1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
•
Perencanaan terjadi disemua tipe kegiatan. Perencanaan adalah proses dasar
dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan
adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam
organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang
peranan lebih disbanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi
pengorganisasian, pengaranan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan
keputusan - keputusan perencanaan.
1.2 Tujuan
•
Mendefinisikan dan menjelaskan tujuan dari pendahuluan tersebut.
•
Mendefinisikan proses perencanaan dan pengertian perencanaan.
•
Mendeskripsikan empat tahap dasar perencanaan.
•
Menjelaskan alas an dari perlunya perencanaan.
•
Mendeskripsikan dan menjelaskan pentingnya tiga tahap dari rencana strategic.
•
Menjelaskan perbedaan antara rencana sekali pakai (single-use-plan) dan rencana
tetap (standing plan).
•
Mendeskripsikan hambatan perencanaan yang efektif.
•
Mendeskripsikan dan menjelaskan criteria penilaian efektivitas rencana.
2. Pengertian
Perencanaan
•
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya.
•
Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang
spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.
•
Kebutuhan akan perencanaan ada disemua tingkatan dan pada kenyataannya
meningkat dimana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar
terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak
biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk
rencana-rencana jangka panjang dan
strategi-strategi organisasi. Manajer pada tingkatan bawah merencanakan
terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek.
•
Perencanaan bukan peristiwa tunggal, dengan awal dan akhir yang jelas.
Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan menyesuaikan
dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap organisasi.
3. Empat Tahap Dasar
Perencanaan
Semua
kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini:
•
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya
– sumberdayanya secara tidak efektif.
•
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan
sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumberdaya – sumberdaya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan
saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana
kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan
dan data statistic yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
•
Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan
dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor
lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan,
antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi
diwaktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
•
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai
alternatif yang ada.
Gambar 1. Empat Tahap
Dasar Perencanaan
4. Alasan Perlunya
Perencanaan
Ada
dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai 1)
“protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan 2) “positive benefits” dalam bentuk
meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
•
Manfaat Perencanaan. Perencanaan mempunyai banyak manfaat. Sebagai contoh,
perencanaan 1) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan;2) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada
masalah-masalah utama;3) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
operasi lebih jelas;4) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;5)
memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;6) memudahkan dalam
melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi;7) membuat tujuan
lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;8) meminimumkanpekerjaan yang
tidak pasti; dan9) menghemat waktu usaha dan dana.
•
Kelemahan Perencanaan. Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa
diantaranya adalah bahwa 1) pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin
berlebihan pada kontribusi nyata;2) perencanaan cenderung menunda kegiatan;3)
perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi;4) kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian
situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut
terjadi; dan 5) ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak
konsisten.
5. Rencana strategik
•
Perencanaan strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi;penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program
strategic yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut; dan penetapan
metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan
telah diimplementasikan.
•
Secara lebih ringkas perencanaan strategic merupakan proses perencanaan jangka
panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
•
Ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategic. Pertama,
perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk
perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman terhadap perencanaan
strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga,
perencanaan strategic sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan
penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
•
Perencanaan strategic tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu
organisasi; tetapi perencanaan strategic lebih merupakan salah satu peranan
manajemen yang paling kritis. Sedangkan perencanaan yang dilakukan pada
tingkatan bawah disebut perencanaan operational (operational planning), yang
memusatkan perhatiannya pada operasi-operasi sekarang dan terutama berkenaan
dengan efisiensi, bukan efektivitas.
5.1. Proses
perencanaan Strategik
Secara
ringkas langkah-langkah proses penyusunan strategic dapat diuraikan sebagai
berikut:
•
Langkah 1: Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan-pernyataan umum
tentang misi, falsafah maksud, dan tujuan organisasi. Perumusan misi dan tujuan
merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi
oleh nilai-nilai yang dibawakan manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup
masalah-masalah social dan etika, atau masalah-masalah umum seperti luas
perusahaan, macam produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara pengoperasian
perusahaan.
