Habrotrocha pusilla
is a species of Habrotrocha, described by Bryce in 1893. synonyms: species
Habrotrocha pusilla / Callidina pusilla / species Callidina pusilla.
Klasifikasi Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla
Kingdom
: Animalia
Phylum
:Rotifera
Class
: Rotatoria
Order:
Eurotatoria
Family:
Philodinaea
Genus
: Callidina
kingdom:
Animalia
phylum:
Rotifera
class:
Eurotatoria
order:
Bdelloidea
family:
Habrotrochidae
genus:
Habrotrocha
Morfologi Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla
Tubuh rotifera dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu
bagian anterior yang pendek ,badan yang besar dan kaki. Dibagian anterior
terdapat corona dan mastax yang merukan ciri khas filum Rotifera. Corona
terdiri atas darah sekitar mulut yang bercilia, dan cilia ini melebar di
seputar tepi anterior hingga seperti bentuk mahkota. Mastax terletak antara mulut dan pharynx.
Mastax ialah pharynx yang berotot , bulat atau lonjong, dan bagian dalamnya
terdapat trophi, semacam rahang berkitin. Trophi terdiri atas 7 buah gigi yang
saling berhubungan. Mastax berfungsi untuk menangkap dan menggiling
makanan,bentuknya beraneka ragam disesuaikan dengan tipe kebiasaan makan
rotifera.
Habitat Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla
Habitat
: dengan ganggang hijau mucilagenous , bersama-sama dengan : Macrotrachela
papillosa , M. plicata plicata , M. quadricornifera , Bryceella perpusilla
status taksonomi : Diterima spesies Menurut The katalog of Life , 3 Januari
2011 Asli nama Callidina pusilla Bryce , 1893 Habitat Tidak ada di laut , Air
Tawar.
Spesies Habrotrocha merupakan penghuni umum di antara Sphagnum ( Bateman 1987; Peterson, 1997 dkk , B łedzki . & Ellison 1998) . Habitat bagi Habrotrocha , khususnya H. rosa , termasuk tanaman pitcher ( Sarracenia purpurea ) , di mana mereka adalah sumber makanan utama bagi anggota co - habiting dari Culicidae ( nyamuk ) ( Bateman 1987) fisiologi menyebabkan jumlah populasi nyamuk meningkat ( Błedzki & Ellison 1998) . Rotifera merupakan sumber penting dari N dan P di rawa / fen penghuni tanaman pitcher. Rotifera memegang peranan penting dalam rantai makanan pada ekosistem perairan tawar
Reproduksi Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla
Reproduksi
rotifer seperti halnya aschelminthes yang lain , semua rotifera juga dioecious.
Reproduksi selalu seksual. Individu jantan selalu lebih kecil dari yang betina,
biasanya mengalami degenerasi yaitu tidak mempunyai alat pencernaan, hanya
memiliki alat reproduksi saja. Partenogenesis merupakan peristiwa yang umum
terjadi. Perkawinan pada rotifera biasanya dengan jalan “hipodermic
impregnation”, dimana sperma masuk melalui diding tubuh. Tiap nucleus pada
ovari menjadi sebuah telur.
Kebanyakan
spesies mempunyai ovari dengan sepuluh sampai dua puluh nuclei, maka telur yang
dihasilkan selama hidupnya tidak lebih dari jumlah tersebut. Rotifera jantan
siap melakukan perkawinan satu jam setelah menetas kemudian akan mati. Bila
tidak menemukan rotifera betina , maka rotifera jantan akan mati pada umur 2
sampai 7 hari tergantung jenisnya.
Pada
mulanya betina miktik menghasilkan 1- 6 telur kecil. Betina miktik adalah
betina yang dapat dibuahi. Telur yang dihasilkan oleh betina miktik akan
menetas menjadi jantan. Jantan ini akan membuahi betina miktik dan menghasilkan
1-2 telur istirahat. Telur ini mengalami masa istirahat sebelum menetas menjadi
betina amiktk. Betina amiktik adalah betina yang tidak dapat dibuahi. Dari
betina amiktik yang terjadi ini maka reproduksi secara aseksual akan terjadi
lagi. Betina miktik hanya akan menghasilkan telur miktik demikian pula
sebaliknya.
Walaupun
telah banyak literatur yang menerangkan adanya perubahan antara betina amiktik
menjadi betina miktik ini, namun pembiakan secara bisexual ini belum banyak
diketahui secara jelas. Untuk beberapa genera dari famili Brachionidae
diketahui bahwa kondisi yang menentukan seekor betina menjadi amiktik atau
miktik terjadi beberapa saat sebelum telur mulai membelah. Hal ini juga
menunjukkan banwa yang mngontrol produksi betina miktik ini pada umumnya adalah
kondisi lingkungan (faktor luar) dan bukan merupakan faktor dalam semata
(Davis, 1955).
