1.
PENDAHULUAN (PERTEMUAN I)
1.1.
Pengantar
Di alam, ikan dapat memenuhi kebutuhan makannya dengan pakan yang tersedia di alam. Dalam hal ini ikan mempunyai kesempatan untuk memilih. Oleh karena itu, pakan yang berasal dari alam selalu sesuai dengan selera ikan. Dalam lingkungan budidaya, ikan lebih tergantung pada pakan buatan dan tidak mempunyai kesempatan untuk memilih. Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhannya. Pembuatan pakan sebaiknya didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrisi ikan, kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan pertimbangan yang baik, dapat dihasilkan pkan buatan yang disukai ikan, tidak mudah hancur dalam air, aman bagi ikan. Pemberian pakan yang bersifat melengkapi dari keanekaragaman bahan makanan yang diberikan kepada ikan atau biota perairan merupakan suatu bahan suplemen yang akan sangat berguna di dalam memenuhi kebutuhan gizi. Hal ini akan meningkatkan vigor dari biota air yang bersangkutan
1.2 Tujuan
Penguasaan materi di
dalam modul ini, dirancang untuk dasar landasan tentang proses
budidaya perikanan,
dimana disini akan dijelaskan tentang :
· Pengertian mengenai
Formulasi pakan
· Pengertian dan
penjelasan mengenai kebutuhan Nutrisi
· Sifat-sifat fisik
pakan mulai dari tekstur pakan hingga bahan-bahan pakan yang
biasa digunakan serta
komponen non nutrient didalam sebagai suplemen dalam
pakan ikan budidaya.
1.3
Definisi
Dalam
budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk memenuhi kebutuhan
ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 60% dari biaya produksi. Berdasarkan
tingkat kebutuhannnya pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
(1) pakan tambahan, (2) pakan suplemen, dan (3) pakan utama. Pakan tambahan adalah
pakan yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan pakan. Dalam hal ini, ikan yang
dibudidayakan sudah mendapatkan pakan dari alam, namun jumlahnya belum memadai
untuk tumbuh dengan baik sehingga perlu diberi pakan buatan sebagai pakan tambahan.
Pakan suplemen adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menambah komponen nutrisi
tertentu yang tidak mampu disediakan pakan alami. Sementara pakan buatan adalah
pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau keseluruhan
pakan alami.
2.
FORMULASI PAKAN
• Nutrisi
makanan lengkap harus digunakan setiap kali makanan alami yang tidak tersedia
atau saat makanan alami hanya memberikan kontribusi kecil untuk gizi
• ketika
jumlah zat substansial untuk produksi alami tersedia maka makanan tambahan
hanya sebagai pelengkap saja
• Disini
fokus pada pakan nutrisi-lengkap pakan buatan
3.
KEBUTUHAN NUTRISI
•
Sebagian besar persyaratan gizi yang telah dipublikasikan fokus pada juvenil
ikan / udang
• banyak
merupakan percobaan lab tunggal, tanpa pembanding/tidak didukung oleh peneliti
lain
• kinerja
optimal pakan dapat dipengaruhi oleh manajemen, faktor lingkungan & ukuran
ikan / udang
• Dalam
merumuskan diet untuk spesies yang tidak diketahui menggunakan persyaratan gizi
untuk suatu spesies yang dekat kekerabatannya
•
Sebagian besar variasi antara spesies air dapat dikaitkan dengan apakah ikan
tsb:
1)
Coldwater vs warmwater; 2) air tawar vs laut; 3) krustasea vs finfish
• Nilai
dalam tabel kebutuhan gizi hanya mewakili nilai minimum, tidak
memungkinkan
untuk kehilangan selama pemrosesan & penyimpanan
• Asam
Amino & mineral; stabil thd panas, kelembaban, oksidasi
• vitamin
& lipid tidak stabil (dipengaruhi o/ panas, oksidasi, cahaya, kelembaban,
dll;_
simpan di tempat sejuk dingin)
• 50%
asam askorbat (Vit C) hilang dalam pengolahan, daya simpan pakan 2-3 bulan dalam
penyimpanan
4.