•
Langkah 2: pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal
dan kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang (existing). Suatu profil
perusahaan adalah hasil analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasikan
tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas
sumberdaya-sumberdaya perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan menunjukkan
kesuksesan perusahaan diwaktu yang lalu dan kemampuannya untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan
diwaktu yang akan datang.
•
Langkah 3: Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi
cara-cara dalam mana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi,
social/budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.
Disamping itu perusahaan perlu mengidentifikasikan lingkungan lebih khusus,
yang terdiri dari para penyedia, pasar organisasi, para pesaing, pasar tenaga
kerja, dan lembaga-lembagakeuangan, dimana kekuatan-kekuatan ini akan
mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan.
•
Langkah 4: Analisa internal perusahaan-kekuatan dan kelemahan organisasi.
Analisa ini dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan
ekternal.
Gambar 2. Analisa
internal perusahaan
•
Langkah 5 : Identifikasi kesempatan dan ancaman strategic. Identifikasi tujuan
dan strategi, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan
organisasi dipadukan dalam langkah kelima: penentuan berbagai kesempatan yang
tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus dihadapinya. Berbagai
kesempatan dan ancaman ini dapat ditimbulkan banyak faktor , antara lain
perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau
perilaku konsumen/langganan.
•
Langkah 6: Pembuatan keputusan strategic. Langkah selanjutnya mencakup identifikasi,
penilaian dan pemilihan berbagai alternative strategic.
•
Langkah 7: Pengembangan strategi perusahaan. Setelah tujuan jangka panjang dan
strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya kedalam
sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi operational.
Tujuan dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi,
kebijaksanaan dan taktik (rencana, program, dan anggaran) operational pada
masing-masing bidang fungsional organisasi.
•
Langkah 8: Implementasi strategi, yang menyangkut kegiatan manajemen untuk
mengoperasikan strategi. Implementasi berarti peletakan strategi menjadi
kegiatan. Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua
atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti dengan alokasi
sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan.
5.2. Kebaikan Rencana
Strategic
Secara
umum, kebaikan perencanaan strategic dapat diperinci sebagai berikut:
•
Kebaikan utama perencanaan strategic adalah dalam memberikan pedoman yang
konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan mempergunakan perencanaan
strategic, para manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan yang
dirumuskan secara jelas dan metoda-metoda bagi pencapaian tujuan-tujuan
tersebut. Jadi, organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas.
Disamping itu, proses perencanaan strategic, membantu manajer mengantisipasi
masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.
•
Kebaikan penting perencanaan strategic lainnya adalah membantu para manajer
dalam pembuatan keputusan. Analisa hati-hati dari perencanaan strategic
memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan
untuk membuat keputusan-keputusan yang baik.
•
Perencanaan strategik juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan
atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan
mengurangi kesalahan atau kemungkinan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam
organisasi dimana ada periode waktu yang panjang antara suatu keputusan manajer
dan hasilnya.
5.3. Kelemahan
Rencana Strategic
Secara
umum, kelemahan perencanaan strategic dapat diperinci sebagai berikut:
•
Kelemahan utama perencanaan strategic formal adalah bahwa hal ini memerlukan
investasi dalam waktu, uang, dan orang yang cukup besar. Dalam banyak
organisasi perencanaan strategic memakan waktu bertahun-tahun agar berfungsi
dengan lancer, sehingga dapat kehilangan kesempatan.
•
Disamping itu, penetapan dan pemeliharaan suatu sistim formal melibatkan banyak
biaya. Sebagai contoh, biaya-biaya riset pasar, survai dan penyusunan model
yang sering menyangkut biaya kegiatan-kegiatan pemrosesan data yang mahal,
biaya-biaya latihan dan penggajian para perencana serta para manajer divisional
dan fungsional yang terlibat dalam proses, oleh karena itu,
organisasi-organisasi kecil sering tidak mampu untuk mengembangkan
program-program perencanaan strategic.
•
Kelemahan selanjutnya adalah bahwa perencanaan strategic kadang-kadang
cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan
bebas resiko. Para manajer belajar untuk mengembangkan hanya terhadap strategi
dan tujuan yang dapat lolos dari analisa terperinci proses perencanaan.
