Ikan tenggiri merupakan ikan
pelagis dan merupakan salah satu ikan bernilai ekonomis tinggi di Indonesia
bahkan dunia karena kandungan lemaknya yang tinggi dan bagus untuk pertumbuhan.
Tenggiri merupakan ikan karnivora dan predator serta merupakan ikan perenang
yang cepat. Ikan tenggiri merupakan ikan pelagis besar yang merupakan karnivora
yang memakan ikan kecil (Swastawati et al., 2013).
KLASIFIKASI IKAN
TENGGIRI
Kingdom
|
:
Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Sub filum
|
: Vertebrata
|
Kelas
|
: Pisces
|
Sub kelas
|
: Teleostei
|
Ordo
|
:
Percomorphi
|
Sub ordo
|
: Scombridea
|
Famili
|
:
Scombridae
|
Sub famili
|
: Scombrinae
|
Genus
|
:
Scomberomorus
|
Spesies
|
: Scomberomorus commerson
|
CIRI-CIRI IKAN
TENGGIRI
Ciri-ciri
ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) adalah mempunyai tubuh yang panjang, berbentuk
torpedo dan merupakan perenang cepat. Tenggiri memiliki mulut yang lebar dengan
ujung runcing, gigi pada rahang gepeng dan tajam. Mempunyai dua sirip punggung
pertama berjari-jari keras 14-17 buah, sedangkan sirip punggung kedua
berjari-jari lunak 14-19 buah yang diikuti 8-10 sirip tambahan (finlet). Sirip
dubur berjari-jari lunak 17-18 buah yang diikuti 8-10 sirip tambahan. Garis
rusuk lurus kemudian membengkok tajam di bawah jari-jari sirip tambahan dan
melurus sampai batang ekor (Mutakin, 2001). Ditambahkan oleh Hadiwiyoto (1983),
ikan tenggiri memiliki tubuh lunak tidak bersisik dan warna punggung
kebiru-biruan tetapi perutnya berwarna perak.
MORFOLOGI IKAN
TENGGIRI
Ikan
tenggiri mempunyai morfologi tubuh yang cukup unik. Di bagian samping tubuhnya terdapat garis lateral yang
memanjang dari insang hingga akhir sirip dorsal kedua, sedangkan pada
punggungnya terdapat warna biru kehijauan.
Garis pada bagian samping menjadi ciri khas ikan tenggiri yang berbeda dengan
ikan sejenis. Secara umum, warna ikan tenggiri adalah perak keabu-abuan. Ikan
tenggiri (Scomberomorus commerson) adalah ikan laut yang termasuk dalam famili
scombridae. Ikan tenggiri dikenal pula dengan nama spanish mackerel, namun
nama tersebut berbeda-beda di setiap
daerah. Orang India menyebutnya ikan anjai, di Filipina lebih dikenal dengan
nama ikan dilis, dan di Thailand akrab dengan istilah ikan Thuinsi. Ukuran ikan
tenggiri dapat mencapai panjang 240 cm
dengan berat 70 kg. Usia dewasa tercapai setelah 2 tahun atau ketika memiliki panjang tubuh
81-82 cm. Ikan tenggiri betina ukurannya
lebih besar dan usianya lebih panjang dibanding jantan. Ikan tenggiri betina
dapat hidup selama 11 tahun (Muhammad, 2011).
Ikan
tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang
tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas).
Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di
rahang atas dan bawah Panjang moncong
(snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip
punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII-XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal
diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet) (Widodo, 2006). Ciri-ciri morphologi
yaitu: Duri keras sirip dorsal (total): 15-18; Duri lunak sirip dorsal (total):
15-20; Duri sirip keras anal: 0; Duri sirip lunak anal: 16-21; ruas tulang
belakang: 42–46. Inter pelvic proses kecil dan bifid. Tidak memiliki gelembung
renang. Lateral linemembengkok kearah bawah sampai ujung sirip dorsal yang
kedua. Mempunyai garis pada tubuhnya, kadangkala terpecah pada Bagian ventral
menjadi seperti bintik-bitik dengan jumlah 40-50 pada ikan dewasa dan kurang dari 20 pada ikan
muda. Sirip dorsal bagian tengah berwarna putih, sirip lainnya hitam (Latama,
2006).
HABITAT IKAN TENGGIRI
Ikan
tenggiri tergolong ke dalam ikan laut yang menyukai daerah laut dangkal.
