BAB II
LANDASAN TEORI
Nitrogen
adalah senyawa nitrogen anorganik terlarut (DIN) yang berperan penting dalam mendukung produksi
primer dan sekunder di lingkungan perairan. Sumber nitrogen organik di perairan
berasal dari proses pembusukan makhluk hidup yang telah mati, karena protein
dan polipeptida terdapat pada semua organisme hidup. Namun apabila
konsentrasinya terlalu tinggi dapat menyebabkan eutrofikasi yang berakibat pada
penurunan biodiversitas bahkan pada tingkatan yang lebih ekstrim dapat
mengakibatkan kematian masal ikan ( Hanif dan Budi,2010).
Menurut
Yuni puji et al . ( 2012) , Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk
kimia termasuk nitrogen organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-),
dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau
humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun.
Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak
proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk
nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Menurut
Sri Endah (2014) , Nitrogen biasa digunakan untuk meningkatkan produktivitas
dalam air. Nitrogen merangsang pertumbuhan fitoplankton dan alga dalam perairan.
Dengan meningkatanya jumlah fitoplankton dalam perairan maka menndakan perairan tersebut subur. Dan
otomatis pakan alami bagi ikan dalam kolam budidayapun dapat tercukupi dengan
baik. Dan dapat menghemat pakan tambahan berupa pelet dalam usaha budidaya.
Menurut
Ari Mustofa (2015), Di dikatakan bahwa bloom fitoplankton terjadi jika
kandungan posfor dalam fosfat melebihi 0,01 mg/liter, dan kandungan nitrogen
dalam nitrat melebihi 0,3 mg/liter). Ledakan alga bloom dapat terjadi pada
perairan yang eutrop yaitu perairan yang umurnya relatif tua, airnya lebih
keruh, kandungan hara (N,P) tinggi banyak plankton dan hewan air di dasar
danau atau perairan oligotroph yaitu
perairan yang umurnya relatif muda,
memiliki kandungan hara sedikit dan kurang produktif air dalam dan jernih. Sehingga dapat
mempengaruhi parameter kualitas air yang lain menyebabkan jeleknya kualitas
air.
Menurut
Zaidah (2011) , Jika terjadi blooming fitoplankton dalam perairan karena
kelebihan nitrogen di dalam kolam budidaya dapat dilakukan adalah menguras
hingga ¾ air kolam. Pengurasan dilakukan untuk menghentikan proses blooming,
Air baru sudah dapat menggantikan air yang lama sehingga perairan dalam kolam
dapat optimal kembali. Upaya pencegahan blooming pun dapat dilakukan dengan
mengontrol jumlah pakan yang diberikan . untuk mencegah proses nitrifikasi yang berlebihan dalam
kolam. Dan juga dapat dilakukan dengan cara memberikan aerasi yang cukup dqalam
kolam dan mengganti air kolam secara berkala .
BAB III
PEMBAHASAN
PENGERTIAN NITROGEN
Nitrogen
adalah senyawa nitrogen anorganik terlarut (DIN) yang berperan penting dalam mendukung produksi
primer dan sekunder di lingkungan perairan. Sumber nitrogen organik di perairan
berasal dari proses pembusukan makhluk hidup yang telah mati, karena protein
dan polipeptida terdapat pada semua organisme hidup. Namun apabila
konsentrasinya terlalu tinggi dapat menyebabkan eutrofikasi yang berakibat pada
penurunan biodiversitas bahkan pada tingkatan yang lebih ekstrim dapat
mengakibatkan kematian masal ikan ( Hanif dan Budi,2010).
Kadar
nitrogen yang tinggi dalam perairan dapat merangsang pertumbuhan algae secara
tak terkendali (blooming). Konsentrasi nitrogen organik di perairan berkisar
0,1 sampai 5 mg/l, sedangkan di perairan tercemar berat kadar nitrogen bisa
mencapai 100 mg/l. Nitrogen biasanya diaplikasikan sebagai pupuk dalam bentuk
urea atau amonium
SIKLUS NITROGEN
Menurut
Yuni puji et al . ( 2012) , Nitrogen hadir di lingkungan dalam berbagai bentuk
kimia termasuk nitrogen organik, amonium (NH4 +), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-),
dan gas nitrogen (N2). Nitrogen organik dapat berupa organisme hidup, atau
humus, dan dalam produk antara dekomposisi bahan organik atau humus dibangun.
