Ikan hias Rainbow Kurumoi (Melanotaenia parva) merupakan salah satu jenis ikan hias endemik Danau
Kurumoi, Papua. Pada umumnya, ikan rainbow kurumoi hidup pada kondisi perairan
dangkal dan mengalir tenang. Ikan rainbow kurumoi banyak ditemukan di Danau
Kurumoi dengan kandungan kalsium yang tinggi (Sudarto et al. 2007). Keberadaan
ikan ini di habitat aslinya terancam punah karena danau mengalami kekeringan
akibat aktivitas penebangan hutan di sekitar danau, pendangkalan oleh erosi tanah
dan penyempitan lahan (Kadarusman et al. 2010). Oleh karena itu perlu dilakukan
usaha pengembangan budidaya ikan rainbow kurumoi. Kualitas air yang baik
penting bagi ikan yang dipelihara, sehingga proses metabolisme meningkat dan
menghasilkan energi yang diperlukan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ikan
rainbow kurumoi (Nurhidayat 2009). Menurut Tappin (2010) ikan rainbow kurumoi
sebagai salah satu spesies ikan air tawar terbesar yang berada perairan di
benua Australia dan Pulau Papua, memiliki karakteristik yaitu hidup pada
kondisi air dengan pH yang tinggi. Kualitas air khususnya pH yang optimal
merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat penting untuk keberhasilan
budidaya ikan ini. Kondisi pH media pemeliharaan ikan rainbow kurumoi yang optimal
tentunya akan membuat ikan ini bereproduksi lebih baik. Sementara itu, dalam
upaya pengembangan kegiatan budidaya ikan rainbow kurumoi ini sering kali
dijumpai kualitas air dengan pH air yang rendah berkisar 4,5-6,0, tentunya
kondisi air pada pH tersebut kurang cocok untuk dilakukannya pengembangan
budidaya ikan rainbow kurumoi ini. Untuk mendukung pertumbuhan ikan rainbow
kurumoi pengaturan pH harus sesuai dengan habitat aslinya minimal mendekati
kondisi basa. Mengingat hal tersebut maka diperlukan usaha untuk memperbaiki
kualitas air. Salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas air adalah melalui
penambahan cangkang kerang yang dinyatakan mampu meningkatkan Ph (Yuliana. et
al, 2016).
KLASIFIKASI IKAN
RAINBOW KUROMOI
Menurut
Nasution (2000), ikan Rainbow Kurumoi mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Atheriniformes
Family : Melanotaeniidae
Genus : Melanotaenia
Spesies : Melaotaenia parva
HABITAT IKAN RAINBOW
KUROMOI
Ikan
rainbow tergolong dalam famili melanotaenidae yang terdistribusi di Irian Jaya,
Papua New Guinea, dan Australia dengan habitat kebanyakan air bersih pada
ketinggian di bawah 1500 meter, baik di sungai, danau,dan rawa (Said dan
Tanjung, 2004). Ikan rainbow bersifat endemik di Danau Aitinjo dan Danau
Ajamaru, Irian Jaya. Ikan ini aktif pada siang hari (diurnal) untuk mencari
makan dan beraktifitas (Allen, 1991).
Melanotaenia parva saat ini dikenal hanya dari
Danau Kurumoi, danau kecil dan terisolasi yang terletak di tanah genting yang
menghubungkan Semenanjung Vegelkop dengan seluruh Nugini. Danau Kurumoi adalah
bagian dari sistem Sungai Yakati. Ikan-ikan ini dikumpulkan sepanjang garis
pantai Danau diantara tumbuhan-tumbuhan akuatik yang padat (Tappin, 2010).
Ikan
rainbow merupakan salah satu komoditas ekspor dan salah satu ikan endemik yang
artinya hanya ditemukan di Papua, Sulawesi dan Australia. Ikan rainbow yang
berasal dari papua diantaranya ikan rainbow merah, boesmani dan kurumoi. Ikan
rainbow merah dan boesmani telah dibudidaya oleh petani sekitar tahun 2003.
Ikan Rainbow Kurumoi (Melanotaenia parva) telah dikoleksi oleh Balai penelitian
dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH), pada tahun 2007 (Kadarusman et
al., 2010). Menurut IUCN (2011), bahwa ikan rainbow statusnya masih kekurangan
data.
FISIOLOGI IKAN
RAINBOW KUROMOI
Menurut
Lingga dan Susanto (2003), ikan Rainbow bertubuh panjang dan pipih (Compressed).
Ikan ini memiliki sirip punggung ganda dimana sirip punggung kedua lebih besar
dibanding sirip punggung pertama.
MORFOLOGI IKAN
RAINBOW KUROMOI
Menurut
Lingga dan Susanto (2003), ikan Rainbow bertubuh panjang dan pipih
(Compressed). Ikan ini memiliki sirip punggung ganda dimana sirip punggung
kedua lebih besar dibanding sirip punggung pertama.
