BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kingdom Protista adalah suatu
oganisme eukariotik yang bersel tunggal. Kingdom Protista
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Algae (Protista mirip
tumbuhan)
b. Protozoa (Protista mirip
hewan)
c. Jamur lendir (Slime molds) dan
jamur air (water molds). Keduanya disebut Protista mirip jamur.
Protista memberikan peran
penting bagi kehidupan manusia, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan,
seperti algae (Chorella yang digunakan sebagai bahan makanan tambahan, karena mengandung
protein yang tinggi) dan juga protozoa
yang sebagian besar hidup
sebagai parasit pada hewan dan manusia.
Alga merupakan organisme eukariotik fotoautotrof. Meskipun
berfotosintesis, alga berbeda dari tanaman karena alga tidak memiliki jaringan
tanaman (akar, batang dan daun). Spesies alga ada yang bersifat uniseluler dan
ada pula yang bersifat multiseluler. Warna sebagian besar alga dipengaruhi
klorofil a ( pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis lainnya yang
dikenal sebagai karotenoid dan biloprotein (disebut juga fikobilin). Karotenoid
adalah hidrokarbon lurus berwarna kuning, jingga atau merah yang tidak larut
dalam air. Biloprotein atau fikobilin adalah kompleks pigmen berwarna biru atau
merah yang larut dalam air. Semua alga memperoleh energi dari proses
fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Banyak alga yang hidup sebagai sel
tunggal dan ada pula yang membentuk koloni multiseluler yang berisi sel-sel
yang secara morfologi identik. Sel-sel alga sering kali memiliki pirenoid,
yaitu organel yang menyintesis dan menyimpan pati. Struktur reproduktif alga
berupa satu sel gamet yang disebut gametangia.
Protozoa
merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti
(eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300
mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada yang
berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak
berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia),
namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa
hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis
Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara
heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
Ukuran
protozoa beranekaragam, yaitu mulai kurang dari 10 mikron sampai ada yang
mencapai 6 mm, meskipun jarang. Diperairan, protozoa adalah penyusun
zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau
detritus (materi organic dari organisme mati). Protozoa hidup soliter atau
berkoloni. Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan, protozoa membungkus
diri membentuk kista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang
sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan
ada yang hidup bebas (soliter).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah ciri-ciri protozoa?
2.
Bagaimanakah
ciri-ciri algae?
3.
Bagaimana
reproduksi protozoa dan algae?
4. Bagaimanakah peranan protozoa dan
algae dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri protozoa
2.
Mengetahui
ciri-ciri algae
3.
Mengetahui
reproduksi protozoa dan algae
4. Mengetahui peranan protozoa fdan
algae dalam kehidupan sehari-hari
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PROTOZOA
Pengertian
Protozoa
Protozoa secara umum dapat di jelaskan bahwa protoza
adalah berasal dari bahasa yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon
artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama.
Pengertian protozoa adalah organisme
seluler yang bersifat eukariotik dengan tidak memiliki dinding sel dan
heterotrof serta dapat bergerak (motil).
Bentuk Tubuh
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat
tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di
sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di
bawah keluarga protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa
terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat
trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal
(unisel). Namun, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh
dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran
tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola,
bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu.
Juga ada memiliki fligel atau bersilia
Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di
tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan,
lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme
inang. Inang protozoa yang bersifat parasit
dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata
yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah
atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang
tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton.
Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar
dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang
tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia.
Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan
penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri
berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya
Perbedaan
Protozoa Dengan Prokariotik, Algae, Jamur, Dan Jamur Berlendir
Kadang-kadang kurang jelas perbedaan antara protozoa
dan algae, sebagiam besar protozoa hanya bisa di amati melalui mikroskop.
Protozoa di bedakan dengan prokariotik karena ukuranya
yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa di bedakan dari algae karena
tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak
berdinding sel, serta di bedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk
badan buah.
Alat Gerak
Protozoa
Protozoa dapat bergerak dengan menggunakan alat
geraknya, yaitu pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar), atau flagela
(bulu cambuk). Dalam kajian evolusi, Protozoa diduga merupakan cikal bakal
organisme hewan yang sangat kompleks. Protozoa terdiri dari sekitar 65 ribu
jenis yang sudah dikenali.
Ciri-Ciri Protozoa (Protista Mirip Hewan)
Protozoa merupakan organisme yang menyerupai hewan
yang merupakan salah satu dari filum dari kingdom protista. Ciri-Ciri Protozoa
(Protista Mirip Hewan) adalah sebagai berikut..