Proses siklus nitrogen mengubah nitrogen dari satu bentuk kimia lain. Banyak
proses yang dilakukan oleh mikroba baik untuk menghasilkan energi atau menumpuk
nitrogen dalam bentuk yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Diagram di Bawah menunjukkan bagaimana proses-proses cocok
bersama untuk membentuk siklus nitrogen.
FIKSASI NITROGEN
Fiksasi
nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang mengubah nitrogen di
udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang mem-fiksasi nitrogen disebut
diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim nitrogenazeyang dapat menggabungkan
hidrogen dan nitrogen.
Mikro
organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain :Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Selain itu ganggang hijau
biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan
beberapa hewan (rayap), telah membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof.
Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga terjadi pada proses
non-biologis, contohnya sambaran petir.
ASIMILASI
Tanaman
mendapatkan nitrogen dari tanah melalui absorbsi akar baik dalam bentuk ion
nitrat atau ion amonium. Sedangkan hewan memperoleh nitrogen dari tanaman yang
mereka makan.
Tanaman
dapat menyerap ion nitrat atau amonium dari tanah melalui rambut akarnya. Jika
nitrat diserap, pertama-tama direduksi menjadi ion nitrit dan kemudian ion
amonium untuk dimasukkan ke dalam asam amino, asam nukleat, dan klorofil. Pada
tanaman yang memiliki hubungan mutualistik dengan rhizobia, nitrogen dapat
berasimilasi dalam bentuk ion amonium langsung dari nodul. Hewan, jamur, dan organisme
heterotrof lain mendapatkan nitrogen sebagai asam amino, nukleotida dan molekul
organik kecil.
AMONIFIKASI
Jika
tumbuhan atau hewan mati, nitrogen organik diubah menjadi amonium (NH4+) oleh
bakteri dan jamur.
NITRIFIKASI
Konversi
amonium menjadi nitrat dilakukan terutama oleh bakteri yang hidup di dalam
tanah dan bakteri nitrifikasi lainnya. Tahap utama nitrifikasi, bakteri
nitrifikasi seperti spesies Nitrosomonas mengoksidasi amonium (NH4 +) dan
mengubah amonia menjadi nitrit (NO2-). Spesies bakteri lain, seperti
Nitrobacter, bertanggung jawab untuk oksidasi nitrit menjadi dari nitrat
(NO3-). Proses konversi nitrit menjadi nitrat sangat penting karena nitrit
merupakan racun bagi kehidupan tanaman.
DENITRIFIKASI
Denitrifikasi
adalah proses reduksi nitrat untuk kembali menjadi gas nitrogen (N2), untuk
menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh spesies bakteri
seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam kondisi anaerobik. Mereka menggunakan
nitrat sebagai akseptor elektron di tempat oksigen selama respirasi. Fakultatif
anaerob bakteri ini juga dapat hidup dalam kondisi aerobik.
OKSIDASI AMONIA
ANAEROBIK
Dalam
proses biologis, nitrit dan amonium dikonversi langsung ke elemen (N2) gas
nitrogen. Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi nitrogen unsur di
lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi melalui proses yang disebut
oksidasi amonia anaerobik
PENGARUH NITROGEN
DALAM BUDIDAYA IKAN
Menurut
Sri Endah (2014) , Nitrogen biasa digunakan untuk meningkatkan produktivitas
dalam air. Nitrogen merangsang pertumbuhan fitoplankton dan alga dalam
perairan. Dengan meningkatanya jumlah fitoplankton dalam perairan maka menndakan perairan tersebut subur. Dan
otomatis pakan alami bagi ikan dalam kolam budidayapun dapat tercukupi dengan
baik. Dan dapat menghemat pakan tambahan berupa pelet dalam usaha budidaya.
Menurut
Evina indrayanti (2015) , Di dalam air,
urea secara cepat terhidrolisis menjadi amonium yang dapat langsung dimanfaatkan
oleh fitoplankton. Melalui rantai makanan, nitrogen pada fitoplankton akan
dikonversi menjadi nitrogen protein pada ikan. Sedangkan nitrogen dari pakan
yang diberikan pada ikan, hanya 20-40% yang dirubah menjadi protein ikan,
sisanya tersuspensi dalam air dan mengendap di dasar kolam.
