DASAR-DASAR
AKUAKULTUR
KONSEP DASAR EKOLOGI
1. PENDAHULUAN (PERTEMUAN I)
1.1. Pengantar
Pada dasarnya bahwa organisme perairan akan hidup pada suatu wilayah tertentu yang akan memberikan dukungan atas proses kehidupannya. Untuk mempertahankan hidupnya masing-masing organism akan saling berinteraksi dengan lingkungannya yang merupaka manifestasi dari daya dukung lahan, yang terdiri dari flora da fauna serta material abiotik. Daya dukung lahan merupakan suatu material yang mamp memberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif terhada kelangsungan hidup suatu organisme. Ekologi akan membe ikan wawasan dan penyajian tentan berbagai sistem atau ekosistem , antara lain : Ekosistem darat, Ekosistem air, Ekosistem udara, Ekosistem pantai dan lain-lain. Di dalam ekologi akan membahas tentang faktor biotik dan abiotik, dimana ke dua faktor ini akan dijelaskan secara terperinci di dalam bab selanjutnya mahasiswa dapat mempnyai gambaran secara lengkap tentang ekologi di perairan.
1.3 Definisi
•
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik (inter-
relationship) antara organisme dengan lingkungannya secara alamiah. Di dalam
interaksinya melibatkan komponen autotropik dan heterotropik.
•
Di dalam ekologi ada sebuah sistem yang dikenal sebagai Ekosistem, dimana di
dalam sistem ini melibatkan unsur biotik dan abiotik (lingkungan).
•
Konsep tersebut diatas dapat diterapkan pada lingkungan: kota, dunia, hutan,
danau, kolam ikan.
•
Proses fundamental yang dipelajari dalam dasar-dasar ekologi meliputi: alur
energi, Material biotik yang berisi, antara lain : jenis-jenis flora perairan,
jenis- jenis fauna perairan, fotosintesis, respirasi, piramida rantai makanan,
tranfer energi dalam ekosistem kolam, diagram alir energi, tingkat tropik,
hukum thermodinamika I dan thermodinamika II. Material abiotik yang meliputi
antara lain : faktor fisika, antara lain: suhu, cahaya, arus air, faktor kimia,
antara lain: pH, alkalinitas, salinitas, nutrien makro dan mikro.
2. ALIRAN ENERGI DI DALAM EKOSISTEM
System
yg berlangsung dalam ekologi ekosistem Konsep tersebut diatas dapat
diterapkan pada:
• Kota
• Hutan
• Danau
• Kolam ikan
2.1 FOTOSINTESIS
Aliran
energi searah didalam ekosistem melalui fotosintesa :
CH2O
bahan baku untuk sintesa karbohidrat dalam metabolisme tanaman/algae CH2O +
(N,P,K,S,Fe,Mn) untuk pembentukan protein, lemak, karbohidrat, asam nukleat
•
Di dalam perairan umum terdapat dua kelompok tanaman yang dapat dibedakan
berdasarkan atas ukuran dan karakter fisiologisnya. Untuk kelompok tanaman yang
tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung dimasukkan di dalam kelompok
mikrophyta, sedangkan yang bisa dilihat secara langsung oleh mata dimasukkan di
dalam kelompok makrofita.
•
Sebagai sumber utama energi alami di perairan adalah tanaman air yang bersifat
submers (makrophyota) yaitu tanaman air yang semua bagian tubuhnya
terendam di dalam badan air dan
phytoplankton (mikrophyta) yang berada di dalam badan air. Fotosintesis ini berlangsung dengan
bantuan sinar matahari, dimana sinar matahari yang terdiri dari gelombang warna
biru dan merah akan mendorong reaksi antara CO2 dan H2O menjadi karbohidrat
(CH2O)n dan O2 di dalam khlorophyl. Bahan – bahan ini nantinya akan
dirubah menjadi energ di dalam mitochondria. Mitokondria adalah organella
bentuk lonjong hingga balok yang dilapisi dua membrane (membran luar dan dalam)
dengan membran dalam yang berlipat-lipat membentuk suatu rangkaian poyeksi yang
disebut cristae. Fungsi utama dari organella ini adalah konversi karbohidrat
(glukosa) menjadi energi metabolisme yaitu ATP (adenosine triphosphate).
