1. PENDAHULUAN
1.1.
Pengantar
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol (UU no. 31 th. 2004 tentang Perikanan). Tujuan dari budidaya adalah untuk meningkatkan jumlah pangan, mengimbangi penurunan persediaan ikan secara alami, mencukupi kebutuhan protein hewani serta meningkatkan produk lain, seperti: mutiara, rumput laut, dll. Di dalam akuakultur manusia bertindak sebagai motor inovasi dan perekayasa aplikasi pengetahuan di dalam usaha pengembangan usaha ikani di perairan yang terbatas. Yang dimaksud ikani meliputi flora dan fauna yang tumbuh dan berkembang di perairan. Di dalam akuakultur juga mencakup hal yang berkaitan dengan manajemen, diantaranya : Manajemen pakan, manajemen benih, manajemen induk, manajemen kualitas air, manajemen produksi, manajemen sarana produksi, manajemen sumberdaya manusia dan manajemen keuangan. Adapun di dalam pembudidayaan perairan yang dimaksud dengan terkontrol adalah campur tangan manusia di dalam mengatur pertumbuhan biota ikani yang dibudidayakan.
1.2 Tujuan
Penguasaan materi di
dalam modul ini, dirancang untuk dasar landasan definisi tentang dasar
akuakultur perikanan, dimana disini diharapkan mahasiswa yang telah mengikuti mata
kuliah dasar-dasar akuakultur mampu dan memahami proses-proses akuakultur yang
terjadi pada organisme air.
1.3
Definisi
Berasal dari
bahasa Inggris; aquaculture, Aqua: perairan, culture: budidaya, Akuakultur
adalah kegiatan budidaya biota (organisme) akuatik di lingkungan terkontrol
dalam rangka mendapatkan keuntungan (profit). Yang dimaksud budidaya adalah
kegiatan pemeliharaan untuk:
a.
memperbanyak (reproduksi)
b.
menumbuhkan (growth)
c.
meningkatkan mutu biota akuatik sehingga memperoleh keuntungan Ilmu yang
mempelajari tentang dasar budidaya organisme air di dalam kondisi terkontrol
atau semi terkontrol Organisme air meliputi : (1) mollusca; kerang , (2)
crustacea; udang dan kepiting, (3) ikan; teleostei dan elasmobranchi, (4)
algae; rumput lau, Akuakultur disebut juga sebagai ”Underwater Agriculture”
2.
TAHAPAN BUDIDAYA ORGANISME AIR MELIPUTI:
· Pengadaan
/ Penyediaan benih (Bredding)
· Penebaran
Benih (Stocking)
· Peningkatan
Produksi Makanan Alami (Manuring and Fertilization)
· Pemberian
Pakan Buatan ( Artificial feeding)
· Mengontrol
Parasit dan Penyakit
· Pemberantasan
hama
· Pemanenan
(harvesting)
· Pemasaran
(marketing), dll
3.
MACAM BUDIDAYA ORGANISME AIR
Dapat di
golongkan menjadi beberapa:
3.2
Berdasarkan Lingkungannya
· Budidaya
Air Tawar (Freshwater Aquaculture)
· Budidaya
Air laut (Marine Aquaculture)
· Budidaya
Air Payau (Brackishwater Aquaculture)
Klasifikasi
Lingkungan Perairan berdasarkan salinitas air :
3.3 Berdasarkan
Sistem Budidaya
• Kolam
• Sistem Sirkulasi
Air Tertutup
• Karamba dan Cage
• Kolam Air deras
3.4 Berdasarkan Suhu
• Perairan Dingin
(Cold water Fish)
• Perairan Menengah
(Hangat) (Mid-Range fish)
• Perairan Panas
(Warm Water Fish)
3.5 Berdasarkan
Intensitas
• EKSTENSIF : Sistem
budidaya yang bergantung pada kondisi
lingkungan alamiah
serta produktifitas alamiah
• INTENSIF : Sistem
budidaya dengan padat penebaran sangat tinggi
dan kualitas
lingkungan air dikontrol sangat ketat
• SEMI INTENSIF :
Gabungan keduanya
Cara Budidaya
ekstensif vs Intensif
3.6 MONOKULTURE VS
POLYKULTUR Berdasarkan Keragaman Jenis
1. MONOKULTUR
Adalah memelihara
satu spesies ikan di dalam sebuah kolam, sistem ini
biasanya dugunakan
pada budidaya ikan atau udang secara intensif
Contoh:
- Ikan karper pada
kolam air deras
- Ikan Nila Merah
Dalam karamba (di Waduk)
- Udang Windu di
Tambak intensif
Sifat :
2. Padat penebaran
sangat tinggi
3. Sangat tergantung
pada makanan buatan
4. Perlu aerasi
tambahan
5. Perlu pergantian
sirkulasi air secara teratur
Karena apabila padat
penebaran (stocking density) yang rendah makanan alami tidak termanfaatkan
secara optimal, akan tetapi jika stocking density tinggi atau terlalu tinggi
maka produksi makanan alami tidak mampu menyediakan kebutuhan bagi ikan untuk
tumbuh secara maksimal.
