Lintah atau Pacet (Hirudo
medicinalis) adalah sejenis cacing yang banyak terdapat di hutan hujan tropis,
tempat yang lembab, sungai, danau dan laut.Tempat-tempat berkemah yang dekat
sungai dan airterjun, jalur pendakian yang lembab seringkali terdapat pacet. Pacet
menyerang korbannya dengan menggunakan alat penghisap bagian depan, melukai dan
menghisapdarahnya. Pacet penghisap darah menghasilkan suatu cairan atau enzim
dapat menyebabkan pendarahan,efek ini merupakan akibat dari enzim yang
diekskresikan oleh lintah. Enzim yang dihasilkan oleh lintahadalah
Hyaluronidase yang mampu mencegah terjadinya penggumpalan dan pengeringan darah
sehinggamempermudah penghisapan.Tubuh dan pacet terdiri dari beberapa bagian
-bagian seperti cincin dengan panjang tubuh 2hingga 20cm dan dapat mengerut
maupun mengembangkan tubuhnya, dengan tubuh berwarna hitam,merah atau coklat,
kadang bergaris atau berbintik. Pacet memiliki bagian tubuh yang peka
cahaya,sentuhan, suhu dan cuaca.Lintah dan pacet adalah hewan yang tergabung
dalam filum Annelida subkelas Hirudinea.Terdapat jenis lintah yang dapat hidup
di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya,Oligochaeta, mereka
memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin
ganda).Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan
untuk pengeluaran darah(plebotomi) secara medis.
KLASIFIKASI LINTAH
ATAU PACET
Kingdom
|
:
Animalia
|
Filum
|
: Annelida
|
Kelas
|
: Clitellata
|
Sub kelas
|
:
Hirudinea
|
Infra
kelas
|
: Euhirudinea
|
Ordo
|
:
Rhynchobdellida
|
Famili
|
: Piscicolidae
|
Genus
|
: Hirude
|
Spesies
|
: Hirudo medicinalis
|
MORFOLOGI LINTAH ATAU
PACET
Tubuhnya
bulat dan memanjang, Kepala tidak begitu jelas, mulut di bagian ujung anterior
dikelilingi oleh sucker anterior sementara anus dikelilingi oleh sucker
poterior. Prostomium dapat digerakan keluar masuk bagian mulut. Jumlah ruas
dapat mencapai 30 buah atau lebih. Di atas epidermis ditutupi kutikula. Di
bawah epidermis terdapat serabut-serabut otot: circular dan longitudinal yang
tebal. Rongga tubuh di bagian dalam dibatasi oleh peritoneum. Alat pencernaan
komplit terdiri atas mulut, faring, esophagus, crop yang sangat besar, lambung,
rectum, dan anus. Alat ekskresi berupa nephridium Memiliki sistem haemocoelom
yang dihubungkan dengan saluran dorsal, ventral, dan lateral. Merupakan hewan
berumah satu, tidak dapat melakukan pembuahan sendiri.
Sistem
pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus. Anus
terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior, mulut,
faring, tembolok, usus, usus buntu,anus, penghisap, posterior.
Annelida
menampilkan bentuk tubuh simetri bilateral dan seperti cacing dalam morfologi
keseluruhan. Annelida memiliki rancangan tubuh tersegmentasi atau beruas-ruas
dimana fitur morfologi internal dan eksternal yang berulang di setiap segmen
tubuh. Metamerism memungkinkan hewan untuk menjadi lebih besar dengan
menambahkan “kompartemen,” sambil membuat gerakan mereka lebih efisien.
Metamerism ini diduga berasal dari sel teloblast identik dalam tahap embrio,
yang berkembang menjadi struktur mesodermal identik. Tubuh secara keseluruhan
dapat dibagi menjadi kepala, badan, dan pygidium (atau ekor). Clitellum adalah
struktur reproduksi yang menghasilkan lendir yang membantu dalam transfer
sperma dan menimbulkan kepompong di mana pembuahan terjadi, melainkan muncul
sebagai band menyatu di sepertiga anterior hewan.
