Kerang Bambu Lorjuk atau Ensis merupakan merupakan kerang air laut berukuran sedang. Kerang ini termasuk
ke dalam genus Ensis. Bentuk cangkang dari bivalvia ini memanjang, dengan dua
cangkang yang memiliki sisi simetris. Bentuk cangkang Ensis sp. yang menyerupai
pisau cukur atau pisau lipat, membuat biota ini lebih dikenal dengan nama Razor
clam atau Jack knife.
Biota
yang termasuk ordo Veneroida ini memiliki cangkang berwarna kecoklatan. Bagian
cangkang yang agak putih dilengkapi garis-garis coklat, membuat biota ini sekilas
mirip dengan bilah bambu. Biota ini di Indonesia umumnya dikenal dengan nama
kerang bambu. Masyarakat Jawa Timur (terutama di Madura) menyebut kerang bambu
dengan nama lorjuk.
KLASIFIKASI KERANG BAMBU
LORJUK ATAU ENSIS
Kingdom
|
:
Animalia
|
Filum
|
: Mollusca
|
Sub filum
|
: Conchifera
|
Kelas
|
: Bivalvia
|
Ordo
|
: Heterodonta
|
Sub ordo
|
:
Veneroida
|
Famili
|
: Pharidae
|
Genus
|
: Ensis
|
Spesies
|
: Ensis sp
|
Nama lokal
|
: Kerang
bambu lorjuk atau Ensis
|
MORFOLOGI DAN
CIRI-CIRI KERANG BAMBU LORJUK ATAU ENSIS
Kerang
Bambu lorjuk merupakan kerang air laut berukuran sedang. Kerang ini termasuk ke
dalam genus Ensis. Bentuk cangkang dari bivalvia ini memanjang, dengan dua
cangkang yang memiliki sisi simetris. Bentuk cangkangEnsis sp. yang menyerupai
pisau cukur atau pisau lipat, membuat biota ini lebih dikenal dengan nama Razor
clam atau Jack knife.
Biota
yang termasuk ordo Veneroida ini memiliki cangkang berwarna kecoklatan. Bagian
cangkang yang agak putih dilengkapi garis-garis coklat, membuat biota ini
sekilas mirip dengan bilah bambu. Biota ini di Indonesia umumnya dikenal dengan
nama kerang bambu. Masyarakat Jawa Timur (terutama di Madura) menyebut kerang
bambu dengan nama lorjuk.
REPRODUKSI KERANG
BAMBU LORJUK ATAU ENSIS
Proses
reproduksi kerang bambu lorjuk atau Ensis dipengaruhi oleh variasi musim,
kondisi lingkungan, ketersediaan makanan, dan karakteristik genetik. Reproduksi
Ensis selain dipengaruhi oleh suhu, juga dipengaruhi oleh konsentrasi
klorofil-a di perairan.
Seperti
bivalvia pada umumnya, kerang bambu Ensis sp merupakan hewan dioecious, artinya
dalam satu individu hanya terdapat satu jenis kelamin: jantan atau betina.
Pemijahan dilakukan secara eksternal di perairan. Hasil penggabungan sel sperma
dan sel telur selanjutnya membentuk larva veliger. Larva Ensis juga mengalami
fase planktonik sekitar satu bulan, sebelum akhirnya menetap di substrat. Belum
ada hasil penelitian yang pasti yang bisa menegaskan apakah larva Ensis
memiliki kemampuan untuk memilih substrat atau proses menempati substrat ini
terjadi secara pasif: yang ditentukan oleh hidrodinamika laut, faktor biotik
dan abiotik, serta kesempatan (Breen et al. 2011). Setelah larva menetap pada substrat, larva
akan mengalami perkembangan menjadi juvenile dan selanjutnya akan berkembang
menjadi dewasa.
