1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
•
Salah satu tanggung jawab utama dari manajer adalah menunjuk arah yang harus
ditempuh organisasi dimasa depan dan bagaimana mengarahkan organisasi kesana.
•
Di sejumlah organisasi, khususnya yang berskala kecil, perencanaan bersifat
informal. Di organisasi lain, para manajernya mengikuti kerangka kerja
perencanaan yang terstruktur rapi. Perusahaan menentukan sebuah misi dasar dan
mengembangkan tujuan formal serta rencana strategis untuk melaksanakannya.
•
Di bab ini, kita akan membahas proses perencanaan dan memerhatikan bagaimana
manajer mengembangkan rencana efektif yang dapat berkembang dan disesuaikan
untuk memenuhi kondisi baru. Perhatian khusus diberikan pada penentuan tujuan,
karena untuk inilah perencanaan dilakukan. Kemudian, rencana apa saja yang
dapat digunakan manajer untuk membantu organisasi meraih tujuan-tujuan yang
telah dipelajari, dengan perhatian khusus pada perencanaan manajemen krisis. Dan
terakhir, kita akan mempelajari pendekatan baru dalam perencanaan yang
menitikberatkan pada keterlibatan karyawan, pelanggan, mitra kerja, dan para
pemegang kepentingan lainnya dalam pemikiran strategis dan pelaksanaan.
1.2 Tujuan
•
Mendefinisikan dan menjelaskan pendahuluan pada bab penentuan tujuan
•
Mendefinisikan tujuan dan rencana serta menjelaskan kaitan kedua hal tersebut.
•
Menjelaskan konsep misi dan visi organisasi dan bagaimana pengaruhnya terhadap
penentuan tujuan dan perencanaan.
•
Mendefinisikan karakteristik dari tujuan yang efektif.
•
Mendeskripsikan jenis-jenis tujuan organisasi yang harus dimiliki perusahaan
dan mengapa tujuan tersebut membentuk sebuah hirarki.
•
Mendeskripsikan empat langkah penting dalam proses management by objectives
(MBO).
2. GAMBARAN TUJUAN
DAN RENCANA
•
Tujuan dan rencana telah menjadi konsep umum di masyarakat kita. Suatu tujuan
(goal) adalah keadaan yang diharapkan dimasa depan yang berusaha direalisasikan
organisasi. Tujuan ini penting sifatnya karena organisasi didirikan untuk
maksud tertentu dan tujuan dibuat untuk mendefinisikan dan menyatakan maksud
tersebut. Suatu rencana (plan) merupakan cetak biru (blueprint) dari pencapaian
tujuan dan merinci alokasi sumberdaya, jadwal, tugas, dan tindakan lain yang dibutuhkan.
Tujuan menggambarkan akhir dari masa depan; rencana menggambarkan perangkat
atau alat saat ini. Kata perencanaan (planning) umumnya menggabungkan kedua
definisi tersebut; yang berarti penentuan tujuan organisasi dan pendefisian
perangkat untuk meraih hal tersebut.
3. TUJUAN ORGANISASI
3.1 Misi Organisasi
•
Pernyataan misi (mission statement) yang formal merupakan penjelasan yang
dinyatakan secara umum tentang skala usaha dan operasi yang membedakan
organisasi dengan organisasi lain di bidang yang sama. Isi dari pernyataan misi
sering berfokus pada pasar dan pelanggan serta mengidentifikasikan usaha
dibidang yang diinginkan. Sejumlah pernyataan misi menggambarkan karakteristik
perusahaan, seperti nilai perusahaan, kualitas produk yang dihasilkan,
fasilitas lokasi, dan perilaku terhadap karyawan.
•
Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dulu harus menetapkan
misi atau maksud organisasi. Misis adalah suatu pernyataan umum dan abadi
tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan
mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar. Misi
merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategic
perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukkan
bidang-bidang produk atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langganan utama
yang akan dipuaskan perusahaan. Secara singkat, misi menggambarkan
bidang-bidang produk, pasar dan teknologi yang ditekankan perusahaan, dimana
hal ini mencerminkan nilai-nilai dan berbagai prioritas dari para pembuat
keputusan strategic. Misi organisasi juga menunjukkan fungsi yang hendak
dijalankannya dalam system social atau ekonomi tertentu.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses penetapan tujuan strategic.
3.2 visi/tujuan Resmi
Organisasi
•
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak
terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai diwaktu yang akan datang
melalui kegiatan-kegiatan organisasi. Jadi dua unsure penting tujuan adalah 1)
hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang dengan mana 2) usaha-usaha
atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan. Tujuan-tujuan ini dapat berupa
tujuan umum atau khusus, tujuan akhir, ataupun tujuan antara.
•
Tujuan umum, atau sering disebut tujuan strategic secara operational tidak
dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus
yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk suatu
hirarki tujuan. Tujuan-tujuan khusus, meskipun secara fungsional berdiri
sendiri, secara operational terangkai didalam suatu jaringan kegiatan yang
memiliki arah sama yaitu memberikan pedoman pencapaian tujuan organisasi.