•
Untuk mendukung proses metabolisme di dalam tanaman agar nantinya dapat menjadi
cadangan makanan dalam tanaman itu sendiri dibutuhkan mineral yang berupa unsur
makro dan unsur mikro. Unsur makro tersebut antara lain : C, H, O, N, S, P, K,
sedangkan unsur mikro tersebut antara lain : Ca, Mg, Fe, Na, Li, Co, Bo, Cl,Mo.
Sinar
matahari mrp sumber energi dalam sebuah ekosistem yang oleh tumbuhan dapat diubah
mnjd energi kimia melalui proses fotosintesa
2.2 ALIRAN ENERGI YANG MASUK DAN BERLANJUT DI
DALAM EKOSISTEM
•
Arus energi diperairan bermula dari hasil fotosintes tanaman berkhlorophyl (produsen) yang pada akhirnya tanaman ini
akan dikonsumsi berturut-tururt oleh hewan herbivore (konsumen 1), hewan carnivore/pemangsa
(konsumen 2), hewan carnivore/pemangsa (konsumen 3) dan oleh hewan detrivore
kematian.
•
Sebagian kecil radiasi matahari diabsorbsi oleh tumbuh-tumbuhan dan alga dan
digunakan dalam fotosintesa untuk menghasilkan energi, sebagian digunakan untuk
metabolisme dan kelebihannya untuk pertumbuhan (biomass), biomass ini tersedia
untuk “trophic level” berikutnya, yaitu herbivora; dst dalam transfer eneri
dari satu
level
ke level berikutnya, selalu ada energi panas yang hilang proses metabolisme. yang
dipakai dalam
2.3 ALIRAN ENERGI YANG MELALUI EKOSISTEM KOLAM
Transfer
energi bukanlah suatu rantai makanan (food chain) yang sederhana tetapi
merupakan jaringan makanan (food web) yang sangat kompleks yang melibatkan
banyak spesies pada setiap “ Trophic Level”.
3. EKOLOGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA (PERTEMUAN
II)
3.3 HUKUM TERMODINAMIKA I
Energi
tidak dapat dimusnahkan tetapi bisa di transformasika dari satu bentuk ke
bentuk lain. Contoh : radiasi matahari energi kimia panas
3.4 HUKUM TERMODINAMIKA II
Tidak
ada transfer energi yang mencapai efisiensi 100%, selalu ada beberapa energi
yang hilang sebagai energi panas. Sementara itu 70-95% energi potensial hilang
sebagai panas pada setiap transformasi, oleh karena itu dalam budidaya ikan
atau udang jumlah rangkaian dalam rantai makanan
harus dibatasi, maksimal 4-5, karena
ketidak efisienan dalam transfer energi. Penurunan energi pada rantai makanan
atau disebut dengan “Feed Low Down on the Food Chain” dapat menyebabkan lebih
banyak jumlah energi yang dapat dipanen. Herbivora adalah “pengubah” yang
sangat baik dari biomass nabati yang tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia
manusia. menjadi biomass hewani yang sangat bermanfaat bagi Contoh : Pada
budidaya ikan/udang yang intensif biaya pakan sebesar 50-80% dari total biaya
operasional.
REFERENSI
PROPAGASI
1. Latihan
Jelaskan
secara universal konsep dasar ekologi di dalam sebuah perairan.
2. Pertanyaan
a) Mengapa aliran energi di dalam ekosistem
disebut “one way flow of energy”?
b) Jelaskan mengapa didalam jaringan makanan
perlu melibatkan banyak spesies pada setiap tropic level.
3. Tugas
Gambarlah
sistem diagram alir dari sebuah model piramida rantai makanan yang berbasis
pada Phitoplankton atau dedritus sebagai primary produser.
Penulis
Maheno
Sri Widodo
Rinda
Puspasari
Dosen
FPIK Universitas Brawijaya
Publisher
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Konsep Dasar Ekologi Modul (Dasar Akuakultur Atau Aquaculture)"