Tingkah Laku Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla
Habitat
terkaya bagi rotifera dikenal sebagai zona vegetasi. Di sinilah kehidupan tanaman
akan melimpah dan rotifera dapat ditemukan di atas permukaan tanaman atau
memiliki gaya hidup sessile dengan menjadi permanantly melekat pada tanaman
dengan menggunakan kaki mereka di ujung posterior (Artana, 2012). Rotifer
memiliki masa hidup yang tidak terlalu lama. Usia betina pada suhu 25◦C adalah
antara 6-8 hari sedangkan yang jantan hanya 2 hari. Rotifer memiliki toleransi
salinitas mulai dari 1-60 ppt, perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat
mengakibatkan kematian. Salinitas diatas 35 ppt akan mencegah terjadinya
reproduksi seksual. Pencegahan ini merupakan hal yang diinginkan dalam kultur
missal disebabkan karena keberadaan individu jantan dan kista akan mengurangi
tingkat pertumbuhan populasi rotifera. Intensitas cahaya yang baik untuk kehidupan
rotifer yaitu 2000-5000 lux, pH berkisar 7,5 sampai 8,5, kosentrasi amoniak
bebas tidak boleh lebih dari 1 ppm. Rotifera bereproduksi setiap 18 jam sekali.
Fekunditas
total untuk seekor betina secara aseksual dan dalam kondisi yang baik maka
20-25 individu baru. Kuntitas dan kualitas makanan memberikan peranan penting
dalam pertubuhan rotifer.Telah ada bukti bahwa variasi dalam distribusi spasial
rotifera dalam tubuh air hadir. Ada dikatakan distribusi vertikal di mana
kedalaman adalah varaible kunci dalam faktor-faktor yang mempengaruhi rotifer
tersebut. Kedalaman yang berbeda menyebabkan variasi suhu, oksigen, cahaya,
kepadatan makanan, tekanan predator, dan faktor lainnya. Ini termasuk efek dari
arus air memungkinkan spesies yang berbeda dari Rotifera untuk hadir pada
kedalaman yang berbeda pada waktu tertentu.
Seiring
dengan distribusi verticle, ada juga distribusi horizontal di mana spesies yang
berbeda dari rotifera dapat ditemukan di sekitar tepi badan air dari mereka
yang ditemukan di tengah. Faktor yang berkontribusi terhadap variasi ini
meliputi gerakan gelombang dan arus, kelimpahan jenis rotifera cenderung
meningkat dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton, dan menurun dengan
meningkatnya suhu, salinitas, dan oksigen terlarut, konsentrasi oksigen, pH,
dan suhu (Rimper, 2008).
Peran Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla di Perairan
Rotifera
memegang peranan penting dalam rantai makanan pada ekosistem perairan
tawar. Disatu pihak memakan serpihan-serpihan organik dan ganggang bersel satu
,dilain pihak rotifera merupakan makanan bagi hewan yang lebih besar seperti
cacing-cacing dan crustacea.Brachionus merupakan rotifera yang banyak
dibudidayakan sebagai makanan alami untuk larva ikan dan udang. Karena
berukuran kecil sekitar 300 mikro,dan berkembang biak dengan cepat,hingga cocok
untuk makanan burayakikan mas yang baru habis kuning telurnya.Didaerah
tropis,Brachionus mulai bertelur pada umur 28 jam ,dan setelah 24 jam telur
menetas.Selama hidupnya yang 11 hari ,seekor Brachionus menghasilkan 20 butir telur.Pada habitat yang tercemar
bahan organik dan berlumut,biasanya banyak dijumpai Bdelloidea seperti
Philodina dan Rotaria.
Sebagaian
besar larva ikan umumnya memakan tumbuhan dan atau hewan yang berukuran 4-200
mikron. Jenis tumbuhan dan hewan tersebut termasuk didalamnya adalah plankton,
yakni organisme yang hidup melayang
dalam air gerakannya selalu mengikuti arus. Namun demikian dari sejumlah
spesies yang diketahui tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami
bagi pemeliharaan larva, organisme yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami
dalam pemliharaan larva harua memenuhi kriteria tertentu yaitu: ukuran sel
sesuai dengan bukaan mulut larva, kandungan nutrisi cukup tinggi, mudah dicerna
dan dapat diserap dalam tubuh larva, gerakannya lambat sehingga larva ikan
mudah menangkapnya, mudah dikultur dan mampu bertahan hidup terhadap lingkungan
yang fluktuatif salinitas, suhu, dan intensitas cahaya, pertumbuhan populasi
membutuhkan waktu yang relatif cepat sehingga dengan segera dapat digunakan
dalam keadaan segar dan hidup, usaha pembudidayaannya memerlukan biaya yang
relatif sedikit, selama daur hidupnya tidak menghasilkan bahan beracun yang
dapat membahayakan kehidupan larva.
Fisiologi Rotifera Habrotrocha
pusilla atau Callidina pusilla
Tubuh
yang sempit , transparan , dan tidak berwarna adalah ukuran kecil . Ini hanya
mencapai 212 mm panjang . Mimbar pendek dan lebar . Roda - organ sangat kecil ,
dan agak lebih lebar dari setengah jarak antara mulut - ujungnya . Roda -
tangkai yang dengan pengecualian dari sulkus kecil benar-benar tumbuh
bersama-sama , dan hampir lebih tinggi dari diameter roda - disc . Kaki ini
sangat singkat dengan tombol kecil di sisi medial dorsal pertama kaki - sendi .
Taji pendek , kerucut dan tidak menyentuh . D. f .: 4/3 atau 3/3 . Hewan tetap
biasanya dalam shell yang terbuat dari puing-puing . Shell berwarna coklat .
Individu-individu Bohemian tertangkap adalah tanpa kerang , yang menurut Murray
terjadi juga di negara-negara lain.
Penulis
M.
Hafiidh
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2014
Editor
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Rotifera Habrotrocha pusilla atau Callidina pusilla; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"