Kesempatan-kesempatan menarik yang mempunyai derajat ketidak-pastian tinggi
atau sulit dianalisa dan dikomunikasikan akan dihindari, diabaikan, atau
disingkirkan.
6. Rencana
Operational
Ada
dua tipe rencana-rencana operational. Rencana sekali pakai (single use plans)
dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali
bila telah tercapai; rencana tetap (standing plans) merupakan
pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat
diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.
6.1 Rencana sekali
pakai
Rencana
sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak
berulang dalam bentuk yang sama diwaktu mendatang. Sebagai contoh, perencanaan
perusahaan untuk membangungedung baru karena adanya perluasan usaha akan
memerlukan rencana sekali pakai khusus bagi proyek tersebut, walaupun perusahaan
telah membangun sejumlah gudang lain diwaktu yang lalu. Hal ini tidak dapat
menggunakan rencana gudang yang lalu, karena persyaratan-persyaratan
pembangunannya berbeda ,seperti biaya konstruksi, lokasi tersedianya tenaga
kerja, pembatasan area, dan sebagainya. Tipe-tipe pokok rencana sekali pakai
adalah program, proyek dan anggaran.
•
Program. Suatu program meliputi serangkaian kegiatan yang relative luas.
Program menunjukkan 1) langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai
tujuan, 2) satuan atau para anggota organisasi yang bertanggung jawab atas
setiap langkah, dan 3) urutan dan waktu setiap langkah. Program dapat disertai
suatu anggaran atau sekumpulan anggaran bagi kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
•
Proyek. Proyek adalah rencana sekali-pakai yang lebih sempit dan merupakan
bagian terpisah dari program. Setiap proyek mempunyai ruang lingkup yang
terbatas, arah penugasan yang jelas dan waktu penyelesaian. Setiap proyek akan
menjadi tanggung jawab personalia yang ditunjuk dan diberikan sumberdaya-sumberdaya
tertentu dan batas waktu.
•
Anggaran. Anggaran (budget) adalah laporan sumberdaya keuangan yang disusun
untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Anggaran terutama
merupakan peralatan pengawasan kegiatan-kegiatan organisasi dan komponen
penting dari program dan proyek. Anggaran memerinci pendapatan dan pengeluaran
dan memberikan target bagi kegiatan-kegiatan seperti penjualan, biaya-biaya
departemen atau investasi baru.
6.2 Rencana Tetap
Wujud
umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan.
Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah
(modifikasi)atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan para
manajer menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan pembuatan
keputusan karena situasi-situasi yang sama ditangani secara konsisten.
•
Kebijaksanaan. Suatu kebijaksanaan adalah pedoman umum pembuatan keputusan.
Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dapat dibuat
dan menutup apa yang tidak dapat dibuat. Dengan cara ini, kebijaksanaan
menyalurkan pemikiran para anggota organisasi agar konsisten dengan tujuan
organisasi. Kebijaksanaan dapat menyangkut masalah-masalah penting ataupun
masalah-masalah sederhana.
•
Prosedur standar. Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih
terperinci, disebut “prosedur standar” atau “ metoda standar” atau sering
dikenal sebagai “ standard operating procedure” (SOP). Suatu prosedur
memberikan sejumlah instruksi yang terperinci untuk pelaksanaan serangkaian
kegiatan yang terjadi secara teratur. Instruksi-instruksi terperinci ini
mengarahkan para karyawan dalam pelaksanaan tugas-tugas dan membantu untuk
menjamin pendekatan yang konsisten pada situasi tertentu. Prosedur paling tidak
sangat berguna untuk 1) menghemat usaha manajerial, 2) memudahkan pendelegasian
wewenang dan penempatan tanggung jawab, 3) menimbulkan pengembangan
metoda-metoda operasi yang lebih efisien, 4) memudahkan pengawasan, 5)
memungkinkan penghematan personalia, dan 6) membantu kegiatan-kegiatan
koordinasi.