SIFAT-SIFAT FISIK PAKAN
4.1Tekstur
pakan
Tekstur
pakan juga penting untuk beberapa spesies: bberapa lebih suka pakan basah vs
kering (misal: belut, salmon) kadang-kadang petani lebih memilih pelet
mengapung, krn memungkinkan konfirmasi konsumsi
(petani
dpt menebak berapa yang dikonsumsi)
• pakan
apung dapat merugikan sehubungan dengan konsumsi o/ kompetitor
• udang
suka pelet tenggelam (dengan kerapatan yang lbh besar dari air,
1g/cm3)
4.2 Bahan-bahan Pakan
Pakan yang dibuat
merupakan :
1. sumber protein
(asam amino)
2. sumber energi
(COH)
3. Sumber lemak
(termasuk asam lemak esensial)
4. Supplement vitamin
/premix
5. Supplement mineral
/premix
6. growth/pigment
enhancers
7. Bahan untuk meningkatkan
palatabilitas pakan
8. Bahan untuk
meningkatkan daya simpan (shelf life)
Bahan-bahan yang
sering digunakan sebagai campuran pakan ikan/udang
antara lain :
a. Fish Meal
(FM/Tepung Ikan)
• Jika terbuat dari
ikan utuh kualitas baik & diproses dengan benar, dpt mjd sumber protein
kualitas tertinggi yang tersedia juga kaya sumber energi dan mineral
• mudah dicerna, enak
untuk ikan (palatability), juga berfungsi sebagai attractan (bau ikan)
• biasanya mengandung
protein sekitar 65%, dan 80% yang dpt dicerna
• tinggi di Lys &
MET (rendah pada tanaman)
• Tepung ikan juga
mengandung 1-2,5% asam lemak n-6, penting untuk ikan & semua jenis udang
• Jika dibuat dari
produk sampingan, kualitasnya tidak sebagus hasil tangkapan
• Masalah yang ditemui:
kadar abu tinggi. kadang-kadang dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral
• Penggunaannya
seminimal mungkin karena biaya yang tinggi sebagian dapat diganti dengan
bungkil kedelai & tepung hewani lainnya
• Bila menggunakan
FM, hrs diingat bahwa FM tidak dpt disimpan selamanya_ kadar lemak yang tinggi
_ ketengikan
• lebih lanjut, tidak
FM semua diciptakan sama kualitasnya
• Beberapa jenis
(menhaden) kualitasnya > bagus dibanding ikan lain (tepung sardin)
• FM harus digiling
dengan baik & disaring untuk menghilangkan bagian2 yang sulit dicerna
• negara-negara
produsen besar USA,Peru, Meksiko, Ekuador
b. Soybean Meal
(SBM/Tepung Kedelai)
• Tepung kedelai
memiliki salah satu profil asam amino esensial terbaik dari semua bahan pakan
tumbuhan yang kaya protein (tabel.Lovell dibawah ini)
• SBM mencukupi
kebutuhan EAA (Essential Amino Acids) pada jenis ikan Lele
• Namun pada belut
dapat mengalami defisiensi karena kebutuhan MET / CYS adalah dua kali ikan Lele
• Beberapa ikan tidak
menyukai SBM (unpalatable) sehingga penggunaannya memiliki batas maksimum
Tepung kedelai
umumnya digunakan untuk pengganti tepung ikan, tetapi hanya batas tertentu,
namun ini hanya berlaku untuk beberapa jenis ikan\ (salmonid) sedangkan ikan
catfish (Lele) tidak bisa.
· Udang dapat
mengkonsumsi pakan dengan kandungan tepung kedelai tinggi, namun tetap harus
diberi tepung ikan dalam jumlah yang mencukupi
· Masalah yang timbul
dalam penggunaan T. kedelai: high loss on energi, lipid & mineral. Pada
kadar tepung ikan yang tinggi (sebagai pengganti tepung ikan) dpt terjadi
kerugian energi, mineral dan lemak.
