Ikan Arapaima (Arapaima Gigas) merupakan jenis
ikan air tawar terbesar di dunia, dan berhabitat asli perairan tropis di Amerika
Selatan. Ikan ini termasuk dalam famili Osteoglossidae, mempunyai nama lain
Pirarucu di Brasil atau Paiche di Peru. Ikan Arapaima dapat tumbuh maksimal sepanjang
3 meter dan mempunyai berat 200 kilogram pada habitat aslinya. Populasi ikan
Arapaima ini mulai terancam dikarenakan banyak kolektor ikan memburu ikan
eksotis ini untuk dijadikan salah satu koleksi pribadinya. Pada habitat aslinya
di Amerika Selatan, ikan ini banyak ditangkap untuk diekspor karena harganya yang
mahal, selain itu masyarakat lokal juga mengonsumsi ikan ini. Akibatnya populasi
ikan arapaima mulai menyusut dan semakin jarang ditemukan di alam liar.
Arapaima merupakan ikan yang sering muncul ke permukaan untuk mengambil oksigen.
KLASIFIKASI
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Kingdom
|
: Animalia
|
Phylum
|
: Chordata
|
Class
|
:
Actinopterygii
|
Ordo
|
: Osteoglossiformes
|
Family
|
:
Osteoglossidae
|
Subfamily
|
: Heterotidinae
|
Genus
|
:
Arapaima, J.P.
|
Spesies
|
: Arapaima gigas (Schinz, 1822)
|
HABITAT
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Ikan arapaima berasal dari lembah
sungai Amazon dan danau-danau serta rawa-rawa di dekatnya di Amerika Selatan.
Terbatasnya distribusi ikan ini karena adanya jeram besar atau air terjun yang
tidak bisa dilewatinya. (Olvista,2011)
REPRODUKSI
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Banjir musiman amazon telah menjadi
bagian dari siklus reproduksi arapaima. Arapaima bertelur pada bulan-bulan
dimana ketinggian air surut atau mulai naik. Arapaima membuat sarang kira-kira
50 cm lebarnya sedalam 15 cm di dasar air, biasanya di daerah berlumpur. Saat
permukaan air naik, telur-telur tersebut menetas dan bayi bayi arapaima
mendapatkan musim banjir untuk mulai tumbuh, pada bulan antara mei sampai
agustus. Arapaima jantan melindungi bayi-bayi arapaima dalam mulutnya sampai mereka cukup umur untuk
dilepas berenang sendiri. Arapaima betina membantu melindungi arapaima jantan
dan anak-anaknya dengan mengitari mereka dan menghalangi predator yang
berpotensi memangsa anak-anaknya. Arapaima bisa hidup sampai 20 tahun.
(Olvista,2011)
Banjir musiman amazon telah menjadi
bagian dari siklus reproduksi arapaima. Arapaima bertelur pada bulan-bulan
dimana ketinggian air surut atau mulai naik. Arapaima membuat sarang kira-kira
50 cm lebarnya sedalam 15 cm di dasar air, biasanya di daerah berlumpur. Saat
permukaan air naik, telur-telur tersebut menetas dan bayi bayi arapaima
mendapatkan musim banjir untuk mulai tumbuh, pada bulan antara mei sampai
agustus. Arapaima jantan melindungi bayi-bayi arapaima dalam mulutnya sampai mereka cukup umur untuk
dilepas berenang sendiri. Arapaima betina membantu melindungi arapaima jantan
dan anak-anaknya dengan mengitari mereka dan menghalangi predator yang
berpotensi memangsa anak-anaknya. Arapaima bisa hidup sampai 20 tahun.
