DEFINISI ILMU
PENGETAHUAN
Ilmu
menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
Menurut
Wahid (1996), kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti
memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu
pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat
berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.
Pengetahuan
adalah Informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh
pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa
diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu .
Pengetahuan
dapat juga diartikan sebagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal. Pada saat seseorang memakai akal budinya untuk mengenali suatu
kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan sebelumnya itu dapat meunculkan
sebuah Pengetahuan.
Pada
dasarnya pengetahuan mempunyai kemampuan prediktif/ perkiraan terhadap sesuatu
sebagai hasil dari pengenalan suatu bentuk/ pola. Data dan Informasi terkadang
dapat membingungkan seseorang, maka pengetahuanlah yang mengarahkan tindakan.
Pengertian
ilmu pengetahuan adalah suatu sistem berbagai pengetahuan yang didapatkan dari
hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan
metode-metode tertentu.
Pengertian
ilmu pengetahuan menurut Moh. Hatta bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
atau studi yang teratur tentang pekerjaan hokum umum, sebab akibat dalam suatu
kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun
hubungannya.
SYARAT-SYARAT ILMU
PENGETAHUAN
1.
Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui
kebenarannya.
2.
Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta impiris.
3.
Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan
terkontrol.
4.
Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan
menjelaskan sehingga satu kesatuan.
5.
Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimana pun, dengan tata
cara dan variabel eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.
6.
Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir
sebagai ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan
yang benar disebut sifat tentatif.
NILAI – NILAI
KETUHANAN
Nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti keyakinan da pengakuan yang diekspresikan
dalam bentuk perbuatan terhadap Dzat Yang Maha Tunggal tiada duanya. Yang
sempurna sebagai Penyebab Pertama (Kausa Prima). Ekspresi dari nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa menuntut manusia Indonesia untuk bersikap hidup, berpandangan
hidup "taat" dan "taklim" kepada Tuhan dengan dibimbing
oleh ajaran-ajaran-Nya. Taat mengandung makna setia, menurut apa yang
diperintahkan dan hormat/cinta kapada Tuhan. Sedangkan taklim mengandung makna
memuliakan Tuhan teragung, memandang Tuhan tertinggi, memandang Tuhan terluhur.
Nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk agama sesuai dengan
keyakinannya, tak ada paksaan, dan antar penganut agama yang berbeda harus
saling hormat menghormati dan bekerjasama. Bahkan penganut aliran Keperayaan
Tuhan Yang Maha Esa, esensinya tidak kontradiktif dengan nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa. Hal ini sejalan dengan pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang berbunyi:
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Nilai
ketuhanan dalam penerapan ilmu artinya mempelajari, memahami dan menjalankan
ilmu tersebut sesuai dengan keyakinan atau agama yang kita jalani. Dimana dalam
mengaplikasikan ilmu tersebut tidak diikuti dengan perbuatan atau penyelewengan
terhadap norma – norma yang dilarang dalam agama. Penerapan ilmu haruslah
sesuai dengan norma agama serta ketentuan – ketentuan yang ada dalam agama.
Salah
satu bentuk penerapan nilai ketuhanan pada ilmu pengetahuan adalah penerapan
ilmu pengetahuan berdasarkan hasil pemikiran para ahli ini dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat banyak dan memiliki fungsi atau manfaatnya yang berguna bagi
masyarakat luas. Selain itu, penerapan ilmu ini juga harus tidak menyalahi
norma – norma agama yang berlaku di masyarakat.
BENTUK PENERAPAN
NILAI – NILAI KETUHANAN DALAM ILMU PENGETAHUAN
Ada
banyak hal yang dapat menjadi contoh dalam penerapan nilai ketuhanan yang
memiliki nilai positif, diantaranya adalah pengembangan dalam ilmu kedokteran.
Dalam agama islam Allah berfirman bahwa “segala macam penyakit diturunkan
bersama dengan obatnya”, dalam hal ini telah banyak ditemukan obat – obat dari
penyakit yang dahulu dianggap tidak memiliki obat, seperti pada penyakit
Tuberkulosis yang dulu dianggap tidak ada obatnya namun pada masa sekarang
telah banyak antibiotic yang dapat melawan virus ini.
Dahulu
sebelum ditemukannya mesin uap, kendaraan hanya berupa hewan ternak
seperti sapi, kuda, atau unta. Sedangkan
bentuk lainya berupa perahu ataupun sepeda kayuh. Setelah ditemukannya mesin
uap, bentuk kendaraan semakin canggih, dan dapat menempuh jarak yang jauh hanya
dalam waktu yang singkat, seperti pesawat ataupun kereta cepat.
Perkembangan
alat komunikasi juga sangat pesat, dahulu orang berkomunikasi secara langsung,
kemudian menggunakan surat, hingga saat ini yang menggunakan telepon seluler
atau telepon pintar yang bahkan memiliki fitur panggilan video. Hal ini dapat
menggambarkan nilai – nilai ketuhanan yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan,
yakni memberikan manfaat kepada orang banyak.
