Ikan lemuru (Sardinella
lemuru) yang termasuk kelompok ikan pelagis kecil merupakan sumberdaya hayati
laut yang ekonomis penting (Tampubolon et al., 2002). Ikan lemuru merupakan
ikan musiman artinya pada musim-musim tertentu ikan lemuru muncul dalam jumlah
besar di daerah perairan tertentu dan kembali menghilang meninggalkan daerah
itu ke lain tempat yang belum diketahui. Daerah penangkapan ikan lemuru yang
sudah diketahui ialah perairan Selat Bali yang berbatasan dengan Samudera
Hindia (Sumandiarsa, 2011). Ikan lemuru yang berada di Indonesia terdiri dari 6
spesies, yaitu Sardinella lemuru, Sardinella atricauda, Sardinella longiceps,
Sardinella sirm, Sardinella clupeoides, dan Sardinella leiogaster.
Lemuru
merupakan ikan-ikan yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dengan sardinella.
Badannya langsing dengan warna biru kehijau-hijauan pada bagian punggung dan
keperak-perakan pada bagian bawahnya. Makanan utamanya adalah plankton. Untuk
itu, ikan ini dilengkapi dengan tapis insang (gill rakers) untuk menapis atau
menyaring plankton makanannya. Lemuru diketahui memangsa plankton (fitoplankton
dan zooplankton), terutama kopepoda. Ikan ini terkenal rakus makan plankton.
Uniknya, pertumbuhan panjang badannya tidak secepat pertambahan bobot badan.
Dalam ilmu perikanan, pola pertumbuhan ini disebut positive allometric. Bobot
badannya sudah naik banyak, tapi panjang badannya hanya bertambah sedikit.
KLASIFIKASI IKAN
LEMURU
Kingdom
|
:
Animalia
|
Phylum
|
:
Chordata
|
Sub
Phylum
|
: Vertebrata
|
Class
|
:
Pisces
|
Sub
Class
|
: Teleostei
|
Ordo
|
:
Clupeiformes
|
Family
|
: Clupeidae
|
Genus
|
:
Sardinella
|
Species
|
: Sardinella spp
|
MORFOLOGI IKAN LEMURU
Secara
morfologi Dwiponggo (1982) menjelaskan tanda-tanda umum ikan lemuru adalah: (1)
Bentuk badan bulat memanjang, bagian perut agak menipis dengan sisik-sisik duri
yang menonjol dan tajam, (2) Warna badan bagian atas biru kehijauan, sedangkan
bagian bawah putih keperakan, (3) Terdapat noda samar-samar di bawah pangkal
sirip punggung bagian depan, sirip lainnya tembus cahaya, (4) Moncong agak
kehitam-hitaman, (5) Panjang ikan dapat mencapai 23 cm, namun umunya 17-18 cm
Ikan
lemuru juga sisik lebih halus (dibanding famili Clupeidae lainnya), tutup
insang bagian bawah membentuk sudut, keping insang antara berbentuk setengah
lingkaran. Di belakang tutup insang ada noda kuning kehijauan diikuti dengan
garis berwarna kekuningan pada gurat sisi (lateral line). Pungung berwarna
gelap, sedangkan perut berwarna keperakan.
REPRODUKSI IKAN
LEMURU
Menurut
Tampubolon et al., (2002) musim pemijahan ikan lemuru biasanya bersamaan dengan
tingginya produktivitas perairan karena air naik (upwelling) yang terjadi pada
musim Timur dan diperkirakan tempat pemijahannya dekat pantai atau perairan
yang agak dalam. Musim Barat Daya adalah faktor terpenting yang mempengaruhi
ikan lemuru dewasa untuk berpijah di perairan pantai. Ikan dewasa dan kecil
berupaya ke arah pantai mencari makanan yang terdapat dalam jumlah besar pada
musim Barat Daya. Ikan lemuru tergolong ikan yang mempunyai fekunditas besar. Ikan lemuru diduga memijah satu kali
dalam setiap masa pemijahan dan melepaskan telurnya sekaligus dalam waktu yang
relatif singkat (total spawner). Ikan lemuru termasuk mengeluarkan telur dalam
jumlah yang besar, sehingga untuk potensi reproduksi atau kelanjutan spesiesnya
baik, dan umumnya ikan yang fekunditasnya besar memijah di daerah dekat
permukaan tanpa perlindungan terhadap keturunannya.
Lemuru
mampu bertelur hingga sampai 200.000 butir telur, di dekat permukaan air.
Setelah menetas, larva hidup di antara plankton sampai mereka mengembangkan
kandung kemih dan berubah menjadi dewasa. ikan-ikan dewasa biasanya hidup dalam
kawanan besar.
CIRI-CIRI IKAN LEMURU
Ikan
lemuru (Sardinella lemuru) merupakan ikan pelagis kecil yang berlemak.
