Klasifikasi
Rabdolaimus Spesies Terrestris
Phylum : Neroaioda
Class : Adenophorea
Orde : Araeolairoida
Genus : Rhabdolaimus
Species : Rabdolaimus sp
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Eumetazoa
Phylum : Nematoda
Class : Adenophorea
Order : Plectida
Superfamily : Leptolaimoidea
Family : Rhabdolaimidae
Genus : Rhabdolaimus
Species : Terrestris
Fisiologi
dan Morfologi Rabdolaimus Spesies Terrestris
Rhandolaimus dengan (L = 0.47-0.67; a
= 24-29; b = 4.7-5.6; c = 3.7-4.1; c’ = 6.9-9.0; V = 39-43%), Kutikula dengan
striae melintang baik. Bidang Lateral absen. Amphids kecil dan agak mencolok.
Kepala datar bulat, sangat ringan offset, tanpa bibir, papila atau setae. Stoma
sederhana, dilengkapi dengan 3 menit dentikel di bagian anterior dan diikuti
oleh yang lama, meruncing tabung dilapisi oleh 3 batang seperti bagian tebal dan
dikelilingi oleh perpanjangan depan kerongkongan. Pada saat ini hampir semuanya
berbentuk silinder tapi menyempit ke tanah genting pendek dan bengkak keluar ke
terminal, pyriform, bola otot yang mengandung alat katup. Ekor pada kedua jenis
kelamin yang panjang dan lentik, berakhir di saluran terminal lama di mana
kelenjar ekor terbuka. Vulva hampir khatulistiwa, gonad berpasangan dan
menentang. Spikula gagah dan agak luas anterior. Gubenaculum ada atau diwakili
oleh 2 thickenings lokal di lantai kloaka. Tidak ada papila di wilayah ekor
dari kedua jenis kelamin. Pada jenis jantan jarang ditemukan.
Reproduksi
Rabdolaimus Spesies Terrestris
Sistem reproduksi (alat kelamin)
cacing betina berpasangan, masing-masing terdiri dari ovarium, oviduk, dan
uterus. Kedua uterus bersatu membentuk organ vagina. Alat kelamin yang jantan
tidak berpasangan, terdiri dari testes dan vas diferens. Di bagian kloaka
terdapat dua buah spikula.
Sel telur yang dibuahi membentuk
lapisan pertama berupa membran kuning, yaitu bagian yang membentuk kulit
pertama. Kulit kedua dibentuk oleh dinding uterus. Bentuk telur pada umumnya
seperti elips dan mudah dibedakan antara spesies satu dengan lainnya.
Reproduksi Nematoda umumnya dengan cara bertelur (ovipar) dan beberapa spesies
ada yang mengeluarkan larva (larvipar).
Tingkah
laku Rabdolaimus Spesies Terrestris di Perairan
Meiofauna Rhabdolaimus sp mampu
mengembangkan adaptasi fisiologi terhadap kondisi lingkungan bentikuntuk
kelangsungan hidupnya di bawah kondisi yang kurang oksigen. Adaptasi fisiologi
genus meiofauna terhadap kandungan oksigen
yang rendah adalah dengan cara:
1) mengurangi (mereduksi) aktivitasdan
metabolisme
2) mengembangkan pigmen darah dengan
mengikat oksigen yang sangat tinggi, dan
3) respirasi anaerobdengan
menghasilkan dan mengeluarkan hasil akhir pernafasan.
Kondisi lingkungan bentik yang kurang
oksigen ini berkaitan dengan keberadaan
senyawa sulfida (H2S) dalam sedimen (Wetzel et al. 2002). Terkait dengan adaptasi meiofauna pada
sedimen yang mengandung H2S dengan kondisi oksigen yang rendah, maka meiofauna
mempunyai hubungan simbiotik yang berkembang sehingga dapatberadaptasi terhadap
kondisi tersebut.
Meiofauna yang toleran terhadap H2S
dan mampu hidup pada kadar oksigen rendah atau miskin oksigen disebut dengan
thiobios Beberapa meiofauna yang mampu hidup pada kondisi yang demikian adalah
Nematoda, Ciliata, Platyhelminthes, Gnathostomulida, Gastrotricha, Oligochaeta,
Rhabdolaimus dan Aschelmintes (Heip et al. 1985; Giere 1993; Coull 1999).
Peranan
Nematoda (Rhabdolaimus sp)
Nematoda dari segi peranannya biasanya
dikelompokkan menjadi:
a) Parasit pada manusia – dengan
jumlah yang sedikit (kira-kira 30 spp)
menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan juga menyebabkan kematian
pada manusia misalnya Trichinella spiralis, penyebab trichinosis (parasit pada
adenophoreanparasite).
b) Parasit pada mammalia lain, burung
dan ikan – kira-kira 8000 spp. Contohnya Syngamus trachea – gapeworm of
galliform birds, trachea partially blocked by worms (a secernentean parasite).
c) Parasit pada invertebrata
(berhubungan dengan kontrol biologis, misalnya serangga) – kira-kira 3500
spesies – contoh Agamermis decaudata – parasit pada orhtoptera.
d) Parasit pada tanaman – kira-kira
4000 spp dari endo dan ektoparasit – contohnya Nacobbus,
Meloidogyne,Belonolaimus,Tylenchorhynchus and Scutellonea.
e) Nematoda laut yang hidup bebas –
kira-kira 4000 spp – metazoa yang paling melimpah di sedimen dasar laut –
contohnya Draconema cephalatum.
f) Nematoda tanah dan air tawar yang
hidup bebas – kira-kira 6500 – memakan bakteri, fungi, alga, detritus, dan juga
sebagai hewan mangsa – contohnya Cervidellus spitzbergensis nematoda pemakan
bakteri.
Penulis
Dwa Lanantha Praka
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan
2014
Editor
Gery Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan
2015
Daftar
Pustaka
Google Image, 2015
http://nematode.unl.edu/rhabdomus.htm
http://revistaselectronicas.ujaen.es/index.php/jnms/article/view/84
http://www.scribd.com/doc/99494143/80-Species-Plankton#scribd
Post a Comment for "Rabdolaimus Spesies Terrestris; Klasifikasi, Morfologi, Reproduksi Dll"