DAMPAK DAN FAKTOR KELEBIHAN
NITROGEN DALAM PERAIRAN
Menurut
Ari Mustofa (2015), Di dikatakan bahwa bloom fitoplankton terjadi jika
kandungan posfor dalam fosfat melebihi 0,01 mg/liter, dan kandungan nitrogen
dalam nitrat melebihi 0,3 mg/liter). Ledakan alga bloom dapat terjadi pada
perairan yang eutrop yaitu perairan yang umurnya relatif tua, airnya lebih
keruh, kandungan hara (N,P) tinggi banyak plankton dan hewan air di dasar
danau atau perairan oligotroph yaitu
perairan yang umurnya relatif muda,
memiliki kandungan hara sedikit dan kurang produktif air dalam dan jernih. Sehingga dapat
mempengaruhi parameter kualitas air yang lain menyebabkan jeleknya kualitas
air.
PENANGGULANGAN
BLOOMING PADA PERAIRAN
Menurut
Zaidah (2011) , Jika terjadi blooming fitoplankton dalam perairan karena
kelebihan nitrogen di dalam kolam budidaya dapat dilakukan adalah menguras
hingga ¾ air kolam. Pengurasan dilakukan untuk menghentikan proses blooming,
Air baru sudah dapat menggantikan air yang lama sehingga perairan dalam kolam
dapat optimal kembali. Upaya pencegahan blooming pun dapat dilakukan dengan
mengontrol jumlah pakan yang diberikan . untuk mencegah proses nitrifikasi yang berlebihan dalam
kolam. Dan juga dapat dilakukan dengan cara memberikan aerasi yang cukup dqalam
kolam dan mengganti air kolam secara berkala .
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Nitrogen
sangat dibutuhkan dalam perairan untuk pertumbuhan tanaman dan fitoplankton.
Dengan jumlah yang optimum produktivitas dalam perairan dapat meningkat dan
membuat perairan menjadi subur. Namun jika kandungan dalam nitrogen berlebih
maka dapat membuat perairan menjadi blooming fitoplankton. Blooming
fitoplankton dapat menurunkan kualitas perairan dan dapat menyebabkan kematian
massal pada ikan . Blooming dapat menurunkan kadar Oksigen terlarut dan kadar
pH dalam perairan. Kelebihan Nitrogen juga dapat menyebabkan eutrofikasi dalam
perairan dan juga membahayakan organisme didalam perairan. Pencegahan pun dapat
dilakukan dengan mengatur jumlah pakan , jumlah padat tebar dan juga menguras
kolam secara berkala.
SARAN
Nitrogen
memiliki peranan yang sangat penting dalam budidaya. Tinggi rendahnya nitrogen
menentukan tingkat produktifitas fitoplankton dalam perairan. Kandungan
fitoplankton dalam perairan sangatlah penting, karena fitoplankton merupakan
produsen dalam suatu perairan. Sehingga, para pembudidaya harus memperhatikan
kadar nitrogen dalam perairan.
PENULIS
Evan
Tandyoko Menggolo
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arif
Mustofa .2015. Kandungan Nitrat Dan Pospat Sebagai Faktor Tingkat Kesuburan
Perairan Pantai . Jurnal Disprotek .
Volume 6 No. 1.
Ervina
Indrayani1, Kamiso Handoyo Nitimulyo, Suwarno Hadisusanto Dan Rustadi . J. Manusia
Dan Lingkungan . Vol. 22, No.2, Juli 2015: 217-225.
Google
image . 2016 . Diakses pada tanggal 20 mei 2016 pada jam 09.00 WIB Kukuk
nirmala, Tyas setioaji , Yuni puji hastuti . jurnal akuakultur indonesia, 11
(1) , 86 – 95 (2012).
Pusat
Penelitian Limnologi-Lipi, Cibinong Science Center, Cibinong. Sri Endah
Purnamaningtyas. 2014. Distribusi Konsentrasi Oksigen, Nitrogen Dan Fosfat Di
Waduk Saguling , Jawa Barat. Purnamaningtyas . Limnotek .2014 21 (2) : 12.
Siti
Aisyah . 2013. Pengaruh Variasi Iklim
Terhadap Konsentrasi Senyawa Nitrogen Di Wilayah Karamba Jaring
Apung, Waduk Cirata, Jawa Barat.
Post a Comment for "Pengaruh Nitrogen Terhadap Budidaya (Limnologi Atau Limnology)"