a.
pH
Nilai pH dapat mempengaruhi aktifitas
enzim, masing-masing enzim memiliki kadar pH optimal. Hal ini mungkin
disebabkan perubahan pada pH yang mempengaruhi struktur spasial enzim, sehingga
mengubah aktivitas enzim. Kerja ekstrasi dilakukan pada kondisi pH yang
berbeda, sementara variabel ekstrasi lain mengatur sebagai berikut: jumlah
enzim yang komplek 2%, waktu ekstrasi 3 jam, dan suhu ekstrasi 60 derajat
celsius. Hasil ekstrasi polisakarida terus meningkat dengan pH (2.5-4) dan
mencapai nilai puncak (6.73%) pada pH 4. Jadi, ekstraksi polisakarida tidak
meningkat ketika nilai pH meningkat (Xiulian Yin et al., 2011).
Menurut Yusriah dan Kuswytasari
(2013), aktivitas protease optimum terjadi pada suhu 400C dengan pH 8. Berdasarkan
pH optimumnya, protease di klasifikasikan pada protease asam, netral dan
alkalin. Rentang pH 8 – 12 dapat diklasifikasikan sebagai protease alkalin. pH
berpengaruh terhadap kecepatan aktivitas enzim dalam mengkatalis suatu reaksi.
Hal ini disebabkan konsentrasi ion hidrogen mempengaruhi struktur dimensi enzim
dan aktivitasnya. Setiap enzim memiliki pH optimum di mana pada pH tersebut
struktur tiga dimensinya paling kondusif dalam mengikat substrat. Aktivitas
enzim yang menurun karena perubahan pH disebabkan oleh berubahnya keadaan ion
substrat dan enzim.
b.
Konsentrasi enzim dan substrat
Menurut Suhandana et al. (2013),
pembentukan kompleks enzim substrat membatasi kecepatan reaksi enzimatis.
Kecepatan maksimum reaksi enzim dicapai pada tingkat konsentrasi substrat yang
sudah mampu mengubah seluruh enzim menjadi kompleks enzim substrat pada keadaan
lingkungan yang memungkinkan. Reaksi enzim tergantung pada konsentrasi substrat
yang ditambahkan, sedangkan pada konsentrasi substrat diatas konsentrasi
tersebut kecepatan reaksi menjadi tidak tergantung pada konsentrasi substrat.
Aktivitas enzim PPO diuji menggunakan konsentrasi substrat yang berbeda.
Konsentrasi substrat yang optimum pada enzim PPO adalah 7,5 mM di mana apabila
nilai substrat lebih rendah membuat aktivitas enzim meningkat dan apabila lebih
tinggi membuat aktivitas enzim menurun.
Konsentrasi substrat adalah salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim amilase. Penambahan konsentrasi
substrat akan menaikkan aktivitas enzim sampai mencapai batas maksimum. Pada
kondisi tersebut semua enzim telah jenuh dengan substrat, sehingga penambahan
substrat sudah tidak akan meningkatkan aktivitas enzim amilase. Pada
konsentrasi substrat 12,5% enzim memiliki aktivitas maksimum yaitu 0,0476 det-.
Peningkatan aktivitas enzim amylase terjadi pada konsentrasi substrat 5-12,5%
dan mulai konstan dari konsentrasi 12,5-17,5%. Hal ini disebabkan karena enzim
sudah jenuh dengan substrat. Pada konsentrasi substrat yang rendah, sisi aktif
tempat terjadinya kontak antara enzim dan substrat hanya menampung substrat
yang sedikit. Dalam kondisi ini konsentrasi kompleks enzim-substrat sedikit dan
menyebabkan aktivitas enzim kecil. Bila konsentrasi substrat diperbesar, maka
semakin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada sisi aktif
tersebut. Akibatnya kompleks enzim-substrat semakin besar dan aktivitas enzim
juga semakin besar (Bahri et al., 2012).
c.