Tanda-tanda umum yang bisa dilihat pada lemuru tersebut adalah memiliki tubuh
memanjang dengan warna kuning keemasan pada garis badannya. Badannya langsing
dengan warna biru kehijau-hijauan pada bagian punggung dan keperak-perakan pada
bagian bawahnya. Memiliki panjang kepala yang lebih pendek (26- 29%) dari
panjang baku. Makanan utamanya adalah plakton. Untuk itu, ikan ini dilengkapi
dengan tapis insang (gill raker) untuk menapis atau menyaring plankton
makanannya. Memiliki jari-jari lunak sirip punggung D 13-21 dan jari-jari lunak
sirip anal A 12-23. Sardinella lemuru ini mempunyai jari-jari sirip perut yang
berbeda dengan species Clupeidae lainnya dari Samudra Hindia bagian Timur dan
Samudra Pasifik bagian barat. Sirip ekor bercagak, sirip-siripnya tembus cahaya
dan moncongnya agak kehitaman (Dwiponggo, 1982).
HABITAT IKAN LEMURU
Ikan
Lemuru termasuk jenis ikan pelagis yang membentuk gerombolan sangat besar.
Penyebarannya terutama di wilayah perairan pantai. Selat Bali adalah salah satu
habitat ikan Lemuru yang dianggap paling besar di wilayah Samudera Indonesia,
dengan tipologi pantai yang sering membentuk up-welling. Makanan utamanya
adalah Fitoplankton dan Zooplankton, terutama Copepods.
Lemuru
sering ditemukan berenang dalam kelompok besar, dekat permukaan laut tidak jauh
dari pantai (pesisir). Lemuru (Sardinella lemuru) menghuni perairan tropis yang
ada di daerah Indo-Pacific. Menurut Whitehead ( 1985), ikan ini merupakan
habitat yang menghuni suatu daerah dengan area yang luas yaitu di sebelah timur
samudra india, yaitu. Pukhet, Thailand, pantai selatan di jawa timur dan Bali,
Australia barat, dan samudera pasifik ( dari Pulau Jawa sebelah utara sampai
Filipina, Hong Kong, Taiwan bagian selatan dan Pulau Jepang). Di sebelah
tenggara pulau Jawa dan Bali, konsentrasi ikan Lemuru sebagian besar berada di
Selat Bali. Dalam versi Inggris, ikan ini disebut Bali sardinella.
Selama
siang hari gerombolan ikan padat ditemukan dekat dengan dasar perairan, sedang
pada malam mereka bergerak ke lapisan dekat permukaan membentuk gerombolan yang
menyebar. Sekali -kali kadang gerombolan lemuru ditemukan di atas permukaan
selama siang hari ketika cuaca berawan dan gerimis. Bagaimanapun, secara normal
sulit untuk menangkap ikan tersebut dengan cepat. Penangkapan secara normal
dapat dilakukan selama malam hari ketika ikan pindah/ bergerak dekat dengan
permukaan air.
Pada
daerah Selatan Jawa Ikan lemuru dapat ditemukan di hampir perairan pesisir dan
laut. Ikan jenis Sardinella ini dapat ditemukan di pantai Selatan Jawa Timur
dan Bali khususnya pada spesies S. lemuru. Lemuru biasanya ditemukan
bergerombol dengan makanan utamanya adalah plankton. Untuk itu ikan ini
dilengkapi dengan tapis insang (gill rakers) untuk menyaring plankton makannya.
MANFAAT IKAN LEMURU
Hasil
tangkapan ikan lemuru (Sardinella lemuru) biasanya dikonsumsi dalam keadaan
segar atau dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan dalam bentuk pengalengan,
pengeringan, pemindangan dan tepung ikan. Hasil olahan dari ikan lemuru yang
potensial untuk dikembangkan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah
minyak ikan lemuru (Ginanjar, 2006).
Pemanfaatan
ikan lemuru sebagai bahan olahan hasil perikanan biasanya tidak banyak
berkembang dari tahun ketahun. Pada umumnya ikan lemuru diolah menjadi:
·
Ikan
asin/penggaraman
·
Ikan
pindang
·
Ikan
kaleng
·
Minyak
ikan
·
Tepung
ikan
·
Silase
ikan
Selain
pemanfaatan sebagai makanan, ikan lemuru juga diolah menjadi pakan ternak
seperti contohnya adalah tepung ikan dan pelet ikan. Dalam pengolahan ini,
bahan baku yang digunakan adalah sisa hasil olahan seperti kepala, insang dan
isi perut yang merupakan limbah pengolahan. Berdasarkan penelitian, pengolahan
yang paling populer yang dilakukan dalam memanfaatkan ikan lemuru adalah
pengalengan karena prospek pemasarannya sangat besar hingga pasar ekspor.
