7.
Jaring Insang (Gillnets)
•
Prinsip menangkap
ikan dengan gillnet:
Membiarkan ikan secara pasif untuk melewati jaring gillnet yang
terbentang.
•
Merupakan alat
tangkap pasif yang sangat bergantung pada pergerakan ikan target.
• Fungsi mata jaring
dan jaring adalah sebagai penjerat ikan dinding penghadang, dan bukan sebagai
dinding penghadang seperti pada alat tangkap purse seine.
Menurut FAO (Nedelec
& Prado, 1990), gillnet diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:
1.
Set gillnets
(dioperasikan di dasar laut, kadang dihanyutkan.
2.
Driftnets (dengan
atau tanpa kapal motor)
3.
Dragged gillnets
4.
Encircling gillnets
(ikan diarahkan menuju jaring, umumnya menggunakan rangsangan bunyi).
Hasil
tangkapan
¨ Drift Gillnet dan
Encircling Gillnet
¨ Menangkap ikan-ikan pelagis maupun pertengahan yang berenang secara bergerombol
maupun satu persatu. Jenis ikan yang tertangkap antara lain lemuru, layang, tongkol, kembung, tembang, herring, cod, flat fish, halibut
¨ Set Gillnet (dasar)
¨ Menangkap ikan-ikan dasar maupun pertengahan seperti manyung, herring, cod, flat fish, halibut, mackarel, yellow tail, sea bream,
udang, lobster
dll
Hal-Hal
yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan
¨ Bahan Jaring
¨ Ketegangan rentangan
tubuh jaring
¨ Shortening atau
shrinkage
¨ Tinggi jaring
¨ Mesh size
6. Jaring Insang (Gill Net)
Jaring Insang Hanyut / Drift Gill Net
Jaring Insang:
Jaring insang pada
dasarnya adalah sebidang jaring yang dioperasikan sedemikian rupa untuk
menghadang pergerakan gerombolan ikan (sesuai atau melawan arus). Ikan
diharapkan terjerat pada mata jaring dengan sistem: terjerat pada kepala bagian
depan (snagged), terjerat pada insang (gilled), terjerat pada bagian sirip
punggung (wedged) maupun terpuntal (entangled). Dengan demikian penamaan jaring
insang sebenarnya tidak spesifik untuk ikan yang terjerat pada insang saja.
Jaring Insang
termasuk jenis alat tangkap yang pasif dan selektif. Jaring tidak bergerak,
sebaliknya, ikan yang akan masuk dan berusaha melewati mata jaring sehinga
terjerat atau terpuntal. Dia hanya menangkap ikan-ikan pada kisaran ukuran
tertentu sesuai dengan ukuran mata jaring.
Alat tangkap Jaring
Insang digunakan pada hampir semua daerah di Indonesia. Nama yang paling umum
digunakan adalah Gill net maupun Jaring Insang. Hasil tangkapan terutama
ikan-ikan permukaan seperti tongkol. Namun ada juga jenis Jaring Insang yang
khusus ditujukan untuk menangkap udang dan ikan dasar lainnya.
6. Jaring Insang Tetap
(Set-Gill Net)
Jaring insang bisa
dioperasikan secara beragam – dipasang secara permanen tidak bergerak (fixed
Gill net), juga bisa dioperasikan hanyut mengikuti arus. Pada jaring insang
tetap, jaring dilengkapi dengan pemberat sampai dasar agar tidak mengikuti
arus. Sesuai dengan ikan yang menjadi target penangkapan, jaring insang juga
bisa dioperasikan pada permukaan, pada kolom air ataupun jaring insang dasar.
Hal ini dilakukan dengan mengatur kekuatan antara pemberat dengan pelampung
pada bagian atas jaring.
6. Jaring Insang (Gill Net)
Jaring Insang Lingkar
/ Encircling Gill Net
Jaring insang bisa
dioperasikan secara melingkar untuk mengurung gerombolan ikan. Hal ini terutama
dilakukan jika lebar jaring mencapai dasar perairan, sehingga sedikit
kemungkinan ikan terlepas melalui bawah jaring. Ketika jaring ditarik secara
perlahan, pergerakan ikan akan semakin terbatas dan akhirnya terjerat atau
terpuntal pada jaring.
Seperti telah
dijelaskan sebelumnya, alat tangkap Jaring Insang termasuk jenis alat yang
selektif. Kelemahan dari alat ini adalah ketika mengambil ikan hasil tangkapan
harus dilakukan satu per satu.
6. Jaring Insang (Gill Net)
Jaring Klitik/Gondrong/Udang / Trammel (Shrimp) Net
Jaring Udang:
Hampir semua daerah
di Indonesia mengenal Jaring Udang atau Jaring Klitik. Di daerah Utara Jawa,
Jaring Udang juga disebut Jaring Gondrong. Konstruksi Jaring Udang sama dengan
Trammel Net. Jaring ini umumnya terdiri dari tiga-bidang jaring yang disatukan
secara bersama. Mata jaring pada jaring bagian tengah lebih besar dibandingkan
dengan ukuran mata jaring pada jaring tepi. Namun serat Tasi pada jaring tepi
terbuat dari serat mono-filamen yang lebih halus dibandingkan jaring bagian
tengah.
Jaring udang bisa
dioperasikan secara vertikal di dasar menghadang pergerakan udang maupun
ditebarkan hampir seluruhnya menutupi dasar. Ujung jaring dihubungkan dengan
tali utama yang diikatkan ke perahu. Jaring biasanya dibiarkan selama sekitar 3
jam sebelum diangkat. Setiap udang yang melewati jaring biasanya akan
tertangkap secara terpuntal antara jaring tepi dan jaring tengah. Udang hasil
tangkapan Jaring Klitik sebagian besar masih dalam keadaan hidup.
Publisher
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Alat Tangkap Jaring Insang Gillnet (Metode Penangkapan Ikan (MPI))"