Ikan Madidihang atau Tuna Sirip Kuning dari
Ordo Perciformes, Sub ordo Scombroidea, Famili Scombridae, Genus Thunnus.
Bentuk tubuh seperti torpedo yang memanjang, memiliki rostrum, dua sirip
punggung; sirip depan biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang;
pectoral tinggi; ekor berlekuk sangat dalam. Paling sedikit memiliki dua keel
kecil disetiap sisi batang ekor, satu keel lebih besar. Garis linea lateralis
sederhana. Tubuh ditutupi oleh sirip halus. Duri dari sirip punggung belakang
dan sirip anal lebih panjang dibandingkan spesies lain. Permukaan sisi dan
perutnya dipenuhi oleh sekitar 20 garis vertikal atau bercak-bercak. Sirip anal
dan ujung-ujung sirip kecil (finlet) berwarna kuning cerah. Memiliki 26-34 giil
raker pada insang pertama. Termasuk ikan buas, karnivor, predator. Hidup
bergerombol kecil, tertangkap biasanya bersama-sama cakalang. Warna bagian atas
gelap keabu-abuan, kuning perak bagian bawah. Sirip-sirip punggung , perut,
sirip tambahan kuning cerah berpinggiran warna gelap. Pada perut terdapat kl.
20 garis putus-putus warna putih pucat melintang. Ukuran :Dapat mencapai 195
cm, umumnya 50-150 cm dan beratnya 0.8-111 kg.
KLASIFIKASI IKAN MADIDIHANG
Kerajaan
|
: Animalia
|
Filum
|
: Chordata
|
Kelas
|
: Actinopterygii
|
Ordo
|
: Perciformes
|
Famili
|
: Scombridae
|
Genus
|
: Thunnus
|
Spesies
|
: Thunnus albacares
|
MORFOLOGI IKAN MADIDIHANG
Madidihang
dewasa memiliki tubuh yang berukuran besar, dengan panjang dari ujung moncong
hingga ujung percabangan sirip ekor (FL, fork length) mencapai 195 cm; namun
umumnya hingga 150 cm. Bentuknya gilig panjang serupa torpedo (fusiform), agak
memipih dari sisi ke sisi. Sirip punggung (dorsal) terdiri dari dua berkas,
terpisah oleh celah yang kecil saja; berkas yang kedua segera diikuti oleh 8–10
sirip-sirip tambahan berukuran kecil (finlet). Sirip anal diikuti oleh 7–10
finlet. Pada spesimen berukuran besar, sirip punggung kedua dan sirip anal ini
kadang-kadang memanjang hingga 20% FL. Sirip dada (pectoral) lumayan panjang
(22–31% FL), biasanya mencapai pangkal bagian depan sirip dorsal kedua, namun
tidak melewati pangkal bagian belakangnya. Ada dua lipatan kulit (tonjolan
interpelvis) di antara sirip-sirip perut. Batang ekor amat ramping, dengan
sebuah lunas samping yang kuat di tiap-tiap sisi, yang masing-masing diapit
oleh dua lunas yang lebih kecil. Sirip ekor bercabang kuat (forked, bercagak).
Punggungnya berwarna biru gelap metalik, berangsur-angsur berubah menjadi kekuningan
atau keperakan di bagian perut. Sirip-sirip punggung kedua dan anal, serta
finlet-finlet yang mengikutinya, berwarna kuning cerah, yang menjadi asal
namanya. Bagian perut kadang-kadang dihiasi oleh sekitar 20 garis putus-putus
yang hampir vertikal arahnya. Madidihang dapat mencapai berat melebihi 300 pon
(136 kg), walau demikian ini masih jauh di bawah tuna sirip biru Pasifik
(Thunnus orientalis) yang bisa memiliki berat lebih dari 1000 pon (454 kg), dan
juga sedikit di bawah tuna mata besar (Thunnus obesus) dan tuna sirip biru
selatan (Thunnus maccoyii). Ukuran madidihang yang tercatat dalam literatur
adalah hingga sepanjang 239 cm dan seberat 200 kg.
REPRODUKSI IKAN MADIDIHANG
Ikan Madidihang mencapai kematangan reproduksi
sekitar 2-3 tahun. Sementara masa pemijahan bervariasi oleh laut, semua
ikan yang mencapai kematangan reproduksi
sering dan beberapa kali melakukan pemijahan selama musim.
CIRI-CIRI IKAN MADIDIHANG
Ikan
Madidihang adalah salah satu spesies tuna yang lebih besar, mencapai bobot
lebih dari 180 kg, tetapi secara umum lebih kecil dari tuna sirip biru Atlantik
dan Pasifik, yang bisa mencapai lebih dari 450 kg, dan sedikit lebih kecil dari
bigeye tuna dan tuna sirip biru selatan. Sirip punggung dan perut yang panjang
menjadi ciri khas yellowfin tuna, berwarna kuning cerah, memberi ikan ini nama
umum nya. kedua sirip bisa sangat panjang dalam spesimen dewasa, mencapai
hampir melebihi panjang ekor dan terlihat seperti sabit atau pedang. Sirip dada
juga lebih panjang daripada tuna sirip biru, tapi tidak sepanjang dari albacore
tersebut. Bagian utama adalah biru metalik sangat gelap, berubah menjadi perak
di perut, yang memiliki sekitar 20 garis vertikal.
