1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
•
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara
perilaku manusia. Seorang manajer perlu memahami orang-orang berperilaku agar
agar dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sesuai dengan kepentingan
organisasi.
•
Faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang selain motivasi yaitu kemampuan
individu dan pemahaman tentang perilaku yang diperlakukan untuk mencapai
prestasi yang tinggi yang disebut dengan persepsi peranan. Ketiga faktor
tersebut saling berhubungan. Jika salah satu faktor rendah, maka tingkat
prestasi akan rendah walaupun faktor-faktor lainnya tinggi.
1.2 Tujuan
Penguasaan
materi dalam modul ini, dirancang sebagai landasan dasar pemahaman motivasi
dalam managemen organisasi.
•
Mendefinisikan motivasi dan menjelaskan perbedaan antara pendekatan-pendekatan
tradisional terhadap motivasi
•
Mengidentifikasi dan mendeskripsikan teori isi motivasi berdasarkan kebutuhan
karyawan
•
Mengidentifikasikan dan menjelaskan teori-teori proses motivasi
•
Mendeskripsikan teori penguatan dan bagaimana teori tersebut digunakan untuk
memeotivasi para karyawan
2. Konsep Motivasi
(R)
•
Motivasi merujuk pada kekuatan-kekuatan internal atau eksternal seseorang yang
membangkitkan antusiasme dan perlawanan untuk melakukan serangkaian kegiatan
tertentu.
•
Motivasi karyawan mempengaruhi produktivitas, dan sebagian tugas seorang
manajer adalah menyalurkan motivasi menuju pencapaian tujuan-tujuan
organisasional.
•
Model sederhana motivasi seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 1. Model
Motivasi
•
Kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan dasar, makanan, pencapaian, perolehan
moneter mempengaruhi motivasi dan keinginan manusia. Sejauh mana perilaku
pencapaian kebutuhan berhasil,maka diberikan penghargaan baik secara intrinsik
(kepuasan dalam proses melakukan tindakan) maupun secara ekstrinsik
(penghargaan yang diberikan oleh orang lain) yang dapat memberi tahu mereka
bahwa perilaku tersebut tepat atau dapat digunakan lagi di masa depan.
3. Dasar-Dasar
Motivasi
Asumsi
seorang manajer tentang motivasi karyawan dan penggunaan penghargaan tergantung
perspektifnya pada motivasi. Selama ini dikenal empat pendekatan motivasi
karyawan yaitu pendekatan tradisional, pendekatan hubungan manusia, pendekatan
sumber daya manusia, dan pendekatan kontemporer.
3.1. Pendekatan
Tradisional
•
Pendekatan tradisional sering disebut pendekatan manusia ekonomi yang
dikembangkan oleh Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah yang menimbulkan
pengembangan sistem gaji insentif dimana karyawan benar-benar dibayar
berdasarkan kualitas dan kuantitas hasil kerja mereka.
•
Pendekatan ini lebih mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif
untuk memotivasi para pekerja (semakin banyak produksi, maka semakin banyak
penerimaan penghasilan).
•
Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas dan
hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berupa uang. Orang-orang hanya akan
bekerja lebih keras demi gaji yang lebih tinggi.
•
Pendekatan tradisional cukup efektif, namun seiring dengan meningkatnya
efisiensi, perusahaan akan mengurangi karyawan untuk mengurangi besarnya upah
insentif sehingga karyawan lebih mencari keamanan/ jaminan kerja daripada
sekedar menerima upah kecil dan sementara.
3.2. Pendekatan
Hubungan Manusia
•
Pendekatan hubungan manusia melahirkan konsep manusia sosial dimana konsep
manusia ekonomi berangsur-angsur berangsur-angsur merubah karyawan menjadi
lebih mudah bergaul sehingga menciptakan penghargaan nonekonomi seperti
kelompok kerja yang menyenangkan yang lebih penting daripada sekedar uang
sebagai motivator perilaku kerja.
