Daphnia sp Adalah hewan crustacea yang
termasuk dalam filum arthropoda, class crustacea, subkelas estomostraca, ordo
phyycopoda, subordo cladocera, family daphniadae, genus dapnia spesies daphnia
sp.
KLASIFIKASI
DAPHNIA MAGNA
Menurut Pennak (1989), klasifikasi
Daphnia magna adalah sebagai berikut :
Filum : Arthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Branchiopoda
Subkelas : Diplostraca
Ordo : Cladocera
Subordo : Eucladocera
Famili : Daphnidae
Subfamili : Daphnoidea
Genus : Daphnia
Spesies : Daphnia magna
MORFOLOGI
DAPHNIA MAGNA
Dapnia mempunyai suatu badan yang
terdiri dari kepala dan belali. Antena daphnia adalah alat penggerak utama .
pada waktu tertentu daphnia akan berganti bulu dan mengganti kulit eksternalnya
(yuwono,2011). Daphnia seringkali dikenal sebagai kutu air karena kemiripan
bentuk dan cara bergeraknya yang menyerupai seekor kutu. Pada kenyataannya
Daphnia termasuk dalam golongan udang-udangan dan tidak ada hubungannya dengan
kutu secara taxonomi. Daphnia merupakan udang-udangan renik air tawar dari
golongan Brachiopoda. Mereka boleh dikatakan masih saudara dengan Artemia. Meskipun
gerakannya tampak "meloncat" seperti seekor kutu sebenarnya binatang
ini berenang dengan menggunakan "kakinya" (sering disebut sebagai
antena), bahkan dengan berbagai gaya yang berbeda.
HABITAT
DAPHNIA
Hewan ini bisa ditemukan dalam kultur
kutu air, yang merupakan salah satu penyusunya zooplankton, hidup di air tawar,
misalnya danau (pankey,2009).
FISIOLOGI
DAPHNIA
Daphnia sp. termasuk dalam golongan
udang-udangan, namun dalam proses perkembangan belum lebih jauh. Lapisan luar
mengalami molting atau ecdisis sebanyak 17 kali. Mulut Daphnia sp. terdiri dari
satu labrum, satu pasang mandibula, satu buah labium (Radiopoetro, 1977).
Menurut Djarijah (1995) mengatakan bahwa Daphnia sp. merupakan organisme yang
termasuk keluarga besar phyllum Arthropoda, kelas Crustacea. Ciri khas
organisme tersebut adalah bentuknya gepeng ke samping (memampat ke samping) dan
beruas-ruas (Djarijah, 1995).
REPRODUKSI
DAPHNIA
Mekanisme reproduksi Daphnia adalah
dengan cara parthenogenesis. Satu atau lebih individu muda dirawat dengan
menempel pada tubuh induk. Daphnia yang baru menetas harus melakukan pergantian
kulit (molting) beberapa kali sebelum tumbuh jadi dewasa sekitar satu pekan
setelah menetas. Siklus hidup Daphnia sp. yaitu telur, anak, remaja dan dewasa.
Pertambahan ukuran terjadi sesaat setelah telur menetas di dalam ruang
pengeraman. Daphnia sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm
dihasilkan secara parthenogenesis. Daphniasp. mulai menghasilkan anak pertama
kali pada umur 4-6 hari. Adapun umur yang dapat dicapainya 12 hari. Setiap satu
atau dua hari sekali, Daphnia sp. akan beranak 29 ekor, individu yang baru
menetas sudah sama secara anatomi dengan individu dewasa (Gambar 2). Proses
reproduksi ini akan berlanjut jika kondisi lingkungannya mendukung pertumbuhan.
Jika kondisi tidak ideal baru akan dihasilkan individu jantan agar terjadi
reproduksi seksual (Waterman, 1960).
Daphnia jantan lebih kecil ukurannya
dibandingkan yang betina. Pada individu jantan terdapat organ tambahan pada
bagian abdominal untuk memeluk betina dari belakang dan membuka carapacae
betina, kemudian spermateka masuk dan membuahi sel telur. Telur yang telah
dibuahi kemudian akan dilindungi lapisan yang bernama ephipium untuk mencegah
dari ancaman lingkungan sampai kondisi ideal untuk menetas (Mokoginta, 2003).