Bagian-bagian yang terdapat batu karang (reef) merupakan habitat yang cocok
bagi ikan tenggiri. Perairan yang memiliki salinitas (salinity) rendah dan
kekeruhan (turbidity) tinggi disukai pula olehnya. Ikan tenggiri dapat menetap
pada suatu habitat dan terkadang bermigrasi ke tempat yang cukup jauh. Pola
migrasi ikan tenggiri sangat khas, karena bergantung kepada temperatur air laut
dan musim bertelur (spawning season). Jatuhnya musim bertelur ini bervariasi di
setiap habitat yang ditinggali.
Ikan
tenggiri merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah
satu ikan yang digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh
wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan laut merah sampai ke perairan
Indonesia, Australia, Fiji ke utara sampai ke perairan china dan Jepang. Potensi
penyebaran ikan tenggiri di Indoneia hampir di seluruh perairan Sumatra, Jawa
dan Nusa Tenggara, Kalimantan Sulawesi, Maluku dan Irian. Iklim yang paling
cocok untuk ikan tenggiri adalah iklim tropis. Perairan laut yang dimiliki
Indonesia merupakan surga bagi ikan tenggiri. Selain di Indonesia, ikan
tenggiri dapat ditemukan pula di bagian utara Cina dan Jepang, bagian tenggara
Australia, bahkan Laut Merah. Kedalaman laut yang cocok bagi tenggiri adalah
sekitar 10-70 m dari permukaan laut.
Ikan tenggiri tergolong ke dalam ikan laut yang
menyukai daerah laut dangkal. Bagian-bagian yang terdapat batu karang (reef)
merupakan habitat yang cocok bagi ikan
tenggiri. Perairan yang memiliki salinitas (salinity) rendah dan kekeruhan (turbidity) tinggi disukai pula olehnya. Ikan tenggiri dapat menetap pada suatu
habitat dan terkadang bermigrasi ke
tempat yang cukup jauh. Pola migrasi ikan tenggiri sangat khas, karena bergantung kepada temperature
air laut dan musim bertelur (spawning
season). Jatuhnya musim bertelur ini bervariasi di setiap habitat yang
ditinggali (Muhammad, 2011).
REPRODUKSI IKAN
TENGGIRI
Reproduksi
ikan Tenggiri Tergantung pada suhu, musim pemijahan lebih atau kurang panjang.
Di perairan Australia, setiap betina memijah beberapa kali selama musim ini,
sekitar 2 sampai 6 hari terpisah, tergantung pada lokalitas. Di Spanyol tenggiri
menelurkan dari lereng karang dan tepi, dan mereka membentuk agregasi pemijahan
di daerah tertentu. Makanan: Termasuk ikan buas karnifora,
predator, makan ikan kecil (sarden, tembang, teri), cumi-cumi. Ukuran
panjang dapat mencapai 200 cm dan biasanya 60-90 cm (Novri,2006). Pemijahan
ikan Tenggiri terjadi di sekitar
perairan pantai yang agak ke tengah dan biasanya mencapai daerah
spawning yang agak
terlindung seperti di perairan karang. Telur atau pre larva terbawa arus
ke dekat garis pantai atau di sekitar muara sungai. Seluruh siklus hidup ikan
Tenggiri papan ini berada pada perairan
pantai (coastal water). Di perairan sekitar Pulau Rameswaram antara India dan
Srilanka terjadi pemijahan Scomberomorus guttatus pada bulan April-Juli. Pada
bulan Mei di perairan Thailand diketemukan
banyak ikan betina yang sudah matang
telur pada ukuran panjang standart (forked length) 32,5-46,5 cm
(Mantova, 2012).
PERAN IKAN TENGGIRI
DI PERAIRAN
Ikan
tenggiri memiliki sifat rakus (voracious) ketika makan dan mencari makan seorang diri (solitary). Jenis
makanannya adalah ikan-ikan kecil karena ikan
tenggiri tergolong ke dalam hewan karnivora. Ikan kecil jenis anchovy (semacam ikan haring) merupakan
salah satu makanan utama bagi ikan tenggiri,
khususnya ikan tenggiri muda. Selain itu, ikan tenggiri juga memakan beberapa jenis
cumi-cumi (squid) dan udang (Muhammad, 2011). Sebagai ikan pemburu yang handal,
tenggiri selalu mengincar keberadaan
ikan-ikan kecil yang menjadi santapannya. Ikan-ikan kecil seperti selar, como
dan kembung biasanya mencari makan di
daerah yang berkarang cukup luas dan dangkal. Lokasi karang luas dan panjang yang merupakan rumah ikan-ikan
kecil ternyata menjadi tempat yang
menjanjikan bagi tenggiri, dengan meruahnya makanan untuk menyambung hidup. Jika ikan tenggiri
menjadi lebih besar ia tidak hanya
tinggal di daerah yang berkarang dangkal, namun pergi mengembara ke tengah
lautan untuk mencari makanan. Ikan tenggiri
besar lebih memilih hidup secara solitaire atau menyendiri dalam memburu
mangsanya. Ikan tenggiri besar dalam mencari makan harus juga bersaingdengan
ikan pelagis besar lainya seperti barakuda, marlin dan layaran. Maka jangan
heran bila anda mancing trolling di lautan
dalam umpan anda di makan oleh tenggiri (Nugroho, 2011).Tenggiri merupakan ikan karnivora biasanya jenis ikan
yang dimangsa adalah ikan teri (anchovy).
