Kima atau Kerang Raksasa
(Tridacna gigas), yang dikenal di Indonesia sebagai Kima merupakan kerang yang
terbesar kerang hidup pada filum moluska. Kima termasuk dalam kelas Bivalvia,
suatu kelompok hewan bertubuh lunak yang dilindungi sepasang cangkang
bertangkup. Saat didekati atau disentuh, hewan tersebut akan mengatupkan
cangkangnya. Hewan ini dikenal sebagai kima atau kerang raksasa, salah satu
makhluk laut yang memiliki peran vital dalam ekosistem bahari. Hewan ini
bernapas dengan insang yang bentuknya seperti lembaran yang berlapis-lapis.Alat
gerak berupa kaki perut yang termodifikasi untuk menggali pasir atau dasar
perairan. Beberapa jenis, melekatkan diri pada substrat berbatu dengan semacam
rambut atau organ yang disebut byssus Tridacna gigas adalah salah satu spesies
kerang paling terancam punah. Panjang shell dapat mencapai hingga 1,5 meter.
Mereka ditandai dengan memiliki 4 sampai 5 besar, menghadap ke dalam proyeksi
segitiga dari aperture shell, tebal, kerang berat tanpa sisik namun pada kerang
muda mungkin memiliki beberapa sisik, dan inhalent menyedot tanpa tentakel.
Mantel biasanya berwarna cokelat keemasan, kuning, atau hijau, dengan banyak
biru irridescent, ungu, atau bintik-bintik hijau, terutama di sekitar tepi
mantel. Individu yang ukuranya lebih besar mungkin memiliki begitu banyak
bintik-bintik yang pada mantelnya muncul biru solid atau ungu. Kerang raksasa
juga memiliki banyak tempat pucat atau jelas pada mantel, yang disebut sebagai
'jendela'. Kerang raksasa tidak bisa sepenuhnya menutup shell saat mereka
dewasa. Meskipun larva dari kerang ini planktonik, mereka menjadi sessile di
masa dewasa.
KLASIFIKASI KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Kingdom
: Animalia
Superphylum
: Eutrochozoa
Phylum
: Mollusca
Subphylum
: Conchifera
Class
: Bivalvia
Subclass
: Metabranchia
Superorder
: Eulamellibranchia
Order
: Veneroida
Superfamily
: Cardioidea
Family
: Tridacnidae
Genus
: Tridacna
Species
: Tridacna gigas
MORFOLOGI KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Cangkang
kima terbagi menjadi beberapa lekukan atau lipatan (folds). Punggung lipatan di permukaan cangkang biasanya
berbentuk seperti tulang rusuk sehingga sering disebut rib. Pada kima sisik,
kima lubang dan kima Mauritius, tiap punggung lipatan memuat sebaris
lempeng-lempeng berbentuk setengah mangkok yang disebut sisik (scutes). Sisik
ini dulunya adalah bagian tepi dari mulut atau bibir cangkang (upper margin)
yang kemudian tertinggal saat cangkang tubuh membesar (Gambar 3).Pada kima, kedua
bilah cangkang disatukan oleh ligamen/semacam jaringan otot fleksibel yang
disebut hinge. Di samping ligamen ini terdapat semacam pusat atau titik awal
pertumbuhan cangkang yang disebut umbo.Disamping umbo terdapat semacam lubang
tempat keluarnya organ pelekat (byssus) yang disebut bukaan byssus (byssal
opening). Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian cangkang kima dapat dilihat pada
Gambar 3 di atas.Di antara semua jenis kerang, kima adalah salah satu kerang
dengan bentuk dan ciri yang paling unik. Ukuran cangkangnya sangat besar dan
berat, sehingga disebut kerang raksasa (giant clam).
HABITAT KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Kerang
ini merupakan salah satu dari spesies kerang besar asli terumbu karang dangkal
Pasifik Selatan dan Hindia, mereka dapat berbobot lebih dari 200 kilogram (440
pon), panjangnya dapat mencapai 120 cm (47 in), dan memiliki umur rata-rata
dapat hidup sekitar 100 tahun atau lebih.
