Kerang Dara atau Kerang Darah (Anadara granosa)
adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan Asia
Tenggara. Anggota suku Arcidae ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan
hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya. Budidaya kerang darah sudah
dilakukan dan ia memiliki nilai ekonomi yang baik. Meskipun biasanya direbus
atau dikukus, kerang ini dapat pula digoreng atau dijadikan satai dan makanan
kering ringan. Ada pula yang memakannya mentah. Menurut Moeljanto dan Heruwati
(1975) diacu dalam Kasry (2003), kerang darah merupakan salah satu jenis kerang
yang mempunyai nilai ekonomis penting dan disukai masyarakat. Selanjutnya
Ismail (1971) diacu dalam Kasry (2003) mengatakan kerang darah mempunyai rasa
yang guring karena mengandung lemak dan kadar protein yang tinggi. Komposisi
kimia kerang dara (Anadara sp.) adalah air 83%, lemak 0.91%, protein 10.33% dan
kadar abu 1.84% (Moeljanto dan Heruwati 1975 diacu dalam Kasry 2003). Kerang
darah yang telah dewasa yang berukuran diameter 4 cm dapat memberikan sumbangan
energi sebesar 59 kalori serat mengandung 8 gram protein, 1.1 gram lemak, 3.6
gram karbohidrat, 133 mg kalsium, 170 mg phosfor, 300 SI vitamin A dan 0.01 mg
vitamin B1 (Karnadi 1991 diacu dalam Kasry 2003). Kerang merupakan mahkluk
“filter feeder” yang mengakumulasi bahan-bahan yang tersaring di dalam
insangnya. Dalam prosesnya bakteri dan mikroorganisme lain yang ada di
sekelilingnya dapat terakumulasi dan mencapai jumlah yang membahayakan untuk
dikonsumsi (Leslie dan lee 1984 diacu dalam Kasry 2003). Budiman (1975) diacu
dalam Kasry (2003) menyatakan bahwa tercatat 20 jenis kerang dari famili
Acidae, sedangkan yang dimanfaatkan untuk di ambil dagingnya masih terbatas
pada kerang dara (Anadara granosa), kerang bulu (Anadora inflata) dan kerang
gelatik (Anadora antiquata).
KLASIFIKASI KERANG
DARA ATAU KERANG DARAH
Kerang
dara (Anadara sp.) termasuk hewan lunak yang hidup pada perairan yang
berlumpur. Menurut Boom (1985) diacu dalam Kasry (2003) klasifikasi kerang
darah adalah sebagai berikut :
Kindom
: Animalia
Fillum
: Moluska
Kelas
: Bivalva
Subkelas
: Pteriomorphia
Ordo
: Arcoida
Famili
: Arcidae
Subfamili
: Anadarinae
Genus
: Anadara
Spesies
: Anadara granosa
MORFOLOGI KERANG DARA
ATAU KERANG DARAH
Seperti
kerang pada umumnya, kerang darah merupakan jenis bivalvia yang hidup pada
dasar perairan dan mempunyai ciri khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang
(valve) yang dapat dibuka dan ditutup karena terdapat sebuah persendian berupa
engsel elastis yang merupakan penghubung kedua valve tersebut. Kerang darah
mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan
otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian dorsal tebal dan bagian
ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu periostrakum adalah
lapisan terluar dari kitin yang berfungsi sebagai pelindung. lapisan prismatic
tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma, lapisan nakreas atau
sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat)
yang tipis dan paralel. Puncak cangkang disebut umbo dan merupakan bagian
cangkang yang paling tua. Garis-garis melingkar sekitar umbo menunjukan
pertumbuhan cangkang. Mantel pada pelecypoda berbentuk jaringan yang tipis dan
lebar, menutup seluruh tubuh dan terletak di bawah cangkang. Beberapa kerang
ada yang memiliki banyak mata pada tepi mantelnya. Banyak diantaranya mempunyai
banyak insang. Umumnya memilikikelamin yang terpisah, tetapi diantaranya ada
yang hermaprodit dan dapat berubah kelamin. Kakinya berbentuk seperti kapak
pipih yang dapat dijulurkan keluar. Kaki kerang berfungsi untuk merayap dan
menggali lumpur atau pasir. Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian
mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung
batang insang. Antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel yang merupakan
jalan keluar masuknya air.
