Bentuk tubuh
Biasanya berkisar
10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat
di bawah mikroskop.
Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat
memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga
ada memiliki fligel atau bersilia
Habitat
§ Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang
basah
§ Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau,
sungai, kolam, atau genangan air.
Alat gerak
Protozoa dapat
bergerak dengan menggunakan alat geraknya, ada beberapa alat gerak protozoa
yaitu :
Pseudopodia (kaki
semu)
Silia (rambut getar)
Flagela (bulu
cambuk).
Ciri ciri protozoa
§ Organisme uniseluler (bersel satu )
§ Bersifat eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus
oleh membran)
§ Tidak memiliki dinding sel
§ Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan
sendiri)
§ Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok
(koloni)
§ Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit
§ Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagela dan pseudopodia
§ Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron
Klasifikasi protozoa
§ Cilliata
§ Rhizopoda
§ Sporozoa
§ Flagellata
Cilliata
jenis protozoa yang
bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Contoh protozoa jenis Ciliata
adalah Paramecium sp
Rhizopoda
jenis protozoa yang
bergerak dengan pseudopodia (kaki semu). Contoh protozoa jenis Rhizopoda adalah
Amoeba sp
Sporozoa
jenis protozoa yang
tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa jenis Sporozoa adalah Plasmodium sp.
Flagellate
jenis protozoa yang
bergerak dengan flagela (bulu cambuk). Contoh jenis flagellata adalah
Trypanosoma sp
reproduksi
Reproduksi Protozoa
adalah Seksual (kawin) dan Aseksual (tidak kawin)
Reproduksi seksual
§ Secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang
berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara konjugasi
(penyatuan inti vegetatif sel).
§ Namun, ada juga Protozoa yang tidak melakukan
reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp.
Reproduksi Aseksual
§ Secara aseksual pada umumnya dengan melakukan
pembelahan biner. Dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat
sel, dan seterusnya.
§ Pembelahan biner diawali pada pembelahan inti atau
kariokinesis, dan kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Algae
§ Algae adalah Protista mirip Tumbuhan
§ Alga adalah protista yang bersifat fotoautotrof yang
dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotositentis
§ Banyak orang awam yang menganggap alga adalah lumut
Ciri ciri
§ Organisme eukariotik
§ Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
§ Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya,
§ Mempunyai pirenoid
§ Menyimpan cadangan makanan
§ Bersifat uniseluler/multiseluler
§ Memiliki dinding sel/tidak
§ Soliter/berkoloni
§ Bergerak/tidak bergerak
Ciri ciri
§ Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah
diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan seksual yaitu
konjugasi/singami/anisogami.
§ Metagenesis atau tidak
§ Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur
membentuk lichen
§ Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun. Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan
thalophyta
§ Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air
laut, tempat lembab. Menempel di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir
(epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan
(epizoik).
Klasifikasi algae
Alga diklasifikasikan menjadi 6 filum, yaitu :
1. Euglenoid
(Euglenophyta) (Alga Hijau Terang)
2. Chrysophyta
(Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang Pirang)
3. Pyrrophyta
(Dinoflagellata atau Ganggang Api)
4. Chlorophyta
(Ganggang/Alga Hijau)
5. Phaeophyta
(Ganggang/Alga Cokelat)
6. Rhodophyta
(Ganggang Merah/Alga Merah)
1. Euglenoid
(Euglenophyta) (Alga Hijau Terang)
Euglenoid berasal
dari bahasa Yunani dari kata eu yang berarti sejati, dan gleen yang berarti
mata
Euglenoid adalah ganggang (alga) uniseluler
dengan bintik mata yang berwarna merah (stigma), dan tidak berdinding sel,
memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif seperti hewan, tetapi berklorofil
dan berfotosintetis seperti tumbuhan
Ciri ciri Euglenoid (Euglenophyta)
§ Bersifat
uniseluler
§ Memiliki
bintik mata yang berwarna merah (stigma),
§ Tidak
berdinding sel,
§ Mempunyai
flagela,
§ Dapat
bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
§ Memiliki
klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta pigmen karoten.
§ Habitat
di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit
peternakan yang mengandung kotoran hewan.
§ Bereproduksi
secara aseksual dengan pembelahan biner membujur.
§ Pembelahan
sel terjadi dalam keadaan tertentu.
2. Chrysophyta
(Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang Pirang)
Chrysophyta berasal
dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang berarti emas.
Chrysophyta (ganggang
keemasan/alga keemasan) adalah ganggang yang memiliki pigmen dominan derivat
yang berupa xantofil (kuning), dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan
fukosantin (cokelat).
Ciri ciri chrysophyta
§ Bersifat
uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler
§ Berflagela
dan tidak berflagela
§ Berdinding
sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau silika.
§ Menyimpan
cadangan makanan bentuk karbohidrat atau lemak
§ Habitat
di air tawar dan air laut.
