Dentalium vulgare ini memiliki bentuk cangkang seperti gigi – gigi. Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder. Panjang cangkangnya hingga 60 mm, dan lebar maksimum 6 mm pada ujung anterior. aki pada hewan ini muncul dari ujung cangkangnya yang besar. Hewan ini memiliki kepala tanpa mata yang ditutupi oleh mantel seperti bivalvia. Jenis kelamin dari hewan ini terpisah, tepi mantel bersatu, sehingga membuka tabung terbuka dan seluruh permukaan ini tampaknya menyerap oksigen (species-identification,2015) Untuk tumbuh dan berkembang hewan ini memerlukan makan. Makanan dari hewan ini berupa mikroflora maupun mikrofauna. Sementara hewan ini berespirasi dibantu oleh mantel yang dimilikinya, karena mereka tidak memiliki kepala dan insang untuk bernafas.
KLASIFIKASI SIPUT GADING
KLASIFIKASI SIPUT GADING
Kingdom : Animalia
Superphylum : Eutrochozoa
Phylum :
Mollusca
Subphylum : Conchifera
Class :
Scaphopoda
Order :
Dentaliida
Family :
Dentaliidae
Genus :
Dentalium
Species : Dentalium vulgare
Nama Lokal : Siput Gading
MORFOLOGI SIPUT GADING
Mollusca ini mempunyai rumah yang berbentuk serupa gading gajah berlubang pada kedua ujungnya. Dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini dijumpai di laut. Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Disebut Dentalium karena bentuk cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). Dentalium vulgare memiliki tubuh yang ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel. Kepalanya rudimeter, kaki lancip, berlobus, dan berguna untuk menggali lumpur atau pasir. Memiliki cangkang , cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya berwarna putih/kekuningan, tetapi di Asia Tenggara berwarna hijau cemerlang. (Brotowidjoyo, 1989).
Dentalium vulgare memiliki kaki dan kepala yang berukuran kecil, berbentuk probosis tersembul pada aperture anterior yang lebih besar. Pada kepala terdapat mulut, terdapat captacula tetapi tidak ada mata dan tentakel sebagai alat indera. Rongga mulut pada hewan ini dilengkapi rahang dan radula. Rongga mantel luas, terletak sepanjang tepi ventral (Suwignyo, 2005).
Mollusca ini mempunyai rumah yang berbentuk serupa gading gajah berlubang pada kedua ujungnya. Dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini dijumpai di laut. Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Disebut Dentalium karena bentuk cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). Dentalium vulgare memiliki tubuh yang ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel. Kepalanya rudimeter, kaki lancip, berlobus, dan berguna untuk menggali lumpur atau pasir. Memiliki cangkang , cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya berwarna putih/kekuningan, tetapi di Asia Tenggara berwarna hijau cemerlang. (Brotowidjoyo, 1989).
Dentalium vulgare memiliki kaki dan kepala yang berukuran kecil, berbentuk probosis tersembul pada aperture anterior yang lebih besar. Pada kepala terdapat mulut, terdapat captacula tetapi tidak ada mata dan tentakel sebagai alat indera. Rongga mulut pada hewan ini dilengkapi rahang dan radula. Rongga mantel luas, terletak sepanjang tepi ventral (Suwignyo, 2005).
REPRODUKSI SIPUT GADING
Bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain (dioecious). telur atau sperma keluar melalui nephridia kanan, dan keluar tubuh melalui aperture posterior. Fertilisasi dilakukan dengan cara eksternal. Telur dilepaskan secara terpisah dan sesudah stadium larva yang singkat hewan-hewan muda tenggelam di dasar laut dan berenang bebas, menjadi veliger atau trokofor (tahapan larva bersilia) yang simetri bilateral. Metamorfosa menjadi anak terjadi secara bertahap, disertai perpanjangan tubuh (Suwignyo, 2005).
Seperti pada Bivalvia, cangkang dan mantel larva Dentalium vulgare pertama membentuk bilobus, namun kemudian lobus mantel berfusi sepanjng tepi ventralnya. Akibat fusi tersebut menghasilkan mantel dan cangkang silindrik dengan lubang yang terdapat pada setiap ujungnya. Keadaan tersebut memperlihatkan bahwa tampaknya Scaphopoda berkerabat dengan bivalvia, mempunyai bentuk kaki yang sama, perilaku membenamkan diri, memiliki kepala yang mengecil, mantel, emrbrio, sifat simetri serta orientasi badan di dalam cangkang.
Bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain (dioecious). telur atau sperma keluar melalui nephridia kanan, dan keluar tubuh melalui aperture posterior. Fertilisasi dilakukan dengan cara eksternal. Telur dilepaskan secara terpisah dan sesudah stadium larva yang singkat hewan-hewan muda tenggelam di dasar laut dan berenang bebas, menjadi veliger atau trokofor (tahapan larva bersilia) yang simetri bilateral. Metamorfosa menjadi anak terjadi secara bertahap, disertai perpanjangan tubuh (Suwignyo, 2005).
Seperti pada Bivalvia, cangkang dan mantel larva Dentalium vulgare pertama membentuk bilobus, namun kemudian lobus mantel berfusi sepanjng tepi ventralnya. Akibat fusi tersebut menghasilkan mantel dan cangkang silindrik dengan lubang yang terdapat pada setiap ujungnya. Keadaan tersebut memperlihatkan bahwa tampaknya Scaphopoda berkerabat dengan bivalvia, mempunyai bentuk kaki yang sama, perilaku membenamkan diri, memiliki kepala yang mengecil, mantel, emrbrio, sifat simetri serta orientasi badan di dalam cangkang.
