Ikan Golsom merupakan
salah satu ikan asing dari famili Cichlidae yang meningkat populasinya di Waduk
Cirata, Jawa Barat. Ikan golsom merupakan ikan predator yang berasal dari
Afrika dengan ciri khusus berupa corak warna yang khas, seperti bentuk tubuh bulat
memanjang (elongate) dan memiliki 4-5 bercak (blotch) membulat di sepanjang
linea lateralis (Yamamoto & Tagawa, 2000; Stiassny et al., 2008). Ciri lainnya
yaitu sisik berwarna kuning hingga olive (kuning zaitun), terdapat serangkaian
titik berwarna merah tipis memanjang horizontal di bagian tengah tubuhnya,
serta terdapat spot berwarna merah magenta pada tutup insang (operculum) (Yamamoto
& Tagawa, 2000). Klasifikasi ikan golsom menurut ITIS (2011) adalah Kelas: Actinopterygii,
Ordo: Perciformes, Famili: Cichlidae, Genus: Hemichromis, dan Spesies:
Hemichromis elongatus, Guichenot 1861. Dalam (Herdianto dan Purnamaningtyas,
2013).
KLASIFIKASI IKAN
GOLSOM
Menurut
Guichenot (1861), klasifikasi ikan golsom sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Superclass
: Osteichthyes
Class : Actinotherygii
Subclass
: Neopterygii
Infraclass
: Teleostei
Superorder
: Acanthopterygii
Order : Perciformes
Suborder
: Labroideis
Family : Cichilidae
Genus
: Hemichromis
Species
: Hemichromis elongates
HABITAT IKAN GOLSOM
Menurut
Capuli dan Musschot (2010), ikan golsom berasal dari Afrika Barat (Guinea,
Sierra Leone, Togo, Benin, Nigeria), kemudian menyebar dari Kamerun hingga
Republik Kongo, serta sepanjang Sungai Kongo, Okavango, dan Zambesi. Penyebaran
di daerah Zambezi dan Kongo dilaporkan mewakili populasi spesies yang berbeda.
Sumber
mencatat penyebaran ikan ini di luar rentang geografinya. Di kepulauan Hawai
dengan ancaman invasi terhadap komunitas ikan local yang perlu diwaspadai
(Yamamoto dan Tagawa,2000). Pada habitat alaminya, ikan golsom biasa ditemukan
di danau dangkal dan sungai (Capuli dan Musschot,2010). Menurut Capuli (2010),
ikan golsom mampu hidup di daerah tropis dan menyukai suhu perairan dengan
kisaran 22-25◦C serta pH 6,5-7,5.
FISIOLOGI IKAN GOLSOM
Ikan
golsom memakan ikan, udang, zoobenthos, dan serangga air, namun pada ebberapa
penelitian lebih menyukai memakan ikan (piscivorous). Ikan golsom tergolong
benthopelagic atau ikan yang dapat mencari makan di kolom maupun dasar perairan
(Capuli&Musschoot,2010).
MORFOLOGI IKAN GOLSOM
Ikan
golsom mempunyai bentuk tubuh bulat memanjang, tinggi badan sekitar 31,3-39,4%
dari panjang standar, panjang kepala sekitar 35,5-39,0% dari panjang standar.
Posisi mulut superior dan dapat disembulkan, mulut menonjol dengan gigi pada
rahang atas yang tajam, serta bibir bawah melipat, biasanya 2 baris gigi pada
rahang atas. Tulang tapis insang yang berdekatan dengan sudut
ceratobranchial-epibranchial, seringkali berbentuk flat dengan landasan sedikit
berbentuk. Posisi sirip perut terhadap sirip dada adalah abdominal, sirip perut
bagian pertama memanjang baik pada ikan jantan maupun betina, beberapa sirip
punggung dan dubur jari-jari lemah berbentuk bulat memanjang, sirip dubur
berbentuk subtruncate pada kedua jenis kelamin (Capuli & Musschoot, 2010).
Sisik
ikan golsom yang berdekatan dengan dada lebih kecil daripada sisik pada bagian
tubuh lainnya. Sisik berwarna kuning hingga olive, terdapat serangkaian titik
berwarna merah tipis memanjang horizontal di bagian tengah tubuhnya, terdapat
spot berwarna merah magenta pada tutup insang. Sirip dorsal dan anal ikan ini
akan sedikit memanjang ketika memasuki fase memijah. Tubuh berwarna kuning
hinnga olive, bagian punggung sedikit lebih gelap daripada bagian dada dan
perut, pada stadia junevil tubuh berwarna kuning atau coklat pucat dengan
bercak yang menonjol sepanjang lineal lateralis. Pada bagian kepala terdapat
garis hitam vertical memanjang melewati mata hingga bibir bagian atas. Pangkal
sirip punggung dan dubur bagian atas berwarna kemerahan (Capuli&Musschoot, 2010).
Menurut
Loiselle (1992), ikan golsom memiliki baris gigi di setiap rahang, terdapat
16-24 gigi sepanjang tulang faring bawah pada bagian posterior, rahang bawah
sangat menonjol, gigi taring semu terdapat pada bagian anterior rahang atas dan
bawah.
