KLASIFIKASI ABALON, ABALONE, ATAU KERANG MATA TUJUH
Phylum : Mollusca
Sub-Phylum :
Eutrochozoa
Class :
Gastropoda
Sub-class :
Vengastropoda
Order :
Archaeogastropoda
Sub-order :
Vegistastropoda
Family : Haliotrididae
Genus : Haliotis
Species : Haliotis
asinina
Nama spesies : Kerang mata
tujuh
MORFOLOGI ABALON, ABALONE, ATAU KERANG MATA TUJUH
Menurut Wijarni (1984) Haliotis
asinina atau yang biasa dikenal dengan nama kerang mata tujuh atau
kerang abalone memiliki satu cangkang yang terletak pada bagian atas. Pada
cangkang tersebut terdapat lubang-lubang dalam jumlah yang sesuai dengan ukuran
abalone, semakin besar ukuran kerang abalone maka semakin banyak lubang yang
terdapat pada cangkang. Lubang-lubang tersebut tertata rapi mulai dari ujung
depan hingga belakang cangkang. Kerang abalone juga mempunyai mulut dan sungut
yang terletak di bawah cangkang serta sepasang mata.
HABITAT ABALON, ABALONE, ATAU KERANG MATA TUJUH DI PERAIRAN
Kelas gastropoda merupakan merupakan kelompok moluska yang paling berhasil menduduki sebagai habitat. Terdapat di darat, perairan tawar, dan yang paling banyak dilaut. Bentuk tubuh dan cangkang sangat beraneka ragam. Terdapat lebih dari 60.000 spesies hidup dan 15.000 spesies fosil. Sejak periode Cambrian, dan diduga sampai sekarang sedang dalam puncak perkembangan evousinya. Peranan dari spesies ini yaitu sebagai dalam mengubah detritus organik menjadi biomassa invertabrata, yang pada akhirnya biomassaini berperan dalam siklus makanan dan energy (Rusyana,2013).
REPRODUKSI ABALON, ABALONE, ATAU KERANG MATA TUJUH
Menurut Rusyana (2013) kerang abalon atau kerang mata tujuh memiliki cara berkembang biak yang sama dengan kerang sisir yaitu dengan cara seksual. Perkembang biakan secara seksual yaitu dengan membentuk ovum dan spermatozoa bersama-sama di ovutestis. Ovutestis adalah kelenjar kecil berwarna putih kemerahan. Kelenjar ini terletak dengan cara melekat diantara kelenjar pencernaan. Pada apex dan massa vasceral vagina dan penis memiliki hubungan terbuka dengan satu ruangan. Hubungan tersebut adalah atrium genital yang mempunyai lubang keluar.
Menurut Rusyana (2013) kerang abalon atau kerang mata tujuh memiliki cara berkembang biak yang sama dengan kerang sisir yaitu dengan cara seksual. Perkembang biakan secara seksual yaitu dengan membentuk ovum dan spermatozoa bersama-sama di ovutestis. Ovutestis adalah kelenjar kecil berwarna putih kemerahan. Kelenjar ini terletak dengan cara melekat diantara kelenjar pencernaan. Pada apex dan massa vasceral vagina dan penis memiliki hubungan terbuka dengan satu ruangan. Hubungan tersebut adalah atrium genital yang mempunyai lubang keluar.
FISIOLOGI ABALON, ABALONE, ATAU KERANG MATA TUJUH
Menurut Rusyana (2013) spesies ini
memiliki organ-organ dalam tubuh yang saling berhubungan satu sama lain
sehingga membentuk suatu sistem, contohnya sistem pencernaan dan sistem
pernafasannya. Pada sistem pencernaan Haliotis asinina atau
yang dikenal kerang mata tujuh mempunyai sistem pencernaan yang kompleks. Pada
spesies ini makanannya berupa tumbuh-tumbuhan. Makanan yang dia makan
dipotong-potong oleh mandibula. Pada bagian mulut terdapat radula yang
berfungsi untuk mencacah makanan. Zat-zat makanan diserap di dalam
saluran-saluran pencernaan makanan yang terdiri atas rongga mulut - faring -
esofagus - temolok - lambung - intestin - rektum dan kemudian berakhir di anus.
Pada sistem pernafasannya Haliotis
asinina ini adalah organisme yang memiliki sepasang insang untuk
pernafasan. Letak insang ini berada di dalam rongga mantel, dibawah deretan
lubang cangkang. Air laut masuk melalui lubang pada cangkang, masuk kedalam
rongga mantel bagian depan dan keluar melalui insang. Pada saat air melewati
insang, oksigen diserap dan gas sisanya dibuang.
TINGKAH LAKU ABALON, ABALONE, ATAU KERANG MATA TUJUH
Pada siang hari atau suasana terang,
kerang abalone lebih cenderung bersembunyi di karang-karang dan pada suasana
malam atau gelap lebih aktif melakukan gerakan berpindah tempat. Ditinjau dari
segi perairan, kehidupan kerang abalone sangat dipengaruhi oleh kualitas air.
Secara umum, spesies kerang abalone mempunyai toleransi terhadap suhu air yang
berbeda-beda, contoh; H. kamtschatkana dapat hidup dalam air
yang lebih dingin sedangkan H. asinina dapat hidup dalam air
bersuhu tinggi (300C). Parameter kualitas air yang lainnya yaitu, pH
antara 7-8, Salinitas 31-32 ppt, H2S dan NH3 kurang
dari 1 ppm serta oksigen terlarut lebih dari 3 ppm (Nontji,
1993).
PENULIS
I Gede Arya Corry
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Nontji, Anugrah. 1993. Laut Nusantara. Cetakan Kedua. Djambatan: Jakarta.
Rusyana, Adam. 2013. General Zoology. Bandung: Alfabeta.
Wijarni. 1984. Avertebrata Air. Malang: Universitas Brawijaya.
Zipcodezoo.com. 2015. http://www.zipcodezoo.com/ Diakses pada tanggal 1 November 2015.
Rusyana, Adam. 2013. General Zoology. Bandung: Alfabeta.
Wijarni. 1984. Avertebrata Air. Malang: Universitas Brawijaya.
Zipcodezoo.com. 2015. http://www.zipcodezoo.com/ Diakses pada tanggal 1 November 2015.
Post a Comment for "Abalon, Abalone, Atau Kerang Mata Tujuh; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"