TINGKAH LAKU KIMA
ATAU KERANG RAKSASA
Kerang
raksasa diperkirakan tumbuh hingga ukuran yang besar karena fakta bahwa kerang
raksasa mengkonsumsi banyak gula dan protein yang diproduksi oleh alga yang
hidup di kerang raksasa. Jaringan mantel makhluk itu bertindak sebagai habitat
bagi simbiosis bersel tunggal dinoflagellata ganggang (zooxanthellae) yang
mendapat nutrisi. Pada siang hari, kerang akan membuka cangkangnya dan meluas
jaringan mantel sehingga ganggang menerima sinar matahari yang mereka butuhkan
untuk berfotosintesis. Selain itu Mereka juga menggunakan siphon untuk menarik
air untuk menyaring dan mengkonsumsi melewati plankton.
Mantelnya
yang memiliki sistem sirkulasi khusus, menjadi tempat tinggal bagi
zooxanthellae, makhluk aneh separuh
hewan dan separuh tumbuhan yang berbulu cambuk dari marga Symbidinium.Makhluk
bersel tunggal ini, mampu menghasilkan makanannya sendiri, melalui proses
fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida, fosfat dan nitrat yang berasal
dari sisa metabolisme kima. Selain pasokan bahan mentah, zooxanthella mendapat
keuntungan lain karena mantel kima menjadi tempat yang nyaman untuk bernaung,
berlindung dan berfotosintesis.Zooxanthella jugalah aktor di balik layar, yang
menentukan warna-warni indah dari mantel kima. Setiap kima, memiliki warna dan
corak motif yang berbeda, tergantung pada spesies Symbidinium yang menjadi
pasangannya.Kima sendiri mendapatkan keuntungan, karena zooxanthellae
memberinya tambahan nutrisi yang disalurkan melalui sistem saringan makanan
(filter food) si Kima. Jadi, meskipun
lingkungan perairan di sekitar kima sangat miskin unsur hara, kerang raksasa
ini masih dapat tumbuh dengan baik.
HABITAT KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Habitat
dari hewan ini adalah terumbu karang, biasanya dalam 20 meter dari permukaan.
Mereka adalah paling umum ditemukan di laguna dangkal dan rataan terumbu, dan
biasanya tertanam di substrat berpasir atau mereka terdiri dari pecahan karang.
Kima adalah sejenis kerang besar yang banyak ditemukan di wilayah perairan Asia
Tenggara. Untuk wilayah Papua, Kima banyak sekali tersebar di lautan Raja
Ampat. Seain itu mereka juga ditemukan. lepas pantai Filipina, di mana mereka
disebut taklobo, dan di Laut Cina Selatan di terumbu karang dari Sabah
(Malaysia'n Borneo). T. gigas tinggal di pasir karang datar atau rusak karang
dan dapat ditemukan di kedalaman sebanyak 20 m (66 kaki) . Indo-Pasifik, tetapi
populasi yang berkurang dengan cepat dan kerang raksasa telah menjadi punah di
banyak daerah di mana ia pernah umum. T. maxima memiliki distribusi geografis
terbesar di antara spesies kerang raksasa; dapat ditemukan di lepas pulau
tinggi atau elevasi rendah, di laguna atau terumbu karang tepi.
FISIOLOGI KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Seperti
kebanyakan moluska kerang lainnya, Tridacna gigas dapat menyaring partikel
makanan, termasuk tanaman mikroskopis laut (fitoplankton) dan hewan
(zooplankton), dari air laut menggunakan ctenidia nya ("insang").
Namun, memperoleh sebagian besar nutrisi yang dari photosymbionts tinggal dalam
jaringan tersebut. Ini adalah alga uniseluler (sering disebut zooxanthellae)
yang dibudidayakan oleh moluska tuan rumah dalam banyak cara yang sama bahwa
karang lakukan. Dalam beberapa Tridacna gigas, zooxanthellae telah terbukti
memberikan 90% dari rantai karbon dimetabolisme. Ini adalah sebuah asosiasi
wajib untuk kerang dan itu akan mati dengan tidak adanya zooxanthellae, atau
jika disimpan dalam gelap. Kehadiran 'jendela' dalam mantel dapat berfungsi
untuk memungkinkan lebih banyak cahaya ke dalam jaringan mantel untuk bahan
bakar zooxanthellae.