Seperti
bivalvia pada umumnya, Ensis sp merupakan hewan dioecious, artinya dalam satu
individu hanya terdapat satu jenis kelamin: jantan atau betina. Pemijahan
dilakukan secara eksternal di perairan. Hasil penggabungan sel sperma dan sel
telur selanjutnya membentuk larva veliger. Larva Ensis juga mengalami fase
planktonik sekitar satu bulan, sebelum akhirnya menetap di substrat. Belum ada
hasil penelitian yang pasti yang bisa menegaskan apakah larva Ensis memiliki
kemampuan untuk memilih substrat atau proses menempati substrat ini terjadi
secara pasif: yang ditentukan oleh hidrodinamika laut, faktor biotik dan
abiotik, serta kesempatan (Breen et al. 2011).
Setelah larva menetap pada substrat, larva akan mengalami perkembangan
menjadi juvenile dan selanjutnya akan berkembang menjadi dewasa.
Musim
pemijahan Ensis umumnya berbeda-beda pada setiap lokasi. Cardoso et al. (2009)
melaporkan bahwa pemijahan E. americanus dimulai pada bulan April/ Mei dan
pemijahan kedua pada bulan Agustus/ September di perairan laut Dutch Wadden.
Selanjutnya Darriba et al. (2004) melaporkan bahwa pemijahan E. arcuatus di
Spanyol dimulai pada musim panas, bersamaan dengan fenomena up welling dan blooming fitoplankton. E. macha di
perairan pesisir selatan Argentina dan Chili diduga memijah selama musim semi
dan akhir musim gugur (Baron et al. 2004).
Proses
reproduksi Ensis dipengaruhi oleh variasi musim, kondisi lingkungan,
ketersediaan makanan, dan karakteristik genentik (Darriba et al. 2005).
Selanjutnya Darriba et al. (2004) melaporkan bahwa reproduksi E. arcuatus
selain dipengaruhi oleh suhu, juga dipengaruhi oleh konsentrasi klorofil-a di
perairan.
Mengingat
Ensis merupakan komoditi yang bernilai ekonomis namun memiliki kesulitan pada
saat akan diambil dari alam (terkait kemampuan Ensis menggali lubang yang cepat
di substrat), maka dilakukan usaha untuk mengembangkan budidaya biota ini. Da
Costa et al. (2011) meneliti kemungkinan Ensis Arcuatus untuk dapat
dibudidayakan, selanjutnya Kenchington et al. (1998) mencoba menganalisa
karakteristik tahap hidup awal E. directus untuk diaplikasikan pada perikanan
dan budidaya.
FISIOLOGI KERANG BAMBU
LORJUK ATAU ENSIS
Bivalvia
pada umumnya kaki kerang berbentuk pipih secara lateral dan mengarah ke
anterior sebagai adaptasi untuk meliang. Gerak kaki menjulur diatur oleh
kombinasi tekanan darah dan otot protractor anterior, dan gerak menarik kaki ke
dalam cangkang oleh sepasang otot retractor anterior dan posterior untuk
merayap dalam substrat lumpurdan pasir. Beberapa hidup tidak meliang ialah
menempel erat pada benda padat sebagai epifauna, hidup bebas diatas permukaan
dasar perairan, pengebor benda padat, komensal dan parasit. Sebagai epifauna,
kerang hidup menempel dengan erat pada benda seperti kayu, batu, cangkang
moluska, dan jembatan.
PERAN KERANG BAMBU
LORJUK ATAU ENSIS DI DALAM PERAIRAN
Seperti
kebanyakan bentos lainnya, kerang bambu memegang beberapa peran penting dalam
perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik
yang memasuki perairan serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai
makanan.
TINGKAH LAKU KERANG
BAMBU LORJUK ATAU ENSIS
Bivalvia
pada umumnyahidup membenamkan dirinya dalam pasir atau pasir berlumpur dan
beberapa jenis diantaranya ada yang menempel pada benda-benda keras
dengansemacam serabut yang dinamakan byssal. Berdasarkan makanan dan kebiasaan
makannya, jenis-jenis bivalvia dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu pemakan
suspensi dan pemakan endapan. Spesies ini umumnya memperoleh makanan dengan
cara menyaring partikel-partikel yang ada dalam air laut.
