Bagian
punggung berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian
bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang
memanjang di samping badan. Tubuh tanpa sisik kecuali
pada bagian barut badan (corselet) dan gurat sisi.
Pada kedua sisi batang ekor terdapat sebuah lunas samping yang kuat,
masing-masing diapit oleh dua lunas yang lebih kecil.
KLASIFIKASI IKAN
CAKALANG
Filum
|
: Vertebrata
|
Subfilum
|
: Craniata
|
Superclass
|
: Gnatnostomata
|
Series
|
: Pisces
|
Class
|
: Teleostomi
|
Subclass
|
: Actinopterygii
|
Order
|
: Perciformes
|
Suborder
|
: Scombroidei
|
Family
|
: Scombridae
|
Subfamily
|
: Scombrinae
|
Tribe
|
: Thunnini
|
Genus
|
: Katsuwonus
|
Spesies
|
: Katsuwonus pelamis
|
MORFOLOGI IKAN
CAKALANG
Ikan cakalang berbentuk
fusiform yaitu berbentuk memanjang dan membulat, dengan tapis dari insang yang
memiliki jumlah 53 sampai 63 di helai yang pertama. Disusul dengan adanya 2
sirip punggung yang terpisah. terdapat sekitar 14 sampai 16 jari jari keras
pada daerah sirip punggung yang pertama dan kemudian di ikuti oleh jari jari
lemah dan 7 sampai 9 finlet pada sirip punggung yang ke 2. ikan cakalang
badannya tidak bersisik kecuali pada derah barut badan dan daerah lateral line
dimana di sana terdapat titik titik berbentuk kecil. Bagian punggung nya
memiliki warna biru gelap kehitaman dengan warna keperakan di sisi bawah pada
perutnya. Ikan cakalang hidup di daerah perairan laut lepas namun tidak terlalu
jauh dari garis atau bibir pantai.
HABITAT IKAN
CAKALANG
Penyebaran ikan cakalang di suatu
perairan adalah pada suhu 17-23 oC dan suhu optimum untuk penangkapan
adalah 20-22 oC dengan lapisan renang antara 0-40 m, ikan cakalang
sensitif terhadap perubahan suhu, khususnya waktu makan yang terikat pada
kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Cakalang banyak ditemukan pada perairan
dengan salinitas permukaan berkisar antara 32-35 o/oo dan jarang ditemui pada
perairan dengan salinitas rendah. Pada suatu daerah penangkapan ikan cakalang,
suhu permukaan yang disukai oleh jenis ikan tersebut biasanya berkisar antara
16-26 oC, walaupun untuk Indonesia suhu optimum adalah 28-29 oC
(Gunarso, 1985). Selanjutnya Hela and Laevastu (1981) mengatakan bahwa
penyebaran ikan cakalang di suatu perairan adalah pada suhu 17-23 oC dan
suhu optimum untuk penangkapan adalah 20-22 oC dengan lapisan renang
antara 0-40 m.
Ikan cakalang sensitif terhadap
perubahan suhu, khususnya waktu makan yang terikat pada kebiasaan-kebiasaan
tertentu (Tampubolon, 1990). Komarova diacu dalam Gunarso 1985 mengatakan bahwa
suhu yang terlalu tinggi, tidak normal atau tidak stabil akan mengurangi
kecepatan makan ikan. Ikan cakalang dapat tertangkap secara teratur di Samudera
Hindia bagian timur pada suhu 27-30 oC ( Tampubolon, 1990).
REPRODUKSI IKAN CAKALANG
REPRODUKSI IKAN CAKALANG
Ikan cakalang mulai memijah ketika panjang
sekitar 40 cm. Setiap kali memijah cakalang dapat menghasilkan 1.000.000 –
2.000.000 telur. Fekunditas meningkat dengan meningkatnya ukuran tetapi sangat
bervariasi, jumlah telur permusim pada ikan betina dengan ukuran fork
length 41-48 cm antara 8.000 – 2.000.000 telur. Cakalang memijah sepanjang
tahun di perairan khatulistiwa, antara musim semi sampai awal musim gugur di
daerah sub tropis, dan waktu pemijahan akan semakin pendek dengan semakin jauh
dari khatulistiwa. Pemijahan cakalang sangat dipengaruhi oleh perairan panas,
sebagian besar larva cakalang ditemukan di perairan dengan suhu di atas
24 oC . Musim pemijahan cakalang ditentukan berdasarkan tingkat kematangan
gonad dan ditemukannya larva di perairan tersebut. Perbedaan ukuran cakalang
pertama kali matang gonad dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, suhu perairan,
letak lintang dan bujur serta kecepatan pertumbuhan.
