Ikan Lumo (Labiobarbus ocellatus) mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:tubuh relatif panjang yaitu 100–219 mm. Jumlah sisik
linea lateralis ± 40–44 buah, jari-jari sirip punggung berjumlah ± 25-26 buah, sisik sirip punggung bagian
depan berjumlah ± 12-13 buah, setiap
gill rakers memiliki helai insang ± 35-45 buah, jumlah sisik pada sirip ekor
bagian bawah ± 22 buah, dan memiliki ciri yang sangat khas yaitu ada bercak
hitam di ujung depan dan belakang linea lateralis. Memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip
perut dansirip dubur. Rahang bawah
lebih pendek daripada rahang atas dan memiliki 2 pasang sungut. Mulut kecil dan kedua
rahang tidak memiliki gigi. Ikan Lumo bersifat herbivor (Rainboth, 1996).
Genus
Labiobarbus terdiri atas 4 spesies yaitu Labiobarbus ocellatus, Labiobarbus
leptocheilus, Labiobarbus kuhlii, dan Labio barbus lineatus. Ikan dari Genus Labio barbus memiliki
ciri tubuh yang relatif sama, yang membedakan adalah ukuran sisik dan bintik
hitam di bagian depan atau belakang linea lateralis.
KLASIFIKASI IKAN LUMO
(LABIOBARBUS OCELLATUS)
Klasifikasi
ikan Lumo menurut Heckel (1843) dalam Fishbase (2013) adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Actinopterygii
Ordo
: Cypriniformes
Family
: Cyprinidae
Genus
: Labiobarbus
Spesies
: Labiobarbus ocellatus
MORFOLOGI IKAN LUMO (LABIOBARBUS
OCELLATUS)
Ikan
Lumo mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut: tubuh relative panjang
yaitu 100-219 mm. Jumlah sisik linea lateralis kurang lebih 40-44 buah,
jari-jari sirip punggung berjumlah kurang lebih 25-26 buah, sisik sirip
punggung bagian depan berjumlah kurang lebih 12-13 buah, setiap gill rakers
memiliki helai insang kurang lebih 35-45 buah, jumlah sisik pada sirip ekor
bagian bawah kurang lebih 22 buah. Ikan lumo bersifat Herbivore(Rainboth 1996
dalam Tholifin et al., 2014).
HABITAT IKAN LUMO (LABIOBARBUS OCELLATUS)
Habitat
ikan Lumo adalah perairan sungai dengan kedalaman sekitar 2-3 m dan dasar
berlumpur. Habitat ikan Lumo meliputi perairan tawar, muara, dan hulu sungai,
rawa, rawa banjiran sampai di danau. Populasi ikan Lumo lebih banyak tertangkap
di perairan sungai yang dangkal. Distribusinya tersebar dari semenanjung
Malaysia dan kepulauan Sunda Besar Sumatra dan Kalimantan dimana telah didata
dari beberapa daerah aliran sungai utama, termasuk Pahang, Batang Hari, dan
Kapuas (Fishbase, 2013).
TINGKAH LAKU IKAN LUMO (LABIOBARBUS
OCELLATUS)
Ikan
Lumo merupakan spesies ikan pelagis terutama di daerah sungai. Ketika musim
hujan dan sungai mengalami banjir ikan Lumo banyak ditemukan di rawa atau tempat
yang tergenang air selama musim hujan. Pada lokasi tersebut banyak ditemukan
berbagai jenis pakan alami, berupa fitoplankton, perifiton, alga bentik, dan
beberapa zooplankton. Lumo berenang dengan tubuh hamper sepenuhnya vertical dan
kepala berada di sebelah atas (Fishbase, 2013).
REPRODUKSI IKAN LUMO (LABIOBARBUS OCELLATUS)
Reproduksi
merupakan mata rantai dalam siklus hidup yang berhubungan dengan mata rantai
yang lain untuk menjamin keberlanjutan spesies. Sebagian besar organisme
akuatik menghabiskan sebagian besar hidup dan energinya untuk melakukan
reproduksi(Nikolsky, 1963 dalam Pratiwi, 2014).