(Olvista,2011)
FISIOLOGI
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Arapaima gigas termasuk ikan yang
bernafas dengan menghirup udara langsung dari udara atmosfer. Oleh karena itu
ikan ini harus muncul kepermukaan air setiap 5-20 menit sekali untuk menghirup
udara, tergantung pada ukurannya. Ikan arapaima muda, biasanya muncul
dipermukaan setiap 5 menit sekali. Sedangkan ikan dewasa muncul setiap 15-20
menit sekali, meskipun arapaima menyelam dibawah air selama beberapa menit,
ikan ini cenderung untuk tetap dekat dengan permukaan air dan menimbulkan suara
unik seperti suara batuk.(Garcia-Berthou E. 2007)
Karena ikan arapaima gigas adalah ikan
karnivora sistem pencernaanya meliputi rongga mulut pada umumnya bergigi kuat
dan tajam, tulang tapis insangnya sedikit, pendek, dan kaku. Ikan ini
berlambung dengan bentuk yang bervariasi, serta ususnya pendek dan lebih pendek
dari panjang tubuhnya. Jenis makanan yang dimakan oleh ikan tergantung adaptasi
fisiologis ikan tersebut bisa berupa panjang usus, sifat dan fisiologis
pencernaan, bentuk gigi, tulang faringeal, bentuk tubuh, dan tingkah lakunya
(welcomme, 2001)
MORFOLOGI
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Arapaima gigas, atau bisa dikenal
dengan sebutan Arapaima, Pirarucu, atau Paiche, adalah ikan air tawar tropis
Amerika Selatan. Arapaima ini menjadi salah satu ikan air tawar yang berukuran
terbesar di dunia. Arapaima ini adalah keluarga ikan Arowana yang popular di
Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Ukuran tubuh Arapaima bisa mencapai
panjang sekitar 2,5 m dengan bobot lebih dari 100 kg. ikan ini memiliki
ketergantungan yang mendasar pada udara permukaan untuk bernafas. Selain
insang, memiliki kandung kemih berenang dimodifikasi dan diperbesar, terdiri
dari paru-paru seperti jaringan, yang memungkinkan untuk mengekstrak oksigen
dari udara. Ini merupakan adaptasi terhadap kondisi sering hipoksia dari
dataran Amazon. Kondisi ini membuat arapaima naik ke permukaan untuk mengambil
udara setiap 5 sampai 15 menit. (Schinz, 1822)
CIRI-CIRI
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Ikan ini memiliki cirri khusus yakni
bahwa ikan ini perlu oksigen dari udara, untuk bertahan hidup dengan bentuk tubuhnya oval dan agak pipih
memanjang, kepalanya mirip ular. Posisi sirip punggung, perut, dan anal agak
kebelakang mendekat kearah sirip ekor. Bentuk siripekor membulat. Sisik-sisik
berukuran besar dan tebal, tampak tersusun rapi. Warna sisik coklat, hijau
sampai kuning tenbaga. Lidahnya amat keras dan tersusun dari bahan tulang dan
kasar. (Castello L. 2008)
PERAN
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE DI PERAIRAN
Arapaima adalah hewan karnivora.
Karnivora adalah hewan hewan pemakan hewan lain. Arapaima adalah predator yang
berada di puncak rantai makanan di habitatnya. Ikan ini memakan ikan-ikan
kecil, krustasea(seperti udang, kepiting, lobster), dan hewan-hewan darat
disekitar sungai yang bisa diburu terutama burung. (Olvista,2011)
TINGKAH
LAKU IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Ikan ini sering dijumpai muncul
dipermukaan atau meloncat diatas air kemudian menjatuhkan diri ke air lagi.