TINGKAH
LAKU DAPHNIA
Daphnia hidup pada selang suhu 18-24°C
Selang suhu ini merupakan selang suhu optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan
Daphnia. Diluar selang tersebut, Daphnia akan cenderung dorman. Daphnia
membutuhkan pH sedikit alkalin yaitu antara 6.7 sampai 9.2. Seperti halnya
mahluk akuatik lainnya pH tinggi dan kandungan amonia tinggi dapat bersifat
mematikan bagi Daphnia, oleh 6 karena itu tingkat amonia perlu dijaga dengan
baik dalam suatu sistem budidaya mereka. Seluruh spesies Daphnia diketahui
sangat sensitif terhadap ion-ion logam, seperti Mn, Zn, dan CU, dan bahan racun
terlarut lain seperti pestisida, bahan pemutih, dan deterjen. Daphnia merupakan
filter feeder, artinya mereka "memfilter" air untuk medapatkan
pakannya berupa mahluk-mahluk bersel tunggal seperti algae, dan jenis protozoa
lain serta detritus organik. Selain itu, mereka juga membutuhkan vitamin dan
mineral dari dalam air. Mineral yang harus ada dalam air adalah Kalsium, unsur
ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan "cangkang"nya. Oleh karena
itu, dalam wadah pembiakan akan lebih baik apabila di tambahkan potongan batu
kapur, karang (koral) batu apung dan sejenisnya. Selain dapat meningkatkan pH
bahan tersebut akan memberikan suplai kalsium yang cukup bagi Daphnia. Beberapa
jenis kotoran hewan yang sering dijadikan "media" tumbuh Daphnia
seringkali telah mengandung kalsium dalam jumlah cukup, dalam kondisi demikian
kalsium tidak perlu lagi ditambahkan.
MANFAAT
DAPHNIA
Daphnia merupakan sumber pakan bagi
ikan kecil, burayak dan juga hewan kecil
lainnya. Kandungan proteinnya bisa mencapai
lebih dari 70% kadar bahan kering.
Secara umum, dapat dikatakan
terdiri dari 95% air, 4% protein, 0.54 % lemak, 0.67 % karbohidrat dan 0.15
% abu.
Kepopulerannya sebagai pakan ikan selain karena kandungan gizinya serta
ukurannya, adalah juga karena
"kemudahannya" dibudidayakan
sehingga dapat tersedia dalam jumlah
mencukupi, hampir setiap saat.
Kegunaan lainnya yaitu :
1. Mudah di cerna oleh benih ikan
sebab mengandung enzim pencernaan yang berfungsi untuk
2. menghancurkan diri-sendiri.
3. Pemberian Daphnia sp, yang hidup
tidak menyebabkan penurunan kualitas air
4. Kandungan asam amino esensial pada
Daphnia sp, hampir mirip dengan artemia sehingga nilai
5. nutrisinya tinggi.
PENULIS
Rizal Prabowo
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan
2014
EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan
2015
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayatullo Syarif Dkk .2013. Laporan Tetap
Praktikum Budidaya Pakan Alami Penetasan Kista Artemia. Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya Indralaya. Palembang
Muslikhin . 2007 . Laporan Praktikum
Fisiologi Hewan Air. Fakultas Sains Dan Teknik Jurusan Perikanan Dan Kelautan.
Purwokerto
Naibaho Stefanun Poberson.2011. Daphnia Sp
(Klasifikasi, Morfologi, Reproduksi), Bacillus Subtilis, Bakteri Nitrifikasi,
Sistem Kultur Zooplankton,Parameterkualitasair.Https://Pobersonaibaho.Wordpress.Com/2011/03/08/Daphnia-Sp-Klasifikasi-Morfologi-Reproduksi-Bacillus-Subtilis-Bakteri-Nitrifikasi-Sistem-Kultur-Zooplankton-Parameter-Kualitas-Air/.
06 April 2015.
Puspita. 2014. Artemia Sp. Dan Daphnia Sp. Http://Puspita-Nero.Blogspot.Com/2014/12/Artemia-Sp-Dan-Daphnia-Sp.Html
. 07 April 2014 .
Ristianti Indah Dwi. 2012. Laporan Praktikum
Planktonologi Kultur Daphnia Sp. Http://Dwiindah09.Blogspot.Com/2012/10/Laporan-Praktikum-Planktonologi-Kultur.Html.
07 April 2015.
Post a Comment for "Daphnia Sp; Morfologi, Klasifikasi, Habitat Dll"