Ikan Tambakan (Helestoma temminckii) merupakan
ikan air tawar yang bersifat bentopelagik (hidup di antara permukaan dan dalam
perairan). Wilayah asli tempat tinggal umumnya adalah wilayah perairan tropis yang
berarus tenang, dan banyak terdapat tanaman air. Umumnya di Indonesia ikan ini
memiliki nilai ekonomis penting dengan harga jual sekitar Rp. 12.000/kg
(Prianto dkk 2006). Akibat meningkatnya eksploitasi oleh nelayan keberadaan
ikan tambakan sekitar 10 tahun terakhir ini di perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempuing
mengalami penurunan yang segnifikan. Sehingga untuk mengembalikan pada kondisi
semula perlu kajian dasar terhadap biologi reproduksi dan kebiasaan makanan
ikan tambakan tersebut.
Ikan tambakan memiliki tubuh berbentuk
pipih vertikal. Sirip punggung dan sirip analnya memiliki bentuk dan ukuran
yang hampir serupa. Sirip ekornya sendiri berbentuk berlekuk tunggal, sementara
sirip dadanya yang berjumlah sepasang juga berbentuk nyaris bundar. Kedua sisi
tubuhnya terdapat gurat sisi, pola berupa garis tipis yang berawal dari pangkal
celah insangnya sampai pangkal sirip ekornya. Kurang lebih ada sekitar 43-48
sisik yang menyusun gurat sisi tersebut. Ikan tambakan diketahui bisa tumbuh
hingga ukuran 30 cm. Salah satu ciri khas dari ikan tambakan adalah mulutnya
yang memanjang. Karakteristik mulutnya yang menjulur ke depan membantunya
mengambil makanan semisal lumut dari tempatnya melekat. Bibirnya diselimuti
oleh semacam gigi bertanduk, namun gigi-gigi tersebut tidak ditemukan di bagian
mulut lain seperti faring, premaksila, dentary, dan langit-langit mulut. Ikan
tambakan juga memiliki tapis insang (gill rakers) yang membantunya menyaring
partikel-partikel makanan yang masuk bersama dengan air.(www.Fishbase.org)
KLASIFIKASI
IKAN TAMBAKAN
Menurut Cuvier (1829), ikan tambakan adalah sebagai berikut :
Kingdom
|
: Animalia
|
Phylum
|
: Chordata
|
Class
|
:
Actinopterygii
|
Ordo
|
: Perciformes
|
Subordo
|
:
Anabantoidei
|
Family
|
: Helostomatidae
|
Genus
|
:
Helestoma
|
Species
|
: Helestoma temminckii
|
HABITAT
IKAN TAMBAKAN
Ikan tambakan merupakan ikan air tawar
yang bersifat bentopelagik (hidup di antara permukaan dan wilayah dalam
perairan).Wilayah asli tempatnya tinggal umumnya adalah wilayah perairan tropis
yang dangkal, berarus tenang, dan banyak terdapat tanaman air. Pada awalnya
ikan tambakan hanya ditemukan di perairan air tawar Asia Tenggara, namun
belakangan mereka menyebar ke seluruh wilayah beriklim hangat sebagai binatang
introduksi(Effendi,1997).
FISIOLOGI
IKAN TAMBAKAN
Salah satu jenis ikan air tawar yang
potensial untuk dikembangkan adalah ikan Tambakan (Helostoma temmincki).Ikan
tambakan merupakan spesies yang mampu beradaptasi terhadap kondisi perairan
yang marginal, seperti derajat keasaman perairan yang relatif rendah dan adanya
dominasi ikan-ikan yang sering menimbulkan masalah di perairan umum.Disamping
itu ikan tambakan umumnya jarang terserang penyakit atau parasit.Kalau ada
penyakit yang menyerang tidaklah berbahaya. Ikan tambakan ini juga memiliki
alat pernapasan tambahan yang biasanya disebut labirin (Mashudi, 2001).
Ikan ini juga merupakan salah satu
ikan ekonomis penting yang ada diperairan tawar.Ikan tambakan merupakan ikan
sungai atau rawa yang cocok dipelihara
dikolam yang sirkulasi airnya kurang lancar,atau miskin oksigen. Seperti
ikan-ikan lain yang tergolong Labyrinthici ikan tambakan pun mempunyai alat
pernapasan tambahan yang dapat mengambil oksigen langsung dari udara bebas.
