Ikan Mujair (Oreochromis
mossambicus) didefinisikan salah satu komoditas perikanan air tawar. Ikan mujair
mudah hidup dan berkembang biak di berbagai kondisi seperti pada kondisi air
dengan kadar garam tinggi dan tingkat salinitas rendah. Perkembangbiakan ikan
mujair relatif cepat dibanding jenis ikan tawar pada umumnya sehingga hal ini
mendukung ketersediaan komoditas ikan mujair. Banyaknya ketersediaan dan
tingginya nilai gizi ikan mujair mendorong masyarakat memilih ikan mujair untuk
diolah menjadi berbagai macam produk makanan (Mukrie, 1990).
KLASIFIKASI IKAN
MUJAIR
Menurut
Webb et al (2007), Klasifikasi ikan mujair sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Famili
: Cichlidae
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis mossambicus
Klasifikasi
ikan mujair (Oreochromis mossambicus) menurut Kimball (1994) adalah sebagai
berikut:
Kelas
: Pisces
Sub
kleas : Teleostei
Ordo
: Percomorphi
Sub
ordo : Percoidea
Family
: Cichlidae
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis mossambicus
MORFOLOGI IKAN MUJAIR
Ikan
mujair berasal dari perairan Afrika, yaitu sekitar dataran rendah Zambezi,
Shiré dan dataran pantai delta Zambezi sampai pantai Algoa. Pada saat ini, ikan
mujair telah tersebar luas sekurang-kurangnya ke-90 negara di dunia, termasuk
Indonesia. Ikan mujair diperkenalkan sebagai ikan budi daya atau ikan komersial
dan di Indonesia, ikan Mujair awalnya diperkenalkan sebagai ikan hias. Ikan
mujair dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain mujair biasa, mujair merah
dan mujair albino. Berdasarkan warna sisik, ikan ini dapat dibedakan ke dalam
lima varitas, yaitu mujair dengan warna sisik abu-abu, abu- abu bercak putih,
putih, hitam dan merah (Sugiarti, 1988). Ikan Mujair merupakan jenis ikan
konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam.
Mujair memiliki bentuk badan yang pipih dan memanjang, bersisik kecil-kecil
bertipe stenoid, tubuh memiliki garis vertikal, sirip ekor memiliki garis
berwarna merah. Warna ikan ini tergantung pada lingkungan atau habitat yang di
huni (Webb et al., 2007). Mulutnya agak besar dan mempunyai gigi-gigi yang
halus. Letak mulut terminal atau di ujung tubuh. Posisi sirip perut terhadap
sirip dada adalah thoracic. Linea lateralis tidak sempurna atau terputus
menjadi dua bagian. Jumlah sisik pada garis rusuk bagian atas 18-21 buah dan
pada garis rusuk bagian bawah ada 10-15 buah. Sirip dada dan sirip perut
berwarna hitam kemerahan, sedangkan sirip punggung dan sirip ekor berwarna
kemerah-merahan pada ujung-ujungnya (Said, 2000).
Ikan
Mujair merupakan jenis ikan air tawar, bentuk badan pipih dengan warna
abu-abu, coklat atau hitam. Mujair memiliki bentuk badan yang pipih dan memanjang,
bersisik kecil-kecil bertipe stenoid, tubuh memiliki garis vertikal, sirip ekor
memiliki garis berwarna merah. Warna ikan ini tergantung pada lingkungan atau
habitat yang di huni (Webb et al., 2007).
Mulutnya
agak besar dan mempunyai gigi-gigi yang halus. Letak mulut terminal
atau di ujung tubuh. Posisi sirip perut terhadap sirip dada adalah thoracic.
Linea lateralis tidak sempurna atau terputus menjadi dua bagian. Jumlah sisik
pada garis rusuk bagian atas 18 - 21 buah dan pada garis rusuk bagian bawah ada
10 - 15 buah. Sirip dada dan sirip perut berwarna hitam kemerahan, sedangkan
sirip punggung dan sirip ekor berwarna kemerah-merahan pada ujungujungnya
(Cahyono, 2000).
CIRI-CIRI IKAN MUJAIR
Ciri-ciri
khas dari ikan mujair yaitu dagu berwarna kekuning-kuningan dan tanda tersebut
biasanya akan terelihat lebih jelas pada ikan jantan yang sudah dewasa. Ikan
ini memiliki panjang tubuh dua sampai tiga kali dari tinggi badannya (Setianto,
2012).
Ciri-ciri
yang perlu diperhatikan untuk membedakan induk jantan dan induk betina, yaitu
pada betina terdapat tiga buah lubang pada urogenital, yaitu dubur, lubang
pengeluaran telur dan lubang urin. Ujung sirip berwarna pucat kemerah-merahan,
warna perut lebih putih, warna dagu putih, dan jika perut ditekan tidak
mengeluarkan cairan. Induk jantan memiliki dua buah lubang pada urogenital,
yaitu anus dan lubang sperma merangkap lubang urin. Ujung sirip berwarna
kemerah-merahan terang dan jelas. Warna perut lebih gelap/kehitam- hitaman,
warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan, dan jika perut ditekan akan
mengeluarkan cairan (Popma dan Green, 1990 dalam Erika, 2008).