Daerah penyebarannya hampir di seluruh perairan di Indonesia. Populasi ikan tenggiri yang tinggi
di Indonesia berpeluang memperbaiki kesejahteraan para nelayan, dan di beberapa
negara untuk jenis ikan tenggiri yang
segar harganya cukup mahal. Bentuk
olahan yang umum adalah bentuk potongan tipis (fillet) atau tanpa tulang (boneless). Beberapa negara telah
mengolah ikan tenggiri untuk dikemas
dalam kaleng (canned) (Muhammad, 2011).
TINGKAH LAKU IKAN
TENGGIRI
Ikan
tenggiri memiliki sifat rakus (voracious) ketika makan dan mencari makan
seorang diri (solitary). Jenis makanannya adalah ikan-ikan kecil karena ikan
tenggiri tergolong ke dalam hewan karnivora. Ikan kecil jenis anchovy (semacam
ikan haring) merupakan salah satu makanan utama bagi ikan tenggiri, khususnya
ikan tenggiri muda. Selain itu, ikan tenggiri juga memakan beberapa jenis
cumi-cumi (squid) dan udang. Daerah penyebaran ikan ini hampir diseluruh dunia.
MANFAAT IKAN TENGGIRI
Salah
satu produk perikanan laut Indonesia adalah ikan tenggiri (Scomberomorus commerson).
Ikan ini tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia, terutama wilayah
Indonesia Timur. Daging ikan tenggiri mempunyai rasa yang lezat dan tekstur
yang bagus. Ikan tenggiri sering dibuat pempek dan otak - otak. Ikan ini
termasuk jenis ikan pelagis besar dengan tulang yang besar pula, sehingga
banyak diekspor dalam bentuk fillet (Sandy, 2011).
Di
beberapa negara, ikan tenggiri menjadi komoditas perikanan laut yang paling
utama karena memiliki nilai komersial tinggi Ikan tenggiri dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan komersial dan rekreasional. Dalam situs web Food and
Agriculture Organization (FAO), jumlah penangkapan ikan tenggiri terbesar di
dunia pernah tercatat di Indonesia, diikuti Filipina, Sri Langka, Yaman, dan
Pakistan.
Ikan
tenggiri biasanya dipasarkan dalam keadaan segar atau beku. Sejumlah negara
maju lebih menyukai ikan tenggiri yang dipasarkan dalam bentuk potongan tipis
(fillet) atau tanpa tulang (boneless). Beberapa negara telah mengolah ikan
tenggiri untuk dikemas dalam kaleng (canned) seperti ikan sarden. Ikan tenggiri
mengandung gizi yang cukup tinggi. Kebutuhan protein hewani dapat dipenuhi
dengan mengonsumsi ikan ini. Filipina dan Jepang merupakan negara yang
penduduknya paling banyak mengonsumsi ikan. Indonesia dengan segenap potensi
sumber daya maritim yang dimiliki seharusnya mengikuti langkah serupa.
Untuk
keperluan kuliner, ikan tenggiri dapat dimasak dengan berbagai cara tergantung
selera. Ikan tenggiri pun dapat diolah menjadi bentuk makanan lain, tidak
selalu dimakan dalam bentuk ikan utuh. Cara pemasakan seperti memanggang
(broiling), menggoreng (frying), membakar (baking), dan pengasapan merupakan
metode umum yang digunakan untuk mengolah ikan tenggiri. Penangkapan ikan tenggiri
di Indonesia sebagian besar dilakukan secara sederhana dan tradisional
(artisanal). Artinya, ikan tenggiri menjadi komoditas andalan para nelayan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Populasi ikan tenggiri yang tinggi di
Indonesia berpeluang memperbaiki kesejahteraan para nelayan.Perdagangan ikan
laut dipicu oleh permintaan (demand) yang tinggi dari Hongkong, Singapura,
Taiwan, dan Cina. Negara-negara tersebut memberikan harga mahal untuk ikan yang
memiliki kesegaran (freshness), rasa (flavour), dan gizi (healthpromoting) yang
baik. Khususnya untuk ikan tenggiri.