· Jenis lain tepung
kedelai dikenal sebagai “bungkil kedelai"
bungkil kedelai
berasal dari kedelai yang dikuliti mengandung 25% ME, 85% P dan 90% asam lemak
n-3 lebih sedikit daripada ikan teri
· Kedelai juga
mengandung tripsin-inhibitor. Tripsin-inhibitor dapat mengurangi kecernaan
protein kedelai oleh enzim tripsin, solusi: kedelai dipanggang sebelum
penggilingan (menghancurkan inhibitor)
c. Grains (biji2an)
&By-products
• Biji2an terutama
digunakan sebagai sumber COH. Biji-bijian utuh, memberikan kontribusi sekitar
62% -72% pati
• Pati cukup baik
dicerna oleh warmwater spesies (tropis) (60-70%), tetapi tidak untuk ikan
temperate (dingin)
• Pemanasan melalui
ekstrusi dapat meningkatkan kecernaan 10 - 15%
juga dapat digunakan
sebagai agen pengikat (binding agents)
• Jagung umumnya
digunakan di AS, tetapi tinggi xanthophyll (pigmen),
memberikan warna
kuning padam jaringan ikan (tidak baik untuk penjualan ikan)
• Gluten tepung
jagung mengandung protein tinggi (60%) dan berisi MET tingkat tinggi (sangat
baik untuk formulasi)
• Bekatul sering
digunakan di negara-negara berkembang karena limbah produksi beras lokal
• Dedak padi
merupakan sumber COH yang baik, namun tinggi serat dan lemak
• Gluten gandum
adalah sumber protein yang baik, tapi terlalu mahal, sering digunakan sebagai
bahan pengikat (binder)
d. Animal By-products
(limbah produksi hewani)
• Tepung daging &
tepung tulang adalah produk sampingan dari rumah
penyembelihan
• mengandung protein
kasar 50-55%
• kualitas proteinnya
rendah, sehingga hanya sedikit berguna & bervariasi tergantung pada sumber
& kualitas daging
• Dpt mjd sumber
energi yang baik
• masalah: kadar abu
tinggi
• Daya cerna dpt
ditingkatkan dengan pengeringan
• by-products unggas
(Poultry By-products Meal) sering digunakan oleh pabrik yang juga memproduksi
pakan ayam
• tepung bulu ayam
tinggi protein, tapi sulit dicerna
e. Crustacean Meals
(tepung Crustacea)
• Limbah udang dpt
menjadi sumber pakan yang cukup baik (keoala
Karapas/shell
terutama kitin, daya cernanya rendah
• Amoniak dalam kitin
sekitar 10-15% dr seluruh N (total N) dalam tepung
• Merupakan sumber
asam lemak n-3, kolestrerol & astaxanthin (karotenoid)
sangat cocok &
sering berfungsi
• Sebagai atraktan
dalam feed, sekitar 1-2%
Jenis alternative
lain: tepung krill, tepung Artemia
f. Lemak dan Minyak
• Sebagai sumber
energi, asam lemak esensial, atraktan, dan sebagai pelais pellet untuk
mengurangi abrasi
• baik lemak hewan
& tumbuhan dpt digunakan, lemak hewan lebih murah & daya atraktan
tinggi
• Lemak hewani laut
sering ditambahkan sebagai sumber asam lemak (jk tdk tdk
ada sumber asam lemak
laut)
• sumber: menhaden,
hiu, mnyk hati ikan cod, lemuru, layang, cumi, dll
• harus berhati-hati
dalam penyimpanan minyak, krn mudah teroksidasi _ tengik (rancidification)
g. Bahan pakan
berserat
• Kebanyakan hewan
monogastric (misal ikan) tidak dpt mencerna bahan pakan berserat dengan baik
• Kandungan serat
dalam pakan maksimal 3-5%. Penambahan serat tdk akan memberikan keuntungan
• kadar serat tinggi
mengurangi kapasitas pengikatan pakan, menghambat asupan
(karena palatabilitas
dikurangi), meningkatkan laju & produksi limbah (faeces) sumber: dedak
h. Binding Agents
(bahan pengikat)
• Binding agen
benar-benar diperlukan untuk pakan pelet, tetapi belum tentu untuk pakan
ekstrusi feed (kami mendiskusikan hal ini nanti) pada pakan ekstruksi, semua
bahan di gelatinasi oleh suhu tinggi sehingga
saling mengikat
/menempel satu sama lain
• Tabel 5.4
menunjukkan: most organic binders are good for about 30 min of submergence,
starch is often used at over 10%, however it will hydrate and swell the pellet.
Chemical binders (e.g., Basfin) have good binding potential,
form cross-linkages
with COH and PRO, but are toxic
• pengikat organik
adalah yang paling baik untuk pakan
• memiliki sekitar 30
menit daya apung
• Pati sering
digunakan lebih dari 10% dalam formulasi pakan, namun akan
meghidrasi &
memperbesar ukuran pellet (mengembang)
• Pengikat kimia
(misal, Basfin) memiliki potensi yang mengikat baik, tetapi Beracun
5.
