KLASIFIKASI
GURITA
Filum :
Mollusca
Class :
Cephalopoda
Sub class :
Coleoidea
Order :
Octopoda
Sub order :
Incirrata
Family :
Octopodidae
Genus :
Octopus
Species :
Octopus sp.
Nama
lokal : Gurita
MORFOLOGI GURITA
Gurita memiliki 8 lengan, dengan alat penghisap
berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di
dasar laut dan menangkap mangsa yang disebut dengan sucker cup. Lengan gurita
merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya
terdiri dari lapisan otot tanpa tulang atau tulang
rangka luar. Tidak seperti hewan Cephalopoda lainnya, sebagian besar
gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot
dan tanpa tulang rangka dalam. Gurita tidak memiliki cangkang sebagai
pelindung di bagian. Paruh adalah bagian terkeras dari tubuh gurita
yang digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi
bagian-bagian kecil.
Tubuh yang sangat fleksibel memungkinkan gurita
untuk menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit di dasar laut,
terutama sewaktu melarikan diri dari ikan pemangsa seperti belut laut Moray.
Gurita juga memiliki organ yang dapat mengeluarkan tinta dari tubuhnya, yang
disebut dengan insack. Insack ini sangat berguna bagi gurita untuk mengelabui
predator yang ingin memangsanya, jika hewan ini merasa terancam ia akan
mengeluarkan tinta hitam dari insack nya. Selain itu, sebagai alat pertahanan
diri gurita juga dapat bergerak cepat secara tiba-tiba yang disebut dengan jet
prepolution. Mekanisme kerja jet prepolution seperti balon, yaitu hewan ini
akan bernapas sedalam-dalamnya dan menghembuskan kembali dari lubang yang sama.
HABITAT GURITA
Gurita hidup di dasar perairan, atau di daerah hipolimnion perairan. Pada umumnya, hewan ini dapat ditemukan diperairan yang jernih. Gurita tidak dapat bertahan hidup didalam perairan yang kotor karena gurita membutuhkan oksigen yang cukup khususnya gurita betina. Karena gurita betina membutuhkan oksigen yang lebih saat musim perkembangbiakan. Oleh karena itu, gurita dapat dijadikan sebagai indikator suatu perairan.
REPRODUKSI GURITA
Gurita bereproduksi secara seksual, yaitu
perkembangbiakan yang terjadi pada dalam tubuh. Gurita jantan bereproduksi
dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita
betina menggunakan lengan istimewa yang disebuthectocotylus. Lengan kanan
ketiga biasanya menjadi hectocotylus. Pada beberapa spesies, gurita
betina bisa menjaga sperma agar tetap hidup sampai telur menjadi matang.
Setelah dibuahi, gurita betina bisa bertelur hingga sekitar 200.000 butir.
Jumlah telur gurita bisa berbeda-beda bergantung pada masing-masing individu,
familia, genus atau spesies. Gurita betina menggantung kumpulan telur berbentuk
kapsul yang membentuk untaian di langit-langit sarang. Setelah telur menetas,
larva gurita untuk sementara waktu melayang bersama kawanan plankton sambil
memangsa pakan berupa copepod, larva kepitingdan larva bintang
laut sampai cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut. Beberapa
spesies gurita dengan habitat di laut dalam tidak perlu melewati siklus
melayang bersama kawanan plankton. Periode sebagai larva merupakan saat penuh
bahaya karena larva gurita mudah dimangsa pemakan plankton sewaktu menjadi
bagian dari kawanan plankton.
FISIOLOGI GURITA
Selubung bagian perut tubuh gurita disebut mantel
yang terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung. Gurita memiliki tiga buah
jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk memompa darah ke dua buah
insang dan sebuah jantung untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah
gurita mengandung protein hemosianin yang kaya dengan tembaga untuk mengangkut
oksigen. Dibandingkan dengan hemoglobin yang kaya dengan zat besi, hemosianin
kurang efisien dalam mengangkut oksigen. Hemosianin larut dalam plasma dan
tidak diikat oleh sel darah merah sehingga darah gurita berwarna biru pucat.
Gurita bernafas dengan menyedot air ke dalam rongga mantel melalui kedua buah
insang dan disemburkan keluar melalui tabung siphon. Gurita memiliki insang
dengan pembagian yang sangat halus, berasal dari pertumbuhan tubuh bagian luar
atau bagian dalam yang mengalami vaskulerisasi.
PERTUMBUHAN GURITA
Gurita jantan meletakkan sperma ke dalam mantel gurita
betina menggunakan lengan khusus yang disebut hectocotylus. Beberapa bulan
setelah masa kawin, gurita jantan akan mati. Setelah dibuahi, 2 bulan kemudian
gurita betina akan bertelur (dapat mencapai 200.000 butir) dan menggantung
kumpulan telur berbentuk kapsul membentuk untaian di langit-langit sarang.
Induk gurita sangat peduli terhadap telurnya. Mereka akan menjaga sarang dari
predator dan dengan lembut mengipaskan arus air agar telur-telurnya tidak kekurangan
oksigen. Gurita betina tidak makan selama merawat telurnya (hingga 6 bulan).
Tidak lama setelah telur-telur menetas, induk gurita akan mati.
Setelah telur menetas, larva gurita akan melayang bersama kawanan
plankton sambil memangsa copepod, larva kepiting & larva bintang laut
sampai cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut.
Gurita muda meningkatkan berat badan sebesar 5 persen setiap hari.
Gurita remaja tumbuh dengan kecepatan yang cepat, karena rentang hidup gurita
yang singkat. Sebagian besar spesies gurita hidup antara 12-18 bulan dan
berkembang biak sekali seumur hidup. Gurita raksasa Pasifik Utara (beratnya
bisa mencapai 40 kg) mampu hidup hingga 5 tahun dalam kondisi lingkungan ideal. Setelah
berumur antara 1-2 tahun, gurita dewasa siap untuk kawin. Siklus pun berulang.
TINGKAH
LAKU GURITA
Gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh
datang, tinta disemprotkan kedalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat
melihat keberadaan gurita. Gurita mengeluarkan tinta atau cairan hitam tersebut
ketika dirinya merasa terancam.
PENULIS
Bella
Marzalika Savira
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR
PUSTAKA
Budiyanto, Agus. 1997. Jurnal Osean, Volume
XXII, Nomor 3, 1997 : 25 – 33: CATATAN Mengenai Si Tangan Delapan (Gurita/Octopus
sp.)
Eol.
2015. http://www.eol.org/ diakses pada 3 November 2015
Google
image. 2015. http://www.googleimage.com/ diakses pada 3 November
2015
McConnaughey, Bayard., dan Robert Zottoli. 1983. Pengantar Biologi
Laut. St. Louis, Toronto. London: The C.V. Mosby Company
Nontji,
Anugerah. 2007. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan
Romimohtarto,
Kasijan. 2009. Biologi Laut. Jakarta: Djambatan
Wikipedia.
2015. http://www.wikipedia.co.id/gurita/ diakses pada 3 November
2015
Zipcodezoo.
2015. http://www.zipcodezoo.com/ diakses pada 3 November 2015
Post a Comment for "Gurita; Morfologi, Klasifikasi, Habitat Dll"