Stauroneis adalah fitoplankton yang termasuk
kingdom Chromista kelas Bacillariophyceae.
KLASIFIKASI
STAURONEIS
Kingdom : chromista
Phylum : Ochrophyta
Class :
Bacillariophyceae
Ordo : Naviculales
Family : stauroneidaceae
Genus :Stauroneis
Spesies :Stauroneis acuta
MORFOLOGI
STAURONEIS
Ditemukan dalam sel tunggal atau koloni digaris katub
dapat ellips atau linier dengan bulat kutub terbuka. Permukaan katub datar
dengan dua rusuk longitudinal dan bagian tengah membentuk sebuah pusat menebal
nodul yang dapat muncul dalam bentuk menyerupai dasi kupu-kupu. Dalam beberapa
sel striations yang terlihat dan bentuk staurus dipusat sel.
Leghth range :121-175µm
width range: 21-29µm
striae in 10µm : 12-15
HABITAT STAURONEIS
Ditemukan padaair tawar dan air laut.
CIRI-CIRI
STAURONEIS
a. Dinding sel terdiri dari silikat dan sel terdiri dari
2 bagian yaitu atas dan bawah dimana bentuk pinggirnya seperti bentuk sisir
b. Makanan cadangan berupa karbohidrat dalam bentuk
leucosin dan lemak dalam bentuk minyak
c. Tersusun dari pigmen carotine dan xanthophyl yang
keduanya berwarna kuning , oleh karena itu algae ini dikenal dengan nama algae
kuning.
d. Sel generatif berflagel dengan panjang dan bentuk yang
tidak selalu sama, karena itu flagel chrysophytaini juga disebut heterokontae,
yaitu mempunyai flagel yang tidak sama panjangnya
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON ADALAH:
1. Cahaya
Fitoplankton menggunakan cahaya untuk fotosintesis. Laju fotosintesis akan tinggi bila intensitas
cahaya tinggi dan menurun bila intensitas cahaya berkurang. Kelimpahan
fitoplankton dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan suhu. Intensitas cahaya yang terlalu kuat dan suhu
yang terlalu tinggi akan merusak enzim fito-oksidatif fitoplankton akibatnya
fitoplankton yang tidak tahan akan mati.
2. Kelimpahan
Zooplankton
Fitoplankton adalah sumber pakan alami bagi
zooplankton. Dalam suatu ekosistem yang
stabil biasanya fitoplankton tersedia dalam jumlah yang melimpah
dibandingkan zooplankton sehingga
apabila terjadi booming oleh zooplankton maka keseimbangan ekosistem tetap
terkendali. Penurunan kelimpahan fitoplankton akan sangat drastis apabila
kelimpahan zooplankton tinggi.
3. Nutrien
Keberadaan fitoplankton berkaitan erat dengan nutrien
yang tersedia, terutama karbon, nitrogen, phosfor, dan kalium, serta silica
untuk kelompok diatom.
a. Karbon
Sumber karbon yang dapat dimanfaatkan fitoplankton
sebagian besar adalah karbon
anorganik dalam bentuk CO2 dan
bicarbonat. CO2 di perairan tambak berasal dari difusi dari udara dan proses
respirasi organisme heterotrof dan dekomposer
(bakteri pengurai) maka biasanya CO2 tersedia dalam konsentrasi yang
mencukupi dan bukan sebagai faktor pembatas bagi pertumbuhan fitoplankton.
Karbon anorganik tersebut akan diubah menjadi karbohidrat dalam proses
fotosintesis.
b. Nitrogen dan
Phosphor
Nitrogen dan Phosphor merupakan faktor pembatas bagi
pertumbuhan fitoplankton. Jenis nitrogen yang dapat dimanfaatkan secara
langsung adalah ammonia bebas (NH3) dan nitrat (NO3-) sedangkan bentuk phosphor
adalah ortophosphate (HPO4-).
c. Kalium dan
Silica
Kalium dan Silica merupakan nutrien yang banyak
dimanfaatkan oleh fitoplankton jenis Bacillariophyceae (diatom) sebagai salah
satu sumber elemen untuk membentuk komposisi frustula pada lapisan sel
Bacillariophyceae dalam proses assimilasi.
PENULIS
Nifta Idza Nur Alfi
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2014
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015
DAFTAR PUSTAKA
Gambarstauroneishttp://Protist.I.Hosei.Ac.Jp/PDB/Images/Heterokontophyta/Raphidineae/Stauroneis/Sp_02b.Html
Post a Comment for "Stauroneis Adalah; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"