NON-NUTRIENT DIET COMPONENT/FEED SUPPLEMENT (PERTEMUAN II)
Fakta
Dasar
• Selain
nutrisi penting, pakan jg berisi bahan-bahan organik dan anorganik yang memiliki
berbagai efek pada spesies akuatik: menguntungkan, merugikan atau dpt diabaikan
• Bahan2
tsb dpt mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan atau produk olahan
•
tersedia scr alami, sengaja atau tidak sengaja ditambahkan dapat diproduksi
melalui pertumbuhan mikroba
a. Minyak
Ikan, Serat
• Minyak
ikan laut mengandung 20-25% PUFA's (Poly Unsaturated Fatty Acids), bersifat
“autooksidasi", PUFA menghasilkan pembentukan radikal bebas & senyawa
peroksida, ini beracun karena reaksi dengan nutrisi lain, sehingga jumlah dalam
pakan harus dibatasi, juga menyebabkan kerusakan selular / subselular
• Efek
dapat dikurangi dengan penambahan Vit E (sebagai antioksidan)
• Serat
juga dapat sedikit "beracun" karena meningkatkan laju kerja usus
yaitu menyebabkan penurunan ketersediaan nutrisi
b. Diet
Additives: Hormones
• kontrol
hormonal yang digunakan untuk budidaya mono-seks
• Tujuan:
mengurangi reproduksi & meningkatkan pertumbuhan
ex.
Steroid androgenik (ethyltestosterone) pada ikan nila = jantan 90%
efek tdk
sama untuk jenis ikan lain
•
17-alpha-methyltestosterone meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada
salmonids
•
Andorgenic lebih baik daripada estrogenik _digunakan sebagai implan pada sapi
c. Binder
(bahan Pengikat)
• Pakan
pellet yang dikukus, terutama untuk udang, mengandung pengikat
• Ini
digunakan untuk meningkatkan stabilitas air (mengurangi daya larut & gizi yang
hilang)
• Ada 2
jenis : matriks organik (lignosulfonat atau polisakarida) & senyawa kimia (hexametaphosphate
natrium)
• tidak
ada bukti pengaruh buruk spesies perikanan budidaya
d.
Antibiotics
•
Beberapa pakan dpt diformulasi dengan penambahan antibiotik untuk perawatan vibriosis
& infeksi bakteri lain
• Tiga
antibiotik yang disetujui di AS adl sulfadimethoxine, sulfamerazine dan terrymycin
(oxytetracycline, OTC)
• OTC
komersial tersedia sebagai “obat ikan" (udang) pakan, dosis 1.5 mg / kg pakan
•
Penggunaan antibiotik harus dihentikan 14-21 hari sebelum panen (atau tergantung
peraturan negara pengimpor)
e. Attractants
• Atraktan adalah
bahan yang ditambahkan ke dalam pakan untuk
stimulan/perangang
nafsu makan ikan (udang)
• hemat biaya karena
menyebabkan udang / ikan untuk makan _ meningkatkan palatability
• Memfasilitasi
masuknya produk sampingan, biasanya dicampur dalam pakan sebanyak 0,5-1,0%,
terutama karena biaya yang mahal
Contoh: tepung krill,
Artemia tepung, minyak ikan, tepung ikan
• Kadang-kadang
digunakan untuk mengurangi kandungan protein pakan
f. Antioxidants
• Oksidasi lipid
dalam pakan atau bahan pakan dapat menyebabkan penurunan nilai gizi terutama
bberapa jenis lemak tertentu dan vitamin
• Hal ini juga dapat
menyebabkan produksi radikal bebas dan peroksida beracun
• Potensi untuk
pembentukan senyawa-senyawa beracun dikurangi dengan senyawa sintetis seperti
BHA (hydroxyanisole butylated, BHT (hydroxytoluene butylated), juga melalui
senyawa alam (Vit E)
PENULIS
Maheno
Sri Widodo
Rinda
Puspitasari
Dosen
FPIK Universitas Brawijaya
PUBLISHER
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR
PUSTAKA
·
Poedjiadi, 2006. Dasar-dasar biokimia, UI Press. Jakarta
·
Sudarmadji, S.,Haryono, B.,Suhardi, 2003. Analisa bahan makanan dan pertanian.,Liberty.
Yogyakarta
·
Winarno, F.G., 1984. Kimia Pangan dan Gizi, PT. Gramedia Jakarta.
PROPAGASI
1.
Latihan
Apakah
yang dimaksud dengan Non- nutrient Diet Component/feed supplement dan mengapa
keberadaannya penting didalam pakan?
2.
Pertanyaan
a)
Bahan-bahan apa sajakah yang sering digunakan sebagai campuran pakan ikan/udang?
b) Apakah
sajakah pertimbangan pembuatan pakan buatan dan suplemen ditinjau dari jenis
dan tekstur?
3.
Tugas
Carilah informasi data mengenai teknologi pembuatan pakan buatan pada jurnal atau literatur data (buatlah komentar dan makalahnya).
Post a Comment for "Pemberian Suplemen Dan Pakan (Dasar Akuakultur Atau Aquaculture)"