Estimasi fekunditas dapat dipergunakan untuk
menghitung besarnya sediaan dan potensi reproduksi. Selain
faktor biologi, faktor ekologis dari perairan yang menjadi
tempat hidup ikan tersebut juga mempengaruhi tigkat kelahiran dan pertumbuhan
ikan. Ikan Cakalang jantan pertumbuhannya leboih cepat dibandingkan dengan ikan
Cakalang betina. Ikan Cakalang termasuk tuna yang tidak selektif di
dalam kebiasaan makannya, karena itu akan memakan apa saja yang dijumpai bahkan
dapat memakan jenis-jenisnya sendiri.
Tingkat
kematangan gonad yang diamati secara morfologi pada ikan cakalang terdapat
variasi kriterianya. Walaupun demikian, puncak pemijahan cakalang di Laut Banda
dan sekitarnya, terjadi pada bulan Juni dan Desember dengan karakteristik
sebagai ikan pemijah majemuk ( multi spawner ). Dalam penelitian ini
ditemukan cakalang terkecil yang sudah matang gonad berukuran 43,6 cm FL jantan
dan 42,8 cm FL . Di perairan sebelah Selatan Bali dan sebelah Barat Sumatera
adalah cakalang jantan dan betina terkecil yang sudah matang gonad berukuran
41,7 cm FL dan 42,8 cm FL. Sedangkan yang ditemukan di perairan Sorong
berukuran 49 cm FL jantan dan 47 cm FL betina. Di perairan Philipina, cakalang
betina yang pertama kali matang gonad hanya berukuran 34 cm FL, tetapi
kebanyakan di atas 40 cm FL. Adanya diferensiasi panjang cakalang pertama kali
matang gonad diduga karena adanya perbedaan kecepatan tumbuh sehingga ikan –
ikan yang di tetaskan pada waktu yang sama akan mencapai tingkat kematangan
gonad pada umur yang berbeda.
Jenis
kelamin (Sex ratio) ditentukan secara morfologis, yaitu mengamati
bentuk dan warna gonad. Berdasarkan seluruh contoh gonad yang diamati, ternyata
cakalang jantan dominan pada bulan September dan Desember; proporsi sebaliknya
yaitu pada bulan Oktober. Apabila dikaitkan dengan tingkat kematangan gonad,
maka fluktuasi perbandingan jenis kelamin ini diduga berkaitan dengan
berlangsungnya aktivitas pemijahan dan mortalitas alami. Berdasarkan ukuran
panjang tubuh, perbandingan jenis kelamin seimbang pada ikan yang berukuran
50,2 – 55,4 cm. Pada ukuran yang lebih kecil didominasi oleh ikan betina dan
yang lebih besar dari ukuran tersebut didominasi oleh ikan jantan.
CIRI-CIRI IKAN CAKALANG
Ikan cakalang memiliki tubuh yang membulat
atau memanjang dan garis lateral.
Ciri khas dari ikan cakalang memiliki 4-6 garis berwarna hitam yang memanjang
di samping bagian tubuh. Ikan cakalang pada umumnya mempunyai berat
sekitar 0,5 – 11,5 kg serta panjang sekitar 30-80 cm. Ikan
cakalang mempunyai ciri-ciri khusus yaitu tubuhnya mempunyai bentuk
menyerupai torpedo (fusiform), bulat dan memanjang, serta mempunyai gill
rakers (tapis insang) sekitar 53-63 buah. Ikan cakalang memiliki dua sirip.
Cakalang memiliki tubuh yang padat, penampang
bulat, lateral line melengkung ke bawah tepat di bawah sirip punggung kedua,
sirip dada pendek dan berbentuk segitiga. Warna tubuh pada saat ikan masih
hidup adalah biru baja (steel blue), tingled dengan lustrous violet di
sepanjang permukaan punggung dan intensitasnya menyusut di sisi tubuh hingga
ketinggian pada pangkal sirip dada. Punggung
yang letaknya terpisah. Sirip punggung pertama terdapat 14-16 jari-jari keras,
pada sirip punggung perut diikuti oleh 7-9 finlet. Terdapat sebuah rigi-rigi (keel)
yang sangat kuat diantara dua rigi-rigi yang lebih kecil pada masing-masing sisi
dan sirip ekor (Matsumoto et al 1984).
