KONFLIK INTOLERANSI
UMAT BERAGAMA DI INDONESIA
Konflik
diartikan sebagai proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya, Agama berarti suatu sistem,
prinsip kepercayaan terhadap Tuhan dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Dapat juga
didefinsikan sebagai perangkat nilai atau norma moral spiritual kerohanian, Konflik
agama adalah konflik yang bukan terjadi karena agama melaikan mengarah pada
masalah politik, ekonomi, maupun sosial tapi dibungkus dengan agama.
CONTOH KONFLIK AGAMA
Tahun
1996, 5 gereja dibakar oleh 10.000 massa di situbondo karena adanya
kesalahpahaman, Bentrok antara mahasiswa SETIA (Sekolah Tinggi Theologi Injil
Arastamar) dengan masyarakat setempat, Perbedaan pendapat antar kelompok islam
seperti, FPI dan Muhammadiyah, Kasus pembakaran masjid dan kios-kios kecil di
Tolikara Papua saat idul fitri 2015.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
KONFLIK AGAMA
Perbedaan
Pendapat dan Sikap Mental, Perbedaan Suku dan Ras Pemeluk Agama, Perbedaan
Tingkat Kebudayaan, Masalah Mayoritas dan Minoritas Golongan Agama.
DAMPAK DARI KONFLIK
YANG TERJADI ANTAR UMAT BERAGAMA
SECARA LANGSUNG
Menyebabkan
putusnya tali silaturrahmi, Perubahan kepribadian seperti rasa benci dan
curiga, Hancurnya harta benda dan korban jiwa, Lumpuhnya roda perekonomian, Pendidikan
formal dan informal terhambat.
DAMPAK TIDAK LANGSUNG
Menimbulkan
efek secara tidak langsung oleh pihak yang tidak terlibat konflik, Menyebabkan
ketakukan atau trauma saat ada dilingkungan luar.
CONTOH KONFLIK DI
TOLIKARA PAPUA 2015
Terjadi
tanggal 17 juli 2015 bertepatan dengan idul fitri di kabupaten Tolikara, Papua
yang menyebabkan satu orang meninggal dan belasan terluka karena tembakan
aparat, serta puluhan kios dan sebuah musholla di dekatnya dibakar.
SOLUSI UNTUK
MENYELESAIKAN KONFLIK AGAMA
Sikap
saling menahan diri terhadap ajaran yang mungkin berlawanan dengan ajaran
golongan agama lain, Sikap saling menghormati hak orang lain, Sikap saling
mempercayai, Usaha untuk memahami ajaran dan keyakinan agama orang lain, Mengemukakan
keyakinan agama sendiri dengan bijaksana agar tak menyinggung agama lain, Saling
membantu dalam kegiatan sosial, Perintah ajaran islam untuk menjaga kerukunan
bagi setiap manusia
DALIL LAINNYA YAITU
SURAH AL- HUJARAT : 10-12
"Sesungguhnya
orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat."
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum
yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olokkan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolokolokkan)
wanita lain, (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih
baik dari wanita (yang mengolok-olokkan), dan janganlah kamu mencela dirimu
sendiri, dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk, sesudah iman, dan
barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang di antara kamu, memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang."(Al-Hujurat
:10-12).
PENULIS
Tutut
Ma’rufah
Zulfatun
Nadlifah
Arizal
Indra
M.
Noorhadiansyah
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Agama Islam Konflik Intoleransi Umat Beragama Di Indonesia"