Ikan manyung adalah ikan
laut yang biasa ditangkap dan diolah sebagai ikan asin yang disebut jambal
roti. Ikan ini adalah anggota bangsa ikan berkumis (Siluriformes), famili
Ariidae.
KLASIFIKASI IKAN
MANYUNG
Menurut
Saanin (1968), ikan Manyung (Arius thalassinus) dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom
|
: Animalia
|
Phylum
|
: Chordata
|
Class
|
: Pisces
|
Subclass
|
: Teleostei
|
Ordo
|
: Ostariophysis
|
Famili
|
: Ariidae
|
Genus
|
: Arius
|
Spesies
|
: Arius
thalassinus
|
MORFOLOGI IKAN
MANYUNG
Ikan
Manyung hidup di perairan estuari dan laut. Kebanyakan ikan ini hidup di dua
habitat, yaitu mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estuari untuk
memijah. Ruaya ikan Manyung ini sampai ke laut lepas. Ikan Manyung dapat
dikelompokan sebagai ikan demersal besar. Bentuk badan memanjang, kepala picak
(gepeng), bersungut tiga pasang (dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang
pada rahang atas). Perisai kepala beralur dan berbintik. Ciri khusus dari ikan
ini adalah adanya adipose fin, yaitu sirip tambahan berupa lemak yang terletak
dibelakang sirip dorsal dan tidak berhubungan. Sirip punggung, dada, dan dubur
masing-masing berjari keras satu dan mengandung bisa. Sirip lengkap yaitu sirip
dorsal, ventral, pektoral, anal, dan caudal. Mulut tidak dapat disembulkan
dengan posisi mulut terminal. Linea literalis lengkap berada di permukaan
kulit, karena tidak mempunyai sisik dan berada di atas sirip pektoral. Warna
merah sawo atau merah sawo keabuan bagian atas, putih merah maya-maya bagian
bawah. Sisip-siripnya (punggung, dubur) ujungnya gelap. Jenis ikan ini dapat
berukuran besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 250-700 mm dan dapat mencapai
panjang 1500 mm. Berat ikan Manyung berkisar antara 190-4500 gram pada panjang
195-580 mm, dan 553-5000 gram pada panjang 280-600 mm.
HABITAT IKAN MANYUNG
Menurut
Kailola (1980) dalam Moosa (1987), suku Ariidae hidup di ketiga wilayah tropis
dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia hingga ke
Indonesia, Filipina, Taiwan, Papua Nugini dan Australia Utara. Pusat penyebaran
utama suku Ariidae ini berada di bagian Utara Amerika, Selatan India,
Indonesia, dan Papua Nugini. Persebaran Ikan Manyung di Dunia Penyebaran ikan
Manyung di Indonesia meliputi perairan laut barat Sumatera Selatan, Jawa, Selat
Malaka, Timur Sumatera, Utara Jawa, Bali-Nusa Tenggara Timur, Selatan dan Barat
Kalimantan, Selatan Sulawesi, Utara sulawesi, Maluku dan Irian.
Menurut
Suhendra (1991), ikan Manyung di Indonesia ini banyak ditemukan hampir di
seluruh perairan pantai Indonesia terutama pada pantai yang ada muara sungainya
(estuari), yaitu pada dasar perairan muara sungai menuju laut pada kedalaman
20-100 m.
Ikan
Manyung (Arius Thalassinus) merupakan jenis ikan dari suku Ariidae yang
mempunyai rentang salinitas yang panjang karena dapat hidup di perairan tawar,
estuari, dan laut.
JENIS-JENIS IKAN MANYUNG
JENIS-JENIS IKAN MANYUNG
Terdapat sembilan jenis Ariidae yang disebut sebagai manyung (nama diberikan dengan revisinya menurut Marceniuk & Menesez 2007), yaitu
Plicofollis crossocheilos
|
(Bleeker, 1846) (sin. Arius crossocheilos Bleeker, 1846)
|
Plicofollis argyropleuron
|
(Kuhl & van Hasselt, 1840) (sin. Arius argyropleuron (Valenciennes (ex Kuhl & van Hasselt)))
|
Plicofollis nella
|
(Valenciennes, 1840) (sin. Arius leiotetocephalus Bleeker, 1846)
|
Sciades sagor
|
(Hamilton, 1822) ("Arius sagor")
|
Cryptarius truncatus
|
(Valenciennes, 1840) (sin. Arius truncatus)
|
Arius maculatus
|
(Thunberg, 1972)
|
Arius oetik
|
(Bleeker, 1846)
|
Arius microcephalus
|
(Bleeker, 1855)
|
Netuma thalassinus
|
(Rüppell, 1837) ("Arius thalassinus")
|
Arius caelatus
|
(Valenciennes, 1840)
|
Arius venosus
|
(Valenciennes, 1840) (sin. Arius manjong)