•
Elton Mayo beserta peneliti hubungan manusia menemukan bahwa karyawan dalam
kontak sosial pekerjaannya juga memiliki kepentingan serta faktor kebosanan dan
pengulangan pekerjaan adalah faktor yang mengurangi motivasi.
•
Dalam pendekatan ini, karyawan diberi kebebasan untuk membuat sendiri keputusan
dalam pekerjaannya. Perhatian manajer dan operasi organisasi lebih ditekankan
dalam bentuk penyediaan saran informasi yang diarahkan pada kelompok-kelompok
kerja organisasi informal.
3.3. Pendekatan
Sumberdaya Manusia
•
Pendekatan Sumberdaya manusia memperkenalkan konsep manusia seutuhnya yang
memberi kesan bahwa karyawan adalah kompleks dan termotivasi oleh banyak
faktor.
•
Mc Gregor dan Maslow serta peneliti seperti Argyris dan Likert mengemukakan
bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor selain uang atau keinginan
untuk mencapai kepuasan, namun juga kebutuhan untuk berprestasi dan memeperoleh
pekerjaan yang berarti.
•
Pendekatan ini mengemukakan bahwa para karyawan lebih menyukai pemenuhan
kebutuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik sehingga para karyawan
dapat diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan –
keputusan dan pelaksanaan tugas-tugas.
3.4. Pendekatan
Kontemporer
•
Pendekatan kontemporer dipengaruhi oleh tiga tipe teori yaitu teori isi
(content theories),teori proses (process theories) dan teori penguatan (reinforcement theories).
•
Teori isi menekankan pada analisis yang mendasari kebutuhan – kebutuhan manusia
yang memberikan wawasan dalam kebutuhan orang dalam organisasi dan membantu
para manajer dalam memahami bagaimana kebutuhan–kebutuhan dapat dipenuhi di
tempat kerja.
•
Teori Proses berkenaan dengan proses pemikiran yang mempengaruhi perilaku dan
berfokus pada bagaimana karyawan-karyawan mencari penghargaan dalam keadaan
kerja.
•
Teori Penguatan berfokus pada karyawan yang mempelajari perilaku kerja yang
diinginkan.
•
Teori isi lebih menekankan pada kebutuhan, teori proses menekankan pada
perilaku, sedangkan teori penguatan lebih menekankan pada bentuk penguatan
konsep-konsep penghargaan seperti pada gambar 1.
4. Perspektif Isi pada Motivasi (R N H)
•
Teori isi pada motivasi memusatkan perhatian pada :
a.
Kebutuhan – kebutuhan, motif-motif atau dorongan-dorongan
b.
Hubungan karyawan dengan faktor – faktor eksternal
•
Teori isi menekankan pada pentingnya pengertian faktor internal dan faktor eskternal
individu dalam memilih kegiatan, cara dan perilaku tertentu dalam memuaskan
kebutuhan yang dirasakan.
•
Kebutuhan ini mewujudkan dorongan internal yang memotivasi perilaku tertentu
sebagai usaha untuk memnuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Manajer dapat
memberikan penghargaan kepada karyawan untuk menguatkan pekerja untuk
mengarahkan energi dan prioritas pada pencapaian tujuan-tujuan organisasional.
4.1. Teori kebutuhan
– Maslow
•
Teori isi berdasarkan hirarki kebutuhan Abraham Maslow mengemukakan bahwa
orang-orang termotivasi oleh lima kategori kebutuhan yaitu kebutuhan
fisiologis, keamanan, kepemilikan, penghargaan dan aktualisasi diri.
•
Bentuk Hirarki Kebutuhan Maslow dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2 Hirarki
Kebutuhan Maslow
•
Menurut Maslow, kebutuhan tingkat bawah membutuhkan prioritas pemenuhan yang
lebih tinggi dibanding yang lain. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi secara
berurutan yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, kebutuhan kepemilikan,
penghargaan dan aktualisasi diri. Setelah salah satu kebutuhan terpenuhi,
kebutuhan tersebut mengalami penurunan kepentingan dan kebutuhan yang lebih
tinggi selanjutnya diaktifkan.