Suhu
Menurut Yusriah dan Kuswytasari (2013), faktor lain yang berpengaruh terhadap
aktivitas protease adalah suhu. Adanya peningkatan suhu akan meningkatkan
energi kinetik, sehingga menambah intensitas tumbukan antara substrat dan
enzim. Akan tetapi, peningkatan suhu lebih lanjut akan menurunkan aktivitas
enzim. Hal ini disebabkan karena enzim akan mengalami denaturasi. Enzim
mengalami perubahan konformasi pada suhu yang terlalu tinggi, sehingga substrat
terhambat dalam memasuki sisi aktif enzim.
Menurut Wuryanti (2004) dalam
Noviyanti et al. (2012), kemampuan protease dalam mempercepat reaksi
dipengaruhi beberapa faktor yang menyebabkan enzim dapat bekerja dengan optimal
dan efisien.Temperatur mempengaruhi aktivitas enzim. Pada temperatur rendah,
reaksi enzimatis berlangsung lambat. Sedangkan kenaikan temperatur akan
mempercepat reaksi, sehingga suhu optimum tercapai dan reaksi enzimatis
mencapai maksimum. Kenaikan temperatur melewati temperatur optimum akan
menyebabkan enzim terdenaturasi dan menurunkan kecepatan reaksi enzimatis.
d.
Aktivitas dan Inhibitor
Menurut Fikri et al.(2012), aktivator
berikatan dengan enzim yang menyebabkan kenaikan kecepatan reaksi enzim,
sedangkan inhibitor berikatan dengan enzim dan menyebabkan kecepatan reaksi
enzim menurun. Beberapa enzim dan inhibitor memerlukan ion-ion tertentu untuk
menjaga kestabilan aktivitasnya. Ion-ion tersebut dapat bertindak sebagai
inhibitor pada konsentrasi tertentu, tapi juga dapat menjadi aktivator pada
konsentrasi berbeda. Inhibitor berikatan dengan enzim yang belum berikatan
dengan activator. Banyak ion logam yang bekerja sebagi inhibitor
non-kompetitif.
Menurut Sinclair dan Guarente (2011),
terdapat beberapa keuntungan dalam mengetahui aktivator dan inhibitor pada
enzim. Dapat diketahui bahwa kerja inhibitor tidak selalu menginduksi sel dan
fisiologis. Aktivitas inhibitor diperkuat oleh kerja enzim-enzim yang lain.
Aktivator biasanya berhubungan dengan protein yang memiliki target lebih besar
pada enzim. Mekanisme aktivator dapat mengurangi efek negatif yang ditimbulkan
mekanisme inhibitor.
Publisher
Gery Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan
2015
Daftar
Pustaka
Bahri, Syaifu.,M. Mirzandan
M. Hasan.2012. Karakterisasi enzim amilase dari kecambah biji jagung ketan (Zea
mays ceratinaL.). Jurnal Natural Science. 1(1): 132-143.
Fikri, M. Z., T. Nurhayanti dan E. Salamah.
2014.Ekstraksi dan karakterisasi parsial ekstrak kasar enzim katepsin dari ikan
patin. J. Teknol dan Industri Pangan.
25(1): 119-123.
Noviyanti,T.,
P.Ardiningsih dan W.Rahmalia.2012.Pengaruh temperatur terhadap aktivitas enzim protase dari daun sansakng (Pycnarrhena cauliflora Diels).
JKK. 1(1):31-34.
Suhandana,
M., T. Nurhayati dan L. Ambarsari. 2013. Karakterisasi
ekstrak kasar enzim Polyphenoloxidase dari
udang windu (Penaeus monodon). Jurnal Ilmu KelautanTropis. 5(2):
353-364.
Xiulian Yin, Qinghong You and Zhonghai Jiang.
2011. Optimization of enzyme assisted extraction of polysaccharides from Tricholoma matsutake by response surface
methodology. Carbohydrate Polymers.
86: 1358-1364.
Yusriah dan N.D. Kuswytasari. 2013. Pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas protease Penicillium sp. Jurnal Seni dan Seni Pomits. 2(1) : 2337- 3520.
Post a Comment for "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim (Biokimia Perikanan)"