|
N. thalassinus.
|
Pemanfaatan manyung cukup luas, khususnya di kawasan Pantai Utara Jawa. Selain dagingnya sebagai ikan asin, seperti disebutan sebelumnya, kepala ikan manyung digulai, dimangut, atau diasap, menjadi makanan khas pantai utara Jawa (Pantura). Kantung udara ikan ini juga diperdagangkan dan dikonsumsi. Telur manyung dapat dipepes. Kajian pengolahannya terus dilakukan. Pembuatan surimi dari manyung juga telah dilakukan.
CIRI-CIRI IKAN
MANYUNG
Rumus
sirip ikan Manyung yaitu: B : 5; D : I,7; A :15-18; P : I,11; V : 6. Tinggi
tubuh ikan Manyung sama dengan 5,4 kali dan panjang kepala sama dengan 3,4 –
lebih dari 4 kali panjang baku tubuhnya. Bentuk kelompok gigi pada rahang atas
dan langit-langit ada tiga baris yaitu baris pertama terdiri dari satu kelompok
menyerupai kacang tanah yang belum dikupas (tiga gelombang), baris kedua ada
dua kelompok seperti jamur merang dan kelompok pada baris ketiga ada ada dua
menyerupai telapak kaki. Bentuk gigi ikan ini jelas sekali berbeda dengan
jenis-jenis lainnya. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap
pada ukuran 25 -70 cm, dan bisa mencapai panjang 150 cm. (Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Osanologi- LIPI. 1987)
Ikan
Manyung (Arius thalassiunus) tergolong pada famili Ariidae, mempunyai duri pada
sirip dada dan sirip punggung depan. Sirip punggung belakang bentuknya kecil
dan tidak berjari sirip yang dinamakan sirip lemak. Sungut ada tiga pasang
yaitu dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas serta
langit-langit bergigi, dan pemakan udang, moluska serta ikan kecil lainnya
(Djuhanda, 1981).
MANFAAT IKAN MANYUNG
Ikan
manyung banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Pemanfaatan manyung cukup luas,
khususnya di kawasan Pantai Utara Jawa. Kajian pengolahannya terus dilakukan.
Kepala ikan manyung digulai, dimangut, atau diasap, menjadi makanan khas pantai
utara Jawa (Pantura). Kantung udara ikan ini juga diperdagangkan dan
dikonsumsi. Telur manyung dapat dipepes. Kajian pembuatan surimi dari manyung
juga telah dilakukan.
Ikan
manyung (Arius thalassinus) mempunyai beragam potensi dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Ikan tersebut tersebar di seluruh perairan pantai, lepas
pantai Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan
Arafura. Bagian utara meliputi sepanjang pantai India, Thailand, dan sepanjang
pantai Laut Cina Selatan serta bagian selatan pantai Australia, kecuali bagian
selatan benua tersebut. Berbagai olahan berbahan dasar ikan manyung di
antaranya adalah ikan asin yang disebut jambal roti, juga bagian kepala ikan
ini dapat digulai, dimangut, maupun diasap yang merupakan makanan khas pantai
utara Jawa (Pantura). Selain diolah, kantung udara ikan ini juga diperdagangkan
untuk dikonsumsi serta telurnya pun dapat dijadikan pepes. Kajian pengolahan
ikan manyung ini pun telah dikembangkan hingga pada pembuatan surimi
(Anonim,2012).
Pengolahan
ikan manyung biasanya dilakukan secara tradisional, karena pengolahan secara
tradisional memiliki peranan sangat penting dalam mempertahankan nilai gizi dan
zat berguna lainnya yang terkandung dalam ikan ini. Sebagian besar ikan yang
diperoleh dari hasil tangkapan maupun budidaya, diolah secara tradisional.