•
Kebutuhan Fisiologis merupakan pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi
makanan, air, dan oksigen. Dalam organisasi, kebutuhan fisiologis meliputi
gairah kerja, ruang, dan gaji pokok untuk menjamin kelangsungan hidup.
•
Kebutuhan akan rasa aman (safety needs) merupakan kebutuhan lingkungan fisik
dan emosional yang aman dan terlindung dari ancaman yaitu kebutuhan akan
pekerjaan yang aman, imbalan kerja tambahan, dan perlindungan pekerjaan.
•
Kebutuhan akan kepemilikan (belonging needs) berkenaan dengan keinginan untuk
memiliki hubungan baik dengan sesama pekerja, partisipasi dalam kelompok kerja,
dan hubungan positif dengan para pengawas.
•
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) merepresentasikan keinginan untuk
mendapatkan pengakuan, peningkatan tanggung jawab, status tinggi, dan pujian
atas kontribusi bagi organisasi
•
Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) berkenaan dengan
pengembangan potensi seseorang, meningkatkan kompetensi seseorang, dan menjadi
seseorang yang lebih baik. Kebutuhan aktualisasi diri dapat dipenuhi dengan
memberikan peluang kepada karyawan untuk tumbuh, kreatif, dan mendapatkan
pelatihan untuk melakukan tugas-tugas yang menantang serta kemajuan.
4.2 Teori ERG (ERG Theory)
•
Clayton Alderfer mengemukakan teorinya kebutuhan dalam merespons kritik
terhadap teori Maslow akan kurangnya verifikasi yang empiris dalam tiga ketegori
kebutuhan yaitu :
a.
Kebutuhan Kehidupan (Existence needs) merupakan kebutuhan akan kesejahteraan
fisik.
b.
Kebutuhan keterhubungan (relatedness needs)menyinggung kebutuhan akan pemenuhan
kebutuhan dengan orang lain
c.
Kebutuhan Pertumbuhan (Growth needs) berfokus pada perkembangan potensi manusia
dan keinginan akan pertumbuhan pribadi serta kompetensi yang meningkat.
•
Teori ERG lebh luwes daripada teori Maslow berdasarkan prinsip frustasi-regresi
yaitu apabila terjadi kegagalan pemenuhan tingkat tinggi mungkin menyebabkan
regresi terhadap pemenuhan kebutuhan tingkat lebih rendah yang sudah terpenuhi
sehingga pekerja yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi
mungkin kembali pada pertumbuhan tingkat rendah dan mengalihkan usahanya untuk
menghasilkan lebih banyak uang.
•
Terori kebutuhan membantu menjelaskan mengapa organisasi-organisasi mencari
berbagai cara untuk mengakui para karyawan dan mendorong partisipasi mereka
dalm pembuatan keputusan.
4.3. Teori Dua faktor
/ Motivasi-pemeliharaan- Herzberg
•
Frederick Herzberg mengembangkan teori motivasi yang populer disebut Teori Dua
Faktor. Berdasarkan penelitiannya mengusulkan bahwa karakteristik pekerjaan
berhubungan dengan ketidakpuasan yang sangat berbeda dari karakteristik yeng
berkenaan dengan kepuasanyang menimbulkan ide bahwa terdapat dua faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja.
•
Herzberg mengemukakan dua dimensi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku
karyawan di tempat kerja.
a.
Faktor Higiene : melibatkan khadiran dan ketidakhadiran faktor-faktor yang
membuat pekerjaan menjadi tidak memuaskan seperti kondisi kerja, bayaran,
kebijaksanaan perusahaan, dan hubungan antarpersonal. Ketika faktor Higiene
buruk, pekerjaan akan tersa tidak memuaskan, tetapi jika faktor higiene baik maka
menghilangkan ketidakpuasan meskipun higiene yang baik belum tentu membuat
orang-orang menjadi sangat puas dan termotivasi dalam pekerjaan mereka.
b.