CIRI-CIRI LINTAH ATAU
PACET
Pacet
memiliki alat penghisap berbentuk bulat di kedua ujung tubuhnya, di
tengah-tengah alat penghisap bagian depan terdapat mulut dan juga memiliki
gigi. Kebanyakan pacet hidup sebagai parasitdengan cara menghisap darah atau
jaringan tubuh binatang lainnya untuk memperoleh makanannya. Ada juga yang
hidup dengan makan sisa-sisa binatang dan tumbuhan.
Pacet
menyerang korbannya dengan menggunakan alat penghisap bagian depan, melukai
danmenghisap darahnya. Pacet penghisap darah menghasilkan suatu cairan yang
mampu mencegah terjadinyapenggumpalan (Anti Koagulasi) dan pengeringan darah
sehingga mempermudah penghisapan.
Semua
spesies lintah adalah karnivora. Beberapamerupakan predator, mendapat makanan
dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.
HABITAT LINTAH ATAU
PACET
Habitat
utama spesies Hirudo adalah rawa-rawa air tawar yang berlumpur dan banyak alur
selokan yang dipenuhi tumbuhan gulma. Lintah hidup dengan menempelkan dirinya
ke tubuh hewan-hewan vertebrata melalui pengisap di kedua ujung mulutnya,
menusuk kulit hewan, menyuntikkan
anti-koagulan (Hirudin) dan anestetik sebelum mengisap darahnya. Lintah ukuran
dewasa dapat mengkonsumsi darah hingga 15 gram dalam satu kali makan.
REPRODUKSI LINTAH ATAU
PACET
Sistem
reproduksi terjadi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu
organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.
Fertilisasi terjadi secara internal. Hasil fertilisasi dapat mencapai lebihh
dari seratus ribu telur per hari. Telur dapat membentuk kista. Kista dapat
bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
FISIOLOGI LINTAH ATAU
PACET
Respirasi
permukaan tubuh: obligat aerob.
Ekskresi: nephridium Makanan berupa cairan tubuh organisme lain.
Memiliki crop yang sangat besar untuk menimpan makanan yang diserapnya.
Intestin memiliki tiflosol. Sistem saraf: Proses Stimulus – Respon tidak
berbeda dengan polichaeta. Memiliki organ reseptor seperti halnya oligochaeta.
Tidak memiliki pembuluh darah yang sebenarnya sehingga fungsinya diambil alih
oleh sistem haemocoelom. Sistem ini meliputi cairan haemocoelom yang mengalir
melalui saluran haemocoelom yang bercabang-cabang sampai ke bagian pembuluh kapiler.
Saluran ini mencakup: saluran dorsal, ventral, dan lateral Reproduksi:
Generatif: mirip dengan oligochaeta.
Sejumlah
annelida seperti poliseta (misalnya :Neris) oligoseta, (misalnya: Lumbricus)
dan Hirudinae (misalnya: lintah) sudah memperhatikan adanya derajat sefalisasi
yang memadai. Otak hewan tersebut memiliki sejumlah besar sel saraf yang
berfungsi sebagai sel sekretori. Hewan ini juga telah memiliki sistem sirkulasi
yang berkembang sangat baik sehingga kebutuhan untuk meyelenggarakan sistem
kendali endokrin dapat terpenuhi. Sistem endokrin annelida berkaitan erat
dengan aktivitas pertumbuhan, perkembangan, regenerasi, dan reproduksi.
Contoh
yang baik untuk hal tersebut ialah perubahan bentuk cacing poliseta dewasa,
yang dikenal dengan istilah epitoki. Epitoki ialah perubahan sejumlah ruas
tubuh menjadi struktur reproduktif. Dalam proses tersebut, beberapa ruas tubuh
annelida yang mengalami perubahan bentuk akan terlepas dari tubuh utamanaya,
dan berkembang menjadi organisme yang hidup bebas.
Epitoki
dikendalikan oleh sistem neuroendoktrin. Hormon yang dilepaskan bersifat
menghambat epitoki sehingga epitoki hanya akan berlangsung pada saat hormon
tersebut rendah. Cara kerja hormon ini tidak diketahui secara jelas, tetapi
diduga sekresinya diatur oleh faktor lingkungan.
PERAN LINTAH ATAU
PACET DI ALAM
Sebagian
besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.
Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan
mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa
invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa
(pacet) dan Hirudo (lintah).