Jenis/ macam
Monokultur :
• MONO SIZE
STOCKING : menebar spesies dengan ukuran sama dan
dipanen pada ukuran
konsumsi
• MULTI STAGE
STOCKING : menebar spesies dengan ukuran berbeda, pada kolam dg luas yg
berbeda
• MULTI SIZE
STOCKING : menebar spesies dengan ukuran berbeda pada kolam yg sama
• MONO SEX
STOCKING : menebar spesies dengan jenis kelamin yg sama
• DOUBLE CROPPING :
dalam satu kolam ditebar dua jenis spesies pada waktu berlainan (bergantian)
2. POLIKULTUR
Memelihara lebih dari
satu jenis spesies pada kolam yang sama. Cara ini berasal dari China, disebut
“Chinese Polyculture System”.
Konsep :
Menebar beberapa
jenis spesies yg mempunyai kebiasaan makan yg
berbeda atau mencari
makan di daerah (zona) yg berbeda , serta
menempati ruang hidup
yg berbeda.
Tujuan :
Meningkatkan produksi
dg cara pemanfaatan makanan alami yg lebih baik
Keuntungan Polikultur
:
Memanfaatkan ruang
dan makanan yang tersedia di kolam secara
Maksimal Beberapa
contoh ikan (Chinese Carp) dari China yang dapat di Policulture:
• Grass carp : Ctenopharyngodon
idellus, (Koan). Menempati semua badan air, makan aqutic macrophyte dan
tanaman tinggi
• Silver carp (Mola):
Hypothalmichtys molitrix (Mola). Menempati semua
badan air, makan
phytoplankton
• Bighead carp : Aristichtyhys
nobilis. Menempati semua badan air, makan zooplankton
• Black carp : Molypharyngodon
piceus. Menempati dasar kolam, makan
moluska dan bersifat
karnivora
• Mud carp : Cirrhinus
motilorella. Menempati dasar kolam, makan benthos dan detritus, bersifat
omnivora
Contoh Polikultur
Model China:
1. GRASS CARP sebagai
spesies utama :
_ Grass carp 55%
_ Silver carp 16%
_ Bighead carp 10%
_ Lain-lain 19%
2. SILVER CARP
sebagai spesies utama :
_ Silver carp 65%
_ Bighead carp 10%
_ Grass carp 12%
_ Tombro 5,2%
_ Megalobrama
amblycrp 7,8%
4.
FRESHWATER AQUACULTURE VS MARINECULTURE
Saat ini
baik spesies yang bersifat Stenohaline maupun Euryhaline telah berhasil dibudidayakan.
JENIS
IKAN BUDIDAYA DALAM TOLERANSI TERHADAP SALINITAS
• EURYHALINE
:
a.
Bandeng
b. Kakap
c. Nila
merah
d. Kakap
• STENOHALINE
:
a. Karper
b. Tawes
c. Ekor
kuning
d. Kakap
merah
JENIS
SPESIES YG BERUAYA PADA SALINITAS BERBEDA
• SPESIES
ANADROMOUS :
Besar dan
dewasa di laut, memijah menuju air tawar. Contohnya : ikan Salmon
• SPESIES
KATADROMOUS :
Besar dan
dewasa di air tawar, memijah di laut. Contoh: Ikan Sidat (Anquilla sp. dan
udang
Galah (Macrobrachium rosenberg).
PENULIS
Maheno
Sri Widodo
Rinda
Puspasari
Dosen
FPIK Universitas Brawijaya
PUBLISHER
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR
PUSTAKA
· Woynarovich.
E, 1975. Elementary guide to fish culture in Nepal
· Hepher,
B & Pruginin, Y, 1981. Commercial fish farming
· Lannan
et al, 1983. Principles and practices of pond aquaculture
· Stickney,R.R,
1979. Principles of warm water aquaculture
· Spliethoff,
P.C, 1988. Integrated fish farming in tropical countries
· Huet,
N, 1970. Text book of fish culture
PROPAGASI
1.
Latihan
Bagaimana
saudara menggambarkan tentang visi budidaya/akuakultur di Indonesia?
2.
Pertanyaan
a)
Sebutkan klasifikasi lingkungan yang berkaitan dengan kondisi lingkungan perairan!
b)
Jelaskan prinsip budidaya intensif dan bagaimana menurut saudara kelebihan dan
kekurangannya!
3.
Tugas
Carilah
informasi data mengenai jenis-jenis usaha budidaya ikan yang ada di Indonesia2
Post a Comment for "Definisi Akuakultur (Dasar Akuakultur Atau Aquaculture)"