Potensi
dan mekanisme aksi minyak ikan lemuru (Sardinella lemuru) dalam mencegah
terjadinya kelahiran prematur adalah dengan menurunkan dan menghambat produksi
prostaglandin yang terbentuk secara dini pada masa kehamilan. Sehingga
pemberian suplemen minyak ikan lemuru (Sardinella lemuru) pada masa kehamilan
akan dapat menurunkan risiko kelahiran prematur akibat infeksi intrauterin.
TINGKAH LAKU IKAN
LEMURU
Menurut
Kantun (2010) ikan lemuru mempunyai sifat bergerombol (schooling fish) akan
selalu mendatangi daerah yang aman untuk melakukan pemijahan, dan merupakan
daerah yang subur akan makanan pada musim tertentu. Kebiasaan seperti ini akan
dimanfaatkan oleh nelayan untuk menangkap ikan tersebut. Melimpahnya ikan
lemuru tersebut menyebabkan industri pengalengan kesulitan dalam mengolahnya.
Kesulitan pengolahan bukan terletak pada jumlah ikan yang tertangkap tetapi
pada bagaimana mengolah lemaknya. Siklus hidup yang terjadi pada ikan lemuru
ada fase dimana ikan akan berada di tengah laut untuk keperluan pembesaran
(offshore marine phase) dan fase dimana ikan akan menjalani siklusnya menuju ke
daerah pantai atau selat yang dianggap lebih aman untuk memijah dalam rangka
memenuhi siklus hidupnya (inshore phase).
Ikan
lemuru umumnya, remaja sering ditemukan di laguna dan muara, dan ikan dewasa
yang lebih umum di laut Lepas. Spesies dibedakan oleh rentang mereka dan dengan
fitur tubuh tertentu, tetapi sering bingung antara species satu sama lain. Ikan
dari genus ini memiliki 7 sampai 14 tanda bergaris sepanjang skala dari atas
kepala. Tulang supramaxilla berbentuk dayung merupakan ciri khas. Lemuru
berevolusi dari ikan genus kecil Harengula. Kedua genera hampir tidak bisa
dibedakan, tetapi memiliki sedikit perbedaan dalam morfologi.
PERAN IKAN LEMURU DI
PERAIRAN
Keberadaan
ikan lemuru sebagai ikan pelagis kecil dan pemakan plankton, dalam ekosistem
tropis akan mempengaruhi rantai makanan (tingkatan trofik) dalam ekosistem
tersebut. Ikan lemuru merupakan sumber pakan bagi ikan predator (konsumen
primer), sehingga apabila ikan menurun, maka diduga akan menyebabkan populasi
ikan predator cenderung menurun. Oleh karenanya diperlukan upaya untuk
memelihara kelestarian sumberdaya ikan lemuru agar potensinya dapat
dimanfaatkan secara berkesinambungan dan menghindari pemanfaatan secara
berlebihan melalui suatu pengelolaan yang didukung oleh informasi biologi
reproduksi ikan tersebut (Tampubolon et al., 2002).
PENULIS
Nurul
Masfufah
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2012
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda,
T. 1981. Dunia Ikan. Armico Bandung
Dwiponggo,
A. 1982. Beberapa Aspek Biologi Ikan Lemuru Sardinella spp. Prosiding Seminar
Perikanan Lemuru Banyuwangi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian. Jakarta.
Ginanjar,
Mufti. 2006. Kajian Reproduksi Ikan Lemuru (Sardinella lemuru Blk.) Berdasarkan
Perkembangan Gonad Dan Ukuran Ikan Dalam Penentuan Musim Pemijahan di Perairan
Pantai Timur Pulau Siberut. IPB: Bogor
Kantun,
Wayan. 2010. Mengapa Produksi Tangkapan Ikan Sardine di Perairan Selat Bali
Kadang Melebihi Kapasitas Pabrik yang Tersedia Kadang Kurang. STITEK Balik Diwa
Pertiwi,
Wiwi. 2011. Komposisi Jenis dan Ukuran Ikan yang Tertangkap dengan Sero dan
Pukat Pantai di Perairan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. FPIK
Universitas Hasanuddin: Makassar.
Saanin,
H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Penerbit Bina Cipta: Bogor
Sumandiarsa,
I. K. 2011. Pengolahan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru). Pusat Penyuluhan
Kelautan dan Perikanan
Tampubolon,
Riama V., S.Sukimin dan M.F.Rahardjo. 2002. Aspek Biologi Reproduksi dan
Pertumbuhan Ikan Lemuru (Sardinella longiceps C.V) di Perairan Teluk Sibolga.
Jurnal Ikhtiologi Indonesia Vol.2 No.1 Tahun 2002.
Wiadnya,
DGR dan D. Setyohadi. 2012. SubSistem Alamiah: Sumberdaya Ikan. FPIK
Universitas Brawijaya: Malang.
Post a Comment for "Ikan Lemuru; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"