BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil dengan garis
pantai yang sangat panjang, salah satu yang terpanjang di dunia. Indonesia
dikaruniai Tuhan dengan lautan yang lebih luas dari daratan, dengan dua pertiga
wilayah Indonesia adalah perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut
lepas, teluk dan selat. Potensi kelautan Indonesia juga mempunyai potensi
perairan tawar yang berupa perairan terbuka, kolam ikan dan budidaya campuran.
Potensi perikanan Indonesia tesebut, selain perikanan tangkap Indonesia
memiliki potensi perikanan yang dibudidayakan di perairan darat. Menurut UU no.
31 th 2004 tentang perikanan, Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk
memelihara, membesarkan, dan atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam
lingkungan yang terkontrol (Lestari,2016).
Menurut
Darusalam (2005) dalam Nirmala et al .(2015), Alkalinitas adalah kapasitas air
untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Alkalinitas
mampu menetralisir keasaman di dalam air, secara khusus alkalinitas sering
disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion
bikarbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Dalam
budidaya ikan, alkalinitas menyediakan kapasitas penyangga (buffer) yang dibutuhkan
untuk melindungi ikan yang dibudidayakan secara intensif untuk melawan goyangan
lebar pH air yang akan terjadi dikarenakan CO2 hasil respirasi dari ikan dan
tanaman akuatik.
Suatu
perairan di pengaruhi oleh sifat fisika , sifat kimia dan sifat biologi. Yang
termasuk dalam sifat kimia perairan salah satunya adalah alkalinitas.
Alkalinitas merupakan kandungan ion-ion basa yang ada di perairan. Alkalinitas
dapat diuji dengan menggunakan pH meter, pH paper dan pH pen, dengan ketentuan
apabila pH > 10 terdapat OH-, pH < 7 terdapat HCO3, pH 8,5-10 terdapat
CO32-. Ph optimal suatu perairan sebesar
5-8,7. Faktor-faktor yang mempengaruhi alkalinitas adalah Ph,CO2, dan bahan
organik.
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini, adalah sebagai berikut:
Apa yang dimaksud budidaya perikanan?
|
Apakah yang dimaksud dengan alkalinitas?
|
Apa saja peranan alkalinitas dalam perairan?
|
Bagaimana cara perhitungan alkalinitas dalam suatu
perairan?
|
Jelaskan hubungan antara CO2 , pH, dan alkalinitas!
|
TUJUAN MAKALAH
Adapun
tujuan dari makalah ini, adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui tentang budidaya perikanan
|
Untuk mengetahui tentang pengertian pengertian
alkalinitas
|
Untuk mengetahui peranan alkalinitas dalam perairan
|
Untuk mengetahui perhitungan alkalinitas
|
Untuk mengetahui hubungan antara CO2 , pH, dan
alkalinitas
|
BAB II
PEMBAHASAN
BUDIDAYA PERIKANAN
Kegiatan
budidaya perikanan merupakan usaha manusia untuk pengelola faktor-faktor
budidaya, hama dan penyakit organisme budidaya serta dapat memprodusi organisme
yang dibudidayakan. Teknologi budidaya ikan ini juga telah mengalami
perkembangan yang begitu pesat mulai dari pemeliharaan tradisional yang hanya
mengandalkan pasokan benih dari alam pada saat pasang sampai ke teknologi
intensif yang membutuhkan penyediaan benih, pengelolaan air, dan akan secara
terencana (Reksono et al.,2012).
Pembudidayaan
ikan adalah, kegiatan untuk memelihara ,membesarkan dan membiakkan ikan dan
memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat ,mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah dan mengawetkannya. Pembangunan kolam ikan dalam kegiatan
pembudidayaan ikan faktor-faktor yang sangat perlu dikaji dan dievaluasi yang
tenang ketersediaan air dalam hal jumlah dan mutu air, keadaan tanah dan
topografi (keadaan muka tanah). Selain faktor tersebut diatas, perlu dikaji
status tanah (apakah milik semdiri atau sewa) jenis ikan yang akan
dibudidayakan, keadaan pasar, ketersediaan tenaga kerja, makanan ikan serta
sarana dan prasarana lainnya seperti jalan (Chakroff,1976 dalam Koten et al.,2015).
PENGERTIAN
ALKALINITAS
Menurut
limbong (2008), alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan asam.