Mengingat
Ensis merupakan komoditi yang bernilai ekonomis namun memiliki kesulitan pada
saat akan diambil dari alam (terkait kemampuan Ensis menggali lubang yang cepat
di substrat), maka dilakukan usaha untuk mengembangkan budidaya biota ini.
Peneliti memungkinan E. arcuatus untuk dapat dibudidayakan, selanjutnya mencoba
menganalisa karakteristik tahap hidup awal E. directus untuk diaplikasikan pada
perikanan dan budidaya.
HABITAT KERANG BAMBU
LORJUK ATAU ENSIS
Kerang
bambu lorjuk atau ensis hidup di pantai terbuka dengan kondisi pantai yang
bersih. Biota ini umumnya ditemukan di daerah litoral dan daerah pasang surut,
mulai dari daerah surut terendah hingga lepas pantai yang dangkal. Ensis dapat
hidup pada substrat berpasir atau berlumpur, misalnya E. macha (Baron et al.
2004).
Biota
filter feeder dengan makanan utamanya berupa fitoplankton ini, lebih banyak
ditemukan pada karakteristik substrat berupa pantai berpasir. Sebagian besar
berupa pasir kuarsa, dan sebagian kecil berupa pasir yang mengandung zat kapur
(calcareous). Berdasarkan hasil penelitian Holme (1954), tidak ada bukti bahwa
satu spesies pun dari Ensis hidup terbatas pada substrat pasir dengan
karakteristik mineralisasi tertentu, misalnya derajat tingkat kebulatan butiran
ataupun tekstur permukaan.
Ensis
hidup dengan membuat lubang (meliang) dan membenamkan diri di dalam pasir.
Siphon pendek yang dimiliki biota ini akan berada di atas permukaan substrat
saat tergenang air untuk mencari makan (Baron et al. 2004). Hasil penelitian
yang dilaporkan oleh Baron et al. (2004) menunjukkan bahwa Ensis tidak hanya
hidup meliang di substrat, ternyata biota ini mampu merayap di permukaan
substrat dan berenang. Diduga bahwa Ensis mampu bergerak aktif untuk mencari
substrat yang sesuai dengan keinginannya.
Biota
yang mampu menancapkan kaki dengan sangat kuat di substrat ini juga memiliki
kemampuan menggali lubang dengan sangat cepat. Ensis akan memberikan pancaran
air pada saat membuat lubang. Pancaran air ini berfungsi sebagai tekanan,
sehingga Ensis bisa dengan cepat masuk ke dalam substrat. Berikut
diilustrasikan proses penggalian lubang di substrat pasir oleh Ensis sp.
MANFAAT KERANG BAMBU
LORJUK ATAU ENSIS
Jantung
adalah salah satu organ tubuh manusia yang paling penting dijaga kesehatannya.
Nah, dengan mengonsumsi kerang tentunya akan membuat jantung merasakan
manfaatnya. Sebuah riset membuktikan bahwa seorang pria yang mengonsumsi kerang
sebanyak satu kali dalam seminggu, secara signifikan dapat membantu
meminimalisir resiko kematian karena serangan jantung mendadak.
Studi
lain juga mengungkapkan bahwa seseorang yang mengonsumsi 280 gram kerang setiap
harinya selama tiga minggu akan membantu menurunkan kadar trigliserida atau
lebih dikenal sebagai lemak di dalam darah yang akan memicu penyumbatan
pembuluh darah. Hal ini dikarenakan di dalam kerang mengandung asam lemak omega
3 yang akan membantu mengendalikan tekanan darah serta mengontrol kadar
kolesterol.
Di
antara hewan laut yang memiliki cangkang, kerang, kepiting serta tiram adalah
makanan yang tinggi akan mineral ini. Kerang juga memiliki kandungan protein
yang diperlukan untuk pertumbuhan serta pemeliharaan jaringan.