FISIOLOGI SIPUT GADING
Kaki dan kepala Dentalium vulgare yang kecil atau berbentuk probosis tersembul pada aperture anterior yang lebih besar. Pada kepala terdapat mulut yang dekat dengan captacula tetapi tidak ada mata dan tentakel sebagai alat indera. Captacula berbentuk filamen yang kontraktif bersilia, dan pada tiap ujungnya terdapat pentolan yang adhesif atau dengan ujung yang menjulur, yaitu alat peraba. Captacula berfungsi untuk menangkap makanan (sebagai deposit feeder). Partikel makanan yang kecil-kecil dialirkan oleh cilia sepanjang filamen ke mulut, sedangkan partikel besar ditangkap dengan pentolannya dan langsung dimasukkan ke mulut. Rongga mulut dilengkapi rahang dan radula; pencernaan ekstraseluler; sisa pencernaan dibuang melalui aperture posterior. Rongga mantel luas, terletak sepanjang tepi ventral. Aperture posterior berfungsi sebagai aliran air masuk dan keluar (Suwignyo, 2005).
Kaki dan kepala Dentalium vulgare yang kecil atau berbentuk probosis tersembul pada aperture anterior yang lebih besar. Pada kepala terdapat mulut yang dekat dengan captacula tetapi tidak ada mata dan tentakel sebagai alat indera. Captacula berbentuk filamen yang kontraktif bersilia, dan pada tiap ujungnya terdapat pentolan yang adhesif atau dengan ujung yang menjulur, yaitu alat peraba. Captacula berfungsi untuk menangkap makanan (sebagai deposit feeder). Partikel makanan yang kecil-kecil dialirkan oleh cilia sepanjang filamen ke mulut, sedangkan partikel besar ditangkap dengan pentolannya dan langsung dimasukkan ke mulut. Rongga mulut dilengkapi rahang dan radula; pencernaan ekstraseluler; sisa pencernaan dibuang melalui aperture posterior. Rongga mantel luas, terletak sepanjang tepi ventral. Aperture posterior berfungsi sebagai aliran air masuk dan keluar (Suwignyo, 2005).
MANFAAT SIPUT GADING
Jika berkunjung atau sedang berwisata ke pantai, kita mungkin dapat menemukan hewan ini. Tetapi perlu untuk berhati-hati ketika sedang berjalan di pantai. Mungkin saja kita dapat tertusuk oleh hewan ini, karena biasanya hewan ini hidup di bebatuan atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Selain itu, Dentalium vulgare yang sudah mati juga memiliki nilai ekonomis. Mereka dapat dijadikan sebagai hiasan dinding, berbagai macam aksesoris. Bisa juga digunakan untuk membuat berbagai macam motif kancing baju.
Jika berkunjung atau sedang berwisata ke pantai, kita mungkin dapat menemukan hewan ini. Tetapi perlu untuk berhati-hati ketika sedang berjalan di pantai. Mungkin saja kita dapat tertusuk oleh hewan ini, karena biasanya hewan ini hidup di bebatuan atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Selain itu, Dentalium vulgare yang sudah mati juga memiliki nilai ekonomis. Mereka dapat dijadikan sebagai hiasan dinding, berbagai macam aksesoris. Bisa juga digunakan untuk membuat berbagai macam motif kancing baju.
TINGKAH LAKU SIPUT GADING
Hewan ini hidup di laut atau di pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Dentalium vulgare hidup dengan membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa spesies terdapat pada kedalaman 5000 m. Dalam mencari makan, hewan ini memiliki mulut yang terdapat kaptakula (tentakel kontraktif bersilia) yang berfungsi sebagai alat peraba dan untuk menangkap mikroflora maupun mikrofauna (Brotowidjoyo,1989).
Hewan ini hidup di laut atau di pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur. Dentalium vulgare hidup dengan membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa spesies terdapat pada kedalaman 5000 m. Dalam mencari makan, hewan ini memiliki mulut yang terdapat kaptakula (tentakel kontraktif bersilia) yang berfungsi sebagai alat peraba dan untuk menangkap mikroflora maupun mikrofauna (Brotowidjoyo,1989).
PENULIS
Ni Putu Tiya Cahyani
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Barnes dalam
marlin.2015.http://www.marlin.ac.uk/ diakses pada 4 November 2015 pukul 10.43
WIB
Brotowidjoyo, M. D.1989.Zoologi Dasar.Jakarta:Erlangga
Google
image.2015.http://www.googleimage.com/ diakses pada 4 November 2015 pukul 10.10
WIB
Habitas.2015.http://www.habitas.org.uk/
diakses pada 4 November 2015 pukul 10.25 WIB
Marlin.2015.http://www.marlin.ac.uk/
diakses pada 4 November 2015 pukul 10.35 WIB
Species-identification.2015.http://www.species-identification.org/
diakses pada 4 November 2015 pukul 10.55 WIB
Zipcodezoo.2015.http://www.zipcodezoo.com/
diakses pada 4 November 2015 pukul 10.15 WIB
Post a Comment for "Siput Gading (Dentalium vulgare); Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"