Ilmu
dalam bidang biologi juga sangat membantu, mulai dari rekayasa genetika untuk
menghasilkan hewan ternak yang menjadi spesies unggulan, hingga penemuan bahan
– bahan bioaktif ataupun obat – obatan yang dapat menolok banyak manusia untuk
sembuh dari berbagai macam penyakit.
Dalam
agama islam, menuntut ilmu memiliki kedudukan yang sangat penting, bahkan pada
ayat pertama yang turun, Allah telah menyeru untuk membaca, hal ini terlihat
dari banyaknya ayat AL qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang
tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi
umatnya untuk terus menuntut ilmu. Bahkan dalam Alquran banyak ditemui ayat –
ayat yang berkaitan dengan masalah ilmu pengetahua, seperti proses terbentuknya
bumi, cuaca, hujan, dan pembentukan manusia.
BENTUK NEGATIF PENERAPAN
PENGETAHUAN DENGAN NILAI – NILAI KETUHANAN
Selain
manfaat, ada banyak juga pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak sesuai dengan
nilai – nilai ketuhanan. Seperti penggunaan bahan – bahan beracun seperti
sianida untuk membunuh orang, bisa ular, ataupun penggunaan senjata.
Selain
itu penemuan bom juga dianggap sebagai penyelewangan pengetahuan terhadap nilai
– nilai ketuhanan, hal ini disebabkan karena penemuan dan penggunaan bom
memiliki sisi kerugian yang banyak. Penggunaan bom dapat membunuh orang – orang
yang tidak bersalah. Penggunaan senjata api juga sering kali disalahgunakan
oleh sebagian orang untuk mencabut nyawa orang lain.
Kloning,
Kloning adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi
aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga,
atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha
yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel,
atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Program kloning banyak ditentang oleh pemuka agama karena dianggap telah
menyalahi kodrat manusia yang bukan makhluk pencipta, dan dianggap dapat
menciptakan makhluk hidup.
Dalam
beberapa kasus yang ekstrim, seperti di amerika, ilmu pengetahuan telah
dijadikan sebagai agama, seperti scientology yang ada di Amerika.
Selain,
penerapan ilmu yang tidak sesuai dengan nilai – nilai ketuhanan, cara
mendapatkan ilmu juga banyak yang tidak sesuai dengan nilai – nilai ketuhanan.
Seperti menyontek ketika ujian, membeli kunci jawaban saat ujian nasional, dan
lain – lain. Hal ini menjelaskan bahwa masih banyak murid di negara ini yang
kurang memahami nilai ketuhanan dalam penerapan ilmu.
Penerapan
lain yang dianggap tidak mencerminkan nilai – nilai ketuhanan adalah banyaknya
ditemui kasus pelajar di Indonesia yang tidak memiliki etika yang baik terhadap
sesama, terhadap orang yang lebih tua, ataupun tidak memiliki perilaku yang
mencerminkan nilai – nilai atau norma yang ada di Indonesia, padahal nilai
ketuhanan merupakan akar dari segala bentuk norma dan etika yang ada di
Indonesia.
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah bahwa ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang wajib
dimiliki dan dicari oleh manusia, penggunaan ilmu pengetahuan haruslah sesuai
dengan nilai – nilai ketuhanan yang mana merupakan akar dari seluruh norma yang
ada. Meskipun beberapa oknum masih ada yang tidak menerapkan nilai – nilai
ketuhanan dalam menerapkan ilmu yang dimiliki. Kita harus memiliki sikap yang
bijaksana terhadap ilmu yang kita miliki agar memiliki manfaat bagi masyarakat
banyak.
SARAN
Mencari
ilmu haruslah dengan cara yang baik dan memperhatikan norma – norma yang
berlaku di masyarakat serta menerapkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kaidah
serta nilai – nilai ketuhanan.
PENULIS
Ryan
Dharmawan
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
M.
Noorhadiansyah A.
Kiki
Nur Azzam K.
Dyah
Amalia Dinni
FPIK
Universitas Brawijaya
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan,
S. 2016. [online]. Dalam http://sahrul-media.blogspot.co.id/2014/04/makalahnilainilaiketuhanan.html.Irmayanti,
M. 2007, MPKT. UI Press
Russel,
P. J. 2005. iGenetics: A Molecular Approach. California : Pearson Education.
Sidharta,
B. A. 2008. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?. Bandung : Pustaka Sutra
Syafiie,
I. K. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung : PT Refika Aditama
Wahid,
R. A. 1996. Ulumul Qur’an. Jakarta : Grafindo
Post a Comment for "Penerapan Nilai Ketuhanan Sebagai Ilmu"