Dalam kebutuhan 9 (sembilan) bahan pokok, posisi olahan ikan tradisional
memiliki peranan yang sangat besar untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan
kesehatan masyarakat,disamping sumbangannya bagi devisa negara(Dirjen
Perikanan,1986).
Salah
satu sifat dari produk olahan tradisional ikan manyung yang beredar di pasaran
sangat beragam berdasarkan tingkatan mutunya, namun pada umumnya masih relatif
rendah. Hal ini disebabkan karena beragamnya mutu bahan baku yang digunakan dan
kurangnya pengendalian terhadap faktor- faktor yang menyebabkan kemunduran mutu
selama penanganan bahan baku, pengolahan bahan baku menjadi produk, pengemasan,
penyimpanan dan distribusi produk. Ikan manyung yang salah satu hasil olahannya
yang dikenal dengan istilah “jambal roti” merupakan contoh produk olahan ikan
manyung secara tradisional. Istilah “jambal roti” timbul karena ikan manyung
asin yang telah digoreng teksturnya rapuh seperti rapuhnya roti panggang
(Burhanuddin et. al, 1987).
Potensi
lain yang terdapat dalam ikan ini adalah dapat dijadikan sebagai abon dan
makanan konsumsi yang berprotein tinggi untuk mencegah stroke dan penyakit
jantung. Minyak dalam ikan ini memiliki kandungan Omega-3 yang sangat berguna
bagi tubuh manusia. Komposisi kimia pada ikan manyung ini sangat bervariasi
tergantung dari jenis ikan, jenis kelamin, kematangan seksual, umur, musim
penangkapan, dan habitat. Ikan manyung juga termasuk ikan berlemak rendah dan
berprotein tinggi. (Burhanuddin et.al, 1987).
Pemanfaatan
ikan manyung ini cukup luas yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Manfaat yang paling besar dari ikan manyung ini adalah sebagai ikan
konsumsi, bahan pangan serta bahan campuran untuk produk makanan lainnya.
Kandungan protein yang tinggi dalam ikan manyung ini, memberikan manfaat yang
paling besar bagi manusia untuk kesehatan dan mencegah dari penyakit seperti:
jantung, stroke, dan kolesterol. Minyak dalam ikan ini merupakan lemak yang
berkolesterol rendah, sehingga jika mengkonsumsi ikan ini dalam jumlah banyak
tidak akan menyebabkan kelebihan kolesterol. Dalam bidang olahraga maupun
rekreasi, ikan ini dapat dijadikan sebagai sport fishing, rekreasi bagi orang
yang memiliki hobi memancing. Ikan manyung ini hidup didasar perairan (ikan
demersal) yang dapat dimanfaatkan sebagai ikan tangkapan dengan menggunakan
alat tangkap seperti: jaring, pancing, rawe, pukat, gillnet, bagan, dan serok
(Burhanuddin et.al, 1987). Dalam bidang ekonomi maupun bisnis, ikan ini
merupakan ikan ekonomis penting sebagai ikan konsumsi yang dapat dijadikan
sebagai bahan penghasil uang dengan memperdagangkannya dalam bentuk segar
(dibekukan) maupun dalam bentuk ikan asin disebut dengan ”jambal roti” yang
harganya sangat mahal.
Ikan
Manyung termasuk suku Ariidae dan merupakan salah satu ikan dasar (demersal)
yang hidup di perairan tawar, estuari, dan laut. Ikan Manyung dapat
dikelempokan sebagai ikan demersal besar. Ikan Manyung hidup di ketiga wilayah
tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia. Ikan ini
memiliki tekstur yang emput dan dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai ikan asin
atau dikenal sebagai ikan jambal roti. Selain itu, ikan Manyung pun dapat
dimanfaatkan sebagai sport fishing.
Manfaat
yang paling besar dari ikan manyung ini adalah sebagai ikan konsumsi, bahan
pangan serta bahan campuran untuk produk makanan lainnya. Kandungan protein
yang tinggi dalam ikan manyung ini, memberikan manfaat yang paling besar bagi
manusia untuk kesehatan dan mencegah dari penyakit seperti: jantung, stroke,
dan kolesterol. Minyak dalam ikan ini merupakan lemak yang berkolesterol rendah,
sehingga jika mengkonsumsi ikan ini dalam jumlah banyak tidak akan menyebabkan
kelebihan kolesterol. Dalam bidang olahraga maupun rekreasi, ikan ini dapat
dijadikan sebagai sport fishing, rekreasi bagi orang yang memiliki hobi
memancing.