Oleh karenanya pemasukan air yang berlebihan dikolam kurang diperlukan, malah
boleh dikatakan tidak baik dikarenakan akan menghanyutkan zat-zat makanan yang
ada dikolam (Evy, 2001).
Ikan tambakan menghendaki tempat yang
hangat, yang bisanya berada pada ketinggian
antara 150-750 m dari permukaan air. Suhu optimum yang memberikan hasil
yang baik bagi pemeliharaan ikan ini antara0C. Ikan tambakan baik benih yang
masih kecil maupun ikan dewasa menyukai plankton yang melayang-layang dalam
air. Namun bila persediaan ini menipis atau berkurang, maka ikan-ikan ini akan
merubah haluan mulai menyerang epi dan perifiton yang menempel pada tanaman air
atau batu-batuan. Ikan tambakan ini menyukai permukaan dan daerah pertengahan
perairan. Sehingga jika dilakukan pemupukan, lebih banyak ditujukan untuk
memupuk airnya dan bukan dasar kolamnya
(Desrino, 2009).
MORFOLOGI
IKAN TAMBAKAN
Ikan tambakan memiliki tubuh berbentuk
pipih vertikal.Sirip punggung dan sirip analnya memiliki bentuk dan ukuran yang
hampir serupa.Sirip ekornya sendiri berbentuk nyaris bundar atau mengarah
cembung ke luar, sementara sirip dadanya yang berjumlah sepasang juga berbentuk
nyaris bundar.Di kedua sisi tubuhnya terdapat gurat sisi, pola berupa garis
tipis yang berawal dari pangkal celah insangnya sampai pangkal sirip
ekornya.Kurang lebih ada sekitar 43-48 sisik yang menyusun gurat sisi
tersebut.Ikan tambakan diketahui bisa tumbuh hingga ukuran 30 sentimeter.Salah
satu ciri khas dari ikan tambakan adalah mulutnya yang memanjang. Karakteristik
mulutnya yang menjulur ke depan membantunya mengambil makanan semisal lumut
dari tempatnya melekat. Bibirnya diselimuti oleh semacam gigi bertanduk, namun
gigi-gigi tersebut tidak ditemukan di bagian mulut lain seperti faring,
premaksila, dentary, dan langit-langit mulut. Ikan tambakan juga memiliki tapis
insang (gill raker) yang membantunya menyaring partikel-partikel makanan yang
masuk bersama dengan air. Ada dua jenis ikan tambakan berdasarkan warnanya,
namun mereka masih termasuk dalam spesies yang sama: ikan tambakan berwarna hijau
dan ikan tambakan berwarna pucat atau merah muda. Belakangan, ada juga jenis
ikan tambakan yang ukurannya lebih kecil dari ikan tambakan kebanyakan dan
bentuknya bundar nyaris menyerupai balon. Variasi genetis ikan tersebut biasa
dikenal dengan nama "gurami pencium kerdil" atau "balon merah
muda"(Cuvier,1829).
CIRI-CIRI
IKAN TAMBAKAN
Salah satu ciri khas dari ikan
tambakan adalah mulutnya yang memanjang. Karakteristik mulutnya yang menjulur
ke depan membantunya mengambil makanan semisal lumut dari tempatnya melekat.
Bibirnya diselimuti oleh semacam gigi bertanduk, namun gigi-gigi tersebut tidak
ditemukan di bagian mulut lain seperti faring, premaksila, dentary, dan
langit-langit mulut. Ikan tambakan juga memiliki tapis insang (gill raker) yang
membantunya menyaring partikel-partikel makanan yang masuk bersama dengan air
(Pulungan, 2005).
REPRODUKSI
IKAN TAMBAKAN
Ikan tambakan termasuk ikan yang mudah
berkembang biak. Di alam liar, dalam waktu kurang dari 15 bulan, populasi
minimum mereka sudah bisa bertambah hingga dua kali lipat populasi
awalnya.Reproduksi ikan tambakan sendiri terjadi ketika periode musim kawinnya
sudah tiba.Di Thailand misalnya, musim kawin ikan tambakan terjadi antara bulan
Mei hingga Oktober.Perkawinan antara kedua ikan tambakan yang berbeda jenis kelamin
terjadi di bawah tanaman air yang mengapung. Ikan tambakan betina selanjutnya
akan melepaskan telur-telurnya yang kemudian akan mengapung di antara tanaman
air. Tidak seperti anggota subordo Anabantoidei lainnya, ikan tambakan tidak
membuat sarang maupun menjaga anak-anaknya sehingga anak ikan tambakan yang
baru menetas sudah harus mandiri. Sehari setelah pertama kali dilepaskan ke
air, telur-telur tersebut akan menetas dan setelah sekitar dua hari, anak-anak
ikan tambakan sudah bisa berenang bebas(Mashudi,2011).
