Siput gonggong saat masih muda memiliki laju perumbuhan yang signifikan dan cepat sedangkan ketika mencapai tua laju pertumbuhannya tidakterlalu cepat bahkan cendrung statis. bahwa di wilayah perairan sub tropis laju pertumbuhan hewan perairan cenderung melambat pada saat suhu air rendah, dengan demikian pada umur tersebut ukuran pertambahan panjang akan semakin kecil atau dengan kata lain semakin tua umur kerang tersebut maka semakin lambat pertumbuhannya atau sudah tidak dapat lagi tumbuh karena sudah mencapai panjang maksimal (Andiarto,1989).
KLASIFIKASI SIPUT GONGGONG
Kingdom : Animalia
Filum :
Moluska
Kelas :
Gastropoda
Ordo :
Neotaenioglossa
Famili :
Strombidae
Genus :
Strombus
HABITAT SIPUT
GONGGONG
Habitat siput gonggong umumnya adalah substrat lumpur berpasir
yang banyak ditumbuhi tumbuhan bentik seperti lamun dan makro alga, mulai dari
batas surut terendah hingga kedalaman ± 6 meter (Abbott, 1960). Pemilihan
habitat ini mengikuti ketersediaan makananberupa detritus dan makro algaserta
kondisi lingkungan yang terlindung dari gerakan massa air (Siddik,2011).
TINGKAH
LAKU SIPUT GONGGONG
Siput gonggong lebih bersifat epifauna atau hidup di atas permukaan substrat,
walaupun hewan ini juga memiliki kebiasaan membenamkan diri pada waktu-waktu
tertentu. Pemilihan ini dikarenakan kegiatan mencari makan dan reproduksi
dilakukan di permukaan substrat. Jenis siput laut ini memiliki tingkah laku
dalam beberapa fase sebagai berikutfase membenamkan diri ke dalam substrat,
fase aktif mencari makan di permukaan substrat, dan fase reproduksi. Siput
gonggong akan membenamkan diri ke dalam substrat pada saat pergerakan masa air
(Budiman,2006).
REPRODUKSI SIPUT
GONGGONG
Banyak gastropoda alat kelaminnya terpisah, sehingga
tiap individu adalah dioseus dengan satu gonad yang terletak dekat apex. Secara
umum Gastropoda memiliki alat kelamin yang terpisah, begitu pula halnya dengan
siput gonggong. Ketika terjadi perkawinan, pembuahan terjadi di dalam, kemudian
telur dibungkus semacam agar dan dikeluarkan dalam bentuk rangkaian kalung,
pita atau berkelompok (Effendi,1997).
PERAN SIPUT
GONGGONG DI PERAIRAN
Adanya pengaruh dan hubungan yang sangat kuat antara kandungan
logam berat di dalam perairan dengan kandungan logam berat dalam siput
disebabkan konsentrasi logam berat pada sedimen dapatberdampak terhadap siput
karena organisme ini hidupdan mencari makanan pada substrat dasar.Sebagaihewan
siput S. Canariumhidup dan membenamkandiri atau aktif di permukaan dasar
perairan. Disampingitu siput memanfaatkan organisme renik yangmenempel pada
permukaan substrat di dasar perairanbaik fauna maupun flora sebagai bahan
makanandengan cara mengerik (grazing),sehingga jika bahanmakanan tersebut
terkontaminasi oleh logam berat,maka bisa dipastikan siput akan mengandung
logamberat terutama berasal dari makan tersebut. Siput fase juvenilberusaha
mempertahankan hidupnya dari berbagaisituasi yang tidak menguntungkan seperti
adanya predator dengan menutupi dirinya dengan sedimen danmencari makan di
dalam sedimen, sehinggakontaminasi dengan bahan-bahan pencemar yang terdapat
dalam sedimen sangat besar (Suhardi,2012).
PENULIS
Daniel
Niko
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR
PUSTAKA
Amini, S dan Pralampita, W.A., 1987, Pendugaan Pertumbuhan dan
Beberapa Parameter Biologi Gonggong (Strombus canarium) di Perairan Pulau
Bintan-Riau,Jurnal Pen, Perikanan Laut,41, 6.
Andiarto, H., 1989, Studi Ekologi, Morfologi Tedong Gonggong
(Strombus canarium Linne, 1758) dan Asosiasinya dengan Fauna Moluska di
Perairan Pulau Bintan, Riau Fakultas Perikanan-IPB, Bogor, 139.
Budiman, 2006, Analisis Sebaran Ikan Demersal Sebagai Basis
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir di Kabupaten Kendal, Tesis, Program Studi
Magister Manajemen Sumberdaya Pantai, Univesitas Diponegoro, Semarang, 114. BPP-PSPL
UNRI, 2010, Studi Distribusi dan Eksploitasi Siput Gonggong di Lokasi CORMAP II
Kabupaten Lingga, Laporan Akhir, Universitas Riau,Pekanbaru, 67.
Dina, R., 2008, Rencana Pengelolaan Sumberdaya Ikan Bada (Rasbora Argyrotaenia)
Berdasarkan Analisis Frekuensi Panjang di Danau Maninjau, Sumatera Barat,
Skripsi, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 92.
Dody, S.,2012, Pemijahan dan Perkembangan Larva Siput
Gonggong (Strombus turturella), Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis,
4(1), 7.
Effendie, M. I.,1997,Biologi Perikanan,Yayasan Pustaka
Nusantara,Yogyakarta,163.
Nasution, S., dan Siska, M., 2011,Kandungan Logam Berat Timbal
(Pb) pada Sedimen dan Siput Strombus canarium di Perairan Pantai Pulau Bintan,
Jurnal Ilmu LingkunganUNRI, Pekanbaru, 5(2), 11
Siddik, J., 2011, Sebaran Spasial dan Potensi Reproduksi Populasi
Siput Gonggong (Strombus turturela) Di Teluk KlabatBangka-Belitung, Tesis, IPB,
Bogor, 79.
Suhardi, B., 2012, Analisis Kandungan Logam Berat Cd dan Pb pada
Siput Gonggong (Strombus canarium) di Perairan Laut Madung Kota Tanjungpinang,
Skripsi, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
UMRAH. Tanjungpinang. 90.
Post a Comment for "Siput Gonggong; Klasifikasi, Habitat, Reproduksi Dll"