Pada
umumnya, perbedaan jantan dan betina secara morfologi-visual dapat ditandai
dengan penunjuk panjang sirip dorsal kedua masing-masing individu, ujung akhir
sirip dorsal kedua induk jantan selalu memanjang hingga mencapai hipural/basal
ekor, sedangkan induk betina kebalikannya (Nur et al., 2011).
Setiap
jenis ikan rainbow mempunyai warna yang berbeda (Direktorat Konservasi Kawasan
dan Jenis Ikan, 2012). Jenis Ikan Rainbow Kurumoi terutama jantannya mempunyai
warna orange di tubuhnya dan warnanya lebih tajam menjelang memijah. Ikan
rainbow memijah secara alami dan saat memijah memerlukan subtrat sebagai tempat
menempel telur. Induk rainbow mengeluarkan telur secara bertahap sepanjang
tahun. Jumlah telur yang dikeluarkan bervariasi. Telur akan menetas menjadi
larva 5-7 hari setelah dibuahi (Kadarini et al., 2013).
CIRI-CIRI IKAN
RAINBOW KUROMOI
Menurut
Tappin (2010), dalam Nurhidayat dan Mochammad (2011), ada 95 jenis ikan Rainbow
berasal dari Sulawesi dan Papua. Ikan Pelangi Kurumoi (Melanotaenia parva)
jantan memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki warna yang lebih menarik
dibandingkan ikan betina.
Menurut
Lingga dan Susanto (2003), ikan Rainbow bertubuh panjang dan pipih (Compressed).
Ikan ini memiliki sirip punggung ganda dimana sirip punggung kedua lebih besar
dibanding sirip punggung pertama.
REPRODUKSI IKAN
RAINBOW KUROMOI
Menurut
Nur et al. (2011), ikan Rainbow dapat memijah dalam lingkungan yang terkontrol
menggunakan wadah akuarium yang dilengkapi dengan substrat artifisial berupa
rumbaian tali plastik sebagai tempat meletakkan telur-telurnya. Proses
perkembangan embrio telur ikan Rainbow dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu
pembelahan inti sel telur (2 sel, 4 sel, 6 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan
banyak sel), pembentukan calon embrio (morula, blastula, gastrula, dan
neurula), dan perkembangan embrio hingga telur menetas (embrio awal, embrio
akhir, dan telur menetas).
Telur
ikan pelangi dilengkapi dengan perekat berbentuk filamen atau benang yang
berfungsi untuk merekat pada substrat baik berupa kerikil, puing-puing kayu,
akar tanaman, tanaman air, dan lain-lain sehingga terlindung dari pemangsaan
oleh predator (Tappin, 2010).
Menurut
Djadja et al. (1992), bahwa produksi larva dipengaruhi faktor dalam (gen) dan
faktor luar (lingkungan dan umur). Kadarini et al. (2013), induk rainbow awal
memijah pada umur sekitar 7 bulan berukuran panjang total ± 5 cm. Direktorat
Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (2012), ukuran induk jantan di alam dapat mencapai
ukuran 15 cm sedangkan dalam budidaya ukurannya kurang dari 15 cm. Dalam umur
yang sama ukuran Induk betina lebih kecil dibanding yang jantan.
Menurut
Djadja et al. (1992), bahwa produksi larva pada umumnya membentuk kurva sigmoid
yaitu bahwa produksi larva pertama-tama meningkat dan kemudian menurun seiring
dengan umur atau ukuran ikan. Untuk ikan rainbow kurumoi masih belum diketahui
induk ukuran atau umur berapa produksi larva mulai meningkat dan menurun.
Pemijahan
ikan Rainbow dilakukan secara alami yaitu dengan cara memasangkan indukan
jantan dan betina dalam satu akuarium dengan perbandingan 1:1, selanjutnya
diberi substrat berupa tali raffia agar induk dapat menempelkan telurnya pada
substrat tersebut. Substrat digunakan untuk menempelkan telur yang dikeluarkan
induk Rainbow. Seperti habitat aslinya, ikan Rainbow biasa menempelkan telur
pada tanaman air maupun bebatuan. Substrat yang dapat digunakan untuk tempat
menempelkan telur dapat berupa tanaman air, seperti enceng gondok, ijuk halus
atau tali plastik yang dibuat serabut. Dari ketiga substrat tersebut substrat
yang paling baik adalah dari tali plastik (Nasution, 2000).
PERAN IKAN RAINBOW
KUROMOI DI PERAIRAN
Memelihara
ikan hias juga dapat di jadikan sebagai bisnis yang menjanjikan dan
menguntungkan sekali, karena permintaan pasar lokal dan ekspor terhadap ikan
hias air tawar ini sangat tinggi dan bagus sehingga tidak heran banyak orang
yang awal nya hanya sebagai hobi, kini beralih untuk mengembangkan hobi nya itu
(Rukmana, 2014).