HABITAT IKAN MUJAIR
Ikan
Mujair ditemukan pada habitat mulai dari air payau, air tawar hingga air laut
(Luna, 2012). Ikan Mujair dapat bertahan pada keadaan payau karena memiliki
toleransi pada salinitas tinggi serta suhu yang berbeda (Froese dan Pauly
2007). Ikan ini jarang ditemukan pada daerah ketinggian dan dikenal sebagai
ikan tropis (Van der Waal, 2002). Ikan ini tergolong ke dalam golongan omnivora
yaitu mengkonsumsi bahan detritus, diatom, dan invertebrata (Mook, 1983).
Trewevas (1983) menambahkan ikan Mujair juga memakan alga dan fitoplankton.
Ikan remaja (juvenile) memiliki sifat karnivora dan bersifat kanibal (Luna,
2012).
Ikan
mujair hidup secara berkelompok. Tempat hidup ideal untuk ikan mujair adalah di
perairan tenang seperti bendungan, sungai dan danau air tawar. Meskipun ikan
mujair dapat dipelihara di dalam akuarium, mereka tidak akan tumbuh secepat
ikan muajir yang dibesarkan di kolam atau alam terbuka. Di beberapa daerah,
bibit ikan mujair ditebarkan di sawah pada musim tanam. Bibit ikan mujair akan
tumbuh hingga ukuran konsumsi (12-15cm) bersamaan saat padi siap panen. Ikan
mujair adalah spesies yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang
tidak ideal. Ikan mujair memiliki toleransi tinggi terhadap kadar garam dalam
air (salinitas), sehingga masih dapat bertahan hidup di air payau. Mereka juga
dapat hidup di air dengan kandungan ammonia di atas rata-rata ataupun dengan
kandungan oksigen terbatas. Ikan mujair memiliki tingkat pertumbuhan yang
relative cepat, terutama di perairan dangkal. Penyebabnya adalah pertumbuhan
tanaman air sangat cepat di perairan dangkal, sehingga ikan mujair mendapat
pasokan pakan yang cukup. Ikan mujair jantan memiliki laju pertumuhan 40% lebih
cepat dibandingkan mujair betina. (Sandi, 2012).
Ikan
mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah dan sungai air deras. Kolam
dengan sistem pengairan yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan fisik ikan mujair. Keasaman air (pH) yang baik untuk perkembangan
ikan mujair berkisar antara 5-8, dengan suhu air berkisar antara 20- 27ºC. Ikan
mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
antara 150-1000 m dpl. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus
bersih, tidak terlalu keruh, tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan
limbah pabrik (Sugiarti, 1988).
FISIOLOGI IKAN MUJAIR
Menurut
Pratigyo (1984), di dalam perut ikan terdapat organ yang tampak memanjang.
Organ dalam tersebut adalah gelembung renang. Gelembung renang disebut juga
pnematosis, berfungsi sebagai pengatur daya apung ikan di dalam air. Sehingga
dinamakan alat hidrostatik. Pembuluh darah pada dinding gelembung renang
tersebut menyerap atau mengeluarkan gas yang dipengaruhi urat syaraf. Saanin
(1984), sirip pada ikan berperan sangat penting dalam penentuan gerak ikan.
Sirip pada ikan terdiri dari sirip punggung (D), sirip dada (P), sirip perut
(V), sirip anus (A), dan sirip ekor (C). kelima sirip tersebut ada yang
bersifat ganda seperti pada sirip dada dan sirip perut, sedangkan yang lain
bersifat tunggal.
TINGKAH LAKU IKAN
MUJAIR
Ikan-ikan
family Cichlidae terdiri atas dua genus utama, yang dibedakan berdasarkan
tingkah laku reproduksinya. Genus yang pertama tubuhnya berukuran lebih kecil,
dengan jumlah telur yang lebih sedikit. Telur yang sudah dibuahi biasanya
menempel pada substrat, misalnya pada batu-batuan. Telur-telur tersebuat selalu
dijaga oleh induknya hingga menetas menjadi larva. Genus yang kedua memliki
tingkah laku untuk menyimpan telur yang telah dibuahi di dalam mulutnya. Ikan
mujair termasuk ikan yang mempunyai perilaku menyimpan telur di dalam mulutnya
(Wohlfarth dan Hulata, 1982).
REPRODUKSI IKAN
MUJAIR
Ikan
mujair akan matang secara seksual setelah usia 3 bulan atau lebih (ukuran
sekitar 10 cm, berat 60-100 gram). Menjelang reproduksi, ikan mujair jantan
akan berubanh warna menjadi lebih gelap (hitam pekat). Sebelum kawin, ikan
mujair jantan akan mencari dasar air berpasir pada kedalaman kurag dari 1 m
sebagai tempat ideal sarang mereka. Lokasi dengan vegetasi lebih disukai, agar
mereka tidak mudah terdeteksi oleh predator. Ikan mujair jantan kemudian
membuat lubang dangkal berdiameter 30 cm untuk tempat mujair betina meletakkan
telur. Setelah sarang disiapkan, mujair jantan akan mejalankan aksinya untuk
meyakinkan mujair betina untuk mengikutinya ke saran. Mujair betina akan
mengeluarkan sekitar 100-600 telur ke lubang sarang yang telah disiapkan.