Semua
spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan
dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga,
hewan seperti babi rusa, sapi, kerbau, dsb, bahkan manusia. Saat merobek atau
membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga
korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin. Di kerongkongan tempat isapannya
terdapat tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji yang dihiasi
sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak
15 ml – kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun
mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat
putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung
penisilin. Darah dihisap oleh faring otot & menampung dalam tembolok. Enzim saliva (hirudin) mencegah koagulasi
darah. Dalam 1 x makan, lintah mengisap darah 10x berat tubuhnya. Zat hirudin
yang dihasilkan lintah dapat domanfaatkan sebagai zat antikoagulan.
TINGKAH LAKU LINTAH ATAU
PACET
Hirudinea
merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini tidak memiliki
arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1
– 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada
anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan ptermasuk manusia (Budiarti, 1992).
Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea
bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea
parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau
membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga
korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin (Bawa, 1993).
MANFAAT LINTAH ATAU
PACET
Lintah
atau pacet memiliki sifat unik yang dimilikinya seperti antikoagulan (anti
pembekuan darah) berpotensi berguna sebagai obat untuk pengobatan penyakit kardiovaskuler
seperti serangan jantung dan stroke. Lintah dapat “diperah” untuk sekresinya tanpa
dirugikan, dan penelitian terus ke dalam kemungkinan rekayasa sintetis air liur
lintah, hingga saat ini lintah masihdigunakan untuk menghisap darah! Dokter
sekarang beralih ke lintah untuk membantu mengembalikan sirkulasi darahke jari
jaringan yang disambungkan atau dicangkok di jari kaki.
Hirudotherapy
adalah perawatan menggunakan lintah medis. Jenis terapi ini dikenal dari zaman
kunoekstrim dan masih hidup saat ini. Fakta ini menunjukan keefektifan dalam
penyembuhan berbagai macam penyakit . Saat ini Metode hirudotherapy disetujui
oleh banyak negara.
Lintah
diakui sebagai pembantu manusia, dalam air liurnya mengandung 15 unsur zat
aktif diantaranya adalah putih telur
“hirudin” yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, dan“penisilin”
sebagai antibiotic alami. Lintah digunakan sebagai obat untuk menormalkan gula
darah,menetralisir asam urat, mengempiskan bengkak, meringankan rasa sakit dan
pendarahan.
Terapi
lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah
danoksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan
penyempitan atau pelebaranpembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak
orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga
terapi ini menjadi „trend‟ serta naik daun.
Kemampuan
lintah ini menarik perhatian Essenmitte Clinic Of German sejak sepuluh tahun
yang laludan mereka adalah yang pertama pengimpor lintah di Jerman.
Lintah
mempunyai “zat anestesi” yaitu anti sakit yang membuat saraf kita tidak merasakan
efek gigitannya.Sebenarnya hal ini telah tersirat dalam ajaran islam yangsecara
tersirat membahas manfaat dari lintah, seperti dalam hadist ini :
Dalam
kitab Durratun Nasihin oleh Syeikh Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy Syakir
Alkhaubawiyiyi dijelaskan bahwa menjelang sembuhnya penyakit yang menimpa Nabi
Ayyub AS, dua belatung jatuh ke tanah. Satu belatung terbang menjadi lebah yang
memberikan manfaat untuk sengatan dan madunya. Sedangkan belatung yang lain
berubah menjadi lintah yang memberikan pengobatan dengan air liurnya.
Hasil
studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui
bisamengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita
Osteatritis pun bisa menggunakanlintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin
Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10
pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennyamenderita sakit
lutut selama enam tahun terus menerus.
Para
dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan
selama 1 jam 20menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan
dan 28 hari setelah selesainya perawatan.Pengaruh dari perawatan ini bisa
diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah
empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang
akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang
ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apapun.