HABITAT IKAN MADIDIHANG
Madidihang
merupakan ikan epipelagis yang menghuni lapisan atas perairan samudra di atas
lapisan termoklin. Penelitian memperlihatkan bahwa meski madidihang kebanyakan
mengarungi lapisan kolom air 100 m teratas, dan relatif jarang menembus lapisan
termoklin, namun ikan ini mampu menyelam jauh ke kedalaman laut. Seekor
madidihang yang diteliti di Samudra Hindia menghabiskan 85% waktunya di
kedalaman kurang dari 75 m, namun tercatat tiga kali menyelam hingga kedalaman
578 m, 982 m dan yang paling ekstrem hingga 1.160 m.
MANFAAT IKAN MADIDIHANG
Perikanan komersial
Perikanan
modern komersial menangkap tuna kuning dengan melingkari jaring (pukat tas),
dan oleh industri longlines. Pada tahun 2010, 558.761 metrik ton tuna yellowfin
tertangkap di barat dan tengah Samudera Pasifik.
Olahraga memancing
Tuna
yellowfin adalah populer ikan olahraga di banyak bagian dari jangkauan mereka
dan berharga untuk kecepatan dan kekuatan mereka ketika berjuang di batang dan
reel. Banyak pemancing percaya bahwa kuning besar yang, pound untuk pon,
tercepat dan terkuat dari semua tuna pertandingan besar: penulis Amerika
terkenal S. Kip Farrington, yang memancing raksasa perikanan tuna sirip biru
klasik Bimini dan Cat Cay di Bahama, serta Wedgeport di Nova Scotia, di masa
kejayaan mereka, dinilai tuna yellowfin Hawaii sebagai sama dengan sirip biru
"dua kali berat badannya". Hari ini, tuna yellowfin adalah ikan
olahraga utama dikejar oleh nelayan olahraga di banyak bagian dunia. Ribuan
pemancing ikan tuna yellowfin sepanjang pesisir timur Amerika Serikat,
khususnya di North Carolina dan New England. Yellowfin juga merupakan gamefish
populer di kalangan pemancing memancing dari pelabuhan Gulf Coast AS, San
Diego, dan port lain dari California selatan. Lebih besar "jangka
panjang" kapal dalam armada San Diego juga ikan di perairan Meksiko,
mencari tuna yellowfin di banyak alasan bahwa San Diego pole and line gunting
tuna digunakan untuk ikan. Tuna yellowfin juga menangkap sangat berharga dalam
perikanan olahraga lepas pantai Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Olahraga memancing untuk tuna yellowfin ada pada skala yang lebih kecil di
banyak bagian lain dunia.
Masakan
Menurut
Hawaii Laut Panduan Pembeli, tuna kuning yang banyak digunakan dalam masakan
ikan mentah, terutama sashimi. Ikan ini juga sangat baik untuk memanggang.
Yellowfin sering disajikan menyengat langka. Pembeli kuning mengenali dua
nilai, "sashimi grade" dan "lainnya", meskipun variasi
dalam kualitas "lainnya" nilai terjadi. Berbeda panduan keberlanjutan
seafood datang ke kesimpulan yang berbeda tentang apakah kuning memancing
berkelanjutan. Audubon Seafood Guide (panduan untuk apa jenis produk makanan
laut tidak ecofriendly) tuna berisi daftar troll-tertangkap sebagai
"OK", tapi label lama-line tertangkap sebagai "Hati-hati".
Yellowfin menjadi pengganti populer untuk persediaan sangat terkuras dari tuna
sirip biru selatan. Pada tahun 2010, Greenpeace Internasional menambahkan tuna
yellowfin untuk seafood daftar merah. Greenpeace International daftar merah
seafood adalah "daftar ikan yang biasa dijual di supermarket di seluruh
dunia, dan yang memiliki resiko yang sangat tinggi yang bersumber dari
perikanan berkelanjutan".
TINGKAH LAKU IKAN MADIDIHANG
Tuna
sirip kuning ini mempunyai kebiasaan berenang cepat dan bergerombol bersama
ikan yang seukuran, kadang-kadang juga bercampur dengan tuna jenis lainnya.
Musim berbiaknya berlangsung selama musim panas. Ikan-ikan ini memangsa aneka
jenis ikan, krustasea, dan juga cephalopoda. Di laut Halmahera dan Sulawesi,
madidihang terutama memangsa ikan (malalugis dan teri), udang dan kepiting;
dengan ikan malalugis (ikan layang) menempati porsi terbesar.
PERAN IKAN MADIDIHANG DI PERAIRAN
Yellowfin
adalah spesies tuna komersial yang penting, terutama pasar sashimi mentah.
Meskipun tuna lakukan menyediakan makanan dan mata pencaharian bagi
orang-orang, mereka lebih dari sekedar makanan laut. Tuna adalah predator
puncak dalam rantai makanan di laut, menjaga keseimbangan dalam lingkungan
laut.
PENULIS
Kholifatul
Zahro
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
http://blog-ikanbakar.blogspot.co.id/p/pelagis-besar.html
(diakses pada tanggal 21 Oktober 2015)
http://wwf.panda.org/what_we_do/endangered_species/tuna/yellowfin_tuna/
(diakses pada tanggal 21 Oktober 2015)
http://www.seputarikan.com/2014/06/ikan-tuna-sirip-kuning-thunnus.html
(diakses pada tanggal 21 Oktober 2015)
http://www.worldwildlife.org/species/yellowfin-tuna
(diakses pada tanggal 21 Oktober 2015)
thanks for your information, dont forget to visit airlangga university website http://news.unair.ac.id/tag/ikan-tuna-sirip-kuning/
ReplyDeleteok
Delete