Motivator (Motivators) adalah kebutuhan tingkat tinggi yang meliputi
pencapaian, pengakuan, tanggung jawab, dan peluang pertumbuhan. Ketika
motivator tidak ada, maka para pekerja akan netral terhadap pekerjaan, dan
ketika motivator ada, maka pekerja akan sangat termotivasi dan puas terhadap
pekerjaan mereka.
•
Faktor Higiene dan Motivator merepresentasikan dua faktor berbeda yang
mempengaruhi motiivasi. Faktor Higiene hanya bekerja pada area ketidakpuasan.
Perbaikan kondisi kerja yang yang tidak aman atau lingkungan kerja yang berisik
tidak akan menimbulkan motivasi dan kepuasan tingkat tinggi.
•
Motivator seperti tantangan, tanggung jawab, dan pengakuan harus ditempatkan
sebelum para karyawan sangat termotivasi untk unggul dalam pekerjaan mereka.
4.4. Teori
Prestasi/Kebutuhan Yang Didapat - Mcclelland
•
Teori Kebutuhan yang Didapat yang dikemukakan oleh David McClelland membagi
tiga kebutuhan berdasarkan pengalaman hidup manusia. Tiga kebutuha tersebut
yaitu :
a.
Kebutuhan Pencapaian (needs for achievement) meliputi keinginan untuk mencapai
sesuatu yang sulit, mencapai standar kesuksesan yang tinggi, menguasai
tugas-tugas yang kompleks dan mengungguli orang lain.
b.
Kebutuhan akan Pertalian (needs for affiliation) yaitu keinginan untuk
membentuk hubungan pribadi yang akrab, menghindari konflik, dan menjalin
persahabatan yang hangat.
c.
Kebutuhan akan kesuksesan (needs for power) yaitu keinginan untuk mempengaruhi
atau mengendaliakan orang lain, bertanggung jawab atas orang lain, dan memiliki
otoritas atas orang lain.
•
McClelland orang-orang yang berorientasi prestasi memiliki karakteristik yang
perlu dikembangkan yaitu :
a.
Menyukai pengambilan resiko yang layak sebagai fungsi keterampilan, bukan
kesempatan, menyukai tantangan, dan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil
yang telah dicapai.
b. Memiliki kecenderungan untuk menetapkan
tujuan prestasi yang layak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan.
c. Memiliki kebutuhan yang kuat akan umpan
balik tentang apa yang telah dikerjakannya
d. Memiliki keterampilan dalam perencanaan
jangka panjang dan memiliki kemampuan organisasional.
5. Perspektif Proses Pada Motivasi
Teori
proses menjelaskan bagaimana para pekerja memilih tindakan perilaku untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka dan menetukan apakah pilihan mereka
berhasil. Ada dua teori proses yang selama ini dikenal yaitu teori keadilan dan
teori keadilan.
5.1.Teori Keadilan
(Equity Theory)
•
Teori yang dikembangkan oleh J. Stacy
Adams ini berfokus pada persepsi individu tentang seberapa adil mereka
diperlakukan dibandingkan dengan orang lain.
•
Teori keadilan berfokus pada persepsi individu tentang seberapa adil mereka
diperlakukan dibandingkan dengan orang lain.
•
Rasio keadilan dilihat dari situasi yang ada ketika hasil dan masukan seseorang
sama dengan milik orang lain.
•
Metode yang biasa digunakan karyawan untuk menanggapi ketidakadilan yaitu :
a.
Mengubah masukan –masukan dengan meningkatkan atau mengurangi
masukan-masukannya untuk organisasi.
b.
Mengubah hasil-hasil dengan cara konsisten memperbaiki kondisi-kondisi serikat
pekerja agar sebanding dengan orang-orangnya menghasilkan uang lebih banyak.
c.
