BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam
suatu usaha budidaya perikanan, sangat penting untuk dipelajari kondisi
kualitas suatu perairan untuk dijadikan indikasi kelayakan suatu perairan untuk
budidaya perikanan. Untuk mengelola sumberdaya perikanan yang baik maka salah
satu persyaratan yang harus diperhatikan adalah kualitas perairan.
Kualitas
perairan ditentukan oleh beberapa faktor biologi, faktor kimia, dan faktor
fisika. Salah satu faktor kimia yang menentukan kulaitas air adalah kadar pH
atau kadar keasaman dari perairan tersubut. fluktuasi kualitas air dipengaruhi
antara lain oleh agitasi udara, fotosintesis tumbuhan air, dan aktivitas
mikroba dekomposter. Kadar oksigen rendah dan pH yang rendah akan berpengaruh
terhadap aktivitas respirasi ikan.
Ph
sangat penting sebagai parameter kualitas air karena dapat mengontrol tipe dan
laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air, selain itu ikan dan
mahluk-mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan
diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak
untuk menunjang kehidupan organisme air termasuk di dalamnya ikan dan tumbuhan
air.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
|
Bagaimana pengaruh kadar pH terhadap organisme budidaya?
|
Bagaimana hubungan pH dengan ekositem budidaya?
|
TUJUAN
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
|
Untuk mengetahui pengaruh kadar pH terhadap organisme budidaya
|
Untuk mengetahui hubungan pH dengan ekosistem budidaya
|
BAB 2 PEMBAHASAN
PENTINGNYA PH DALAM
KEGIATAN BUDIDAYA
Dalam
kegiatan budidaya pengukuran pH dalam kegiatan pembudidayan sangantlah penting.
Pengecekan perairan agar kondisi perairan tersebut munjadi tempat yang nyaman
untuk organisme yang kita budidayakan hidup dan tidak mengalami gangguan.
Pengencekan pH untuk wilayah perairan sendiri biasanya dilakukan dengan
menggunakan beberapa alat. Alat-alat yang digunakan biasanya antara lain : pH
meter, pH paper, dan pH pen. Menurut Tatangidatu (2013) pH yang baik untuk
kegiatan budidaya ikan air tawar berkisar antara 6 – 9.
Kuantitas
air di alam ini jumlahnya relatif Kualitas air adalah kondisi kualitatif air
yang diukur dan diuji berdasarkan parameter tertentu dan metode tertentu
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115: Tahun 2003), kualitas air tersebut
dapat dinyatakan dengan parameter fisik karakteristik air dan kualitas air
sungai. Parameter fisik menyatakan kondisi fisik air atau keberadaan
bahan-bahan yang dapat diamati secara visual/kasat mata.Parameter fisik
tersebut adalah kandungan partikel/padatan, warna, rasa, bau, dan suhu
(Supiyati, 2012 dalam Nisa, 2015).
PENGARUH PH TERHADAP
ORGANISME BUDIDAYA
Makhluk
hidup atau biota perairan tawar masing-masing memiliki kondisi pH yang
berbeda-beda. Pengaruh pH pada biota terletak pada aktivitas enzim, misalnya
dalam pH asam, enzim akan mengalami protonasi. Keasaman juga berpengaruh pada
tingkat kelarutan suatu nutrien dalam perairan, yang menentukan keberadaan
suatu organisme. Polusi juga bisa diindikasi dari pH yang terkait dengan
konsentrasi oksigen (pH rendah pada konsentrasi oksigen rendah).
Organisme
akuatik dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai pH netral. pH yang
ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar 7 sampai 8,5.
Kondisi perairan yang bersifat asam maupun basa membahayakan karena dapat
menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Nilai pH rendah
dapat menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat semakin tinggi
sedangkan pH yang tinggi akan menyebabkan keseimbangan antara amonium dan
amoniak akan terganggu sehingga dapat menyebabkan meningkatkan konsentrasi
amoniak yang bersifat toksik bagi organisme. Menurut Kasry (2012) toleransi
organism air terhadap pH bervariasi, hal ini tergantung pada suhu air, oksigen
terlarut, keberadaan anion dan kation serta jenis dan stadium organisme.