REPRODUKSI KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Tridacna
gigas bereproduksi secara seksual dan bersifat hermafrodit (memproduksi telur
dan sperma). Namun pembuahan sendiri pada kerang ini tidaklah mungkin, tetapi
karakteristik ini tidak memungkinkan mereka untuk mereproduksi dengan anggota
dari spesies lain. Mereka akan melepaskan sperma dan telur ke dalam air. Sebuah
zat transmitter disebut pemijahan diinduksi substansi (SIS) membantu
sinkronisasi pelepasan sperma dan telur untuk memastikan pembuahan. Substansi
yang dilepaskan melalui outlet syphonal. Kerang lainnya dapat mendeteksi SIS
segera. Air yang masuk lewat kemoreseptor terletak dekat dengan siphon
incurrent, yang mengirimkan informasi langsung ke ganglia otak, bentuk
sederhana dari otak. Deteksi SIS merangsang kerang raksasa membengkak mantel di
wilayah tengah dan untuk kontrak adduktor nya otot. Setiap kerang kemudian
mengisi ruang air dan menutup siphon incurrent. Kontrak shell keras dengan
bantuan adduktor, sehingga isi ruang excurrent mengalir melalui siphon
excurrent. Setelah beberapa kontraksi yang hanya berisi air, telur dan sperma
muncul di ruang excurrent dan kemudian melewati excurrent yang menyedot ke
dalam air. Ovum memiliki diameter 100 mikrometer (0,0039 in). Rilis telur
memulai proses reproduksi. Sebuah Tridacna gigas dewasa dapat melepaskan lebih
dari 500 juta telur pada suatu waktu. Richard D. Braley dari University of New
South Wales School of Zoology mengamati bahwa pemijahan tampaknya bertepatan
dengan pasang masuk dekat kedua (penuh), ketiga , dan keempat (baru) perempat
dari fase bulan. Pemijahan kontraksi terjadi setiap 2-3 menit, dengan pemijahan
intens mulai dari tiga puluh menit untuk dua setengah jam. Braley juga
hipotesis bahwa kerang yang tidak menanggapi pemijahan kerang tetangga mungkin
reproduktif aktif.
Tingkat
keberhasilan pembuahan secara eksternal lebih kecil dibandingkan pembuahan
internal. Faktor lingkungan seperti kuat arus sangat berpengaruh terhadap
distribusi sperma dan sel telur. Demikian pula dengan keberadaan pemangsa.
Banyak jenis ikan dan biota laut lainnya yang gemar memakan telur-telur kima,
karena memiliki kandungan protein yang tinggi.
Untuk
memperbesar tingkat keberhasilan, kima akan melepaskan sel telur
sebanyak-banyaknya ke perairan sekitarnya. Tridacna gigas dapat melepaskan
telur hingga lebih dari 500 juta butir dalam satu kali musim memijah. Telur ini
berdiameter sekitar 100 mikron. Umumnya, proses pemijahan berlangsung selama
pasang tinggi saat bulan purnama atau bulan baru. Telur dan sperma akan
dilepaskan sedikit demi sedikit dengan interval 2-3 menit selama 30 menit hingga dua setengah jam.Telur yang
telah dibuahi akan menetas menjadi larva (trocophore) setelah 12 jam. Larva ini akan membentuk
cangkang kapur. Saat berumur 2 hari, larva akan membentuk kaki yang digunakan
untuk bergerak ke dasar perairan dan berenang mencari lokasi yang cocok.Selama
beberapa pekan pertama, larva akan bergerak untuk mencari tempat yang sesuai.
Jika mendapatkan tempat yang dirasa cocok, larva akan menempel di lokasi
tersebut untuk seumur hidupnya.
Larva
kima belum memiliki zooxanthella dalam tubuhnya sehingga masih mengandalkan
plankton sebagai sumber makanan. Zooxanthella yang terbawa arus dan masuk
kedalam sifon kima akan dikumpulkan dan disimpan di dalam jaringan mantel
sedikit demi sedikit.Dari jutaan larva yang hidup, hanya sebagian kecil yang
dapat tumbuh hingga fase juvenil. Kima akan menjadi juvenil saat ukurannya
mencapai 20 cm. Kima raksasa akan terus membesar dengan laju pertumbuhan 12 cm
per tahun dan dapat hidup hingga lebih dari 100 tahun.