·
Organisme uniseluler (bersel satu )
·
Bersifat eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus
oleh membran)
·
Tidak memiliki dinding sel
·
Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan
sendiri)
·
Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok
(koloni)
·
Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit
·
Memiliki alat gerak yang berupa silia, flagela dan
pseudopodia
·
Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron
Klasifikasi Protozoa (Protista Mirip Hewan)
Protozoa diklasifikasi berdasarkan alat geraknya yang
terdapat empat filum Protozoa. Macam-Macam Klasifikasi Protozoa adalah
sebagai berikut...
·
Ciliata (Ciliophora/Infusoria), jenis
protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Contoh protozoa
jenis Ciliata adalah Paramecium sp
·
Rhizopoda (Sarcodina), jenis
protozoa yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu). Contoh protozoa jenis
Rhizopoda adalah Amoeba sp
·
Sporozoa (Apicomplexa), jenis
protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Contoh protozoa jenis Sporozoa adalah Plasmodium
sp.
·
Flagellata (Mastigophora), jenis
protozoa yang bergerak dengan flagela (bulu cambuk). Contoh jenis flagellata
adalah Trypanosoma sp.
Reproduksi Protozoa (Protista Mirip Hewan)
Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual (tak
kawin) dan secara seksual (kawin). Berikut penjelasan reproduksi secara
aseksual dan seksual antara lain sebagai berikut.
·
Reproduksi Secara Aseksual : secara
aseksual pada umumnya dengan melakukan pembelahan biner. Dari satu sel menjadi
dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan biner
diawali pada pembelahan inti atau kariokinesis, dan kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
·
Reproduksi Secara Seksual : secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp.
Reproduksi Secara Seksual : secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga dapat menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). Namun, ada juga Protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual, seperti Amoeba sp.
B. ALGAE
Pengertian
Alga
Alga adalah protista
yang bersifat fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara
fotositentis. Ganggang/Alga memiliki kloroplas dengan mengandung klorofil atau
plastida yang berisi pigmen fotosintetik lainnya. Ganggang (Alga) dapat dengan
mudah ditemukan di air tawar maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel di
suatu tempat atau melayang-layang di air.
Ganggang
(Alga) merupakan protista mirip tumbuhan. Ganggang menimbulkan air sawah, air
kolam, air danaum, atau akuarium tampak berwarna hijau. Namun, masyarakat
menyangka bahwa ganggang adalah lumut. Padahal ganggang berbeda dengan lumut.
Lumut tidak terendam di air, sedangkan ganggang hidup dalam air. Jika di
pegang, lumut akan terasa seperti beludru dan lebih kering, sedangkan ganggang
akan terasa basah, licin atau berlendir. Di laut, ganggang mudah ditemukan, dan
biasanya terdampar di pantai, berbentuk menyerupai tumbuhan yang berwarna-warni
(hijau, kuning, merah atau cokelat). Biasanya orang awam menyebutnya dengan
rumput laut.
Ciri-Ciri Alga
alga memiliki
karakteristik/ciri-ciri umum antara lain sebagai berikut :
·
Organisme eukariotik
·
Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
·
Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik
lainnya,
·
Mempunyai pirenoid
·
Menyimpan cadangan makanan
·
Bersifat uniseluler/multiseluler
·
Memiliki dinding sel/tidak
·
Soliter/berkoloni
·
Bergerak/tidak bergerak
·
Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah
diri/fragmentasi/spora vegetatif, dan seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami.
·
Metagenesis atau tidak
·
Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur
membentuk lichen
·
Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun. Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan
thalophyta
·
Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air
laut, tempat lembab. Menempel di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir
(epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan
(epizoik).
Klasifikasi
Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya
Ganggang (Alga) diklasifikasikan berdasarkan pigmen
dominan, yang dibedakan menjadi enam filum antara lain sebagai berikut.
1. Euglenoid (Euglenophyta) (Alga Hijau Terang)
Euglenoid berasal dari bahasa Yunani dari kata eu yang
berarti sejati, dan gleen yang berarti mata. Euglenoid adalah ganggang
(alga) uniseluler dengan bintik mata yang berwarna merah (stigma), dan tidak
berdinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif seperti hewan,
tetapi berklorofil dan berfotosintetis seperti tumbuhan. Saat ini
teridentifikasi terdapat sekitar 1.000 spesies Euglenoid. salah satu speises
yang terkenal Euglenoid adalah euglena viridis. Dengan menggunakan
mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan
dalam kloroplas yang berbentuk oval.
Ciri-Ciri Euglenoid
·
Bersifat uniseluler
·
Memiliki bintik mata yang berwarna merah
(stigma),
·
Tidak berdinding sel,
·
Mempunyai flagela,
·
Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
·
Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip
tumbuhan. serta pigmen karoten.
·
Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah
dan banyak di parit-parit peternakan yang mengandung kotoran hewan.
·
Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner
membujur.
·
Pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu.
2. Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang
Pirang)
Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos
yang berarti emas. Chrysophyta (ganggang keemasan/alga keemasan) adalah
ganggang yang memiliki pigmen dominan derivat yang berupa xantofil (kuning),
dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). Chrysophyta
bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan juga multiseluler. Ada
Chrysophyta yang memiliki flagela, dan ada juga tidak memiliki flagela, Chrysophyta
dengan berdinding sel mengandung hemiselulosa, pektin, atau silika. Chrysophyta
menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Habitatnya di
air tawar dan air laut. Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof. Namun
sebagian spesies ada mampu menyerap senyawa organik terlarut (miksotrofik) atau
menelan partikel makanan dan bakteri dengan menjulurkan pseudopodianya.
Ciri-Ciri Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan)
Berpigmen dominan derivat karoten berupa xantofil
(kuning) dan pigmen dengan klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat).
·
Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan
multiseluler
·
Berflagela dan tidak berflagela
·
Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin,
atau silika.
·
Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau
lemak
·
Habitat di air tawar dan air laut.
·
Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian
menyerap senyawa organik terlaruk (miksotrofik)
·
Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau
lembaran
Klasifikasi Chrysophyta
Chrysophyta dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu
Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacilloriophyceae. antara lain sebagai
berikut.
a. Xanthophyceae
Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena
mempunya pigmen klorofil dan xantofil. Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen
bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak inti). Xanthophyceae bereproduksi
secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif terjadi dengan
membentuk zoospora yang akan tumbuh menjadi filamen baru. Sedangkan
reproduksisecara generatif adalah membentu anteridium dengan menghasilkan
spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi fertilisasi,
akan dihasilkan zigospora selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria.
b. Chrysophyceae
Chrysophyceae berwarna cokelat keemasan mengandung
pigmen klorofil dan karoten. Cadangan makanan disimpan dengan bentuk
karbohidrat dan minyak. Tubuhnya terdiri dari satu sel dan hidup secara
soliter/koloni. Contohnya ganggang Syanura yang hidup berkoloni,
sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup secara soliter. Sel
tubuhnya berbentuk mirip dengan bola dan berflagela.
c. Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)
Bacillariophuceae berasal dari bahasa Yunani dari kata
bacillus yang artinya batang kecil sedangkan phykos adalah alga.
Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler, berwarna kuning kecokelatan, dan
mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari campuran bahan organik dan silika.
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api)
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos
yang artinya api atau ganggang api. Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang
menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat) di malam hari karena
sel-selnya mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellata yang
berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang berarti berputar dan flagel
yang berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari pertumbuhan
populagi Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan
nutrisi, serta kedalaman air laut. Di musim tertentu, terjadi perputaran arus
dari bawah laut yang menimbulkan terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke
permukaan. Hal ini menyebabkan populasi Ganggang api (Pyrrophyta) melimpah
(blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di laut.
Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api)
·
Bersifat uniseluler
·
Sel-sel yang mengandung fosfor.
·
Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar
garam, dan nutrisi serta kedalaman air laut.
·
Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi
asimietri
·
Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan
longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang
ke bagian posterior. Sedangkan yang satunya ke arah transversial yang
ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral
di beberapa belokan.
·
Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
·
Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa
4. Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
Chlorophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros
yaitu hijau. Chlorophyta (Ganggang hijau) adalah ganggang yang berwarna
hijau dengan pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan
karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis
klorofil yang terdapat di tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain,
kecuali Chlorophyta dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dari
selulosa. Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, minya, dan protein.
Ciri-Ciri Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
·
Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil
a dan klorofil b serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil
(kuning).
·
Bersifat uniseluler atau berkoloni dan
multiseluler.
·
Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak
aktif
·
Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran
atau seperti tumbuhan tingkat tinggi.
·
Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara
seksual dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan
dengan gamet betina.
·
Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar.
·
Sebagian jenis hidup di laut sebagai
fitoplankton.
·
Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau
menempel di tubuh tumbuhan atau hewan.
·
Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme
eukarotik.
5. Phaeophyta (Ganggang/Alga Cokelat)
Phaeophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios
yang berarti cokelat. Phaeophyta adalah jenis ganggang yang hidup di laut,
berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang
menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil. Phaeophyta
menyimpan cadangan makanan berupa minyak lamianrin. Dinding selnya mengandung
pektin dan asam alginat. Phaophyta merupakan ganggang multiseluler dengan
bentuk benang atau talus yang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Mereka melekat di
batuan dengan bantuan holdfast atua mengapung karena memiliki alat pelampung
yang terdapat dekat blade.
Ciri-Ciri Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Alga Cokelat)
·
Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
·
Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak
bercabang
·
Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk
lempengan diskoid (cakram) dan ada juga yang berbentuk b enang
·
Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah
tempat menyimpan cadangan makanan.