HUBUNGAN PH DENGAN
EKOSITEM BUDIDAYA
Derajat
keasaman perairan juga dipengaruhi oleh
keadaan tanah. Nilai pH asam tidak baik untuk budidaya ikan dimana produksi
ikan dalam suatu perairan akan rendah. Pada pH air netral sangat baik untuk
kegiatan budidaya ikan, biasanya berkisar antara 7 – 8, sedangkan pada pH basa
dan asam tidak baik untuk kegiatan budidaya. Pengaruh pH air pada perairan
dapat berakibat terhadap komunitas biologi perairan.
Perubahan
pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota perairan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tinggi atau rendahnya pH air dipengaruhi oleh
senyawa / kandungan dalam air tersebut. Faktor yang mempengaruhi pH air yaitu
sisa-sisa pakan dan kotoran yang mengendap di dasar kolam. Selain itu juga
berasal dari kandungan CO2 yang tinggi hasil pernafasan (terjadi menjelang
fajar sampai pagi hari).
Dampak
perubahan pH :
|
Terganggunya proses metabolisme ikan
|
Ikan mudah terserang penyakit
|
Pertumbuhan menurun, stress
|
pH tinggi dapat meningkatkan kandungan ammonia sehingga kualitas air
terganggu.
|
Cara
mengatasi pH air, diantaranya yaitu :
|
Sebelum pengisian air, kolam dikeringkan kemudian diberi kapur secara
merata.
|
Dilakukan pengendapan sebelum air dimasukkan ke dalam kolam
|
Penggantian air untuk membuang sisa-sisa pakan dan kotoran dari dasar
kolam.
|
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pH sangatlah penting dalam kegitan
budidaya dimana jika pH tidak stabil maka organisme budidaya juga dapat
terganggu.
Dampak
perubahan pH :
|
Terganggunya proses metabolisme ikan
|
Ikan mudah terserang penyakit
|
Pertumbuhan menurun, stress
|
pH tinggi dapat meningkatkan kandungan ammonia sehingga kualitas air
terganggu.
|
Cara
mengatasi pH air, diantaranya yaitu :
|
Sebelum pengisian air, kolam dikeringkan kemudian diberi kapur secara
merata.
|
Dilakukan pengendapan sebelum air dimasukkan ke dalam kolam
|
Penggantian air untuk membuang sisa-sisa pakan dan kotoran dari dasar
kolam.
|
SARAN
Jika
kita ingin terjun ke bidang budidaya hal penting yang harus kita lakukan adalah
mengetahui batsan-batasan dari parameter kualitas air yang kita gunakan untuk
budidaya. Terutama untuk mengetahui kualitas pH perairan.
PENULIS
Kurnia Wisnu Nugroho
Immanudin Nur Rahman
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
PENULIS
Kurnia Wisnu Nugroho
Immanudin Nur Rahman
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Zaidul,
rozeff. 2016. Pengontrolan ph air secara otomatis pada kolam pembenihan ikan
kerapu macan berbasis arduino. Jurusan teknik elektro. Fakultas teknik. Universitas
maritim raja ali haji
Nisa,
khairuman. Zulkifli, n. Ramija, e,k. 2015. Studi kualitas perairan sebagai
alternatif pengembangan budidaya ikan di sungai keureuto kecamatan lhoksukon
kabupaten aceh utara provinsi nanggroe aceh darussalam. Program studi manajemen
sumberdaya perairan: fakultas pertanian
universitas sumatera
Tatangindaty,
frits. Kaleresan, okstan. Rompas, robert. 2015. Studi parameter fisika kimia
air pada areal budidaya ikan di danau tondano, desa paleloan, kabupaten
minahasa.
Kasry,
adnan. 2012. Kualitas perairan muara sungai siak ditinjau dari parameter
fisik-kimia dan organisme plankton
Rustam.2011.
Analisis parameter fisik, kimia, biologi, dan daya dukung
Lingkungan
perairan pesisir untuk pengembangan usaha budidaya udang windu di kabupaten
barru
Post a Comment for "Pengaruh pH Untuk Budidaya Ikan (Limnologi Atau Limnology)"