Semua
jenis ikan pelagis mempunyai persamaan yang umum yaitu mempunyai kandungan
lemak yang tinggi. Komposisi lemak yang unik dari ikan pelagis untuk di
konsumsi yaitu nutrisi esensial. Dari hasil penelitian menunjukkan, bahwa orang
eskimo dan masyarakat Jepang menunjukkan bahwa orang yang makan ikan banyak ,
jarang ditemukan penyakit koroner. Daging ikan mengandung protein berkualitas
tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh.
Semua ikan pelagis mengandung omega 3. daging ikan dikatagorikan sebagai white
meat (daging putih). Daging ikan merupakan salah satu produk pangan hewani yang
kontribusinya penting sebagai sumber protein.
Ikan
tenggiri ternyata mengandung asam lemak tak jenuh omega 3. Asam lemak tak jenuh
sangat penting bagi pertumbuhan normal tubuh karena asam lemak esensial tidak
dapat dibentuk di dalam tubuh, dan harus dipenuhi dari diet. Beberapa ikan hasil laut yang hidup
diperairan dalam yang memiliki tingkat aktifitas tinggi, mengkonsumsi plankton
laut akan menghasilkan daging dengan kandungan Omega 3.
Kandungan
omega 3 yang relatif tinggi seperti ikan salmon,gindara , tuna sardine dan
Tenggiri. Minyak ikan mengandung DHA (Docosa Hexaenoic Acid) yang sangat
penting dalam pertumbuhan otak serta perkembangan retina mata.Lemak pada perut
ikan juga mengandung omega 3 yang sangat
berungsi mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat menurunkan kolesterol.
Semua
spesies ikan pelagis mengandung asam lemak tak jenuh senagai sumber utama
omega 3 hampir 3 g dari 100 g bahan
baku., 18 spesies ikan pelagis diketahui mengandung omega 3 yang kadarnya
relativ tinggi diantaranya adalah tenggiri.
PENULIS
Sintia
Handayani
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwiyoto,
S. 1983. Hasil-Hasil Olahan Susu, Daging, Ikan dan Telur. Liberty. Yogyakarta.
http://pubs.sciepub.com/jfnr/3/9/10/figure/1
http://pubs.sciepub.com/jfnr/3/9/10/figure/1
Indraswari,
C. H. 2003. Rambak Kulit Ikan. Kanisius. Yogyakarta
Latama,G.2006.ParasitMetazoapadaIkanTenggiri.[DiaksesMelaluihttp://repository.Itb.com.
Pada tanggal 20 oktober 2013]
Mantova,
A. 2012. Resume Pola Natalitas Ikan Tenggiri Papan (Scomberomorus guttatus). UNDIP-Press.
Diponogoro.
Muhammad,
F. 2011. Badan Dinas Penyuluhan Perikanan
Indonesia. [Diakses Melaluihttp://dinaskelautandanperikanan. Pada
tanggal 20 Oktober 2013].
Mutakin,
Jenal. 2001. Analisis Potensi dan Musim Penangkapan Ikan Tenggiri
(Scomberomorus sp.) di Pangandaran Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Skripsi
(Unpublished). IPB. Bogor
Novri
F. 2006. Analisis Hasil Tangkapan Dan Pola Musim Penangkapan Ikan Tenggiri (Scomberomorus spp)
Di Perairan Laut Jawa Bagian Barat Berdasarkan Hasil Tangkapan
Yang Didaratkan PPI Muara Angke. [Diakses Melalui http://repository.Itb.com.
Pada tanggal 20 oktober 2013].
Nugroho,W.2011.TipTrikMancingTenggiri.[Diaksesmelaluihttp://beritamancing.com.Pada
tanggal 20 Oktober 2013]
Saanin,
H. 1995. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Vol.1. Bina Cipta. Jakarta
Swastawati,
Fronthea., Valiant, Widiyanto., Y. S. Darmanto. 2013. Pengaruh Pemberian Asap
Cair Terhadap Kualitas Dendeng Asap ikan Bandeng (Chanos chanos Forks),
Tenggiri (Scomberomorus sp.) dan Lele (Clarias batrachus). Jurnal Pengolahan Bioteknologi
Hasil Perikanan. Vol. 3. No. 1
Widodo,
J. 1989. Sistematika, Biologi, Dan Perikanan Tenggiri (Scomberomorus, Scombridae) di Indonesia.
seana, Volume XIV, Nomor 4:145-150.ISSN0216-1877
Post a Comment for "Ikan Tenggiri; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"