•
Pernyataan umum yang menjelaskan arah organisasi ingin melangkah dimasa depan
disebut tujuan strategis (strategic goal). Pernyataan ini lebih mengarah
keorganisasi secara menyeluruh dan bukan menunjuk pada divisi atau departemen
tertentu. Tujuan strategis sering disebut tujuan resmi, karena merupakan maksud
dari apa yang ingin dicapai organisasi.
4. FUNGSI TUJUAN
ORGANISASI
Konsep
tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang
bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain
sebagai berikut:
•
Pedoman bagi kegiatan. Melalui penggambaran hasil-hasil akhir diwaktu yang akan
datang, tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan
penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para anggota organisasi. Dalam hal
ini, fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai
apa yang “harus” dan “harus tidak” dilakukan.
•
Sumber Legitimasi. Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu
organisasi melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya, dan disamping itu,
keberadaannya dikalangan kelompok-kelompok seperti pelanggan, politikus,
karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya. Pengakuan atas
legitimasi ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
berbagai sumberdaya dan dukungan dari lingkunagn disekitarnya.
•
Standar pelaksanaan. Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini
akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi)
organisasi. Setelah organisasi menetapkan tujuan-tujuan dalam bidang-bidang
yang dapat dikuantifikasikan seperti penjualan, posisi pasar, atau laba,
derajat kesuksesan yang dicapai dapat dengan mudah diukur.
•
Sumber motivasi. Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi dan
identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi
sering memberikan insentif bagi para anggota. Phenomena ini tampak paling jelas
dalam organisasi yang menawarkan bonus bagi pencapaian tingkat penjualan
tertentu, dan sebagainya, yang dikaitkan secara langsung dengan laba tahunan.
Contoh lain, dalam organisasi olahraga professional (bahkan amatir), status dan
prestise sebagai anggota tim juara hamper selalu menjadi sumber motivasi kuat.
•
Dasar rasional pengorganisasian. Dinyatakan secara sederhana, tujuan organisasi
merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan organisasi dan struktur
organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
pencapaian tujuan, pola penggunaan sumberdaya, implementasi berbagai unsure
perancangan organisasi: pola komunikasi, mekanisme pengawasan,
departementalisasi, dan sebagainya.
5. KRITERIA TUJUAN
YANG EFEKTIF
•
Spesifik dan terukur (specific and measurable). Jika memungkinkan, tujuan harus
ditampilkan dalam bentuk kuantitatif, misalnya meningkatkan keuntungan 2%,
mengurangi kerusakan produk sebanyak 1 %, atau meningkatkan peringkat rata-rata
efektivitas guru dar 3,5 menjadi 3,7.
•
Menyentuh area penting (cover key result areas). Tujuan tidak dapat disusun
untuk setiap aspek perilaku karyawan atau kinerja organisasi; maka angka yang
tertera jelas tidak berarti lagi. Manajer diharapkan mengidentifikasi sejumlah
area penting- mungkin hingga empat atau lima departemen di organisasi atau
pekerjaan. Area penting merupakan kegiatan yang memberi kontribusi terbanyak
bagi kinerja perusahaan. Banyak perusahaan menggunakan pendekatan berimbang
untuk penentuan tujuannya.
•
Menantang namun tetap realistis (challenging but realistic). Tujuan seharusnya
bersifat menantang namun tidak sulit untuk dicapai dengan akal sehat. Seorang
manajer yang baru saja direkrut menemukan bahwa stafnya harus bekerja sebanyak
100 jam tiap minggu untuk mencapai semua yang diharapkan dari mereka. Jika
tujuan bersifat tidak realistis, maka karyawan akan menuju kegagalan dan akan
menurunkan moral karyawan. Namun, jika tujuan terlalu mudah, karyawan tidak
akan merasa termotivasi. Tujuan yang direntangkan merupakan tujuan yang sangat
ambisius namun tetap realistis sehingga menantang karyawan untuk mencapai
standar.
•
Jangka waktu yang jelas (defined time period). Tujuan harus merinci jangka
waktu pencapaian. Jangka waktu merupakan tenggat yang menyatakan tanggal tujuan
tersebut dicapai. Sebuah tujuan yang berisi peluncuran intranet.
•
Dikaitkan dengan kompensasi (linked to rewards). Dampak akhir dari tujuan
tergantung dari sejauh mana gaji mengalami peningkatan, promosi, dan
penghargaan yang didasarkan pada pencapaian tujuan. Siapa saja yang mencapai
tujuan harus diberi penghargaan. Penghargaan member arti dan kaitan dengan
tujuan serta membantu karyawan berkomitmen untuk untuk mencapainya. Kegagalan
dalam mencapai tujuan sering kali disebabkan oleh faktor diluar karyawan.