•
Aturan. Aturan (rules atau regulations) adalah pernyataan (ketentuan) bahwa
suatu kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi
tertentu. Aturan digunakan untuk mengimplementasikan rencana-rencana lain dan
biasanya merupakan hasil kebijaksanaan yang diikuti dalam setiap kejadian.
Dalam melaksanakan suatu aturan, para anggota organisasi tidak mempunyai
pilihan melainkan harus mematuhinya. Dalam suatu kantor dimana aturan
menentukan semua karyawan untuk bekerja sampai jam 16.00, manajer hanya dapat
mencabut aturan bila terjadi suatu kejadian khusus, seperti system pendingin
udara mati atau listrik padam.
7. Hambatan
Perencanaan Efektif
•
Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah
penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan
rencana untuk mencapainya. Dengan kata lain, hambatan ini bersumber pada
ketidaksediaan dan ketidak mampuan individu-individu perencana untuk melakukan
kegiatan-kegiatan perencanaan.
•
Hambatan kedua, ada bukan didalam tetapi diluar perencana yaitu keengganan umum
para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena
perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.
•
Tiada alasan tunggal atau sederhana mengapa para anggota organisasi menolak
suatu rencana baru. Seringkali penolakan terhadap rencana, karena hal itu
bertentangan dengan kepentingannya; menghilangkan atau mengurangi balas jasa
atau kekuatannyaseperti kekuasaan , karier, atau gengsi. Perencanaan juga
mungkin ditolak karena membatasi kebebasan karyawan untuk mengambil kegiatan
kerja yang disukai atau menghindari tugas yang tidak diinginkan atau mereka
tidak melihat niali perubahan yang direncanakan. Sebagian besar anggota
organisasi juga menolak kebijaksanaan baruyang meningkatkan beban kerja mereka,
terutama mereka tidak sebanding dengan peningkatan balas jasa yang mereka
terima.
8. Kriteria Penilaian
Efektivitas Rencana
Beberapa
criteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup
1) kegunaan, 2) ketepatan dan obyektivitas, 3) ruang lingkup, 4) efektivitas
biaya, 5) akuntabilitas, dan 6) ketepatan waktu.
Gambar 3. Kriteria
penilaian efektivitas suatu rencana
•
Kegunaan. Agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya yang
lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana.
Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan perencanaan strategic. Hal ini
memerlukan analisa, peramalan pengembangan rencana dengan mempertimbangkan
segala sesuatu dan pembuatan perencanaan sebagai proses yang berkesinambungan.
Rencana hendaknya dapat melakukan penyesuaian secara cepat dan lancer terhadap
perubahan kondisi lingkungan tanpa kehilangan efektivitas.
•
Ketepatan dan efektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui
apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan
manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang tepat.
•
Ruang lingkup. Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan
(comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi.
•
Efektivitas biaya. Efektivitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah
menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional. Salah satu pedoman penting dalam
perencanaan : jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil meningkatkan
penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan dan
implementasinya.
•
Akuntabilitas. Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan: 1) tanggung jawab atas
pelaksanaan perencanaan dan 2) tanggung jawab atas implementasi rencana. Suatu
rencana harus mencakup keduanya.
•
Ketepatan waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencanaan. Berebagai
perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat
atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.
PENULIS
Dr.
Ir. Pudji Purwanti, MP
Mochammad
Fattah, S.Pi, M.Si
Dosen
Fpik Universitas Brawijaya
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
REFERENSI
Handoko,
T. Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Stoner.A.F.James,dkk.1996.
Manajemen. PT Prenhallindo. Jakarta
PROPAGASI
A.
Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
B.
Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1.
Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2.
Apa saja tahapan dalam perencanaan?sebutkan dan jelaskan!
3.
Apa saja langkah-langkah proses penyusunan strategic?
4.
Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif, sebutkan dan
jelaskan!
5.
Apa saja criteria yang digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan?sebutkan
dan jelaskan!
C.
QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)
D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)
Post a Comment for "Dasar Manajemen Proses Perencanaan"