§ Hidup
sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian menyerap senyawa organik terlaruk
(miksotrofik)
§ Kloroplas
berukuran kecil dan berbentuk cakram atau lembaran
Klasifikasi chrysophyta
§ Xanthophyceae
§ Chrysophyceae
§ Bacillariophyceae
Xanthophyceae
Xanthophyceae
berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen klorofil dan xantofil.
Tubuhnya
multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak
inti).
Xanthophyceae
bereproduksi secara vegetatif maupun generatif
Chrysophyceae
Chrysophyceae
berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil dan karoten.
Cadangan makanan
disimpan dengan bentuk karbohidrat dan minyak.
Tubuhnya terdiri dari
satu sel dan hidup secara soliter/koloni.
Bacillariophyceae
Bacillariophuceae
berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang artinya batang kecil
sedangkan phykos adalah alga.
Bacillariophuceae
adalah ganggang uniseluler, berwarna kuning kecokelatan, dan mempunyai dinding
sel unik mirip gelas dari campuran bahan organik dan silika.
3. Pyrrophyta
(Dinoflagellata atau Ganggang Api)
Pyrrophyta berasal
dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api atau ganggang api.
Pyrrophyta adalah
alga uniseluler yang menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat) di malam
hari karena sel-selnya mengandung fosfor
Ciri ciri pyrrophyta
§ Bersifat uniseluler
§ Sel-sel yang mengandung fosfor.
§ Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar
garam, dan nutrisi serta kedalaman air laut.
§ Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi
asimietri
§ Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan
longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang
ke bagian posterior. Sedangkan yang
satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu lekukan
(cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan.
§ Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
§ Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa
4. Chlorophyta
(Ganggang/Alga Hijau)
Chlorophyta berasal
dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu hijau.
Chlorophyta (Ganggang
hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan pigmen dominan klorofil a dan
klorofil b, serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil
(kuning)
Ciri ciri chlorophyta
§ Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil
a dan klorofil b serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil
(kuning).
§ Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler.
§ Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak
aktif
§ Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau
seperti tumbuhan tingkat tinggi.
§ Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara
seksual dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan
dengan gamet betina.
§ Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar.
§ Sebagian jenis hidup di laut sebagai fitoplankton.
§ Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau
menempel di tubuh tumbuhan atau hewan.
§ Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme
eukarotik.
5. Phaeophyta
(Ganggang/Alga Cokelat)
Phaeophyta berasal
dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios yang berarti cokelat.
Phaeophyta adalah
jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna cokelat karena mengandung pigmen
dominan fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a,
klorofil c, dan xantofil.
Ciri ciri phaeophyta
§ Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
§ Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak
bercabang
§ Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk
lempengan diskoid (cakram) dan ada juga yang berbentuk b enang
§ Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah
tempat menyimpan cadangan makanan.
§ Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan
selulosa, sedangkan lapisan luar dari gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan
bagian luar sel terdapat algin (asam alginat)
§ Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan
analog dengan jaringan transportasi tumbuhan darat
6. . Rhodophyta
(Ganggang Merah/Alga Merah)
Rhodophyta berasal
dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang berarti merah.
Rhodophyta adalah
ganggang berwarna merah dengan pigmen dominan fikobilin yang terdiri dari
fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a,
klorofil d, dan karoten.
Ciri ciri rhodopytha
§ Umumnya bersifat multiseluler,
§ Berbenuk benang atau lembaran
§ Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan
pektin dan ada juga yang mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina.
§ Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid
(bahan agar-agar)
§ Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi
dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan
reproduksi seksual adalah pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam
karpogonium.
Reproduksi alga
§ A. Reproduksi Seksual
§ B. Reproduksi Aseksual
a. Reproduksi seksual
§ Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua
gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru.
§ Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan
isogami dan oogami.
Reproduksi isogami
§ Tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina akan
berukuran sama besar yang umumnya dapat bergerak.
§ Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan
jantan dengan mengalami dormansi. maka disebut dengan zigospora
Reproduksi oogami
§ Sedangkan untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan
berbedan dengan ukuran gamet betina.
§ Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak
dapat bergerak, sedangkan pada gamet jantan berukuran kecil dan mampu bergerak.
§ Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah namun
mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan oospora.
B. Reproduksi aseksual
§ Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mejadi individu baru. Umumnya
reproduksi dengan sel terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni
tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi secara
fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecah koloni dengan beberapa bagian.
§ Selain dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang
(alga) juga bereproduksi dengan pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel
tunggal yang diselubungi oleh selaput dan bergerak atau berenang bebas dengan
menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu
baru.
Peranan alga
§ Ganggang (alga) hijau merupakan sumber dari
fitoplanton yang difungsikan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya
§ Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera)
mengandung yodium dengan mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental produk
makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocytis, Acophylum,
dan Fucus).
§ Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan
suplemen kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia Palmata), pembuatan
agar (Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es krim).
§ Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada ganggang
keemasan yang berguna untuk industri, misalnya bahan penggosok, penyaring,
bahansa isolasi, dan industri kaca.
Penulis
Bramantyo
FPIK Universitas Brawijaya
Angkatan 2015
Publisher
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Materi Protozoa Dan Alga (Mikrobiologi Dasar (Mikdas))"