Ikan Nomei Atau Lomek (Harpodon nehereus) merupakan jenis ikan yang lembek dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan secara lestari. Perairan Juata adalah perairan laut yang memiliki
sumberdaya hayati laut, salah satunya adalah ikan nomei. Tujuan penelitian ini
yaitu mengetahui aspek pertumbuhan dan struktur umur ikan nomei (Harpodon
nehereus) dari hasil tangkapan nelayan di perairan juata kota Tarakan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dengan
menggunakan pendekatan studi kasus. Ruang lingkup penelitian ini hanya
difokuskan pada variabel populasi dengan pendekatan pertumbuhan absolut/mutlak
model von Bertalanffy. Teknik
pengumpulan data, menggunakan desain penelitian survei. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling.
Waktu pengambilan sampel dilakukan pada saat surut. Pengambilan sampling
ikan nomei dilakukan sebanyak 6 kali pada 4 nelayan berbeda. Tiap nelayan
diambil sampel sebanyak 30 ekor ikan nomei. Hasil penelitian didapatkan
pertumbuhan ikan nomei jantan memiliki pertumbuhan panjang maksimal sebesar
33,847 cm dengan mencapai umur selama 206 hari.
KLASIFIKASI IKAN
NOMEI ATAU LOMEK
Kingdom
|
: Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Actinopterygii
|
Ordo
|
: Aulopiformes
|
Family
|
: Synodontidae
|
Genus
|
: Harpadon
|
Spesies
|
: H.
Nehereus
|
Phylum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Pisces
|
Ordo
|
: Myctophoide
|
Famili
|
: Scopelidae
|
Genus
|
: Harpodon
|
Species
|
: Harpodon
neherous
|
MORFOLOGI IKAN
NOMEI ATAU LOMEK
Ikan Lomek / ikan nomei mempunyai bentuk badan
memanjang agak pipih, ujung moncong pendek membulat, sirip ekor mempunyai 3
bagian yaitu atas, bawah dan tengah sebagai kelanjutan dari garis sisik. Gigi
kedua rahangnya mempunyai bentuk yang bermacam-macam yaitu lengkung pipih,
besar maupun kecil. Bentuk tubuhnya bilateral simetris, compressed,
sedangkan bentuk kepalanya tumpul (Mandiri, 2013).
HABITAT IKAN
NOMEI ATAU LOMEK
ikan
Nomei termasuk jenis ikan demersal, tipe substrat yang digemari adalah lumpur
dan pasir halus terutama pantai dekat dengan muara
sungai. (Carpenter,1999).
REPRODUKSI IKAN
NOMEI ATAU LOMEK
Menurut
Andi Omar (2003) ikan jantan dapat di bedakan dari ikan betina dengan melihat
ciri-ciri seksual primer dan sekunder. Ciri seksual primer adalah organ yang
secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi dan ciri-ciri seksual
sekunder adalah warna tubuh, morfologi dan bentuk tubuh. Untuk ikan jantan ciri
seksual primer meliputi testis dan ciri-ciri seksual sekunder yaitu mempunyai
tubuh yang kecil, mulut tidak lancip ujungnya (tumpul) dan warna kepala hitam
sedangkan ciri-ciri seksual primer ikan betina meliputi ovari dan ciriciri
seksual sekunder yaitu mempunyai tubuh yang melebar, mulut lancip dan bagian
kepala berwarna puti keabu-abuan. Dari data seksual primer dapat dipakai untuk
menentukan ciri-ciri dari seksual sekunder jenis kelamin pada ikan Nomei
Berdasarkan
jenis kelamin didapatkan faktor kondisi ikan betina lebih besar dari ikan
jantan. Hal ini diduga karena adanya variasi dari kisaran berat dan kisaran
panjang total dari ikan Nomei itu sendiri. Menurut Le Cren (1951) dalam Merta
(1993) dalam Yulianti (2004) bahwa perbedaan-perbedaan dalam faktor kondisi
tersebut sebagai indikasi dari berbagai sifat-sifat biologi dari ikan seperti
Borneo University Library - 46 kegemukannya, kesesuaian dari lingkungannya atau
perkembangan gonadnya.
Hasil
analisis yang diperoleh menunjukkan terdapat kecenderungan semakin besar ukuran
ikan, baik ikan jantan, ikan betina maupun ikan gabungan faktor kondisinya
cenderung semakin tinggi. Hal ini diduga karena dipengaruhi ukuran bobot dan
panj ang tubuh yang semakin besar serta adanya peningkatan TKG. Hal ini sesuai
dengan pendapat Effendie (1997) bahwa peninggian nilai Kn terdapat pada waktu
ikan mengisi gonadnya dengan cell sex dan mencapai puncak sebelum terjadi
pemijahan. Berdasarkan hasil koefisien regresinya bahwa nilai slop b yang
terbesar adalah betina dengan nilai 3,40. Secara nyata bahwa ikan Nomei betina
ini mempunyai ukuran yang lebih berat dibandingkan dengan jantan.
CIRI-CIRI IKAN
NOMEI ATAU LOMEK
Bentuk badan memanjang dan sedikit pipih (vertikal). Ujung moncong
pendek, posisi mulut umumnya superior dan sirip ekor membentuk TIGA
CABANG/CAGAK, cabang di tengah merupakan kepanjangan dari gurat sisi (linea
lateralis). Mata relatif kecil dan sirip dada panjang seperti bulan sabit.
Warna tubuh bagian atas umumnya coklat gelam, bagian perut lebih cerah. Ikan
ini termasuk predator yang agresif dengan makanan makrofauna. Informasi
biologis dari ikan jenis ini masih belum banyak diketahui.(Carpenter,1999)
MANFAAT IKAN
NOMEI ATAU LOMEK
ikan ini
tidak termasuk jenis komersial karena sudah jarang ditemukan. Paling sering
ikan ini ditangkap di Kalimantan. Alat tangkap yang umum dipakai termasuk
Trawl, Dogol, Payang dan di beberapa tempat termasuk perangkap.
PERAN IKAN NOMEI ATAU LOMEK DI PERAIRAN
ikan ini
tidak termasuk jenis komersial karena sudah jarang ditemukan. Paling sering
ikan ini ditangkap di Kalimantan. Alat tangkap yang umum dipakai termasuk
Trawl, Dogol, Payang dan di beberapa tempat termasuk perangkap.
TINGKAH
LAKU IKAN NOMEI ATAU LOMEK
PENULIS
Adesya
Shinta Marthadinata
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Andy
Omar, S.B. 2003 Modul Praktikum Biologi Perikanan. Jurusan Perikanan Fakultas
Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Carpenter
& Niem, 1999. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific)
http://jurnal.unpad.ac.id/akuatika/article/view/3140
www.oseanografi.lipi.go.id.
Post a Comment for "Ikan Nomei Atau Lomek; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"