Mengubah persepsi-persepsi tentang keadilan jika mereka tidak mapu merubah
masukan atau hasil, misalnya dengan berpura-pura meningkatkan status yang
terikat pada pekerjaan
d.
Meninggalkan pekerjaan tersebut. Apabila orang merasa diperakukan tidak adil
mungkin akan meninggalkan pekerjaan mereka daripada menderita ketidakadilan.
•
Bagi manajer teori keadilan memberikan implikasi bahwa penghargaan sebagai
motivasi kerja harus diberikan sesuai yang dirasa adil oleh individu-individu
yang bersangkutan.
5.2. Teori Harapan
(Expectancy theory)
•
Teori harapan oleh Victor Vroom mengemukakan bahwa motivasi bergantung pada
harapan-harapan individu berkenaan dengan kemampuan mereka untuk menegrjakan
tugas-tugas dan menerima penghargaan yang diinginkan.
•
Teori harapan berhubungan dengan proses yang digunakan individu untuk mencapai
penghargaan
•
Teori ini memperkirakan individu akan mendapatkan prestasi yang tinggi apabila
mereka melihat suatu kemungkinan bahwa usaha mereka akan mengarah pada prestasi
yang tinggi, kemungkinan bahwa usaha mereka akan membawa ke arah hasil-hasil
yang menguntungkan, dan bahwa hasil-hasil tersebut akan menjadi penarik efektif
bagi mereka pada keadaan keseimbangan.
6. Desain Pekerjaan
Untuk Motivasi
Pekerjaan
dalam sebuah organisasi adalah satu unit pekerjaan yang harus dikerjakan oleh
seorang karyawan. Sedangkan Desain pekerjaan (job design) adalah penerapan
teori motivasi pada struktur krja untuk meningktakan produktivitas dan
kepuasan. Pendekatan yang biasa dilakukan dalam desain pekerjaan yaitu
penyederhanaan, rotasi, pembesaran, dan pengayaan pekerjaan.
6.1 Penyederhanaan
Pekerjaan
•
Penyederhanaan pekerjaan mengejar efisiensi tugas dengan mengurangi jumlah
tugas yang harus dikerjakan seseorang.
•
Penyederhanaan pekerjaan berdasarkan prinsip-prinsip yang diambil dari
manajemen ilmiah dan teknik industri
•
Tugas-tugas didesain agar sederhana, repetitif dan standar.
Gambar 3
Penyederhanaan Kerja
6.2. Rotasi Pekerjaan
•
Rotasi pekerjaan adalah bentuk desain pekerjaan yang secara sistematik
memindahkan para karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain untuk
meberi mereka variasi dan stimulasi.
•
Rotasi pekerjaan dapat meningkatkan jumlah tugas yang berbeda yang dikerjakan
seorang karyawan tanpa adanya peningkatan kompleksitas dari pekerjaan apapun.
•
Rotasi pekerjaan masih mengambil keuntungan dari efisiensi teknik, tetapi
memberikan variasi dan stimulasi bagi para karyawan
Gambar 4 Rotasi
Pekerjaan
6.3. Pembesaran
Pekerjaan
•
Pembesaran Pekerjaan (job enlargement) mengombinasikan serangkaian tugas
menjadi satu pekerjaan baru yang lebih luas untuk memberi para karyawan variasi
dan tantangan
•
Pembesaran pekerjaan merupakan respons terhadap ketidakpuasan para karyawan
dengan pekerjaan yang terlalu sederhana.
Gambar 5 Pembesaran
Pekerjaan
6.4. Pengayaan
Pekerjaan
•
Pengayaan pekerjaan merupakan desain pekerjaan yang menggabungkan pencapaian,
pengakuan, dan motivator-motivator tingkat tinggi lain ke dalam pekerjaan
termasuk tanggung jawab, pengakuan, dan peluang-peluang untuk mendapatkan
pertumbuhan, pembelajaran, serta pencapaian.