Ikan
memiliki variasi strategi reproduksi agar keturunan yang dihasilkan mampu
bertahan hidup. Ada tiga strategi reproduksi yang paling utama: 1) memijah
hanya jika energy (lipid) cukup tersedia; 2) memijah dalam proporsi
ketersediaan energy; dan 3) memijah dengan mengorbankan semua fungsi yang lain,
jika sesudah itu individu tersebut akan mati. Berdasarkan strategi reproduksi
yang dimiliki oleh ikan maka dikenal tipe reproduksi seksual dengan fertilisasi
internal dan reproduksi seksual dengan fertilisasi eksternal(Fujaya, 2004 dalam
Fishbase, 2013).
CIRI-CIRI IKAN LUMO (LABIOBARBUS OCELLATUS)
Warna
tubuh ikan Lumo adalah putih keperakan dengan cirri khas yaitu bintik hitam
pada belakang operculum (penutup insang) dan pangkal ekor yang berada pada
garis linea lateralis. Lumo memiliki bentuk mulut yang meruncing dengan moncong
terlipat, serta bentuk tubuh pipih memanjang. Bentuk tubuh pada ikan memudahkan
ikan dalam mencari makan dan menghindar dari predator serta dapat berenang
cepat meski arus air cukup deras(Tholifin et al., 2014).
PERAN IKAN LUMO (LABIOBARBUS OCELLATUS) DI PERAIRAN
Ikan
Lumo adalah ikan yang bersifat herbivore yaitu pemakan organisme bentik,
tumbuhan air, lumut dan lain sebagainya, sehingga dalam hal ini peran dari ikan
lumo adalah predator bagi beberapa organisme bentik seerti plankton serta
tumbuhan air yang menjadi makanannnya (Fishbase, 2013).
FISIOLOGI IKAN LUMO
(LABIOBARBUS OCELLATUS)
a. sistem ekskresi ikan
lumo (labiobarbus ocellatus)
Mekanisme
sistem ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah ikan tidak banyak
minum, aktif menyerap ion organik, melalui insang dan mengeluarkan urine yang
encer dalam jumlah yang besar. Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit,
ginjal, yang berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung Nitrogen. Insang sebagai organ pernafasan ikan, sedangkan kulit
sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan
5%, 10% dari proses metadysme(Fishbase,2013).
Osmoregulasi
merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan suatu energi, yang dikontrol
oleh penyerapan selektif ion-ion yang melewati insang dan pada beberapa bagian
tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam.
Kemampuan osmoregulasi bervariasi tergantungsuhu, musim, umur, kondisi
fisiologis, jenis kelamin dan perbedaan genotif. Ketika suatu organisme air
(ikan) dimasukkan ke dalam suatu lingkungan dengan salinitas yang berbeda, maka
proses osmoregulasi akan cenderung tinggi dibandingkan dengan lingkungan
awalnya. Hal ini disebabkan karena dalam proses ini ikan akan cenderung
mengontrol keseimbangan dalam tubuhnya. Oleh Karen itu, jika pada kondisi
tersebut ikan tidak dapat menetralkannya maka akan berdampak pada fungsi kehidupan
organisme itu sendiri (Kusrini, 2007).
b. sistem pencernaan ikan
lumo (labiobarbus ocellatus)
Ikan
membutuhkan materi (nutrien) dan energy untuk aktifitas kehidupannya. Nutrien
yang dibutuhkan dalam hal ini berupa protein, lemak, dan karbohidrat. Selain
itu, ikan juga memerlukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang memadai.
Sebagai organisme heterotrof, ikan membutuhkan semua itu yang berasal dari
makanan. Mencari makanan bagi ikan merupakan kegiatan rutin keseharian, bahkan
sebagian ikan mengembangkan organ agar dapat menemukan dan mendapatkan
makanan(Raharjo dkk, 2011).
Pencernaan
adalah suatu proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisik dan kimiawi
sehingga menjadi bahan yang mudah diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh
melalui sistem peredaran darah. Sistem pencernaan meliputi organ yang
berhubungan dengan pengambilan makanan, mekanismenya, dan penyediaan
bahan-bahan kimia, serta pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak tercernakan
keluar dari tubuh(Raharjo dkk, 2011).
