Ikan kembung atau seringkali
disebut indian mackerel (Rastrelliger
kanagurta) ikan kembung laki-laki dan (Rastrelliger
brachysoma) ikan kembung perempuan termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki
nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup
penting bagi perikanan tangkap. Ikan kembung memiliki panjang maksimal 35 cm
TL. Termasuk ikan pelagis di zona neritik, oseanodrom. Swimming layer berkisar
antara 20 – 90 m. Penyebaran terbanyak di Samudera Hindia dan sebagian Pasifik
Timur (Larasati, 2011).
Ikan
ini merupakan jenis schooling fish atau ikan yang bergerombol. Ikan ini
berenang dengan cara mulut dan tapis insang terbuka. Ini merupakan cara ikan
ini makan dengan menyaring plankton yang masuk ke mulut dan tersaring di tapis
insang. Panjang tubuh maksimal ikan
kembung bias mencapai 35 cm.
Di
Indonesia sendiri penyebarannya sangat luas, diantaranya selat malaka (Dekat
Banda Aceh), Laut Jawa, Laut Selatan Jawa, dan perairan timur laut lainnya.
Ikan kembung juga banyak di temuan di perairan lain di luar Indonesia.
Ikan
kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) memiliki genus yang sama dengan
ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Ciri yang membedakannya adalah
adanya satu bintik atau totol hitam dekat sirip dada pada ikan kembung lelaki.
Selain itu, ikan kembung perempuan memiliki perut yang lebih lebar dibandingkan
ikan kembung lelaki.
Jenis
ikan Kembung yang tertangkap di Indonesia terdiri dari spesies: Rastelliger
brachysoma, R. faughni dan R. kanagurta. Nama lokal: Rumahan, Temenong, Mabong,
Pelaling, Banyar, Kembung Lelaki.
KLASIFIKASI IKAN
KEMBUNG
Kingdom
|
:
Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Pisces
|
Subkelas
|
:
Teleostei
|
Ordo
|
: Percomorpy
|
Sub ordo
|
:
Scombridae
|
Famili
|
: Scombridae
|
Genus
|
:
Rastrelliger
|
Spesies
laki-laki
|
: Rastrelliger kanagurta
|
Spesies
perempuan
|
: Rastrelliger
brachysoma
|
Nama umum
|
: Indian mackerel (Inggris), kembung
(Indonesia)
|
MORFOLOGI DAN
CIRI-CIRI IKAN KEMBUNG
Ikan
kembung lelaki memiliki ciri-ciri terdapat dua sirip punggung secara terpisah
yang masing-masing terdiri dari 8 hingga 9 jari-jari lemah. Sirip dada terdiri
dari 16 hingga 19 jari-jari sirip lemah, sirip perut terdiri dari 7 hingga 8
jari-jari lemah, sirip ekor terdiri dari 50 hingga 52 jari-jari lemah bercabang
dan sisik pada garis rusuk (linea lateralis) terdiri dari 127 hingga 130 buah
sisik. Selain itu, ikan ini memiliki panjang total 3,4 sampai 3,8 kali tinggi
badan dan panjang kepala lebih dari tinggi kepala (Saanin, 1968). Ditambahkan
oleh Wiadnya ( 2012), di belakang sirip punggung kedua dan sirip dubur terdapat
5 sirip tambahan (finlet) dan terdapat sepasang keel pada ekor. Pada ikan
Kembung Lelaki terdapat noda hitam di belakang sirip dada. Pada semua jenis
terdapat barisan noda hitam di bawah sirip punggung. Punggung berwarna biru
kehijauan, sedangkan bagian perut berwarna kuning keperakan.