PERAN
IKAN TAMBAKAN DI PERAIRAN
Ikan ini sangat agresif bila
ditempatkan dalam ruang gerak yamg terbatas atau sempit misal seperti dalam
akuarium dengan komunitas cukup banyak. Ikan ini diketahui tidak suka berteman
kecuali saat remaja(Cuvier,1829).
TINGKAH
LAKU IKAN TAMBAKAN
Ikan ini sering ditemukan diperairan
tenang yang banyak vegetasinya.kebiasaan ikan ini mencium ikan lain,tumbuhan/bebatuan dan kaca
akuarium. Ikan tambakan juga dijuluki sebagai "ikan gurami pencium"
karena kebiasaannya dalam memakai bibirnya untuk "mencium"
benda-benda lain maupun ikan tambakan lainnya.Sebenarnya ikan tambakan tidak
bena-benar mencium.Saat sedang mencium benda-benda padat semisal batu, ikan ini
sebenarnya sedang menggerogoti makanan yang menempel pada permukaan benda padat
tersebut. Ikan tambakan jantan juga saling beradu mulut satu sama lain untuk
menegaskan supremasinya atas pejantan lain saat menjaga wilayah kekuasaannya.
Perilaku adu bibir ini tidak pernah berakibat fatal, namun di dalam tangkapan,
ikan tambakan jantan yang terus menerus kalah usai duel adu bibir bisa mati
akibat stress(Cuvier,1831).
MANFAAT
IKAN TAMBAKAN
Ikan tambakan sudah sejak lama membawa
manfaat bagi manusia. Di wilayah aslinya di Asia Tenggara, ikan ini
dibudidayakan untuk diambil dagingnya. Ikan tambakan juga biasa dipancing di
alam liar. Belakangan, ikan tambakan menjadi salah satu komoditas ikan hias air
tawar karena wujud dan perilakunya yang unik. Sebagai dampak dari
popularitasnya sebagai ikan hias, sejumlah besar ikan tambakan yang masih
berukuran kecil diekspor ke negara-negara lain seperti Jepang, Eropa, Amerika
Utara, dan Australia.
Mengonsumsi ikan tambakan setiap hari
dapat mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang. Sebab terpenuhinya
kebutuhan kalsium dalam tubuh anda. Selain itu juga dapat bermanfaat dalam
mengaktifkan pankreas, dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
PENULIS
Nabila Az Zahra
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan
2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan
2015
DAFTAR
PUSTAKA
Cuvier. 1829. Helostoma temminkii.
http://www.fishbase.org/ summary/ Helostoma temminkii. html diakses tanggal 1
Januari 2016 pukul 07.30 WIB.
Effendie MI. 1997. Biologi perikanan. Yayasan
Pustaka Nusatama. Yogyakarta.157 hal.
Fadilah, A., dan A. K. Wibawa. 2017. Budidaya
Ikan Rawa Kalimantan Selatan Pembenihan dan Pembesaran Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii). Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Hal 1-17.
Mashudi, Ediwarman dan Maskur. 2001.
Pemijahan ikan tambakan (Helostoma temmincki). Balai Budidaya Air Tawar Jambi.
Jambi
Pulungan. 2005. Penuntun Praktikum Biologi
Perikanan. Laboratorium Biologi Perikanan Manajemen Sumberdaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan. Universitas Riau. PekanBaru.
Ridwan. 2004. Biologi Reproduksi Ikan.
Penerbit Pusat Penelitian Kawasan Pantai dan Perairan Universitas
Riau.Pekanbaru.
Tafrani. 2012. Makanan Dan Reproduksi Ikan
Tambakan ( Helostoma Temminckii, C.V 1829 ) Di Perairan Lubuk Lampam, Sungai
Lempuing Sumatera Selatan. Skripsi.Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Hal 1-62.
Post a Comment for "Ikan Tambakan; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"