Dalam
sistem pencernaan, terdapat organ-organ yang terlibat dalam proses pencernaan
makanan. Dilihat dari fungsinya, organ pencernaan ikan dapat dibedakan atas dua
bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
adalah organ-organ yang bekerja langsung dalam proses pencernaan dan penyerapan
makanan, sedangkan kelenjar pencernaan adalh organ-organ yang berperan dalam
menghasilkan cairan digestif yang digunakan dalam proses pencernaan, yakni hati
dan pankreas.
REPRODUKSI IKAN LUMO
(LABIOBARBUS OCELLATUS)
Keberhasilan
suatu spesies ikan ditentukan oleh kemampuan ikan tersebut untuk berproduksi
dalm kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan kemampuan untuk mempertahankan
populasinya. Fungsi reproduksi pada ikan pada dasarnya merupakan bagian dari
system reproduksi yang terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau gonad,
dimana pada ikan betina disebut ovarium sedang pada jantan disebut testis
beserta salurannya. Sementara beberapa kelenjar endokrin mempunyai peranan
dalam mengatur sistem reproduksi(Hoar dan Randall,1983).
Ovary
pada ikan terdiri dari banyak telur. Setiap jenis ikan memiliki ukuran telur
sendiri, ada yang besar dan adpula yang kecil. Ukuran telur akan menentukan
jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk. Ukuran telur ikan banyak
ditentukan oleh ukuran kuning telurnya. Makin besar kuning telur maka makin
besar pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
Testis
adalah organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak dibawah
tulang belakang. Testis ikan berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan,
serta dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang
testis pada jantan tersebut akan mulai membesar pada saat terjadi perkawinan,
dan sperma jantan bergerak melalui vas deferens menuju celah atau lubang
urogenital. Testis berjumlah sepasang digantungkan pada dinding tengah rongga
abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan
testisnya panjang dan seringkali berlobus (Raharjo,1980).
MANFAAT IKAN LUMO
(LABIOBARBUS OCELLATUS)
Nelayan
disekitar Sungai Tulang Bawang menyatakan bahwa
ikan Lumoyang banyak
tertangkap di Perairan Sungai Tulang Bawang memiliki ciri-ciri sirip dorsal panjang yang
tergolong dalam genus Labiobarbus ocellatus, selain itu ada juga ikan Lumoyang
memiliki sirip dorsal pendek yang
merupakan genusThynnichthys thynnoides.
Penangkapan
ikan Lumo Sungai Tulang Bawang menggunakan perangkap yang dirancang khusus dan diletakkan di bibir sungai, warga sekitar
menyebutnya dengan nama waring. Ada juga yang menggunakan jaring insang
dan beberapa alat tangkap
lain seperti sero,
pancing, jermal, dan
bubu, namun pada umumnya
kebanyakan nelayan sekitar sungai Tulang Bawang menangkap ikan menggunakan waring. Pada umumnya masyarakat sekitar sungai
Tulang Bawang memanfaatkan ikan Lumo sebagai bahan
untuk membuat umpan pancing, ada juga yang
memanfaatkan ikan Lumo untuk dikonsumsi dan ikan hias.
PENULIS
Sofi
Ayu Andini
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Fishbase. 2013. Ikan Lumo (Labiobarbus ocellatus). http://www.fishbase.org/summary/Labiobarbusocellatus.htmldiakses
pada 20 Desember 2015
Fujaya,Y.2004.Fisiologi
Ikan. Rineka Cipta:Jakarta.
Kusrini,
E. 2007. Adaptasi Fisiologis Terhadap Salinitas. Rineka Cipta:Jakarta.
Pratiwi,
T.Y. 2014. “Gambaran Reproduksi Ikan Wader pari (Rasbora argyrotaenia) pada
Bulan Desember-Januari Tahun 2013-2014 di Sungai Kaporan, Kecamatan Kraksaan,
Kabupaten Probolinggo”. Skripsi. Malang : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Brawijaya.
Raharjo,
M.F. 1980. Ichthyologi. Depatemen Biologi Perairan, Fakultas Perikanan,IPB
Raharjo,
M.F.,dkk.2011.Ikhtiologi.Lubuk Agung:Bandung.
Tholifin,A.,B.Putri,
R.Diantari, I.G.Yudha. 2014. Pola Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Lumo
(Labiobarbus ocellatus) di Sungai Tulang Bawang Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu
Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Halaman 213-220.
Post a Comment for "Ikan Lumo (Labiobarbus Ocellatus); Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"