebih cepat dalam menyelesaikan masalah
karena informasi yang dibutuhkan tidak dibatasi untuk satu orang sehingga
pengumpulan informasi yang dilakukan melalui komunikasi dapat meberikan masukan
lebih banyak dalam pembuatan keputusan.
4.3. Saluran
Komunikasi Informal
Saluran
komunikasi informal merupakan saluran komunikasi yang berada di luar
saluran-saluran yang sah secara formal tanpa berkenaan dengan otoritas hirarki
organisasi. Komunikasiinformal hidup berdampingan dengan komunikasi formal,
namun secraa hirarkis memotong rantai komando vertikal untuk berhubungan secara
virtual dalam organisasi. Dua tipe saluran informasi yang sering digunakan
dalam banyak organisasi adalah manajemen dengan berkeliling dan desas-desus. Manajemen
berkeliling adalah teknik komuikasi dimana para manajer berinteraksi secra
langsung dengan pekerja untuk bertukar informasi. Para manajer dapat
mendeskripsikan ide-ide dan nilai-nilai penting kepada para karyawan untuk
kemudian mempelajari masalah-masalah serta isu-isu yang dihadapi para karyawan.
Desas-desus adalah jaringan komunikasi informal orang ke orang para karyawan
yang tidak secxra resmi disetujui oleh organisasi. Desas-desus menghubungkan
para karyawan di semua direksi, dimuali dari direktur, melewati manajemen
menengah, staf pendukung dan apara karyawan.
5. Berkomunikasi Di
Lingkungan Kerja Baru
Lingkungan
kerja baru berfokus pada komunikasi terbuka, dialog, serta umpan balik dan
pembelajaran.
5.1. Komunikasi
Terbuka
Komunikasi
terbuka berari berbagi semua tipe informasi di seluruh perusahaan , lintas tingkat
fungsional, dan hiearkis. Komunikasi terbuka berjalan berlawanan denganaliran
tradisional informasi selektif ke bawah dari para supervisor ke para bawahan.
Dengan meniadakan hierarkis dan departemenntal konvensioal dapat memberikan ide
dari para karyawan.
5.2. Dialog
Dialog
adalah proses komunikasi kelompok yang dimaksudkan untuk menciptaka satu budaya
yang berdasarkan pada kolaborasi, fluidiitas, kepercayaan, dan komitmen menuju
tujuan-tujuan yang sama. Cara yang berguana untuk mendeskripsika dialog yaitu
dengan mebandingkannya dnega diskusi. Fokus dialog adalah menampakkan perasaan
dan membangun dasar yang sama. Hasil dialog diberi ciri dengan kesatuan
kelompok, arti yang sama, dan pola pikir yang berubah.
5.3. Umpan Balik Dan Pembelajaran
Umpan
balik menggunakan komunikasi dan evaluasi untuk mebantu organisasi belajar dan
berkembang. Umpan balik memungkinkan para manajer untuk menentukan apakah
mereka berhasil atau tidak berhasil dalam berkomunikasi dengan orang lain. Umpan
balik yang difokuskan oleh manajer dapat mebantu mengembangkan kapasitas para
bawahan dan mengajari organisasi cara yang lebih baik agar dapat meraih
tujuan-tujuannya.
6. Hambatan-Hambatan
Komunikasi
Hambatan-hambatan
dapat dikategorikan sebagai hambatan pada tingkat individual dan pada tingkat
organisasional.
6.1. Hambatan
Individu
Hambatan-hambatan
individu yang sering terjadi yaitu : a. Hambatan
antar perseorangan meliputi masalah-masalah dengan emosi dan persepsi yang
dimiliki oleh para karyawan b. Memilih
saluran atau medium yang salah c. Semantik,
yaitu ketika penggunaan kata-kata yang menyinggung arti kata-kata dan cara
kata-kata tersebut digunakan. d. Pengiriman isyarat yang tidak konsisten antara
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
6.2. Hambatan
Organisasional
Hambatan
organisasional menyinggung faktor-faktor untuk organisasi sebagai satu
kesatuan, yaitu : a. Perbedaan status
dan kekuasaan . Orang-orang yang memiliki kekuasaan rendah mungkin akan segan
untukmmenyampaikan berita buruk ke kekuasaan yang lebih tinggi yang kemudian
memberikan kesan yang lebih buruk bagi tingkat-tingkat yang lebih tinggi. b. Perbedaan
lintas departemen dalam bentuk kebutuhan dan dan tujuan menggangu komunikasi. c.
Ketiadaan saluran-saluran formal sehingga mengurangi efektifitas komunikasi. d.
Aliran komunikasi yang tidak sesuai dengn tugas organisasi atau tim. e. Koordianasi
yang buruk sehingga bagian-bagian organisasi yang berbeda bekerja dalam keadaan
terasing tanpa mengetahui dan mengerti apa yang dilakukan oleh bagian-bagian
lain.
7. Mengatasi Hambatan
Komunikasi
7.1. Ketrampilan
Individu
Cara
mengatasi hambatan komunikasi individual yaitu : a. mendengarkan dengan aktif b.
individu harus memilih saluran yang tepat c. pengirim dan penerima harus mengerahkan
usaha khusus untuk memahami perspektif masing-masing d. Mengaktifkan sistem manajemen dengan berkeliling sehingga
para manajer harus meluangkan waktu untuk keuar kantor guna berkomunikasi
dengan bawahan.
7.2. Tindakan
Organisasional
Hal-hal
yang perlu dilakukan dalam mengatasi hambatan komunikasi organisasional yaitu :
a. Menciptakan suasana kepercayaan dan keterbukaan melalui komunikasi terbuka
dan dialog b. Mengembangkan dan menggunakan saluran-saluran informasi formal di
semua direksi c. Manajer harus mendukung
penggunaan saluran multiple termasuk komunikasi komunikasi formal dan
komunikasi nonformal d. Struktur harus sesuai dengan kebutuhan komunikasi
PENULIS
Dr.
Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad
Fattah, S.Pi, M.Si
Dosen
Fpik Universitas Brawijaya
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
REFERENSI
Richard
L. Daft. 2003. Management, Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta
Hani
Handoko, 2003. Manajemen Edisi ke 2. BPFE Yogyakarta.
PROPAGASI
A. Latihan dan
Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
B. Pertanyaan
(Evaluasi mandiri)
1.
Hambatan apa saja yag bisa menghambat komunikasi dalam suatu organisasi?
2.
Deskripsikan elemen-elemen proses komunikasi!
3.
Apakah pengertian komunikasi?
4.
Bagaimana seorang manajer seharusnya berkomunikasi dengan bawahannya?
C. QUIZ -mutiple
choice (Evaluasi)
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)
Post a Comment for "Dasar Manajemen Komunikasi"