·
Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan
selulosa, sedangkan lapisan luar dari gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan
bagian luar sel terdapat algin (asam alginat)
·
Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan
analog dengan jaringan transportasi tumbuhan darat
6. Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)
Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos
yang berarti merah. Rhodophyta adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen
dominan fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru),
serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigme fikoerritrin
dan fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam bentuk menangkap
glombang cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta hidup
di laut yang berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan
kedalaman sedang berwarna merah cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal
berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah
lebih sedikit.
Ciri-Ciri Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)
·
Umumnya bersifat multiseluler,
·
Berbenuk benang atau lembaran
·
Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan
pektin dan ada juga yang mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina.
·
Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid
(bahan agar-agar)
·
Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi
dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan
reproduksi seksual adalah pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam
karpogonium.
Reproduksi
Ganggang/Alga
Ganggang (Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara
yakni seksual dan aseksual. Reproduksisecara aseksual melalui pembelahan sel,
fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Sedangkan secara seksual melalui isogami
dan oogami antara lain sebagai berikut.
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi
aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada
alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk
filamen umumnya bereproduksi secara fragmentasi. Fragmentasi adalah
terpecah-pecah koloni dengan beberapa bagian.
Selain
dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan
pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput
dan bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela.
Setiap zoospora merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi
secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh
menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan
isogami dan oogami.
Tipe
isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya
dapat bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan
dengan mengalami dormansi. maka disebut dengan zigospora
Sedangkan
untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina.
Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan
pada gamet jantan berukuran kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk
tidak berkecambah namun mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan
oospora.
Peranan Ganggang/Alga
Ganggang/alga yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia antara lain sebagai berikut :
·
Ganggang (alga) hijau merupakan sumber dari
fitoplanton yang difungsikan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya
·
Ganggang (alga) cokelat (Macrocrytis pyrifera)
mengandung yodium dengan mengandung Na, P, N dan Ca yang dimanfaatkan sebagai
suplemen untuk hewan ternak. Mengandung asam alginat, sebagai pengental produk
makanan, industri, dan alat-alat kecantikan (Laminaria, Macrocytis, Acophylum,
dan Fucus).
·
Ganggang (alga) merah dimanfaatkan untuk makanan suplemen
kesehatan (Porphyra), sumber makanan (Rhodymenia Palmata), pembuatan agar
(Gellidium), dan penghasil karagenan (pengental es krim).
·
Dinding sel diatom mengandung zat kresik pada ganggang
keemasan yang berguna untuk industri, misalnya bahan penggosok, penyaring,
bahansa isolasi, dan industri kaca.
BAB
IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan dibab sebelumnya,
maka dapat di tarik kesimpulan yaitu:
1. Alga adalah protista yang mirip dengan tumbuhan,
karena tubuhnya terdapat talus (bagian tubuhnya tidak dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun).
2. Ciri-ciri alga, seperti bersel eukariotik, uniseluler dan multiseluler,
berhabitat air laut maupun air tawar, autotrof, dan bereproduksi secara
vegetative dan generative.
3. Klasifikasi alga ada enam, yaitu Euglanophyta (Alga Hijau Terang), Chlorophyta (Alga Hijau), Chrysophyta (Alga Keemasan), Phaeophyta (Alga
Cokelat), Pyrophyta (Alga Api), dan
Rhodophyta (Alga Merah).
4. Protozoa
bisa diartikan sebagai hewan pencetus atau hewan pertama . Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukaryotic. Protozoa memiliki ukuran tubuh yang
mikroskopik yaitu berukuran antara 3-1000 mikron. Tubuhnya Uniseluler. Tubuhnya
ada yang berbentuk bola, memanjang, lonjong, berflagel, dan bersilia
5. Protozoa
hidup di air atau di tempat yang basah. Beberapa spesies bersifat parasit.
Hidupnya secara soliter ada juga yang berkoloni dan kosmopolit. Mempunyai alat
gerak berupa pseudopodia, silia , atau flagella dan memiliki vakuola kontraktil
sebagai system reapirasinya. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
6. Klasifikasi
protozoa antara lain : Rizhopoda , Flagellata, cilliata , Sporozoa. Protozoa
juga berperan penting dalam kehidupan, salah satunya sebagai penyeimbang
ekosistem. Beberapa protozoa juga merugikan karena menyebabkan penyakit.
PENULIS
Hendra Lesmana
Rico Sinaga
M. Noorhadiansyah A.
Bramantiyo Satriyo
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
PENULIS
Hendra Lesmana
Rico Sinaga
M. Noorhadiansyah A.
Bramantiyo Satriyo
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Protozoa Dan Algae (Mikrobiologi Dasar (Mikdas))"