Mujair jantan lalu membuahi telur-telur itu dengan menyemprotkan sperma mereka
kea rah sarang yang telah terisi telur. Setelah dibuahi, mujair betina akan
menyimpan telur-telurnya di dalam mulut mereka (mouthbrooding) hingga anak
mereka menetas dan siap dilepaskan kea lam liar. Selama menjaga telur/anak di
dalam mulutnya, mujair betina jarang makan. Telur akan menetas sekitar 3-5 hari
setelah dibuahi dan akan terus berlindung di mulut ibu mereka selama 14 hari
sebelum mereka dapat berenang bebas di perairan lepas.. setelah keluar dari
mulut ibu mereka, anak ikan mujair (berukuran sekitar 9 mm) akan belajar hidup
mandiri dan berkumpul bersama anak ikan mujair lainnya di perairan dangkal.
Sementara sang ibu akan kembali ke kelompok dewasa dan mencari pasangan lagi.
Mujair betina dapat bertelur lagi setelah jeda waktu satu bulan. Anak ikan
mujair memiliki 6-8 garis vertical berwarna hitam di sisi tubuh mereka dan
terkadang terdapat pula bercak-bercak hitam. Garis-garis tersebut akan memudar
seiring bertambahnya usia. Anak-anak ikan mujair dapat tumbuh hingga 2,5-6 cm
per bulan. Ikan mujair adalah ikan yang cukup damai saat masih muda, dan akan
menjadi lebih agresif saat dewasa (Sandi, 2012).
MANFAAT IKAN MUJAIR
Ikan
mujair bisa juga dijadikan sebagai makanan pengganti ikan laut, seperti
kita ketahui harga ikan laut semakin hari semakin mahal (Ersa, 2008). Menurut
Setianto (2012), tingginya kandungan gizi pada ikan, sangat berguna bagi
kesehatan. Konsumsi ikan secara kontiniu juga terbukti mampu menghambat dampak
buruk penyakit jantung. Menurut ahli gizi, mengkonsumsi ikan sebanyak 30g dalam
sehari dapat menurunkan resiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50%.
Kandungan
Zat Gizi Ikan Mujair Segar
Energi
89 kal
|
Karbohidrat
0 g
|
Protein
18.7 g
|
Kalsium
96 mg
|
Lemak
1 g
|
Fosfor
29 mg
|
Energi
89 kal
|
Besi
1.5 mg
|
Protein
18.7 g
|
Vitamin
A 6 RE
|
Lemak
1 g
|
Vitamin
C 0 mg
|
BDD
80 %
|
Air
79.7 mililiter
|
Sumber:
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2004.
PERAN IKAN MUJAIR DI
PERAIRAN
Ikan
mujair adalah omnivore yang aktif mencari makan saat hari terang (diurnal). Di
perairan ikan mujair memakan alga dan plankton. Mulut mereka yang besar sangat
membantu mereka menghirup banyak air yang mengandung plankton.
Plankton-plankton tersebut kemudian akan terperangkap oleh lender yang
dihasilkan oleh insang ikan. Lendir yang kaya akan plankton inilah yang kemudian
akan ditelan oleh ikan mujair. Saat persediaan plankton tidak melimpah, mujair
akan memakan udang/crustacean kecil, cacing tanah, tumbuhan air (duckweed),
jentik nyamuk atau serangga air lainnya (Sandi, 2012).
JENIS IKAN MUJAIR
Ikan
mujair dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain mujair biasa, mujair
merah dan mujair albino. Berdasarkan warna sisik, ikan ini dapat dibedakan
ke dalam empat varitas, yaitu mujair dengan warna sisik abu-abu, abuabu bercak
putih, putih hitam dan merah (Sugiarti, 1988).
PENULIS
Wafa
Uliningrum
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
EDITOR
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
FPIK
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/User/Downloads/MUJAIR-unlocked.pdf
https://www.pinterest.ch/pin/114912227972260445/visualsearch/?cropSource=6&h=280&w=480&x=10&y=10
https://books.google.co.id
Kimbal.1994.Biologi
Jilid 2.Bogor:Erlangga
Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46501/4/Chapter%20II.pdf
Saanin.1984.Taksonomi
dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid II.Bandung
https://adearisandi.wordpress.com/2012/10/31/ikan-mujair/
Mahda.web.unej.ac.id/2015/09/01/tugas-morfologi-anatomi-dan-fisiologi-hewan-dan-tumbuhan-langka-serta-cara-melestarikan-nya/
Post a Comment for "Ikan Mujair; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"