Ikan Ayam-Ayam (Abalistes
stellaris) atau nama lokalnya disebut ikan togek. Ikan tersebut dinamakan ikan
ayam-ayam karena rasa dagingnya seperti daging ayam.
KLASIFIKASI IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Maleva,dian
(2012) Klasifikasi dari Ikan Ayam-Ayam
(Abalistes stellaris) adalah sebagai berikut:
Kingdom
|
:
animalia
|
Phyllum
|
: chordata
|
Class
|
: actinopterygii
|
Ordo
|
:
tetraodontiformes
|
Family
|
: balistidae
|
Genus
|
:
Abalistes
|
Spesies
|
: Abalistes stellaris
|
HABITAT IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Maleva(
2012), Habitat ikan ini adalah di sekitar terumbu karang, dasar pasir atau di
sekitar sponge/alga. Pemanfaatan pasca panen ikan ini adalah dijual secara
segar di pasar atau berupa ikan yang telah kering atau diasinkan. Penyebaran
ikan ini adalah di perairan Indo-Pasifik barat yaitu di laut merah serta di
bagian timur Afrika sampai Asia Tenggara.Selain itu ikan ayam-ayam berada di
utara Jepang, utara sampain selatan negara Australia dan pada wilayah timur
Atlantik khususnya dari Saint Helena sampai pantai Afrika Selatan.
Menurut Bloch dan
Schneider (1801) dalam Luna (2011) , Hidup di daerah pesisir, biasanya
ditemukan lebih berlumpur dan berpasir dasar, juga di sekitar terumbu, bersama
dengan spons dan ganggang. Memakan hewan bentos. Oviparous. Juga tertangkap
dengan-garis panjang vertical. Ikan etong merupakan ikan laut demersal yang
berada pada kedalaman 4 sampai 1170meter di bawah laut (Fishbase2003).
FISIOLOGI IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Ikan
air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis,
terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lingkungannya. Insang ikan air tawar secara aktif
memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan memompa keluar
kelebihan air sebagai air seni. Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya
agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air. Ginjal mempunyai glomeruli
dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan
garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni
sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal,
glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap
kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap
air, tidak dapat ditembus) terhadap air (Wikipedia, 2015).
MORFOLOGI IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Menurut
Maleva (2012), Pada umumnya ikan ini memiliki panjang 40 cm dan dapat mencapai
panjang maksimum 60 cm. Duri punggung (total keseluruhan) : 3, duri punggung
lunak (total keseluruhan) 25-27, siripanal lunak 24-26. sirip dada (pectoral
fin) diperbesar dari ukuran dasar dan tepat di belakang celah insang (gill
slits) untuk membentuk timpanum fleksibel. Memiliki sisik yang cenderung
berukuran besar pada bagian atas sirip pectoral dan pada bagian posterior
ditemukan keel.
Menurut Bloch dan
Schneider (1801) dalam Luna (2011) Duri Duri (total): 3; duri punggung
lunak (total): 25-27; Duri dubur 0; Sirip dubur lunak: 24 - 26. Timbangan
diperbesar di atas dasar sirip dada dan tepat di belakang celah insang untuk
membentuk tympanum fleksibel, sisik tubuh posterior dengan keels menonjol,
membentuk pegunungan longitudinal. Sebuah alur menonjol di kulit memperpanjang
anterior dari depan mata untuk jarak sekitar 1 diameter mata. Batang ekor
tertekan.Sinar sirip ekor dewasa berkepanjangan atas dan di bawah.
CIRI-CIRI IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Maleva(
2012), Warna; abu-abu coklat, kuning langsat dipunggung, pucat dibawah;
bintik-bintik kecil berwarna biru atau kuning pucat. Menurut
Jalaprang ( 2008), ikan ini merupakan ikan laut yang bersisik tebal dengan
bntuk badan agak bulat pipih.
REPRODUKSI IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Ikan
ayam melakukan fertilisasi eksternal dengan frekuensi pemijahan. Acuan Garter
serikat reproduksi nesters parental perawata. Deskripsi siklus hidup dan
perilaku kawin oviparous, pasangan yang berbeda selama pembibitan (Fishbase,
2003).