Penyusun alkalinitas ialah anion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO32-) dan
hidroksida (OH-). Garam dari asam lemoh lain seperti Borat (H2BO3-),silikat
(HsiO3-), fosfat (HPO42- dan H2PO4-), sulfida (HS-), dan amonia (NH3) juga
memberikan kontribusi terhadap alkalinitas dalam jmlah sedikit. Pengaruh anion
bikarbonat sangat besar dalam pembentukan kerak.
Menurut
Djokosetiyanto et al.(2005), alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk
menetralkan asam atau kuantitas anion air yang dapat menetralkan kation
hidrogen serta sebgai kapasitas penyangga terhadap perubahan pH perairan.
Alkalinitas yang optimal akan mampu menyangga perubahan pH perairan serta dapat
mendukung laju pertumubuhan yang optimum. Media pemeliharaan dengan tingkat
alkalinitas 50 ppm CaCO3 memberikan kondisi yang optimal sehingga laju
pertumbuhan ikan lebih tinggi daripada konsentrasi alkalinitas lainnya yaitu
sebesar 6,65%. Sedangkan pertumbuhan terendah (6,23%) dicapai oleh kontrol
dengan konsentrasi alkalinitas 15 ppm CaCO3.
PERANAN ALKALINITAS
DALAM PERAIRAN
Menurut
Cole (1998) dalam Djokosetiyanto et al.(2005), alkalinitas berperan dalam
sistem penyangga. Bikarbonat yang terdapat pada perairan dengan nilai
alkalinitas tinggi total tinggi berperan sebagai penyangga perairan terhadap
perubahan pH yang drastis. Jika basa kuat ditambah kedalam perairan maka basa
tersebut akan bereaksi dengan asam karbonat membentuk garam bikarbonat dan
akhirnya menjadi karbonat. Jika asam ditambahkan kedalam perairan maka asam
tersebut akan digunakan untuk mengonversi karboant menjadi bikarbonat dan
bikarbonat menjadi asam karbonat. Hal ini dapat menjadikan perairan dengan
nilai alkalinitas total tinggi mengalami perubahan pH secara drastis.
Menurut
Hastuti et al (2012), akalinitas memiliki peran yang cukup penting dalam
produktivitas perairan . alkalinitas berperan sebagai penyangga terhadap
perubahan pH yang drastis. Nilai alkalinitas pada perairan alami adalah 40 mg/L
sedangkan nilai alkalinitas yang baik bekisar antara 30-500 mg/L CaCO3.
Alkalinitas berfluktuasi pada media pemelihara. Hal ini karena nilai
alkalinitas bergantung pada pH dan suhu.
PERHITUNGAN
ALKALINITAS DALAM SUATU PERAIRAN
Alkalinitas
dapat diukur dengan titrasi volumetri dengan H2SO4 di dalam satuan CaCO3 dengan
menggunakan indikator warna. Dimana untuk sampel ph diatas 8,3 titrasi
dilakukan dalam dua tahap. Pada tahappertama titrasi sampai pH 8,2 dengan
phenolpthalein sebagai indikator yang ditunjukkan dari perubahan warna merha
menjadi tidak berwarna. Setelah itu titrasi dilanjutkan dengan menambahkan
indikator metil orange ph 4,5 (lanjtan jadi tidak berwarna). Untuk sampel yang
pHnya kurang dari 8,3 hanya dilakukan titrasi satu tahapdengan metil orange
sebagai indikator sampai ph 4,5 (warna berubah dari kuning jadi merah)
(Limbong,2008).
Menurut
Hastuti et al (2012), perhitungan alkalinitas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
Alkalinitas
total (ppm CaCo3) =(mL titran x N titran x 100 x1000)/(mL sampel)
HUBUNGAN ANTARA CO2 ,
PH, DAN ALKALINITAS
Hubungan
antara pH, alkalinitas, dan faktor yang terkait dengan pH dan suhu air yang
terukur selanjutnya dikalikan dengan nilai alkalinitas yang terukur sebagai
mg/L CaCo3. Dalam kesetimbangannya di air, karbondioksida yang bisa berikatan
dengan air membentuk sebuah asam karbonat yang mempengaruhi nilai alkalinitas
lainnya merupakan bagian dari suatu sistem kesetimbangan yang saling berkaitan.
Pergeseran kesetimbangan akan menyebabkan perubahan konsentrasi ion (Setoaji
dan Hermana, 2013).