TINGKAH LAKU IKAN
RAINBOW KUROMOI
Ikan
rainbow aktif mencari makan pada siang hari (diurnal) (Allen, 1991). Pada malam
hari, ikan rainbow lebih banyak beristirahat. Ikan rainbow juga merupakan ikan
pelagis yaitu ikan yang mencari makanan di permukaan air. Umumnya, ikan jenis
ini menghabiskan waktunya lebih lama berada di lapisan atas perairan.
MANFAAT IKAN RAINBOW
KUROMOI
Usaha
ikan hias merupakan bidang usaha agribisnis perikanan yang menghasilkan devisa
dan nilai ekspornya tinggi (Satyani, 2006). Ikan rainbow merupakan ikan hias
yang berasal dari Sulawesi dan Papua. Ikan rainbow dengan nama lokal ikan
pelangi mempunyai warna di tubuh seperti pelangi untuk jenis rainbow bosmani
warnanya biru dan kuning, sedangkan rainbow merah warna tubuhnya merah sedang
ikan melanotaenia warnanya oranye. Rainbow jantan yang memiliki warna yang
bagus atau menarik sehingga harga jualnya lebih mahal dibandingkan rainbow
betina. Ada sekitar 95 jenis ikan rainbow.Ikan rainbow yang berasal dari Papua
sekitar 35 jenis. Pada umumnya hampir sama tehnik budi dayanya yaitu pembenihan
dan pembesaran. Ikan rainbow yang sudah dibudidayakan oleh petani adalah ikan
rainbow bosmani
dan rainbow merah tetapi secara ilmiah teknologi budi dayanya masih belum
dilakukan (Kadarini, et al. -)
PENULIS
Reni
Ekowati P
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Allen,
G. R., 1991. Field Guide to Freshwater Fishes of New Guinea. Publ. No. 9 of The
Christensen Research Institute. Madang-PNG. p.268. Jurnal Iktiologi Indonesia. Volume
5 No. 1: 25 – 30.
Djadja
S, Rahardjo, Ridwan E, Murniati B, Sulistiono. 1992. Fisiologi ikan II reproduksi
ikan. Bogor: IPB Bogor.
IUCN.
2011. The IUCN red list of threatened species Melanotaenia parva (Lake Kurumoi
Rainbowfish). IUCN, UK. Jurnal Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon Volume 1 No. 5: 1227-1232.
Kadarini
T, Zamroni M, Pambayuningrum EK. 2013. Perkembangan larva rainbow kurumoi
(Melanotaenia parva) dari hasil pemijahan. Jurnal Riset Akuakultur 8 (1):
77-86.
Kadarini,
T., W. Kurniawan., L. Sholichah., dan G. SW. -. Produksi Larva Dari Tiga Jenis
Ikan Rainbow (Red, Bosemani, Melanotaenia). Prosiding Seminar Nasional Ikan 6:
559-562.
Kadarusman,
Sudarto, Paradis E, Pouyaud L. 2010. Description of Melanotaenia fasinensis, a
new species of rainbowfish (Melanotaeniidae) from West Papua, Indonesia with
comments on the rediscovery of M. ajamaruensis and the endangered status of M.
Parva. Cybium 34 (2): 207-215. Jurnal Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon Volume 1
No. 5: 1227-1232.
Klaus
Rudloff. 2020. https://www.biolib.cz/en/image/id375698/
Lingga,
P dan Heru Susanto. 2003. Ikan Hias Air Tawar Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nasution,
S. H. 2000. Ikan Hias Air Tawar Rainbow. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nur,
B., Sudarto, Darti Satyani, dan Gigih Setia Wibawa, 2011. Viabilitas Reproduksi
dan Pertumbuhan Ikan Pelangi Ajamaru (Melanotaenia ajamarunensis Allen & Cross).
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2011.
Nurhidayat
dan Mochammad Zamroni. 2011. Pengaruh suhu yang berbeda terhadap pola pemijahan
ikan pelangi Kurumoi (Melanotaenia parva) yang dipelihara pada fotoperiod 12
jam terang dan 12 jam gelap. Jurnal peneitian BRBIH Depok.
Rukmana.
2014. Manfaat Memelihara Ikan Hias Air Tawar. http://hewan.co/manfaatmemeliharaikanhiasairtawar.html.Diaksespada
tanggal 2 Desember 2015 pukul 09.07 WIB.
Said,
D. S dan L. R. Tanjung,2004. Temperature and Photoperiods Effect on the Spawning
of Rainbow Fish (Melanotaenia boesemani). Proceeding of l" South East Asia
Workshop on Photobiology in the Tropic I. 121 - 125.
Yuliana,
D. Mustahal., A. N. Putra., dan T. Kadarini. 2016. Pertumbuhan dan Tingkat
Kelangsungan Hidup Ikan Rainbow Kurumoi dengan Penambahan Cangkang Kerang Hijau
Pada Media Pemeliharaan. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Volume 6, Nomor 2,
Halaman: 116-124.
Post a Comment for "Ikan Rainbow Kuromoi; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"