REPRODUKSI IKAN MANYUNG
Menurut
Sitanggang dan Sarwono (2002), penampilan ikan dewasa (tua) berbeda dengan yang
masih muda. Perbedaan itu dapat diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk
kepala dan dahi. Berdasarkan pengamatan selama melakukan penelitian perbedaan
Ikan Manyung dewasa, dewasa-tua dan tua pada Manyung Utik dapat dilihat dari
warna tubuh, warna sirip-siripnya dan bentuk kepala. Pada kelompok umur dewasa
dapat dilihat bahwa warna tubuh lebih dominan putih, sirip-siripnya berwarna
kemerahan dan bentuk kepala lebih lancip. Pada kelompok umur dewasa tua
memiliki ukuran tubuh lebih besar dan bentuk kepala tidak selancip dibanding
ikan dewasa. Warna tubuh dominan putih tetapi pada bagian tubuh tertentu
terdapat warna hitam kecoklatan. Sirip-siripnya berwarna kemerahan dan pada
ujung sirip berwarna kehitaman. Kelompok umur tua memiliki daging yang tidak
seelastis ikan dewasa, warna tubuh putih kecoklatan (ventral) dan putih
(dorsal). Sirip-siripnya berwarna kehitaman.
Berdasarkan
struktur populasi Manyung Pidada tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat satu
kelompok umur yaitu : kisaran panjang total 30 cm-35 cm merupakan kelompok umur
remaja. Menurut Sitanggang dan Sarwono (2002), penampilan ikan dewasa (tua)
berbeda dengan yang masih muda. Perbedaan itu dapat diamati berdasarkan ukuran
tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Berdasarkan pengamatan selama melakukan
penelitian ukuran tubuh Manyung Pidada
tergolong
kecil dilihat dari kisaran panjang total yaitu 30 cm-35 cm. warna tubuh lebih
dominan warna putih, bentuk kepala lebih lancip dan warna sirip berwarna putih
Setiap
spesies ikan memiliki ukuran mutlak yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor umur, jenis kelamin dan lingkungan hidupnya. Faktor lingkungan yang
dimaksud adalah makanan, suhu, pH dan salinitas (Affandi et al., 1992).
Yokogawa dan Tajima (1996) dalam Dewantoro (2001) menyatakan bahwa perbedaan
ciri-ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu pada tubuh ikan dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan seperti suhu perairan dan salinitas, atau
karena faktor genetik yang tidak seimbang. Faktor lingkungan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun umur ikan dari
spesies yang sama, ukuran mutlaknya dapat berbeda. Oleh karena itu, standar
dalam identifikasi ialah perbandingannya, seperti jarak antara panjang baku (PB)
dibandingkan dengan panjang total (PT) (Affandi et al., 1992).
TINGKAH LAKU IKAN MANYUNG
Ikan
manyung ditemukan hampir di seluruh perairan pantai Indonesia terutama pada
pantai yang ada muara sungainya (estuari), ikan ini mencari makan dan senang
berenang di dasar perairan muara sungai menuju laut pada kedalaman 20-100 m. Berdasarkan
jenis makanannya, isi lambung ikan Manyung 63,79 % terdiri dari sejenis ikan,sejenis
kepiting, sejenis udang, cumi, bintang laut dan sand dollar dimana organisme
tersebut adalah hewan bentos, sisanya 36,20 % adalah organisme yang sudah
hancur (UN). Ikan dan kepiting paling banyak dijumpai, hal ini menunjukkan pada
habitatnya ikan Manyung lebih sering memangsa organisme tersebut atau ikan dan
kepiting jumlahnya dominan dari pada organisme lain.
