Ikan Kakap merah (Lutjanus
argentimaculatus) adalah spesies ikan kakap yang ditemukan di Indonesia. Ikan
ini ditemukan terutama di Samudra Hindia Timur dan hanya diketahui dari
beberapa spesimen yang dikumpulkan di Indonesia (dekat Sumatra dan Sulawesi)
serta sebelah barat Teluk Kuri, Australia Barat. Ikan dewasa menghuni daerah
karang yang lebih dalam. Mereka hidup secara soliter atau dalam kelompok kecil.
KLASIFIKASI IKAN
KAKAP MERAH
Kingdom
|
:
Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Sub filum
|
: Vertebrata
|
Kelas
|
: Pisces
|
Sub Kelas
|
: Teleostei
|
Ordo
|
:
Percomorphi
|
Sub Ordo
|
: Perciodea
|
Famili
|
:
Lutjanidae
|
Genus
|
: Lutjanus
|
Spesies
|
: Lutjanus
argentimaculatus
|
MORFOLOGI DAN
CIRI-CIRI IKAN KAKAP MERAH
Menurut
Saanin (1984), ikan kakap merah (Lutjanus argntimaculatus) yaitu mempunyai
tubuh yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, kepala cembung atau
sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke
muka, gigi konikel pada taring-taringnya tersusun dalam satu atau dua baris
dengan serangkaian gigi caninnya yang berada pada bagian depan. Bagian bawah
pra penutup insang bergerigi dengan ujung berbentuk tonjolan yang tajam. sirip
punggung berjari-jari keras 11 dan lemah 14, sirip dubur berjari-jari keras 3
lemah 8-9. Sirip punggung umumnya berkesinambungan dan berlekuk pada bagian
antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya
agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul.
Warna
sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu hingga
kecoklatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang
dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah
awal sirip punggung berjari lunak. Pada umumnya berukuran panjang antara 25 –
50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm (Gunarso, 1995). Ikan kakap merah
menerima berbagai informasi mengenai keadaan sekelilingnya melalui beberapa
inderanya, seperti melalui indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba,
linea lateralis dan sebagainya.
Ikan
kakap merah tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan
betinanya. Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara
jenis jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna.
Pola reproduksinyagonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis
kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai
jantan dan betina sebagai betina. Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat
pendewasaan pertama saat panjang tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang
tubuh total atau panjang tubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada
ukuran yang lebih kecil dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah,
biasanya terdiri dari sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada
waktu senja atau malam hari di bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara
22,2–25,2ºC. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya
pemijahan yang diawali dengan menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka
pada salah seekor betinanya. Setelah itu baru ikan-ikan lain ikut bergabung,
mereka berputar-putar membentuk spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah
permukaan air.
Secara
umum ikan kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnya
dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan kakap merah yang berukuran besar akan
mampu mencapai umur maksimum berkisar antara 15–20 tahun, umumnya menghuni
perairan mulai dangkal hingga kedalaman 60–100 meter (Gunarso, 1995).
HABITAT IKAN KAKAP
MERAH
Menurut
Saanin (1984), ikan kakap merah umumnya menghuni daerah perairan karang ke
daerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai
ke perairan tawar. Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk
gerombolan yang tidak begitu besar dan beruaya ke dasar perairan menempati
bagian yang lebih dalam daripada jenis yang berukuran kecil. Selain itu
biasanya kakap merah tertangkap pada kedalaman dasar antara 40–50 meter dengan
substrat sedikit karang dan salinitas 30–33 ppt serta suhu antara 5-32ºC
REPRODUKSI IKAN KAKAP
MERAH
Ikan
kakap merah tergolong jenis ikan diecious/biseksual yaitu ikan yang tidak
dijumpai perbedaan antara jantan dan betina secara visual, baik dalam struktur
tubuh maupun dalam hal warna (BBPBL Lampung, 2013). Pola reproduksinya
gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin, maka jenis
seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan betina
sebagai betina (Zulkarnaen, 2007).
Ikan
kakap merah secara fisiologis mengalami perubahan kelamin dari jantan menjadi
betina (protogini) apabila induk mencapai umur 3 tahun atau panjang mencapai 50
cm, sel kelamin jantan mulai berkembang pada ikan dengan panjang lebih dari 20
cm, berkembangnya sel kelamin jantan dipengaruhi oleh umur ikan, lingkungan
serta pakan, dan apabila umur ikan lebih dari 5 tahun akan cenderung betina.
Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan pertama saat panjang
tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang tubuh total atau panjang tubuh
maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang lebih kecil dari
betinanya (Zulkarnaen, 2007).
TINGKAH LAKU IKAN
KAKAP MERAH
Ikan
Kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan betinanya.
Hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara jenis jantan
dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna. Pola
reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin,
maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan
betina sebagai betina. Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan
pertama saat panjang tubuhnya telah mencapai 41–51% dari panjang tubuh total
atau panjang tubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang
lebih kecil dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya terdiri dari
sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam
hari di bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara 22,2–25,2ºC. Ikan kakap
jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan
menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya.
Setelah itu baru ikan-ikan lain ikut bergabung, mereka berputarputar membentuk
spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah permukaan air. Secara umum ikan
kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnya
dibandingkan yang berukuran kecil. Ikan kakap yang berukuran besar akan mampu
mencapai umur maksimum berkisar antara 15–20 tahun, umumnya menghuni perairan
mulai dangkal hingga kedalaman 60–100 meter (Gunarso, 1995).
PERAN IKAN KAKAP
MERAH DI PERAIRAN
Menurut
Zulkarnaen (2007), daerah penyebaran kakap merah hampir di seluruh Perairan
Laut Jawa, mulai dari Perairan Bawean, Kepulauan Karimun Jawa, Selat Sunda,
Selatan Jawa, Timur dan Barat Kalimantan, Perairan Sulawesi, Kepulauan Riau.
Secara umum ikan kakap memiliki laju tumbuh relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan ikan laut lainnya dan merupakan
komoditas perikanan yang mempunyai prospek mendukung pengembangan budi daya di
masa datang. Kelompok ikan dari famili Lutjanidae pada umumnya menempati
wilayah perairan dengan substrat sedikit berkarang dan banyak tertangkap pada
ke dalaman antara 40-70 m terutama untuk yang berukuran besar, ikan muda yang
masih berukuran kecil biasa menempati daerah hutan bakau yang dangkal atau
daerah-daerah yang banyak ditumbuhi oleh rumput laut. Kelompok ikan kakap
umumnya hidup di perairan dengan substrat dasar sedikit berkarang, pada
kedalaman antara 40-100 m, sedangkan ikan-ikan muda didapatkan di daerah hutan
bakau, rumput laut, dan karang-karang dangkal.
MANFAAT IKAN KAKAP
MERAH
1. Merawat kesehatan
mata
Ikan
kakap merah dikenal sebagai jenis ikan yang memiliki kandungan vitamin yang
paling tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya. Salah satunya ialah kandungan
vitamin A yang memiliki manfaat untuk merawat kesehatan mata.
2. Menjaga kesehatan
tulang
Ikan
kakap merah memiliki kandungan kalsium yang berguna untuk menjaga kesehatan
tulang agar tidak mudah keropos. Selain dapat menjaga kesehatan tulang,
kandungan kalsium pada ikan kakap merah juga dapat mencegah terjadinya penyakit
tulang seperti osteoporosis.
3. Merawat kesehatan
gigi
Selain
untuk menjaga kesehatan tulang, kandungan kalsium yang terdapat pada ikan kakap
merah memiliki manfaat untuk kesehatan gigi. Kalsium berfungsi untuk merawat
kesehatan gigi dan mencegah gigi agar tidak berlubang.
4. Mencegah penuaan
dini
Penuaan
dini disebabkan oleh radikal bebas yang terdapat pada tubuh. Ikan kakap merah
memiliki kandungan selenium yang dapat mencegah terjadinya penuaan dini.
Selenium berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas
penyebab penuaan dini.
5. Mencegah penyakit
jantung
Mengonsumsi
ikan kakap merah secara rutin dapat mencegah terjadinya penyakit jantung. Ikan
kakap memiliki kandungan kalium yang berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung.
Selain itu kandungan omega-3 yang terdapat pada ikan kakap merah dapat mencegah
terjadinya penyumbatan aliran darah ke jantung sehingga kesehatan jantung akan
tetap terjaga.
PENULIS
Ayu
Mandasari Nasution
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2012
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Brett,
J. R. dan T.D.D. Groves. 1979. Physiological energetics dalam W.S. Hoar, D.J.
Randall dan J.R. Brett (Eds) : Fish physiology Vol VIII. Academic Press, New
York.
Gunarso
W. 1995. Mengenal Kakap Merah, Komoditi Ekspor Baru Indonesia. Diktat Kuliah
Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kakap_merah
https://www.idntimes.com/health/fitness/xehi-dekirty/manfaat-ikankakap-merah-exp-c1c2/full
Saanin,
H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta. Bandung.
Weber,
M & de Beaufort, L.F. 1940. The fishes of the Indo-Australian Archipelago.
II. Malacoptergii, Myctophoidea, Ostariophysi: I. Siluroidea. Brill Ltd.
Leiden. 404 hal.
Zulkarnaen,
I. 2007. Pemanfaatan Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) dengan Bubu di Perairan
Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak. Institut Tinggi Bandung. Bandung.
Post a Comment for "Ikan Kakap Merah; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"