MELEKPERIKANAN.COM - Ilmu
filsafat dapat didefinisikan sebagai ilmu yang bersifat radikal atau mendasar.
Biasanya berhubungan dengan
masalah-masalah hakiki tentang Tuhan, alam, dan manusia. . Kata filsafat tidak
muncul begitu saja. Kata filsafat berasal dari bahasa inggris, yaitu,
philosophy. Sementara dari bahasa Yunani, filsafat diartikan philosophia yang manada terdiri
atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, rasa ketertarikan) dan
sophos (‘hikmah’, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalamn praktis,
inteligensi). Maka, bisa didefinisikan secara etimologi, yaitu, filsafat ialah
cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).
Namun,
menurut Harum Nasution, hingga saat ini ia masih mempertanyakan asal kata
filsafat. Karena, jika ditimbang menggunakan bahasa arab falsafa, yaitu berupa,
fa ‘lala, fa ‘lalah, fi ‘lal, maka seharusnya objek dari falsafa adalah
falsafah dan filsaf, bukan filsafat. Disisi lain, beliau juga beranggapan, jika
filsafat berasal dari gabungan kata dari bahasa inggris, yaitu, fil dan safah
dari bahasa arab. Tapi, “rumus” ini pun tidak bisa dibuktikan ke konkretannya.
Disisi
lain, filsafat memiliki pengertian secara etimologi yang sangat beragam, baik
dalam bentuk ungkapan maupun penekanan pada titiknya. Menurut Moh. Hatta dan
Langeved, setiap orang tidak perlu memantapkan definisi filsafat, karena setiap
orang memiliki sudut pandang sendiri dalam mendefinisikannya.
Filsafat
tercipta oleh adanya sikap berfilsafat. Maka bisa disimpulkan jika berfilsafat
adalah sikap dalam mencari keberanan. Kebenaran dari segala sesuatu yang
dipermasalahkan dengan menggunakan pemikiran secara universal dan sistematis
radikal. Filsafat bisa juga diartikan sebagai sisitem keberan yang mencakup
segala masalsah yang dipersoalkan sebagai hasil dari cara berpikir radikal,
sistematis, serta universal.
Menurut
Professor Langeveld, filsof maupun ahli filsafat adalah dua hal yang berbeda.
Jika filsof merupakan orang yang mampu menghasilkan suatu karya filsafat, maka
ahli filsafat ialah orang yang memahami dan paham betul tentang filsafat, tapi
ia tidak bisa menghasilkan suatu karya filsafat.
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Drs.
H. Burhanuddin Salam, Filsafat Pancasilaisme (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), halaman:
25
Drs.
H. Burhanuddin Salam, Filsafat Pancasilaisme (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),
halaman: 25
L.
Andriani dan Rukiyati, Pendidikan Pancasila (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta, 2006), halaman: 15
Prof.
Dr. Amsal Bakhtiar, M.A., Filsafat Ilmu edisi revisi (Jakarta: RajaGrifindo
Persada, 2013), halaman: 6
Prof.
Dr. Amsal Bakhtiar, M.A., Filsafat Ilmu edisi revisi (Jakarta: RajaGrifindo
Persada, 2013), halaman: 9
Post a Comment for "Ilmu Filsafat"