Ikan ini mempunyai gelembung renang yang disesuaikan untuk bernafas dengan
menghirup O2 dari udara, dan berfungsi seperti paru-paru. Tampak sebagai ikan pemalas
karena sering dijumpai diam, namun akan bergerak cepat jika melakukan aksi atau
reaksi oleh adanya rangsang. (Castello L. 2008)
MANFAAT
IKAN ARAPAIMA GIGAS, PIRARUCHU, ATAU PAICHE
Ikan arapaima gigas, piraruchu, atau
paiche memiliki manfaat yaitu sebagai hewan peliharaan atau ikan hias, kecintaan
masyarakat Indonesia terhadap ikan predator dapat dilihat dengan terbentuknya
sebuah komunitas pecinta ikan predator yaitu KIPI (Komunitas Ikan Predator
Indonesia) yang berpusat di kota Jakarta. Komunitas ini terbentuk pada tanggal
21 Januari 2012 dan dirikan oleh 7 anak muda pecinta ikan predator. Tujuan
utama dibentuknya komunitas ini adalah masyarakat makin mengenal jenis-jenis
ikan predator yang ada di Indonesia maupun di dunia. KIPI juga ingin mensosialisasikan
tentang bagaimana cara memlihara ikan predator dan cara-cara penanganan
ikan-ikan yang berukuran besar atau monster. Selain tujuan tersebut, KIPI juga sering
mengadakan kontes-konstes ikan predator yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
menyatukan para pecinta ikan predator di seluruh Indoensia. Namun KIPI memiliki
kelemahan, yaitu tidak memiliki lokasi tetap, mereka harus menyewa tempat untuk
mengadakan kontes, dan juga untuk berkumpul, mereka harus menggunakan rumah
salah satu anggotanya secara bergantian.
PENULIS
M. Bhre Rakai M. F.
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan
2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan
2015
DAFTAR
PUSTAKA
Aryulina, Diah.2009. Biologi 2 SMA Jakarta :
ESIS Erlangga,2009.
Aslamsyah, 2008. http://digilib.unila.ac.id/3125/15/Bab%202.pdf.
Diakses pada tanggal 22 desember 2015 pukul 10.13 wib.
Axelrod, Herbert. R, Warren, E.Burgess,
Clief, W. Emmens dan Neal Pronek Jerry, G. Walls.1987.ATLAS Of Freshwater
Aquarium Fishes Mini-Edition. T.F.H Publications, Inc. 961 page.
Castello L. 2008. Nesting Habitat of Arapaima
Gigas in Amazonian floodplains. Journal of Fish Biology 72: 1520-1528.
Cuvier GL, Valenciennes A, 1831. Histoire
naturelle des poisons, vol 7. Levrault, paris.
D arti S.L dan Iwan D. 2006. Penyakit ikan
hias. Penebar Swadaya. Jakarta.
Garcia-Berthou E. 2007. The Charateristics of
invasive fishes: what has been learned so far. Journal of fish biology
71:33-35.
Huet, M. 1971. Text Book of Fish Culture,
Breeding and Cultivation of Fish. Fishing News (Books). 436 hal.
Kevin, J., L. Tulistyantoro., dan H Mulyono.
2017. Perancangan Pusat Informasi Ikan Predator, Jurnal Intra. (5):2 351-360
Kottelat, M,. Kartikasari, S.N., Whitten,
A.J., and Wirjoatmadja, S.1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and
Sulawesi, Periplus Edition Liumited. Jakarta.
Kottelat, M. A. 1993. Ikan Air Tawar di
Perairan Indonesia bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Limited
Bekerja Sama Proyek EMDi. Kantor Kementrian Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Republik Indonesia. Jakarta. 594 hal.
Mikrajuddi. 2010. Biologi 2A SMP/MTs.Jakarta
: ESIS Erlangga,2010.
Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones,
G. S. Hammond, and T. A. Dewey. 2015. The Animal Diversity Web (online).
Accessed at http://animaldiversity.org.
Olvista, 2011. Arapaima Ikan Raksasa dari
Sungai Amazon
Schinz, 1822. Helminth parasites of pirarucu,
arapaima gigas. Araguaia river, state of mato grosso, brazil.
Weatherley, A. H. 1976. Growth and Ecology of
Fish Populations Academic Press. New York. Viii + 287 hal.
Post a Comment for "Ikan Arapaima Gigas, Piraruchu, Atau Paiche; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"