Cyanophyta ( Alga
Hijau – Biru )
Yang
termasuk divisi ini adalah alga hijau – biru yanhg dikenal sebagai organism
prokaryotic penghasil oksigen. Alga ini merupakan kelompok primitive yang
kecil, mencangkup sekitar 2.500 species dalam 150 genus, semua dimasukan dalam
satu kelas yaitu Cyanophyceae. Anggota – anggota Class ini merupakan jenis –
jenis alga yang palinmg sederhana, semua bersifat mikroskopik, dan dianggap
sebagai organism perintis.
Ciri – ciri
Cyanophyta, yaitu :
1.
Del alga ini selain mengandung klorofil, yaitu a juga memiliki pigmen yang khas
dari klas ini yaitu FIKOBILIN yang terdiri dari C-fikosianin ( biru ) dan
C-fikoeritrin ( merah ). Disamping pigmen – pigmen diatas masih ada pigmen lain
yaitu XANTOFIL yang dikenal sebagai myxoxantin dan myxocantofil.
2.
Tubuh alga ini berupa thallus prokariotik, yang terdiri satu sel koloni atau
berbenmtuk filament.
3.
Pada alga ini tidak terjadi reproduksi aseksual, walau penelitian terakhir
menunjukan terjadinya rekombinansi genetic pada beberapa species.
4.
Pada alga ini juga tidak ditemukan flagel, walau pada sel reproduksi sekalipun
( spora ), sehingga gerakan yang terjadi pada alga ini disebabkan gerakan
meluncur atau tersentak.
5.
Cadangan makanan dari alga ini adalah tepung myxophycean dan materi mengandung
protein yaitu cyanophycin.
Pembentukan Spora
a.
Akinet , merupak sel khusus yang umum ditemukan pada beberapa jenis algae yang
memiliki heterokista, ukurannya lebih besar dibanndingkan sel vegetative.
Seperti halnya sel spora mengandung protoplasma dan ditutupi oleh dinding sel
asal dari induknya dan lapisan antara yang melingkupinya. Akinet merupakan sel
istirahat dan merupakan modifikasi yang maju satu sel istirahat.sebagai contoh
akinet dari nostoc dan Cylindrospermium tahan panas pada temperature yang lebih
tinggi dari pada sel vegetative.
b.
Endospora, merupakan spora kecil yang dibentuk secara endogen pada sel
vegetative yang uniseluler atau bentuk bantalan pada Chamaesiphonales yang
tidak membentuk hormogonia. Saat pembentukan endospora sel vegetative ukurannya
bertambah, protoplasma terpisah secara dua – dua berturut – turut. Sejumlah
besar protoplas anakan satu inti dibentuk, tiap protoplas anakan mensekresi
dinding yang mengelilinginya sehingga terbentuk endospora.
c.
Pada Chamaesiphon dinding sel pecah pada ujung distal dari sel vegetative.
Spora sedikit demi sedikit keluar pada ujung yang membuka dari protoplasma yang
menonjol keluar. Spora demikian disebut eksospora. Tiap eksospora dekelilingi
oleh membrane tipis.
d.
Nannokista, pada beberapa Cyanophyta yang tidak berbentuk filament seperti pada
Mycrocystis kandungan sel terbagi secara cepat tanpa membesarnya sel. Membelah
berturut – turut diikuti tertutupnya / terpisahnya satu dengan yang lain.
Sejumlah sel anakan dihasilkan pada tiap sel induk. Nannokista merupakan protoplas
biasa. Berbeda dengan sel vegetative terutama ukurannya yang sangat kecil.
Nannokista masak itu kemudian menjadi koloni baru.
Perkembangan
secara vegetative ; dengan pembelahan sel, fregmentasi dan pembentukan
hormogonia. Reproduksi seksual ; perkembangbiakan secara seksual belum pernah
ditemukan. Namun fenomena para seksual yaitu genetic rekombinan telah ditemukan
pada beberapa alga hijau – biru seperti yang telah diselidiki pada Anacystic,
Anabaena nidulans, Cylindrospermum majus.
Pembiakan
1. Belahan Binary
2.
Fragmentasi
3.
Hormogonium
4. Untuk Filamen Berselaput Nipis
5.
Filamen Yang Tebal Hasil Pseudocabang
6.
Heterosista
8.
Akinet
9.
Endospora
10.
Eksospora
Pigmen Sel
Terdiri
dari klorofil a dan sejumlah pigmen lain seperti fikobilin ( terdiri dari
C-fikosianin dan C-fikoeritrin dua pigmen khas pada Cyanophyta tidak ditemukan
pada kelompok alga lain ), B-karotin dan Santifil. Jenis pigmen yang dimiliki oleh
Cyanophyta paling banyak dibandingkan dengan organism fotosintetik lainnya,
karena itu juga Cyanophyta merupakan nkelompok organism fotosintetiki yang
paling efisien dalam melakukan fotosintetik.
Diferensiasi Sel
Alga
hijau – biru, pada umumnya menunjukan berbagai diferensiasi sel yang masih
sederhana. Trikom dari beberapa genus bentuk filament menunjukan difrensiasi
dari sel vegetative menjadi heterokista maupun akinet yang mempunyai struktur
dan sifat biokimia khusus. Heterokista berbeda dari sel vegetative dan berada
diantara panjang dari trikom sebagai spasi antara yang khas.keberadaan
heterokista merupakan gambaran yang khas pada Cyanophyceae, sel lebih besar dan
terlihat jernih dibandingkan sel yang lain dalam trikom.
Penulis
Lisma
Wardani
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2014
Editor
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Post a Comment for "Cyanophyta ( Alga Hijau – Biru )"