Dalam
proses terapi lintah, ketika lintah menghisap darah, mereka memasukan air
liur yang mengadungberagam zat kimia alami. Apa yang terjadi pada darah Anda,
ketika lintah menghisap selama 1-2 jam?Telah terjadi campuran yang kompleks,
antara darah anda dengan zat-zat berikut:
|
1. Hirudin : masuk kedalam coagulant (darah kental) melalui pengikatan
thrombin ( faktor dalam thrombin yang berupa enzyme ). Umumnya digunakan
untuk membuat darah tetap mengalir, atauuntuk mengembalikan aliran darah yang
. buntu atau saluran darah yang tersumbat. Darah kental biasakeluar dari
lubang gigitan, bersama darah cair. jadi disini hirudin berfungsi
menghancurkan thrombinuntuk menolak pemicuan pembentukan benang fibrin yang
akan saling merajut menutup bekas lukapada kulit.
|
2. Anti infeksi : ( pinicilin ) untuk menjaga terjadinya enfeksi.
|
3. Calin : berada didarah kental yang memblokir “factor von wilebrand”,
dan berfungsi sebagai zat perantara (mediator) dalam proses agregrasi
struktur darah yang disebut platelet.
|
4. Destabilase : aktifitas monomerizing. Melumatkan fibrin( produk
akhir dari proses pengentalan darah ).
|
5. Hirustasin : berada di enzim kalikrein; enzim trypsin yang berfungsi
sebagai pelembutan proteinmenjadi peptone, untaian peptine, peptidase, dst.
Peptidase merupakan enzim didalam pencernaan danu sus.
|
6. Bdellins : zat yang mengurangi radang kulit merah, bengkak, sedikit
dan gatal yang dialami sekitar 3-4hari. Karena selain lintah menyedot darah
kotor dari luka bengkak, lintah juga dapat berperan sebagaiobat analgesik.
|
7. Hyaluronidase : Zat yang berasal dari ludah lintah yang termasuk
dalam jenis obat bius, pencegahpembekuan darah (hirudin), vasodilator lokal
(histamine) dan satu enzim (hyaluronidase).8. AnestheticSubstance :
penghilang rasa sakit setempat. Dapat digunakan sebagai obat bius lokal.
|
8. Triptase Inhibitor : berada di enzim proteolytic dari mast cells
dari suatu jaringan cyptoplasmic granule(mengandung heparin, hisatmine dan
serotonin) yang dilepas saat mengalami pembengkakan danalergi.
|
9. Egllins : zat anti pembengkakan.
|
10. Faktor xainhibitor : zat aktif darah anti kental (anti-koagulan)
|
11. Complement Inhibitors : zat pengganti zat lain, jika ada
kekurangan.
|
12. Carboxypeptydase alnhibitors : meningkatkan aliran darah disekitar
lokasi gigitan.
|
13. Histaminlike subtance : berfungsi sebagai fosoldilator mengembangkan
pembuluh darah sehinggahingga aliran darah lebih lancar.
|
Di
negara maju AS dan Inggris, jerma zat Hirudin diakui lebih aman dibanding
dengan obat pencair darahbuatan ( kimia ), karena efek sampingnya sangat
minim.Untuk melepas pacet atau lintah yang menempel gunakan air tembakau , abu
rokok, atau air garam.
PENULIS
Rizka
Nadiyah
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,
Diah, Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni. 2004. Biologi
SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis.
Bawa,
Wayan. 1998. Ilmu Tingkah Laku Hewan (Etologi). Singaraja : IKIP Negeri
Singaraja.
Budiarti,
Asiani. 1992. Cacing Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya.
GoogleImage.2015.Hirudomedicinalis.Online(https://www.google.com/searchq=hirudo+medicinalis&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0CCgQsARqFQoTCKCY39bw-sgCFUmQlAodKxALYQ#imgrc=TEQeAJD0AcnCeM%3A)
Herwanto,
H. 2011.Makalah Zoologi Invertebrata Manfaat Hirudo Medicinalis (Terapi Lintah)
dan Zat Yang Dikandungnya Bagi Dunia Kesehatan.Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar. Hal 1-6.
Http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/194808181974121-nono_sutarno/hand_out_zooin_2.pdf
Isnaeni,
Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius
LintahIndonesia.
2015. Lintah untuk Pengobatan. Online (https://lintahindonesia.wordpress.com/tag/habitat-lintah/)
Marinespecies.
2015. Hirudo medicinalis. Online (http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=72463)
Sridianti.
2015. Anatomi dan Morfologi Annelida. Online (http://www.sridianti.com/anatomi-dan-morfologi-annelida.html)
Post a Comment for "Lintah Atau Pacet; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"