Ikan baronang
dikenal oleh masyarakat dengan nama yang berbeda-beda satu sama lain seperti di
Pulau Sribu dinamakan kea-kea, di Jawa Tengah dengan nama biawas dan
nelayan-nelayan di Pulau Maluku menamakan dengan sebutan samadar (kusumah,
1985).
KLASIFIKASI
IKAN BARONANG
Klasifikasi
ikan baronang menurut (kusumah, 1985) adalah:
Kingdom
|
: Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Pisces
|
Sub kelas
|
: Teleostei
|
Ordo
|
:
Perciformes
|
Famili
|
: Siganidae
|
Genus
|
: Siganus
|
Spesies
|
: Siganus canaliculatus
|
MORFOLOGI IKAN
BARONANG
Ikan
baronang dapat dikenal dengan mudah karena bentuknya yang khas, yaitu kepalanya
berbentuk seperti kelinci, sehingga ikan ini disebut juga rabbitfish.
Ikan baronang berukuran kecil sampai sedang, mendiami perairan panas Indo
Pasifik (kusumah, 1985).Jari-jari sirip pada sirip punggung, anal dan perut
mempunyai kelenjar-kelenjar racun. Ikan baronang termasuk famili Siganidae
dengan tanda-tanda khusus diantaranya, bentuk tubuh oval sampai lonjong, pipih,
tinggi sampai ramping. Dilindungi oleh sisik-sisik lingkaran yang berukuran
kecil dan memanjang, mulut kecil posisinya terminal. Rahang dilengkapi dengan
deret gigi-gigi yang ramping, gigi seperti mata gunting pemotong. Punggungnya
dilengkapi sebuah duri tajam mengarah kedepan antara neural pertama dan
biasanya tertanam dibawah kulit. Duri-duri dilengkapi kelenjar atau racun pada
ujungnya. Sirip punggung dengan 13 jari-jari keras dan 10 jari-jari lemah.
Sirip dubur dengan 7 jari-jari keras dan 9 jari-jari lemah. Sirip dada dengan 1
jari-jari keras di masing-masing sisi serta 3 jari lemah (kusumah, 1985).
REPRODUKSI IKAN
BARONANG
S.canaliculatus
jantan mencapai dewasa pada ukuran 11-14 cm dan betina 13-21 cm. Musim
pemijahan S.canaliculatus berlangsung sekitar Januari hingga April dan
puncaknya pada bulan Februari sampai Maret serta musim kedua pada bulan Juli
hingga Oktober. Berdasarkan fase bulan, S. gutattus memijah sekitar fase
seperempat bulan pertama di bulan Juni dan Juli, sedangkan S. canaliculatus dan
S. spinus memijah sekitar fase bulan baru dari April sampai Juni dan dari bulan
Mei sampai Juli (Hiroki, 1985). Hal ini menunjukkan bahwa fase atau umur bulan
adalah pemicu dalam aktivitas reproduksi bagi ikan Siganidae.
CIRI-CIRI IKAN
BARONANG
Menurut
(Hiroki, 1985), ada 26 karakter morfometrik yang biasa digunakan dalam
mengidentifikasi ikan diantaranya panjang total, panjang ke pangkal cabang
sirip ekor, panjang baku, panjang kepala, panjang bagian di depan sirip
punggung, panjang dasar sirip punggung dan sirip dubur, panjang batang ekor,
tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan,
tinggi sirip punggung dan sirip dubur, panjang sirip dada dan sirip perut,
panjang jari-jari sirip dada yang terpanjang, panjang jari-jari keras dan
jari-jari lemah, panjang hidung, panjang ruang antar mata, lebar mata, panjang
bagian kepala di belakang mata, tinggi di bawah mata, panjang antara mata
dengan sudut preoperkulum, tinggi pipi, panjang rahang atas, panjang rahang
bawah, dan lebar bukaan mulut.
HABITAT IKAN
BARONANG
Salah
satu ekosistem yang mempunyai produktivitas tinggi adalah terumbu karang.
Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas di daerah tropis dan sering
digunakan untuk menentukan batas lingkungan perairan tropis dengan sub-tropis
maupun kutub. Ekosistem terumbu karang mempunyai sifat yang sangat menonjol
yaitu mempunyai produktivitas dan keanekaragaman jenis biota yang tinggi.