CIRI-CIRI KERANG DARA
ATAU KERANG DARAH
Hewan
berkaki pipih, cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo
(bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung). Cangkol
tersusun dari zat kapur dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu : Periostrakum
(luar), Prismatik (tengah, tebal), Nakreas (dalam, disebut pula sebagai lapisan
mutiara). Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang
berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang.
Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat
di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi.
Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang
keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap
dengan pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut sampai anus.
System
saraf kerang terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling berhubungan: ganglion
anterior terdapat di sebelah ventral lambung, ganglion pedal terdapat pada
kaki, ganglion posterior terdapat disebelah ventral otot aduktor posterior.
Kerang
berkulit ganda secara menyamping dimampatkan conchiferans tertutup dengan suatu
kulit/kerang yang terdiri atas dua klep bersendi secara di belakang oleh suatu
ikatan sendi. Rongga mantel melingkupi tubuh berisi suatu pasang ctenidia yang
diperbesar, dan mantel pantat sering diperluas ke dalam pipa pemindah. Mereka
bersifat bentos, sering kali geronggang, atau mungkin epifit dan mereka
menduduki suatu angkatan laut yang luas
dan tempat kediaman air tawa(Pratt, 1923)
Anadara
granosa dan Anadara antiquata hubungannya sangat erat, karena itu banyak
kesamaan pada spesies ini. Pada Anadara granosa bentuknya lebih besar, garis
tubuhnya lebar, dan warnanya cokelat dan putih, memilki gerigi. Sedangkan pada
Anadara antiquata bentuknya lebih kecil, garis tubuhnya kecil, warnanya cokelat
kehitaman, dan sekujur tubuhnya berbulu. struktur tubuh memiliki cangkok yang
terdiri dari 2 bagian, kedua cangkok tersebut disatukan oleh suatu hinge
(terletak di permukaan dorsal). memilki 3 lapisan pada cangkok, yaitu
periostrakum, prismatik dan nakreas. Bagian dari cangkok yang membesar atau
menggelembung dekat sendi disebut umbo. Di sekitar umbo terdapat garis
konsentris yang menunjukkan garis interval pertumbuhan. Sel epitel bagian luar
dari mantel menghasilkan zat pembuatan cangkok.
FISIOLOGI KERANG DARA
ATAU KERANG DARAH
Cangkang
adalah rangka luar pada kerang. Cangkang
ini dibentuk oleh sel-sel cangkang (epitel mantel) yang mengeluarkan secreta .
Cangkang terdiri dari 3 lapisan dari luar kedalam, adalah : (a) Periostracum
yang berwarna hitam terbuat dari bahan tanduk yang disebut cocchiolin, (b)
Prismatic yang tersusun dari kristal-kristal kalsium karbonat (zat kapur yang
berbentuk prisma ), (c) Lapisan nacreas (mutiara) ,juga terdiri dari
kristal-kristal kalsium karbonat (zat kapur yang berbentuk prisma tetapi
susunannya lebih rapat, (d) Engsel cangkang dibentuk oleh jaringan ikat yang
disebut ligamentum. Kedua cangkang dapat membuka dan menutup , karena adanya
dua otot adductor ,satu terletak di bagian anterior dan satunya lagi terdapat
di bagian posterior.
Cangkang
kerang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dalam kadar yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur, keramik, atau bahan lainnya.
Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang kerang. Semakin keras
cangkang, maka semakin tinggi kandungan kalsium karbonat (CaCO3) nya. Maka jika
direaksikan dengan asam kuat seperti HCl dan ion logam yang terlarut dalam air
dapat mengendapkan kandungan logam.
Sistem
pencernaan makanan terdiri dari mulut, esophagus pendek, lambung, intestin,
rektum dan anus. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah
dan sinus. Jantung terdiri dari ventrikel dan aurikel dan terletak pada
perikardium.