MANFAAT IKAN
CAKALANG
Ikan
cakalang memiliki kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang cukup tinggi dan berperan
untuk menjaga kesehatan jantung manusia. Pada saat masih janin, omega 3
dibutuhkan untuk membentuk sel-sel pembuluh darah dan jantung. Pada saat
dewasa, omega 3 membantu dalam menyehatkan darah dan mekanisme kerja pembuluh
darah serta jantung ikan cakalang mengandung protein, karbohidrat, lemak,
kalsium, fosfor dan zat besi. Selain itu di dalam cakalang juga
terkandung vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C. Cakalang sehat untuk jantung.
TINGKAH
LAKU IKAN CAKALANG
Cakalang biasanya membentuk gerombolan
(schooling) pada saat ikan tersebut aktif mencari makanan. Bila ikan tersebut
aktif mencari makan, maka gerombolan tersebut bergerak dengan cepat sambil
melocat-loncat di permukaan air (Amiruddin, 1993). Penyebaran cakalang di
kawasan barat samudera Pasifik melebar dari lintang utara ke lintang selatan
tetapi menyempit di kawasan timur karena terbatasnya penyebaran air hangat yang
cocok untuk pemijahan oleh arus dingin yang mengalir menuju kawasan tropik di
kedua belah bumi. Di Samudera Hindia, penyebaran ikan cakalang melebar menuju
selatan ke arah ujung selatan benua Afrika, sekitar 36o LS. Ada tiga
alasan utama yang menyebabkan beberapa jenis ikan melakukan migrasi yaitu:
1. Mencari
perairan yang kaya akan makanan
2. Mencari
tempat untuk memijah; dan
3. Terjadinya perubahan beberapa faktor
lingkungan perairan seperti suhu air, salinitas dan arus
(Nikolsky, 1963).
Ikan cakalang bersifat epipelagis dan oseanik,
peruaya jarak jauh. Cakalang sangat menyenangi daerah dimana terjadi pertemuan
arus atau arus konvergensi yang banyak terjadi pada daerah yang mempunyai
banyak pulau. Selain itu, cakalang juga menyenangi pertemuan antara arus panas
dan arus dingin serta daerah upwelling. Penyebaran cakalang secara
vertikal terdapat mulai dari permukaan sampai kedalaman 260 m pada siang hari,
sedangkan pada malam hari akan menuju permukaan (migrasi diurnal). Penyebaran
geografis cakalang terdapat terutama pada perairan tropis dan perairan panas di
daerah lintang sedang.
Pada umumnya Scombridae kecil,
termasuk ikan cakalang tidak memiliki gelembung renang sehingga tidak bisa
bergerak cepat secara vertikal dekat permukaan, akan tetapi juga membuat ikan
ini membutuhkan kecepatan yang tinggi untuk mempertahankan keseimbangan
hidrostatisnya. Ikan cakalang seringkali muncul di permukaan perairan bersamaan
dengan madidihang ukuran kecil, tetapi mudah dibedakan dari jarak jauh karena
perbedaan loncatannya. Ikan cakalang mengadakan loncatan jauh lebih horizontal
sedangkan ikan madidihang meloncat lambat dan membentuk lengkungan.
PERAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN
PERAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN
Cakalang
merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.
PENULIS
Ridhwan Ammar Jatmiko
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
http://ekobiologiikan.blogspot.co.id/2013/12/ekobiologi-ikan-cakalang.html
http://hewanlaut.info/marfologi-ikan-cakalang/
http://limbong40.blogspot.co.id/2011/12/ikan-cakalang.html
http://manado.tribunnews.com/2013/08/28/cakalang-bagus-untuk-jantung
https://id.wikipedia.org/wiki/Cakalang
https://richocean.wordpress.com/ikan-laut/cakalang/
https://www.google.co.id/search?q=ikan+cakalang&es_sm=93&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ_AUoAWoVChMI952Xr_vOyAIV1AeOCh2t1gBT&biw=1366&bih=637#imgrc=uqiAKi9lBVcRsM%3A
Post a Comment for "Ikan Cakalang Atau Skipjack Tuna; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"