Besarnya produktivitas yang dimiliki terumbu karang disebabkan adanya 12
pendaur ulang zat-zat hara melewati proses hayati secara efisien. Ekosistem
terumbu karang ditandai dengan perairan yang hangat dan jernih, produktif dan
kaya kalsium karbonat (CaCO3) (Sewajo et al, 1981).
MANFAAT IKAN
BARONANG
Manfaat ikan baronang menurut (Sewajo et al, 1981)
yakni :
Ikan
beronang merupakan makanan yang enak dan gurih dan disukai banyak orang
sehingga pemasaran ikan ini cukup baik.
|
Ikan ini umumnya “primary
herbivor” yaitu pemakan plankton nabati tumbuhan dan juga memakan makanan
buatan
|
Selama
musim-musim tertentu benih beronang dapat diperoleh dalam jumlah banyak.
|
Ikan
beronang mempunyai toleransi besar terhadap salinitas dan suhu.
|
Mempunyai
daya adaptasi yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat.
|
Ikan
ini sudah dapat dipijahkan di dalam laboratorium sehingga prospek pembenihan
dari hatchery cukup baik.
Ikan beronang mempunyai harga
pasar yang cukup tinggi baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri,
terutama yang ada telurnya selama tahun baru cina.
|
Teknologi pembesaran ikan beronang
sudah dikuasai.
|
TINGKAH
LAKU IKAN BARONANG
Ikan
Beronang merupakan salah satu spesies ikan laut, ikan ini merupakan ikan
herbivora yang makanan utamanya adalah lumut, rumpu laut, plankton dan
tanaman-tanaman laut lainnya. ikan beronang sensitif terhadap perubahan
lingkungan yang sangat drastis terutama suhu dan salinitas. Secara mendasar,
ada 2 kelompok organisme laut, yaitu organisme euryhaline, yang toleran
terhadap perubahan salinitas, dan organisme stenohaline, yang memerlukan
konsentrasi garam yang konstan dan tidak berubah (Basyori et al, 2002).
PERAN IKAN
BARONANG DI PERAIRAN
Ikan
baronang adalah salah satu jenis komoditas yang potensial untuk dikembangkan
mengingat harganya yang cukup mahal , yaitu berkisar Rp 50.000,-
/kg. Oleh karena itu, ikan baronang adalah salah satu ikan target bagi nelayan. Ikan
baronang juga merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki prospek
yang baik untuk dibu didayakan pada wadah terkontrol seperti di tambak
atau keramba. Dewasa ini usaha budidaya Barona ng di tambak maupun di keramba
masih mengandalkan benih yang berasal dari hasil tangkapan di alam, benih
yang dihasilkan sangat terbatas dan bersifat musiman, serta akibat dari eksploitasi
yang berlebih , jumlah ikan baronang di alam semakin berkurang (Basyori et al, 2002).
PENULIS
Cynthia
Melvin A Limbong
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2012
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2012
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2012
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2012
DAFTAR
PUSTAKA
Basyori,
A., E. Dana Kusumah; Philip T. T, Pramu, S, Musthahal dan M. Isra.2002.
Budidaya Ikan Beronang (Siganus spp). Direktorat Jenderal Perikanan bekerjasama
dengan IDRC, 39 p.
Dana
Kusumah, E., 1985, Beberapa Aspek Biologi Ikan Beronang (Siganus spp) Workshop
Budidaya Laut 28 Oktober - 1 Nopember 1985 di Lampung. 10 pp.
Googleimage.2015.ikan
baronang.http://ikanbaronang(diakses pada tanggal 18 oktober 2015 pada pukul
19:20 WIB).
John E.
Halver.1988.wNutrition of Salmonoid Fishes: III. Water-Soluble Vitamin
Requirements of Chinook Salmon J. Nutr. 62: 225-243.
Marto
Sewajo, S., Burhanudin, Djamali, P. Sianipar. 1981. Ikan Beronang. Biolobi ,
Potensi dan Pengelolaannya. LON - LIPI. 45 p.
Waspada,
E, Hiroki, 1985. Percobaan Pemberian Pakan pada Pemeliharaan Benih Ikan
Beronang, Workshop Budidaya Laut 28 Oktober – 1 Nopember. 68 - 73 p.
Post a Comment for "Ikan Baronang; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"