CIRI-CIRI IKAN GOLSOM
Menurut
Capuli & Musschoot (2010), ikan golsom tidak memiliki organ khusu yang
membedakan antara ikan jantan dan betina atau tidak memiliki sexual dimorfisme
secara khsusus, namun ikan jantan biasanya lebih besar dan lebih berwarna cerah
daripada betina.
REPRODUKSI IKAN
GOLSOM
Menurut
Capuli&Muschoot (2010), ikan golsom ini tergolong ovipar atau bertelur.
Ikan golsom dewasa, baik jantan maupun betina akan menjaga sarang dan anakan
(substrate brooder) mereka. Ikan golsom akan meletakkan telurnya pada substrat
dengan fekunditas hingga 800 telur. Substrat dapat berupa bebatuan, cabang
pohon yang terendam, dan substrat dengan permukaan keras lainnya. Ikan golsom
cenderung berkembang biak di awal musim panas (Yamamoto&Tagawa,2000).
PERAN IKAN GOLSOM DI
PERAIRAN
Ikan
golsom dikenal sebagai ikan predator yang sangat agresif dan bersifat
territorial, sehingga dikhawatirkan akan berdampak negates bagi komunitas ikan
di sekitarnya (Gunther, 1984). Menurut Tjahjo & Purnamaningtyas (2010),
ikan golsom dapat diartikan bersifat subtitusi terhadap predator yang telah
ada, baik secara kuantitatif maupun ekologi. Ikan golsom termasuk predator
dengan index preponderance adalah 100% memakan ikan, terutama ikan-ikan kecil.
Ikan ini juga termasuk ikan yang sangat agresif dan bersifat menjaga
teritorialnya (Tjahjo et al., 2009).
Ikan
Golsom memanfaatkan kelompok makanan dalam jumlah yang banyak dan seimbang. Hal
tersebut berarti ikan golsom memiliki kemampuan untuk menyesuaikan terhadap
fluktuasi kesediaan pakan dengan baik. Menurut Crowder et al. (1981); Yap
(1987) bahwa ikan yang memiliki relung yang luas menunjukan kesuksesan keberadannya
di perairan. Ikan golsom di Situ Panjalumemanfaatkan kelompok sumber daya pakan
yang beragam secara merata. Ikan tersebutmemakan tumbuhan, serangga, larva
serangga, detritus, udang, dan moluska. Luasnya relung makanan jenis ikan
golsom menunjukan ikan tersebut memiliki peluang untuk menjadi populasi yang
besar di perairan Situ Panjalu (Suryandari dan Purnomo, 2010).
TINGKAH LAKU IKAN
GOLSOM
Menurut
Tjahjo et al., (2009), ikan golsom adalah ikan hias yang hidup di perairan air
tawar. Tetapi ikan ini juga ditemukan di muara yang airnya agak payau. Sifatnya
agresif dan senang menggali dasar sehingga tidak cocok dipadukan dengan tanaman
air.
MANFAAT IKAN GOLSOM
Walaupun
populasinya cukup melimpah, namun ikan ini tidak bernilai ekonomis di pasaran (Herdianto
dan Purnamaningtyas, 2013). Akan tetapi menurut saya dari hasil riset membaca artikel di google bahwa ikan golsom ini memiliki manfaat lain yaitu dimanfaatkan sebagai ikan hias akuarium mungkin karena warnanya yang unik dan sedap dipandang mata hehe.
PENULIS
Shierly
Raghvira Ramadhaniar
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Capuli,
E. E. & T. Musschoot.2010.hemichromis elongates
Guichenot.1861.Taxonomy
and nomenclature o hemichromis elongates
Herdianto,
D. A., Dan S. E. Purnamaningtyas. 2013. Reproductive Biology Of Banded Jewel
Cichlid (Hemichromis Elongatus, Guichenot 1861) In Cirata Reservoir, West Java .
Bawal Vol. 5 (3) 159-166
Loiselle,P.
V.1992. An annotated key to the genus Hemichromis Peters 1985. Buntbarsche
Bulletin 148;2-19pp.
Suryandari,
A., Dan K. Purnomo. 2010. Luas Relung Dan Kompetisi Pakan Komunitas Ikan Di
Situ Panjalu, Jawa Barat.Bawal Vol. 3 No. 3-Desember 2010 : 159-164
Tjahjo,
D. W. H. & S. E. Purnamaningtyas.1010. keanekaragaman jenis ikan di Waduk
Ir. H. Djuanda. Prosiding. Seminar Nasional Ikan VI:161-167pp.
Tjahjo,
D. W. H., S. E. Purnamaningtyas & A. Suryandari.2009.evaluasi peran jenis
ikan dalam pemanfaatan sumber daya pakan dan ruang di Waduk Ir. H. Djuanda,
Jawa Barat. Jurnal penelitian perikanan Indonesia Vol. 15 No.4:267-276pp.
Tjahjo,D.
W. H& S. E, Purnamaningtyas.2009.Perubahan komposisi jenis ikan pasca
pembendungan waduk saguling dan cirata, serta pengembangan budidaya ikan di
Waduk Ir. H, Djuanda. Prosiding. Seminar nasional tahunan VI. Hasil penelitian
perikanan dan kelautan.
Yamamoto,
M. N. & A. W. Tagawa.2000.Hawai’I’s nnative and exotic freshwater animals.
Mutual Publishing,Honolulu, Hawaii.200 p.
Post a Comment for "Ikan Golsom; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"