Ikan
kembung perempuan memiliki bentuk tubuh pipih dengan bagian dada lebih besar
daripada bagian tubuh yang lain dan ditutupi oleh sisik yang berukuran kecil
dan tidak mudah lepas. Warna tubuh biru kehijauan di bagian punggung dengan
titik gelap atau totol-totol hitam di atas garis rusuk sedangkan bagian bawah
tubuh berwarna putih perak. Sirip punggung (dorsal) terpisah nyata menjadi dua
buah sirip, masing-masing terdiri atas 10 hingga 11 jari-jari keras dan 12 hingga
13 jari-jari lemah ( Direktorat Jendral Perikanan, 1979). Sirip dubur (anal)
berjari-jari lemah 12. Di belakang sirip punggung kedua dan sirip dubur
terdapat 5 sampai 6 sirip tambahan yang disebut finlet. Sirip perut (ventral)
terdiri dari 1 jari-jari keras dan 5 jari-jari lemah. Sirip ekor (caudal)
bercagak dalam dan sirip dada (pectoral) lebar dan meruncing (Anwar 1970 in
Ruswahyuni 1979). Mata mempunyai selaput yang berlemak, gigi yang kecil pada
tulang rahang. Tapis insang halus 29-34, pada bagian bawah busur insang pertama
tapis insang panjang dan banyak terlihat seolah-olah bulu jika mulutnya dibuka
(Burhanudin et al 1984 in Astuti 2007).
REPRODUKSI IKAN
KEMBUNG
Nikolsky
(1963) in Larasati (2011), menyatakan bahwa ada tiga alasan utama yang
menyebabkan beberapa spesies ikan melakukan migrasi, antara lain usaha untuk
mencari daerah yang banyak makanannya (feeding), usaha untuk mencari daerah
tempat berpijah (spawning), dan adanya perubahan beberapa faktor lingkungan
seperti temperatur, salinitas, dan suhu.
Fischer
dan Whitehead (1974) in Zen (2006) menyatakan bahwa ikan kembung perempuan
(Rastrelliger brachysoma) hidup berkelompok dalam jumlah yang besar pada
perairan pantai dengan kedalaman antara 10-50 meter. Ikan ini melakukan ruaya
pemijahan yang bersifat oceanodromus yaitu ikan menghabiskan siklus hidupnya di
daerah pantai dan memijah di daerah laut lepas. Chirastit (1962) in Larasati
(2011) menduga bahwa Ikan kembung perempuan yang sudah matang gonad beruaya
dari daerah pantai ke laut lepas sedangkan ikan juvenil beruaya dari laut lepas
ke daerah pantai untuk membesar.
Menurut
penelitian Pathansali (1961) in Larasati (2011) di Glugor, Penang, Malaysia,
ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memijah dua kali selama musim
pemijahan, begitu juga menurut penelitian Boonprakop (1965) in Larasati (2011)
di Teluk Thailand yang menyatakan bahwa ikan kembung (Rastrelliger spp.)
memijah lebih dari satu kali selama musim pemijahan. Pemijahan yang terjadi
pada ikan kembung yaitu sekumpulan telur dilepaskan terlebih dahulu, berikutnya
sekumpulan telur akan dilepaskan kembali dengan interval yang pendek. Ikan
kembung memiliki sebaran diameter telur yang luas. Kelompok ukuran diameter
telur yang besar merupakan perkembangan dari kelompok ukuran diameter telur
sebelumnya dan mungkin merupakan sekumpulan telur yang terakhir dilepaskan
setelah pemijahan pertama selama musim pemijahan.
Ikan
kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di Laut Jawa mempunyai dua musim
pemijahan yang berlangsung pada musim barat mulai dari bulan Oktober hingga
Februari dan pada musim timur yaitu mulai dari bulan Juni hingga September
(Astuti 2007), sedangkan ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma)
memiliki musim pemijahan dari bulan Maret sampai dengan bulan Oktober
(Ochavillo et al. 1991; Froese and Pauly 2006 in Lachita 2006).
HABITAT IKAN KEMBUNG
Ikan
kembung merupakan kelompok ikan epipelagis dan neritik di daerah pantai dan
laut. Penyebaran ikan kembung dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyebaran
secara vertikal dan horisontal. Penyebaran secara vertikal dipengaruhi oleh
suhu dan gerakan harian plankton sedangkan penyebaran secara horizontal
dipengaruhi oleh arus laut. Penyebaran ikan ini meliputi Samudra Pasifik, Laut
Andaman, Thailand, Filipina, Papua New Guinea, Pulau Solomon, dan Fiji. Daerah
6 penyebaran di perairan pantai Indonesia dengan konsentrasi terbesar di
Kalimantan, Sumatra Barat, Laut Jawa, Selat Malaka, Muna-Buton, arafuru, TL
Siam (Direktorat Jendral Perikanan 1979).
