Menurut
Herpandi et al. (2011), hidrolisis kimia adalah proses hidrolisis yang
menggunakan senyawa kimia berupa asam maupun basa yang bertujuan untuk memecah
ikatan peptida protein. Keuntungan proses ini adalah lebih mudah dari pada
hidrolisis enzimatis. Kekurangan proses ini dapat mengubah struktur protein
sehingga fungsinya berubah. Hidrolisis asam lebih sering digunakan dibandingkan
hidrolisis basa. HIdrolisat merupakan hasil dari protein yang terhidrolisis
berupa peptidase sederhana yang bermacam-macam.
Menurut Sharma et al. (2013), hidrolisis enzimatis
merupakan proses hidrolisis dengan bantuan enzim, contohnya pepsin. Pepsin
dikenal sebagai enzim yang memecah ikatan asil gliserol dengan sejumlah air dan
menghasilkan kumpulan monogliserida, digliserida, asam lemak dan gliserol. Pepsin
aktif pada lingkungan yang berminyak namun berair pula. Reaksi hidrolisis
lipase yang terjadi pada trigliserida adalah dengan cara pengikatan lipase
padaikatan asil (RCOO-) pada sisi aktif positif (NH3+) dan ion hydrogen (H+)
pada sisi aktif negative (COO-). Hal ini menyebabkan lepasnya asam lemak dan
berakhirnya reaksi.
Publisher
Gery
Purnomo Aji Sutrisno
Fpik
Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Daftar Pustaka
Herpandi,
N. H., A. Rosmadan W. A. W. Nadiah. 2011. The tuna fishing industry: a new
outlook on fish protein hydrolysates. Comprehensive
Reviews in Food Science and Food Safety. 10: 195-207.
Sharma, A., S. P. Chaurasia and A. K. Dalay. 2013. Enzymatic hydrolysis of cod liver oil for the fatty acids production. Catalysis Today. 207: 93-100.
Post a Comment for "Mekanisme Hidrolisis Enzimatik (Biokimia Perikanan)"