Nilai
pH yang terukur menunjukkan bahwa konsentrasi OH- lebih besar dibanding dengan
H+ , yang berarti lingkungan perairan cenderung bersifat basa. Semakin tinggi
nilai pH, semakin tinggi pula nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar
karbondioksida bebas. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan,
misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah (Rahman et al., 2012)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang kita dapat dari hasil pembahasan tentang Pengaruh Alkalinitas Terhadap
Budidaya Ikan adalah sebagai berikut:
Kegiatan
budidaya perikanan merupakan usaha manusia untuk pengelola faktor-faktor
budidaya, hama dan penyakit organisme budidaya serta dapat memprodusi organisme
yang dibudidayakan
Alkalinitas
adalah kapasitas air untuk menetralkan asam. Penyusun alkalinitas ialah anion
bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO32-) dan hidroksida (OH-).
Alkalinitas
berperan dalam sistem penyangga. Bikarbonat yang terdapat pada perairan dengan
nilai alkalinitas tinggi total tinggi berperan sebagai penyangga perairan
terhadap perubahan pH yang drastis. Alkalinitas berfluktuasi pada media
pemelihara. Hal ini karena nilai alkalinitas bergantung pada pH dan suhu
Alkalinitas
dapat diukur dengan titrasi volumetri dengan H2SO4 di dalam satuan CaCO3 dengan
menggunakan indikator warna.
Perhitungan
alkalinitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Alkalinitas
total (ppm CaCo3) =(mL titran x N titran x 100 x1000)/(mL sampel)
Hubungan
antara pH, alkalinitas, dan faktor yang terkait dengan pH dan suhu air yang
terukur selanjutnya dikalikan dengan nilai alkalinitas yang terukur sebagai
mg/L CaCo3.
SARAN
Demikian
makalah yang kami buat semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
PENULIS
Rusyda
Nur Adilah
Farid
Mukhtar Riyadi
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Djokosetiyanto,D.R.K.Dongoran.E.Supriyono.2005.Pengaruh
Alkalinitas Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Patin Siam
(Pangasius sp.). Jurnal Akuakultur Indonesia.4(2):53-56.
Hastuti,Yuni
Puji.D.Djokosetiyanto.Ide Permatasari.2012.Penambahan Kapur CaO pada Media
Bersalinitas untuk Pertumbuhan Benih Ikan Patin Pangasius hypopthalmus.Jurnal
Akuakultur Indonesia.11(2).168-178.
Koten,Elias.Lukas.l.J.J.Mondaringin.Indra.R.N.Salindeho.2015.Evaluasi
Usaha pembudidayaan Ikan di Desa matungkas.Jurnal Budidaya Perairan.Vol 3. No
1: 203-210.
Lestari,Vivi
Dwi.2016.Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Ikan Bandeng di Lahan
Bonorowo Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan.Swara Bhumi.Vol 1. No 1.
Limbong,Aquarina.2008.Alkalinitas
Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri.Karya Ilmiah.fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan.Universitas Sumatera Utara Medan.
Nirmala.Saberina
Hasibuan.Niken Ayu Pamungkas.2015.The Production of Striped Catfish (Pangasius hypophthalmus) In
Intensive Cultivation Reviewed Water Quality Prameters Of Red Yellow Podzolic
In Different Age.Department of Aquaculture Fisheries and Marine Science
faculty.Riau University.
Rahman,Aditya.Lisa
Watun Khairoh.2012.Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Desa Awang Bangkal
Berdasarkan Nutrition Value Oeficient Dengan Menggunakan Ikan Nila (Oreochromis
nilotichus) Sebagai Bioindikator.Jurnal Ekosains.Vo IV.No 1.
Reksono,Bayu.
Herman Hamdani.Yuniarti.2012.Pengaruh Padat Penebaran Gracilaria sp. Terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hhidup Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Budidaya
Sistem Polikultur.Jurnal Perikanan dan Kelautan.Vol 3. No 3.ISSN : 2088-3137.
Setoaji,lancur.Joni
Hermana.2013.Pengaruh Aerasi dan Sumber Nutrien Terhadap kemampuan Alga Filum
Chlorophyta dalam Menyerap Karbon (Carbon Sink) untuk Mengurangi Emisi CO2 di
Kawasan perkotaan.Jurnal Teknik Pimits.Vol 2. No 2:ISSN 2337-3539.
Post a Comment for "Pengaruh Alkalinitas Terhadap Budidaya Ikan (Limnologi Atau Limnology) "