Berdasarkan
penelitian dapat disimpulkan bahwa Ikan manyung (Arius thalassinus) dapat
digolongkan sebagai ikan demersal dan bersifat omnivora yang cenderung
karnivora. Komposisi isi lambung ikan manyung 23,5% terdiri dari makanan hewani
(Kepiting, Cumi, Udang, Bintang Laut, Sand Dollar) sisanya 51,7% terdiri
makanan yang sudah hancur (Un) dan sejenis ikan 24,7% , dimana . makanan utama
ikan manyung berdasarkan Indeks Preponderancenya adalah sejenis ikan dengan
nilai 28,7%, makanan pelengkap terdiri dari kepiting, udang, bintang laut, dan
cumi yang memiliki indeks preponderance masing-masing 7,1% , 8,7%; 5,3%; 4,0%
sedangkan sand dollar 2,0% termasuk makanan tambahan.
PERAN IKAN MANYUNG DI PERAIRAN
Ikan manyung mempuyai peran sebagai
penyeimbang ekosistem di tempatnya tinggal. Sesuai dengan pernyataan Saanin, 1984; Ridwan dan Brojo
(1985), manyung adalah
ikan karnivora dengan pakan
alaminya yaitu kepiting, crustacea, ikan kecil dan molusca, didukung pula pernyataan Burhanudin et
al., (1984), dimana
makanan ikan manyung biasanya terdiri dari ikan-ikan kecil dan invertebrate, secara lebih terperinci
dapat dilihat pada isi perut Arius thalassinus di perairan Cilacap terdiri dari ikan,
crustacean, moluska, cacing
dan potongan atau bagian tubuh dari ikan dan udang. Terdapat perbedaan makanan ikan manyung dengan yang ditemukan pada penelitian
komposisi isi lambung
dan kondisi morfometri ikan manyung di perairan sekitar Semarang, yaitu adanya kehadiran
sand dollar, dimana sand dollar adalah organisme yang tergolong echinodermata. Secara umum di daerah lain ikan manyung
tidak dilaporkan memakan
sand dollar namun pada perairan sekitar Semarang ikan manyung ada yang memakan sand dollar walaupun presentasenya sangat
kecil yaitu dengan 4 kehadiran
dari 50 sampel lambung dan nilai indeks preponderance 2,0%. Sand dollar tergolong sebagai makanan tambahan berdasarkan IP, pada
lambung dimana sand dollar
ditemukan biasanya dibarengi
dengan makanan lain seperti cumi dan bintang laut, hal ini menunjukan ikan manyung memiliki
kecenderungan bisa merubah
kebiasaan makanannya. Perubahan
kebiasaan makan tersebut disebabkan
karena adanya perbedaan habitat
yang berpengaruh terhadap ketersediaan
bahan makanan (Lagler, 1972).
PENULIS
Slamet
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan Tahun 2013
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. 2012.
Manyung [terhubung berkala].http://id.wikipedia.org/wiki. (diakses tanggal 1
Mei 2012, pukul 09.23 WIB).
Burhanudin, A.D., S.
Martosewojo dan M. Hoetomo. 1987.Sumber Daya Ikan Manyung di Indonesia.
LON-LIPI: Jakarta.
Dinas Kelautan dan
Perikanan Kab. Ciamis. 2005. Larangan Penggunaan Bahan Kimia pada Produk
Perikanan. Brosur. Dinas Kelautan dan Perikanan: Kab. Ciamis. Djuhanda, T.
1981. Dunia Ikan. Armiko: Bandung.
https://id.wikipedia.org/wiki/Manyung
Marbun, A. Y., A.
Ghofar dan A. Solichin. 2017. Analisis Morfometri, Jenis Dan Sebaran Tangkapan
Ikan Manyung Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Journal Of Maquares. (6):
4. Hal 470-479.
Taunay,
P. N., E. Wibowo K Dan S. Redjeki. 2013. Studi Komposisi Isi Lambung Dan
Kondisi Morfometri Untuk Mengetahui Kebiasaan Makan Ikan Manyung (Arius
Thalassinus) Yang Diperoleh Di Wilayah Semarang. Journal Of Marine Research.
(2): 1 Hal 87-95.
Vivacious. 2009. Ikan
Manyung (Arius thalassinus) [terhubung berkala]. http://
vivacious86.blogspot.com/2009/10/ikan-manyung-arius-thalassinus.html. (diakses
tanggal 31 Oktober 2009, pukul 19.26 WIB)
top
ReplyDeletemantap
ReplyDelete