6. MANAJEMEN BY
OBJECTIVE (MBO)
Management
by Objectives (MBO) adalah metode yang digunakan manajer dan karyawan untuk
menjelaskan tujuan dari setiap departemen, proyek dan orang serta
menggunakannya untuk mengawasi kinerja berkelanjutan. Bentuk langkah-langkah
dari proses MBO ada empat kegiatan utama harus ada agar pelaksanaan MBO dapat
berhasil.
•
Menetapkan tujuan (set goal). Ini merupakan langkah yang sulit dalam MBO.
Penetapkan tujuan melibatkan karyawan ditiap tingkatan dan memandang kegiatan
harian jauh kedepan untuk menjawab pertanyaan “apa yang coba kita raih?” tujuan
yang baik seharusnya konkret dan realistis, memberikan target yang spesifik dan
jangka waktu tertentu, serta memerlukan tanggung jawab. Tujuan dapat bersifat
kuantitatif atau kualitatif, tergantung apakah hasilnya terukur.
•
Mengembangkan rencana pelaksanaan (develop action plan). Sebuah rencana
pelaksanaan menjelaskan arah tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang ditentukan. Rencana pelaksanaan disusun untuk individu sekaligus
departemen.
•
Meninjau kemajuan yang dicapai (review progress). Kemajuan secara periodic
adalah hal penting untuk menjamin rencana pelaksanaan dijalankan dengan baik.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara informal antara manajer dengan bawahan,
dimana organisasi dapat melakukan pemeriksaan tiap tiga, enam, atau Sembilan bulan
dalam satu tahun. Pemeriksaan periodic ini membuat manajer dan karyawan
memerhatikan apakah mereka berbeda dalam target atau tindakan korektif yang
diperlukan. Manajer dan karyawan seharusnya tidak terbatas pada perilaku yang
telah ditentukan sebelumnya dan harus melakukan langkah apa pun yang diperlukan
untuk menghasilkan sesuatu yang berarti. Hal utama dari MBO adalah mencapai
tujuan. Rencana pelaksanaan dapat diubah kapanpun jika tujuan tidak tercapai.
•
Penghargaan atas kinerja keseluruhan (appraise overall performance). Langkah
akhir dari MBO adalah secara cermat mengevaluasi apakah tujuan tahunan telah
dicapai oleh individu maupun departemen. Keberhasilan atau kegagalan dalam
mencapai tujuan dapat menjadi bagian dari system penilaian kinerja dan arah
dari kenaikan penghasilan dan penghargaan lainnya. Penghargaan atas kinerja
departemen dan perusahaan secara keseluruhan menentukan tujuan untuk tahun
berikutnya. Siklus MBO akan berulang dalam basis tahunan.
•
MBO sulit didefinisikan, banyak organisasi mempergunakannya dengan cara-cara
yang berbeda dan untuk alasan-alasan yang berbeda pula. Secara umum esensi
system MBO terletak pada penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan
bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang tanggung jawab utama setiap
individu yang dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil
(sasaran-sasaran) dapat diukur yang diharapkan, dan penggunaan ukuran-ukuran
tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja serta penilaian
sumbangan masing-masing anggota.
•
Dalam MBO perencanaan efektif tergantung pada penentuan tujuan setiap manajer
yang diterapkan terutama sebagai fungsinya dalam organisasi. Setiap tujuan
manajer juga harus menyumbang kepada tujuan manajemen yang lebih tinggi dan
perusahaan sebagai keseluruhan. Drucker mengemukakan bahwa setiap manajer harus
menetapkan tujuan-tujuan mereka sendiri, atau paling tidak, ikut aktif dalam
proses penetapan tujuan. Disamping itu, para manajer setiap tingkatan seharusnya
berpartisipasi dalam penetapan tujuan pada tingkat lebih tinggi. Dengan cara
ini, para manajer akan memahami lebih baik tujuan-tujuan perusahaan yang lebih
luas dan hubungan tujuan khusus mereka sendiri dengan gambaran perusahaan
keseluruhan.
PENULIS
Dr.
Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad
Fattah, S.Pi, M.Si
Dosen
Fpik Universitas Brawijaya
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
REFERENSI
Daft,
L. Richard. 2008. Managemen. Salemba empat. Jakarta.
Handoko,T.Hani.
2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
PROPAGASI
A.
Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
B.
Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1.
Sebutkan apa saja pesan-pesan dan manfaat penting yang ditujukan untuk pihak
internal dan eksternal dalam organisasi?
2.
Ada 5 fungsi tujuan didalam suatu organisasi, sebutkan dan jelaskan!
3.
Jika menjadi seorang manajer perusahaan perikanan skala menengah, apakah anda
menggunakan MBO? Jika iya, beri contoh tujuan yang anda susun untuk para
manajer dan agen penjualan produk!
4.
Apakah karakteristik tujuan yang efektif? Apakah lebih baik untuk tidak
memiliki tujuan sama sekali daripada memiliki tujuan yang tidak memenuhi
criteria ini?
5.
Bagaimana perencanaan dapat berubah dilingkungan baru?
C.
QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)
Post a Comment for "Dasar Manajemen Penetapan Tujuan"