•
Dalam pengayaan pekerjaan, karyawan memiliki kendali atas berbagai sumberdaya
yang dibutuhkan untuk mengerjakannya, membuat keputusan tentang cara melakukan
pekerjaan, mengalami perkembangan pribadi, dan menetukan langkah kerja mereka
sendiri.
•
Pengayaan pekerjaan dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan karyawan. Selain
itu perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari produktivitas jangka panjang,
pengurangan biaya, dan para karyawan yang lebih bahagia.
6.5. Model
Karakteristik Pekerjaan
•
Model karakteristik pekerjaan dikembangkan oleh Richard Hackman dan Greg Oldham
didefinisikan sebagai perubahan pekerjaan untuk meningkatkan kualitas
pengalaman kerja dan produktivitas para karyawan.
•
Model Karakteristik pekerjaan terdiri dari tiga bagian utama yaitu dimensi
pekerjaan inti, keadaan psikologis yang kritis, dan kekuatan kebutuhan
pertumbuhan karyawan.
•
Secara umum model karakteristik pekerjaan dapat dilihat seperti gambar di bawah
ini :
Gambar 6. Model
Karakteristik Pekerjaan
•
Hackman dan Oldman mendefinisikan lima dimensi yang menentukan potensi
motivasional sebuah pekerjaan yaitu:
a.
Variasi Keterampilan yaitu berbagai aktivitas yang menghasilkan satu pekerjaan
dan sejumlah keterampilan yang digunakan untuk mengerjakannya
b.
Identitas Tugas yaitu sejauh mana seorang karyawan melakukan pekerjaan total
denagn awal dan akhir yang jelas
c.
Arti Tugas yaitu sejauh mana pekerjaan dirasa penting dan memiliki pengaruh
pada perusahaan atau pelanggan
d.
Otonomi yaitu sejauhmana pekerja memiliki kebebasan, kelekuasaan, dan penentuan
nasib sendiri dalam merencanakan dan menjalangkan tugas-tugas
e.
Umpan Balik yaitu sejauh mana pelaksanaan pekerjaan memberikan informasi untuk
karywan mengenai pekerjaannya
•
Jika kelima karakteristik inti dapat didesain dalam pekerjaan, para karyawan
akan semakin termotivasi dan kinerja, kualitas serta kepuasan akan semakin
tinggi
•
Keadaan psikologis yang kritis yaitu bahwa model ini lebih menguntungkan apabila
individu-individu mengalami tiga tampilan psikologis sebagai respons terhadap
desain pekerjaan. Keadaan psikologis dipengaruhi variasi keterampilan,
identitas tugas, dan arti tugas.
•
Hasil Pribadi dan Hasil Pekerjaan merupakan hasil dari pengaruh elima karakteristik
yaitu motivasi kerja, kinerja, dan kepuasan yang tinggi, serta ketidakhadiran
dan pergantian rendah.
•
Kekuatan Pertumbuhan karyawan artinya bahwa orang-orang memiliki kebutuhan yang
berbeda akan pertumbuhan dan perkembangan. Model ini sangat efektif diterapkan
ketika individu memiliki kebutuhan tinggi akan pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk keinginan akan tantangan pribadi, pencapaian, dan pekerjaan yang
menantang.
PENULIS
Dr.
Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad
Fattah, S.Pi, M.Si
Dosen
Fpik Universitas Brawijaya
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
REFERENSI
Richard
L. Daft. 2003. Management, Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta
Hani
Handoko, 2003. Manajemen Edisi ke 2. BPFE Yogyakarta.
PROPAGASI
A.
Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
B.
Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1.
Apakah [pengertian motivasi secara umum?
2.
Sebutkan teori kebutuhan maslow
3.
Apakah pengeriian pengayaan pekerjaan
dan penyederhanaan pekerjaan?
C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship,
penerapan topic bahasan pada dunia nyata)
Post a Comment for "Dasar Manajemen Motivasi"