Bernafas
dengan insang yang menempel pada cangkang dan berupa lembaran yang berwarna
merah (hati). Masing-masing insang dibentuk oleh 2 buah lamella, yang
masing-masing bersatu pada sisi ventral. Otot adduktor pada Anadara granosa
berfungsi untuk menutup dan membuka cangkang. Spesies ini memiliki ciri khas,
yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kakinya dapat dijulurkan dan
digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.
REPRODUKSI KERANG
DARA ATAU KERANG DARAH
Perkembangbiakan
kerang secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang
dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlindung oleh dua
buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan
hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan.
TINGKAH LAKU KERANG
DARA ATAU KERANG DARAH
Hewan
ini bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang
terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan
sperma ke air dan akan masuk dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk,
sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat
pada insang dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang
disebut glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui
sifon air keluar, kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan
dan larva tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini
bersifat sebagai parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa,
larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
HABITAT KERANG DARA
ATAU KERANG DARAH
Kerang
ini menghuni kawasan Indo-Pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai
ke Polinesia. Hewan ini gemar memendam dirinya ke dalam pasir atau lumpur dan
tinggal di mintakat pasang surut. Panjang dewasanya berukuran 5 sampai 6 cm dan
lebar 4 sampai 5 cm. Seperti kerang pada umumnya, kerang darah merupakan jenis
bivalvia yang hidup pada dasar perairan dan mempunyai ciri khas yaitu ditutupi
oleh dua keping cangkang (valve) yang dapat dibuka dan ditutup karena terdapat
sebuah persendian berupa engsel elastis yang merupakan penghubung kedua valve
tersebut.
Kerang
darah mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan
menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian dorsal tebal dan
bagian ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas 3 lapisan. Ketiga lapisan
tersebut adalah sebagai berikut: (1) Periostrakum adalah lapisan terluar dari
kitin yang berfungsi sebagai pelindung, (2) Lapisan prismatic tersusun dari
kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma, (3) Lapisan nakreas atau sering
disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang
tipis dan paralel.
Puncak
cangkang disebut umbo dan merupakan bagian cangkang yang paling tua.
Garis-garis melingkar sekitar umbo menunjukan pertumbuhan cangkang. Mantel pada
pelecypoda berbentuk jaringan yang tipis dan lebar, menutup seluruh tubuh dan
terletak di bawah cangkang. Beberapa kerang ada yang memiliki banyak mata pada
tepi mantelnya. Banyak diantaranya mempunyai banyak insang. Umumnya
memilikikelamin yang terpisah, tetapi diantaranya ada yang hermaprodit dan
dapat berubah kelamin. - manfaat kerang darah.
Kakinya
berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan keluar. Kaki kerang
berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Kerang bernapas dengan
dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran
(lamela) yang banyak mengandung batang insang. Antara tubuh dan mantel terdapat
rongga mantel yang merupakan jalan keluar masuknya air.
MANFAAT KERANG DARA
ATAU KERANG DARAH
Kandungan
yang terdapat di dalam Kerang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan biota laut
lainnya, kerang merupakan salah satu sumber mineral yang dibutuhkan oleh tubuh,
seperti besi (Fe), fosfor (P) , Flour
(F), iodium (I), kalsium (Ca), Kalium (K), seng (Zn), selenium (Se) dan lain –
lain. Kandungan mineral tersebut lebih mudah diserap tubuh dibandingakan dengan
mineral yang berasal dari kacang – kacangan ataupun serelia. Dengan mengkonsumsi
kerang secara teratur maka secara otomatis kita mendapat asupan kalsium yang
memadai, sehingga kita dapat terhidar dari penyakit Osteoporosis (tulang
keropos).
Meskipun
Kerang mengandung kolesterol yang cukup tinggi, namun kadar lemak total maupun
lemak jenuhnya rendah. Bahkan Kerang memiliki kandungan lemak tak jenuh ganda
(Omega 3) yang tinggi, dan seperti yang telah kita ketahui Omega 3 dengan
karakteristiknya yang unik manfaat kerang darah mampu mencegah dan mengurangi
penumpukan kolesterol dan melekatnya bintik- bintik darah pada dinding pembuluh
darah yang merupakan sebab utama serangan jantung dan Stroke yang mematikan.