PERAN KIMA ATAU
KERANG RAKSASA DI PERAIRAN
Kima
sendiri berperan luar biasa di struktur ekosistem laut, kerang raksasa ini
mampu menyaring air laut hingga puluhan ton liter. Hewan ini mempunyai sistem
filter yang luar biasa hebat dan menjadi penolong bagi makhluk hidup lain yang
bergantung dalam ekosistem laut.Kebaikan dan manfaat keberadaan Kima tidak
hanya untuk warga ekosistem laut. Kima yang kaya akan kandungan protein ini pun
sudah sejak jaman purba menjadi sumber makanan sehat bagi manusia di muka bumi.
Bahkan, daging Kima dipercaya mampu menambah kejantanan kaum pria yang
menyantapnya. Karena hal inilah, maka tidak heran bila Kima menjadi bahan
makanan yang sangat mahal dan seringkali dijadikan menu khusus di
restoran-restoran mewah.
MANFAAT KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Selain
mendapatkan pasokan makanan dari zooxanthella, kima juga mencari makan dengan
cara menyaring partikel-partikel organik dari air laut. Aktifitas ini, secara
langsung berperan penting dalam membersihkan air laut dari populasi
mikroorganisme yang berlebihan. Dengan demikian, air laut menjadi lebih sehat
dan keseimbangan ekosistem pun lebih terjaga. Kima, juga menjadi salah satu
biota laut, yang membuat terumbu karang, berwarna-warni indah.
Bagi
manusia, otot adduktor yang menyatukan kedua cangkang kima dianggap sebagai
bahan pangan yang istimewa. Di Jepang, daging dan otot Kima dikonsumsi sebagai
makanan laut yang disebut Himejako.
Di
wilayah Indonesia timur, daging/otot kima yang dikeringkan, dipercaya sebagai
afrodisiak yang mampu meningkatkan vitalitas kaum Adam. Di pulau-pulau
terpencil nusantara, masyarakat mengumpulkan kima hidup di tempat tertentu
sebagai bahan makanan cadangan, saat musim ombak besar tiba.
Cangkang
kima raksasa, di masa lalu menjadi bahan baku pembuatan teraso/ubin yang
berkualitas tinggi. Cangkang kima juga dibuat menjadi cangkir, asbak, vas bunga
dan barang-barang perhiasan lainnya. Kima juga menghasilkan mutiara berukuran
besar yang mahal harganya.
KONSERVASI KIMA ATAU
KERANG RAKSASA
Para
ahli melaporkan bahwa populasi dari beberapa jenis kima di alam, terus menurun
akibat eksploitasi yang berlebihan. Kima raksasa, kima Porselen, dan Kima
Selatan adalah beberapa jenis kima yang semakin jarang ditemukan.
Upaya
penangkaran dan restocking sangat penting untuk menjaga populasi kima supaya
tetap bertahan. Berdasarkan PP. No 7. Tahun 1999, hampir sebagian besar jenis
kima, dinyatakan sebagai biota laut yang dilindungi Undang-Undang.
PENULIS
Mela
Dita Maharani
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Description:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggtEO1JDsbCFmxL4GDQ1w8-_2lP3ApAANWdK9bfpAo0iBZuJugPnTxKngwNCmmm8BcCex1Aw-S1ZEVzZKFnOHRohlVgs1VffAIbzLuX6GMvzQ8-lyhnhJ3_wtiC8ilsQRb95RiXOVoiyU/s320/KERANG+RAKSASA4.jpg
http://animaldiversity.org/accounts/Tridacna_gigas/
http://animals.nationalgeographic.com/animals/invertebrates/giant-clam/
http://www.advancedaquarist.com/2010/11/inverts
http://zipcodezoo.com/index.php/Tridacna_gigas
https://dody94.wordpress.com/2011/05/05/kima-kerang-raksasa-yang-semakin-langka/
https://www.google.com/imghp
https://www.snorkeling-report.com/species/tridacna-gigas/
Post a Comment for "Kima Atau Kerang Raksasa; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"