PERAN IKAN AYAM-AYAM
(ABALISTES STELLARIS) DI PERAIRAN
Makanan
utama ikan etong adalah plankton, kadang kadang sponge. Abalistes stellaris
termasuk salah satu ikan predator yang memangsa ikan-ikan yang lebih kecil di
sekitarnya (Fishbase, 2003).
TINGKAH LAKU IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Semua
tingkah laku ikan itu merupakan resultante sejumlah rangsangan motoris yaitu
rangsangan eksternal dan rangsangan internal berasal dari sekresi hormon,
sedangkan rangsangan luar berasal dari berbagai macam sumber seperti faktor
lingkungan, zat kimia dan lain-lain yang dimediasikan melalui organ-organ
sensori dari visual. Begitu ikan memperlihatkan suatu tindakan sebenarnya
merupakan suatu fenomena yang dinamik, termasuk tingkah laku
"hibernasi" dan "aestivasi" musim panas (Mandala, 2010).
MANFAAT IKAN
AYAM-AYAM (ABALISTES STELLARIS)
Ikan
ini dinamakan ayam-ayam karena memiliki rasa seperti ayam, pengolahan ikan
ayam-ayam umumnya dijadikan ikan bakar, dimana kulitnya dipisahkan terlebih
dahulu dari dagingnya. Limbah kulit ikan ayam-ayam per harinya bisa mencapai
20-30 kg dan tidak ada penanganan maupun pengolahan limbah kulit ikan
ayam-ayam. Ikan ayam-ayam memiliki ciri khas tekstur kulit yang sangat tebal
yang berbeda dari ikan jenis lainnya. Jika dimanfaatkan dengan baik, maka
limbah kulit ikan ayam-ayam berpotensi sebagai sumber gelatin halal yang sangat
menjanjikan.
PENULIS
Noerikke
Dwi N.
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Fishbase.2003.Abalistesstellaris.(terhubungberkala)http://www.fishbase.de/
summary. Diakses 25 Desember 2015.
Fishes
Of Western Indonesia and Sulawesi. Barkeley Book.Pte Ltd, Terrer Road,
Singapore.
Jalaprang.2008.Ciri
Khusus Ikan. Jakarta : Gramedia.
Jaziri,
A. A., H. Muyasyaroh., dan M. Firdaus. 2019. Karakteristik Fisikokimia Gelatin
Kulit Ikan Ayam-Ayam (Abaliste stellaris) dengan Pra-Perlakuan Konsentrasi Asam
Sitrat. Buana Sains. Vol 19 No 1: 1-16.
Kottelat,
M dan A.J Witten., Kartikasari, S.N dan S. Wirjoatmodjo 1993. Freshwater
Lesmana
DS dan Darmawan I. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Cet ke- 2.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Lingga,
P., dan Heru S. 20013. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.
Maleva.2012.Cara
Pengembangbiakan Ikan Ayam-ayam. Yogyakarta : kanisius.
Mandala.
2010. Tingkah Laku Pemijahan Biota Akuatik. http://mandala-manik.blogspot.com/2010/07/tingkahlakupemijahanbiotaakuatik.html.
Diakses pada tanggal 26 Desember 2015.
Mustafakamal,
A.S., I.S. Kamaruddin, A. Cristianus, S.K. Daud dan L. Yuabit. 2012. Feeding
Habits of Fishes in the Pangkalan Dawi – Pulau Dula Section of Kenyir Lake
Terengganu, Malaysia. Journal Asian Fisheris Science. 25: 144-157.
Rukmini,
2012. Teknologi Budidaya Biota Air. Karya Purta Darwati, Bandung.
Sugianti
B., Enjang Hernandi Hidayat ,Nuah Japet ,Yeni Anggraen. 2014. Daftar Pisces
Yang Berpotensi Sebagai Spesies Asing Invasif Di Indonesia Cetakan ke-2 (Edisi
Revisi).Kementerian Kelautan Dan Perikanan Badan Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan. Jakarta.
Tang,
U.M dan Affandi, R. 2001. Biologi Reproduksi Ikan. IPB Press, Bogor.
Www.wikipedia.com.
Diakses 30 Desember 2015
Post a Comment for "Ikan Ayam-Ayam (Abalistes Stellaris); Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"