Ikan
Kembung tersebar membentuk gerombolan (schooling) besar di wilayah Perairan
Pantai. Ikan ini sering ditemukan bersama dengan ikan famili Clupeidae seperti
Lemuru dan Tembang. Jenis makanannya adalah Phytoplankton (Diatom), Zooplankton
(Cladocera, Ostracoda, Larva Polychaeta). Ikan dewasa memakan Makroplankton
seperti larva Udang dan ikan (Wiadnya, 2012).
TINGKAH LAKU IKAN
KEMBUNG
Ikan
kembung termasuk ikan pemakan plankton. Kebiasaan makanan ikan kembung yaitu
memangsa plankton, copepod, atau crustacea (Kriswantoro dan Sunyoto 1986 in
Sari 2004). Plankton tersebut disaring dengan tapis insang. Tapis 7 insang pada
ikan kembung lelaki lebih besar karena plankton yang dimakannya memilki ukuran
yang lebih besar, sedangkan pada kembung perempuan (R. brachysoma) memiliki
tapis insang yang halus karena plankton yang dimakannya berukuran kecil (Nontji
2005 in Astuti 2007). Larva kembung memakan fitoplakton seperti jenis diatom
laut dan jenis zooplankton kecil seperti ladoceran, ostracods, larva
polychaetes, dan lain-lain.
PERAN IKAN KEMBUNG DI
PERAIRAN
Dalam
perairan ikan kembung berperan sebagai konsumen tingkat 1, dimana ikan kembung
memangsa plankton, copepod, atau crustacea.
MANFAAT IKAN KEMBUNG
Sejak
awal tahun 1976, ikan Kembung tertangkap terutama dengan alat Purse Seine.
Sebelum itu dia lebih banyak ditangkap dengan alat Payang dan Bagan. Ikan ini
bisa mencapai panjang 35 cm, sering tertangkap pada ukuran sekitar 25 cm. hasil
tangkapan biasanya dijual segar dan dalam bentuk Pindang Banyar dan ikan asin
yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan
sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang. (Wiadnya, 2012).
PENULIS
Eka
Rahmawati
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2012
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2012
DAFTAR PUSTAKA
Astuti
DP. 2007. Analisis tangkapan per satuan upaya (tpsu) ikan kembung di Kepulauan
Seribu [skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor
Direktorat
Jendral Perikanan. 1979. Buku pedoman pengenalan sumber perikanan laut bagian 1
(Jenis-jenis ikan ekonomis penting). Direktorat Jendral Perikanan. Departemen
Pertanian. Jakarta.
Lachita
RB. 2006. Using life-history, surplus production, and individual-based
population models for stock assessment of data-poor stocks: an application to
small pelagic fisheries of the Lingayen Gulf, Philippines. [tesis]. Departement
of Oceanography and Coaltal Sciences. Don Mariano Marcos Memorial State
University. 13p.
Larasati,
D Anjani. 2011. Kajian Biologi Reproduksi Ikan Kembung Perempuan (Rastrelliger
Brachysoma Bleeker, 1851) Di Perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara. [Skripsi].
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institute Pertanian Bogor.
Ruswahyuni,
1979. Makanan alami ikan kembung perempuan berdasarkan kelas ukuran panjang
total dan tingkat kematangan gonad di sekitar perairan Jepara. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 16-17 p.
Saanin
H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Buku 2. Bona Cipta. Bogor. 516
hal.
Sari
MR. 2004. Pendugaan potensi lestari dan musim penangkapan ikan kembung di
perairan Lampung Timur [skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 61 p.
Tesiamichael,
Amanuel Ghebremichael; Sebahtu, Samere Haile. 2011. Commercial Fish Of The
Eritrean Red Sea. Luton, Bedfordshire, GBR: Andrews UK. P.261
Wiadnya
dan Setyohadi. 2012. Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas
Brawijaya. Malang
Wiadnya.
2012. http://wiadnyadgr.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/4F_1-Ikan-Hasil-Tangkap-3.pdf.
Diakses tanggal 19 Oktober 2015 pukul 09.33 WIB.
Zen M. 2006. Pengkajian zona potensial penangkapan ikan kembung (rastrelliger spp)
di kabupaten Asahan, Sumatra Utara. [tesis]. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Zipcodezoo.2014.http://zipcodezoo.com/Animals/S/Sphyraena_jello.html.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2015 pukul 09.12 WIB.
Post a Comment for "Ikan Kembung; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"