Selain
itu kerang juga merupakan sumber Vitamin larut lemak seperti Vitamin A, D, E
dan K dan juga Vitamin larut air seperti B-1, B-2, B-6 (piridoxin), B-12 dan
Niasin. Sekitar 300 gr kerang ternyata sudah mencukupi kebutuhan harian B-12
tubuh, dan mengkonsumsi Vitamin B-12 secara teratur ternyata mampu melindungi
kolon dari resiko kanker.
Manfaat
kerang darah juga merupakan sumber protein hewani yang tergolong dalam Complete
Protein, karena kadar asam amino essensialnya yang tinggi (85% – 95%) protein
yang terkandung didalam kerang jadi mudah dicerna oleh tubuh. Hal ini berarti
Kerang bisa dijadikan makanan diet yang tepat untuk mereka yang membutuhkan
protein tinggi seperti Binaragawan.
Dalam
sebuah penelitian di Universitas Washington di Seattle, Amerika Serikat
menyebutkan bahwa daya serap kolesterol kerang-kerangan lebih rendah 25%
dibandingkan kolesterol ayam dan kepiting. Dalam penelitian Marian T. Childs
tersebut mereka melibatkan delapan sukarelawan normolipidemia (kadar lemak
darah dalam kategori normal) selama tiga minggu. Selama tiga minggu tersebut
mereka menjalani diet berdasarkan sumber kolesterolnya, seperti diet kerang
(diet standar + kerang), kepiting (diet standar + kepiting), dan ayam (diet
standar + dada ayam tanpa kulit).
Ternyata
kerang darah dengan harga murah dan mudah diperoleh memiliki manfaat tersendiri
yang sangat berguna dalam menyehatkan tubuh. Manfaat kerang darah tentunya
sangat dibutuhkan bagi setiap orang. Akan tetapi tetap saja jika berlebihan
juga tidak baik bagi tubuh, jadi konsumsilah seseuai dengan kebutuhan gizi yang
dibutuhkan.
PERAN KERANG DARA
ATAU KERANG DARAH
Kerang
darah (Anadara granosa) hidup di dasar perairan dan diduga mampu mengakumulasi
logam berat, oleh sebab itu perlu diujicobakan kemampuan hewan tersebut dalam
mengakumulasi logam berat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui adanya pengaruh lama waktu pemaparan Anadara granosa dalam media uji
terhadap kandungan logam berat Cd dalam tubuh Anadara granosa, serta mengetahui
faktor konsentrasi dan faktor biokonsentrasi Cd (Siti Rudyanti)
PENULIS
Afrizal
Indrawan
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Gloer,
Peter & Georgiev, Dillian.2011.”Bulgania, A Hot Spot of Biodiversity
(Gastropoda: Rissoidea)?.Journal of Conchologi (2011), Vol.40, No.5 Jr,
Cleveland P. Hickman; et al.1982.Biology of Animals.London.The C.V. Mosby
Company
https://tintacumi006.blogspot.com/2018/05/mengenal-kerang-darah-anadara-granosa.html
Radiopoetra.1983.Zoologi.Jakarta
Pusat:Erlangga Soetarmi T, Siti dan Sugiri, Nawangsari.2002.Biologi.Edisi ke-5
Terj. Dari: Biology, 5th ed.oleh Kimball, John W.IPB:Erlangga
Rudyanti,
S.Biokonsentrasi Kerang Darah (Anadara Granosa Linn)Terhadap Logam Berat
Cadmium (Cd) Yang Terkandung Dalam Media Pemeliharaan Yang Berasal Dari
Perairan Kaliwungu, Kendal.Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Jurusan
Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Subekti,
Sri; dkk.2011.Buku Ajar Avertebrata Air.Surabaya:Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Airlangga Dwidjosupotro. 1986.Kerang laut. Jakarta :
Gramedia
Syamsuri,
Istamar., dkk.2007.Biologi 1B.Malang:Erlangga Rusyana, Adum. 2011. Zoologi
Invertebrata. Bandung : Alfabetaa
Post a Comment for "Kerang Dara Atau Kerang Darah; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"