Selain
itu, kerang mengandung kalsium yang diperlukan tulang, zinc untuk kesehatan
prostat, dan zat besi yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi sel darah
merah.
Kerang
juga mengandung vitamin B yang baik bagi kesehatan otak. Kerang juga rendah
sodium dan kalori yang tidak akan memicu peningkatan tekanan darah serta berat
badan.
Risiko kesehatan
Di
balik manfaat mengonsumsi kerang, ternyata kerang juga erat kaitannya dengan
risiko kesehatan. Para ahli memperingatkan bahwa kerang adalah hewan laut yang
sangat cepat menyerap polutan laut, termasuk bakteri yang dikenal dengan nama
salmonella, virus hepatitis A.
Tiram
mentah juga biasanya memiliki kandungan bakteri vibrio vulnificus yang akan
memicu penyakit serius, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit diabetes,
jantung, sistem kekebalan tubuh hingga gangguan pada sistem pencernaan.
Kerang
juga bisa menyerap polutan berbahaya lainnya seperti merkuri yang jelas saja
sangat berbahaya bagi ibu hamil. Kita sendiri sudah menyadari bahwa kondisi
perairan saat ini sudah sangat mengkhawatirkan dengan banyaknya sampah dan
kotoran, terutama pada perairan yang dekat dengan kawasan industri.
Ibu
hamil memang dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung omega 3.
Untuk itulah sebaiknya menghindari mengkonsumsi kerang dan memilih alternatif
sumber lain yang jauh lebih aman, seperti biji-bijian, kacang-kacangan dan ikan
laut.
Tips aman mengonsumsi
kerang bambu
Jika
Anda ingin mengonsumsi kerang, maka sebaiknya ikutilah sejumlah tips di bawah
ini.
1.
Masaklah kerang sampai matang. Hindarilah mengonsumsi kerang setengah matang.
Sebaiknya masaklah kerang hingga benar-benar matang dengan cara merebusnya
terlebih dahulu untuk menghilangkan bakteri dan virus.
2.
Belilah kerang yang dijual di supermarket atau tempat terpercaya. Hindarilah
membeli kerang di tempat yang tidak terpercaya. Sebaiknya pastikan Anda membeli
kerang yang berasal dari daerah yang jauh dari polusi.
3.
Langkah selanjutnya yaitu rebuslah kerang terlebih dahulu sebelum anda
memasaknya. Anda bisa memasak kerang dengan cara dipanggang, ditumis, bahkan
digoreng.
4.
Bersihkan kerang dengan air mengalir sampai bersih sebelum diolah.
5.
Hindarilah membeli kerang yang berbau logam atau bahan kimia, termasuk kerang
yang sudah mengeluarkan aroma tak sedap dan berlendir.
PENULIS
Elva
Atsari
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Baron
PJ, LE Real, NF Ciocco, ME Re. 2004. Morphometry, Growth and Reproduction of an
Atlantic Population of the Razor Clam Ensis macha(Molina, 1782). Scienticia
Marina 68(2): 211-217.
Breen
M, T Howell, P Copland. 2011. A Report on Electrical Fishing for Razor Clam
(Ensis sp.) and Its Likely Effects on the Marine Environment. Scotland: Marine
Scotland Science Report.
Google
image. 2015. http://www.google.com/ diakses pada 4 November 2015
Holme
NA. 1954. The Ecology of British Species of Ensis. J. Mar.biol.Ass. U.K. 33:
145-172.
https://www.facebook.com/MissCHAOS77/posts/manfaat-kerangbambu-untukkesehatanhttpgooglsl5n7pkerangbambumerupakanmerupa/878173438980098/
Zipcodezoo.
2015. http://www.zipcodezoo.com/ diakses pada 4 November 2015
Post a Comment for "Kerang Bambu, Lorjuk, Atau Ensis; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"